Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