Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nisrina Khansa Anjani Kelas : A1

NIM : 225120600111001 Matkul : Ilmu Sosial Dasar

Absen : 1 Prodi : S1 - Ilmu Pemerintahan

Ilmu Sosial Dasar sebagai Landasan Berpikir Sosial Mahasiswa

Ilmu Sosial merupakan ilmu yang mengkaji interaksi antarindivid u,


antarkelompok, dan antarindividu dengan kelompok. Selain mengkaji tentang
hubungan sesama manusia, Ilmu Sosial juga mengkaji hubungan manusia dengan
lingkungannya. Mahasiswa memerlukan banyak hal-hal dasar yang perlu diketahui
untuk memudahkan mahasiswa itu sendiri dalam menjalani kehidupannya sebagai
mahasiswa. Saat ini, kemampuan membangun relasi menjadi dasar pokok yang
perlu dimiliki mahasiswa, untuk membangun relasi dengan orang lain, perlu
diketahui cara-cara yang tepat dan diterima sebagaimana nilai- nilai yang berlaku di
masyarakat. Ilmu sosial dasar merupakan ilmu yang mengajari dasar-dasar untuk
membangun interaksi yang baik, bersosialisasi dengan baik sesuai nilai-nilai yang
dipegang oleh masyarakat pada umumnya. Ilmu sosial dasar membantu mahasiswa
untuk lebih memahami maksud dari tingkah laku individu juga membantu
mahasiswa untuk melihat pola yang terjadi di masyarakat sehingga mahasiswa
dapat menjalankan kehidupan kampusnya dengan baik. Dengan mempelajari Ilmu
Sosial Dasar, mahasiswa dapat berbaur dengan baik dengan lingkungan sekitarnya.
Ilmu Sosial Dasar juga membantu mahasiswa untuk mempelajari tingkah laku
individu dan pola yang terjadi di masyarakat, ketika mahasiswa sudah mampu
menganalisis tingkah laku dan pola yang terjadi, maka mahasiswa pasti mampu
untuk menentukan interaksi seperti apa yang akan dibangun ke depan untuk
mencapai tujuannya, khususnya untuk berbaur dengan masyarakat dan membangun
relasi dengan orang-orang di sekitarnya.

Di era globalisasi seperti sekarang, pertukaran informasi sangat


mempengaruhi pola pikir manusia, kontak sosial yang dilakukan individu semakin
mudah dilakukan, bahkan jika dibawah kendala spasial sekali pun. Terjadinya
kontak sosial antarindividu yang berbeda latar belakang, kepercayaan, bahasa,
sistem teknologi, sistem ekonomi, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, dan
kesenian (Koentjaraningrat 1990 : 49)1 menimbulkan kontak budaya secara tidak
langsung yang mana dapat menyebabkan dua hal, yakni asimilasi dan akulturas i.
Asimilasi merupakan percampuran antarkebudayaan, sedangkan akulturas i
merupakan percampuran dua atau lebih kebudayaan tanpa mengubah ciri khas dari
budaya masing- masing. Akan tetapi, tidak jarang juga ada beberapa golongan
masyarakat yang menutup diri dari perubahan itu sendiri, bahkan sama sekali tidak
tersentuh oleh globalisasi. Dewasa ini, pertukaran informasi semakin tidak
terkendali, dalam satu detik saja, ratusan ribu berita dapat diunggah melalui media
sosial dan dapat diakses oleh siapapun. Setiap individu memiliki reaksi yang
berbeda ketika dihadapkan dengan informasi yang mereka terima, umumnya, ketika
terjadi kontak budaya, masyarakat Indonesia mudah tertarik dengan budaya asing
karena dianggap lebih praktis dan menarik. Kontak budaya yang terjadi biasanya
memiliki media, banyk sekali media yang dapat mempengaruhi kontak dan
pertukaran budaya, di antaranya sosial media, tv, radio, bahkan para turis sekalipun.
Di zaman modern ini, media sosial menjadi tempat pertukaran informasi tertinggi
bahkan menurut data terbaru, Indonesia memiliki 191 juta pengguna media sosial
aktif pada Januari 2022, jumlah tersebut naik 12,35 persen dari tahun sebelumnya
yaitu sebanyak 170 juta pengguna sosial media aktif.2

Percampuran antarkebudayaan di Indonesia umumnya dapat diterima


dengan baik, meskipun kadang kali masyarakat tidak cukup kritis dalam memilih
dan menerimanya, kebudayaan yang masuk ke Indonesia seharusnya disaring dan
dipilah terlebih dahulu sebelum diterapkan pada kehidupan sehari-hari, karena hal
yang kita lakukan setiap hari merupakan hal yag kita anut, dan hal yang kita anut
haruslah sejalan dengan nilai-nilai bangsa kita. Sebagai generasi muda, sebagai
mahasiswa sudah sepatutnya kita menjaga budaya lokal negara kita, salah satunya
dengan cara culture experience dan culture knowledge yaitu dengan mempela jar i
dan terjun langsung ke dalam sebuah pengalaman kultural agar generasi muda

1 Azima, N. S., Furnamasari, Y. F. ., & Dewi, D. A. . (2021). Pengaruh Masuknya Budaya Asing
Terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3),
7491–7496. Retrieved from https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/2186
2 Mahdi M Ivan (2022) “Pengguna Sosial Media di Indonesia Capai 191 Juta pada 2022”dalam

digital & internet (dataindonesia.id) diakses pada tanggal 7 Oktober 202 2


mampu merasakan esensi nilai-nilai kebudayaan lokal itu sendiri. Selain itu, ada
hal-hal praktis yang dapat dilakukan, di antaranya dengan; a.) memajukan budaya
lokal dengan meningkatkan sumber daya manusia b.) mendorong masyarakat untuk
memajukan potensi budaya lokalnya c.) menumbuhkan solidaritas dan toleransi
yang tinggi di masyarakat, dan d.) berkelanjutan dalam rangka mengelo la
keanekaragaman budaya yang ada.3

Perubahan sosial tidak dapat dihindari, kemajuan teknologi di era


globalisasi menuntut kita untuk terus beradaptasi dengan zaman, sehingga hal yang
dapat kita kontrol adalah cara kita dalam menyikapi perubahan sosial tersebut.
Sebagai mahasiswa, kita dituntut aktif untuk kritis dalam menghadapi tantangan
perubahan zaman. Perubahan sosial yang terjadi di sekitar haruslah menjadi acuan
bagi kita untuk tetap mempertahankan nilai-nilai yang dimiliki bangsa ini,
khususnya sebagai mahasiswa. Mahasiswa harus mampu kritis dalam menghadap i
perubahan sosial yang terjadi di sekitarnya, dengan kemampuan literasi yang baik,
mahasiswa haruslah mampu memilih hal-hal apa saja yang dapat diterima dan
diaplikasikan di kehidupan sehari-hari dan mana yang harus ditinggalka n.
Perubahan sosial juga, bukan untuk dihindari, untuk beradaptasi dengan zaman agar
bangsa ini tidak semakin terbelakang, maka perlu adanya penerima dan perubahan
sosial secara kritis sebelum diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

3Nahak, H. M. (2019). UPAYA MELESTARIKAN BUDAYA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI. Jurnal


Sosiologi Nusantara, 5(1), 65–76. https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76

Anda mungkin juga menyukai