Anda di halaman 1dari 5

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP

PELESTARIAN BUDAYA LOKAL

EFFECTIVENESS OF SOCIAL MEDIA USE ON


LOCAL CULTURE PRESERVATION

Alzena Sofia karimah¹, Aqila Kamalia²


Jurusan Keagamaan, MA Negeri 2 Jakarta
Email: alzenasofia@gmail.com

Abstrak
Meningkatnya penggunaan media sosial di masa sekarang memiliki beberapa faktor bagi
beberapa kalangan. Pertama, faktor positif yaitu mudahnya dalam mengakses berbagai
informasi. Dan kedua, faktor negatif yaitu mudahnya masuk budaya asing melalui media
dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia. Budaya asing tidak selamanya membawa
pengaruh baik, terutama bagi budaya lokal Indonesia yang lama kelamaan akan luntur
dan tergerus oleh budaya asing. Dan hal ini dikarenakan kalangan sekarang yang lebih
terfokus pada budaya modern yang lebih berkembang dibandingkan dengan budaya
tradisional. Dengan demikian, dalam penelitian ini memanfaatkan media sosial sebagai
alat atau tempat melestarikan budaya Indonesia dengan cara membuat konten yang
berkaitan dengan budaya lokal Indonesia di media sosial. Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian ini adalah berupaya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia melalui media
sosial. Yang sekarang menjadi suatu alat yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan.
Selain itu pelestarian budaya menggunakan media sosial dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja tanpa terikat waktu dan tempat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan teknik studi kasus di mana data-data yang digunakan diambil melalui
website dan jurnal penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Data yang di dapat
berupa data kualitatif hasil observasi artikel penelitian dan dianalisis secara deskriptif.
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial sangat berperan dan berpengaruh
besar dalam pelestarian kebudayaan lokal. Karena media sosial merupakan sarana yang
dapat mengakses suatu informasi dengan cepat dan mudah dan zaman sekarang media
sosial merupakan media yang digunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan suatu
informasi. Jadi, media sosial memiliki efektivitas dalam mempromosikan budaya lokal
guna melestarikan kembali kebudayaan lokal yang kian pudar ini.

Kata Kunci: Budaya asing, Kebudayaan, Lokal, Media sosial


Pendahuluan
Media sosial merupakan sebuah media untuk bersosialisasi antara satu sama lain dan
dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa
dibatasi ruang dan waktu. Selain untuk berkomunikasi media sosial juga berperan sebagai
sarana hiburan, sumber informasi, jual beli, kegiatan pemasaran dan lain sebagainya. Di
masa pandemi Covid-19 jumlah pengguna internet di
Indonesia semakin meningkat begitu pun dengan pengguna media sosial. Menurut data
yang dipublikasikan oleh We Are Social antara tahun 2021 dan 2022 peningkatan terjadi
sebanyak 21 juta atau 12,6 persen. Media sosial yangpaling banyak diakses oleh masyarakat
Indonesia menurut laporan hasil Survei Jejak Pendapat (Jakpat) pada tahun 2021 yang
dilakukan terhadap 2321 respondenadalah Youtube, Facebook, dan Instagram. Selain itu
penggunaan dan popularitas TikTok di kalangan pengguna media sosial semakin
meningkat dari waktu ke waktu.
Beragamnya jenis media sosial seperti Youtube, Facebook, Instagram danTikTok
maka semakin beragam pula informasi yang akan didapatkan. Salah satunya adalah
kebudayaan, budaya-budaya yang berasal dari luar negeri dengan mudahnya akan masuk
ke Indonesia. Hal ini tentu saja akan berdampak buruk bagi Indonesia jika masyarakatnya
terlalu banyak mengonsumsi budaya-budaya luar, tanpa adanya masukan budaya dari
negaranya. Budaya asing tidak selamanya membawa pengaruh baik, terutama bagi budaya
lokal Indonesia yang lama kelamaan akan luntur dan tergerus oleh budaya asing (Anatsya,
2019). Fenomena yang sedang terjadi saat ini yaitu adanya Korean Wave atau disebut juga
Hallyu. Fenomena ini sangat terasa di kehidupan sehari-hari terutama pada generasi
milenial. Masuknya Korean Wave ke Indonesia menyebabkan masyarakat, terutama
milenial mempelajari kebudayaan-kebudayaan Korea dan diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari seperti pakaian, riasan, perawatan wajah, makanan, gaya bicara,
hingga bahasa.
Berdasarkan hasil penelitian Universitas Pendidikan Indonesia UPI (2014) bahwa
kebudayaan tradisional Indonesia memang sedang berada pada posisi yang krusial.
Kebanyakan mahasiswa saat ini menyadari bahwa memang budaya modern lebih
berkembang dibandingkan dengan budaya tradisional. Dan ironisnya meskipun mereka
kebanyakan setuju bahwa budaya tradisional sudah semakin menghilang, mereka tidak
tertarik untuk mencari informasi tentang budaya tradisional dibanding modern. Melihat
fakta-fakta di atas menyebabkan kebudayaan- kebudayaan lokal semakin banyak yang
menghilang akibat dari kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar
dan mewariskannya. Masyarakat saat ini cenderung lebih berbangga terhadap
kebudayaan luar yang lebih unik dan praktis. Padahal Indonesia sendiri memiliki
kebudayaan yang sangat banyak jumlahnya sehingga perlu adanya pelestarian oleh seluruh
kalangan masyarakat terutama generasi muda. Kebudayaan yang tidak kalah menarik
seperti reog Ponorogo, kain tenun, tari piring, ketukan kendang, angklung, tanjidor,
sasando, batik, wayang kulit, wayang golek, keris, dan lain sebagainya. Kebudayaan-
kebudayaan tersebut merupakan jati diri dan identitas bangsa yang sudah seharusnya
dilestarikan oleh masyarakatnya sendiri dengan tidak hanya menerima dan melestarikan
budaya-budaya luar.
Apabila kondisi tersebut terus berlanjut dikhawatirkan kebudayaan Indonesia akan
berpotensi punah dan terlihat asing dikalangan generasi selanjutnya. Salah satu cara
mengantisipasinya adalah menggunakan media sosial sebagai alat atau tempat
melestarikan budaya Indonesia dengan cara membuat konten yang berkaitan dengan
budaya lokal Indonesia di media sosial. Tema dari penelitian ini mengenaiefektivitas
penggunaan media sosial terhadap pelestarian budaya lokal, sebab media sosial saat ini
sangat berpengaruh terhadap kehidupan, selain itu pelestarian budaya menggunakan
media sosial dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa terikat waktu dan
tempat. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan agar kebudayaan-kebudayaan Indonesia
tetap dapat dilestarikan, tanpa harus terhalangsesuatu. Penelitian ini dilakukan untuk
mempelajari lebih lanjut mengenai efektivitas penggunaan media sosial terhadap
pelestarian budaya lokal. Mengetahui kondisi kebudayaan lokal saat ini di Indonesia
serta mengetahui peran media sosial terhadap pelestarian kebudayaan lokal.

Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 20 Februari sampai dengan 27 Maret 2022, secara
online. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik studi kasus di
mana data-data yang digunakan diambil melalui website dan jurnal penelitian yang
sudah dilakukan sebelumnya dan melakukan wawancara kepada teman sebaya yang
merupakangenerasi di era sekarang. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu
efektivitas penggunaan media sosial sebagai variabel terikat, sedangkan pelestarian
budaya lokal sebagai variabel bebas.
Permasalahan yang digunakan oleh peneliti diambil dari kejadian di lingkungan
sekitar peneliti yaitu mengenai lunturnya budaya lokal Indonesia. Dengan begitu dapat
memunculkan sebuah pokok pikiran terkait upaya agar budaya lokal dapat dilestarikan
kembali di dalam era globalisasi ini dimana teknologi sudah berkembang dengan
menggunakan pemanfaatan media sosial. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
mencari artikel dan jurnal yang sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti. Setelah
data-data dikumpulkan, peneliti melakukan penyeleksian terlebih dahulu dengan cara
menyeleksi isi artikel yang sesuai dengan tema yang digunakan. Penulisan dilakukan
berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya atau
berdasarkan data-data yang sudah diseleksi sebelumnya.
Data yang di dapat berupa data kualitatif hasil observasi artikel penelitian dan
dianalisis secara deskriptif.

Hasil dan Pembahasan


Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa narasumber peneliti
mendapatkan hasil bahwa kondisi kebudayaan lokal saat ini di Indonesia mengalami
penurunan. Hampir semua narasumber sepakat bahwa penurunan terjadi karena adanya
budaya luar yang masuk ke Indonesia, hal tersebut terjadi karena faktor globalisasi.
Masyarakat dapat menggunakan media sosial dalam membantu meningkatkan
budaya lokal dengan cara membuat konten-konten yang menarik, mengingat sifatnya
yang terbuka membuat media sosial dapat dijangkau oleh siapapun dan mempopulerkan
apa saja yang diunggah di dalamnya.
Media sosial dapat berpengaruh terhadap pelestarian budaya lokal. Adanya media
sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial di masyarakat, perubahan-perubahan yang
terjadi antar masyarakat yaitu, perubahan positif dan perubahan negatif. Perubahan positif
seperti mudahnya mendapat dan menyebarkan informasi, menghemat energi, menghemat
biaya. Sedangkan perubahan secara negatif seperti masuknya budaya-budayaluar yang
tidak sesuai.

Penelitian yang dilakukan oleh Naomi Diah Budi Setyaningrum dengan judul:
“Budaya Lokal di Era Global” hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya lokal di
era global ini mengalami tantangan global yang serius, maka sangat penting bagi generasi
muda untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaannya terhadap budaya lokal serta
melestarikannya, dengan cara memberdayakan kearifan lokal yang tumbuh di seluruh
Nusantara.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurin Nauvalia dan Ikwan Setiawan dengan
judul: “Peran Media “Tik Tok” Dalam Memperkenalkan Budaya Bahasa Indonesia” hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial berperan dalam melestarikan budaya
lokal. Mereka menggunakan aplikasi Tik Tok dalam melestarikan ragam bahasa daerah,
hasil dari video yang mereka unggah dalam aplikasi “Tik Tok” adalah terbukti banyak
video yang sudah menirukan ragam bahasa dari berbagai daerah.
Penelitian yang dilakukan oleh Marianna Harahap, Firman, dan Riska Ahmad
dengan judul: “Penggunaan Social Media dan Perubahan Social Budaya Masyarakat.”
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penggunaan media sosial telah banyak membawa
perubahan bagi kehidupan budaya masyarakat. Penggunaan media sosial membawa
kehidupan masyarakat menjadi lebih maju dan menjadikan masyarakat menjadi
ketergantungan dengan media sosial.

Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan teknik studi data dan teknik wawancara. Dalam
wawancara ini didapat bahwa narasumber ini mengalami efektivitas ataupun pengaruh
media sosial dalam melestarikan budaya lokal. Berdasarkan keterangan di atas dapat
disimpulkan bahwa “Media Sosial Terhadap Pelestarian Kebudayaan Lokal” memiliki
efektivitas dalam melestarikan budaya lokal. Karena, media sosial memiliki posisi yang
strategis sebagai penyebar informasi yang sangat cepat dan mudah. Contohnya, dalam
mempromosikan kebudayaan dengan memperkenalkan budaya lokal melalui
pemanfaatan media sosial seperti Youtube, Instragram, Twitter, TikTok, dan
sebagainya.

Ucapan Terima Kasih


Rasa syukur kehadirat Allah Swt. Berkat limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan artikel yang berjudul "Efektivitas Penggunaan Media
Sosial Terhadap Pelestarian Budaya Lokal"
Dengan Harapan hasil penelitian ini dapat sebagai tambahan ilmu dan wawasan
mengenai bagaimana efektivitas media sosial terhadap pelestarian kebudayaan lokal.
Dan Penulis menyadari penelitian ini tidak terlepas dari kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sebuah kritik dan saran bagi pembaca.
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Daftar Pustaka

Ani, A. A. (2021). Pengenalan Budaya Lokal Melalui Pemanfaatan Digital.


https://digitalbisa.id/artikel/pengenalan-budaya-lokal-melalui-
pemanfaatandigital-Z5Sop (21 Februari 2022).
Indonesia Social Media Trend 1st Semester of 2021 – Jakpat Survey Report. (2021).
https://blog.jakpat.net/social-media-trend-1st-semester-of-2021-jakpat-survey-
report/. [21 Februari 2022].
Marianna Harahap, dkk, (2021) Penggunaan Social Media dan Perubahan Social Budaya
Masyarakat. Jurnal. Jurnal Ilmu Pendidikan. 3 (1): 142
Nauvalia, N., Setiawan, I. (2021) Peran Media “Tik Tok” Dalam Memperkenalkan
Budaya Bahasa Indonesia. Jurnal Satwika. 6 (1):136
Setyaningrum, B. D. (2018). Budaya Lokal di Era Global. Jurnal Ekspresi Seni. 20 (2):
111-112

Anda mungkin juga menyukai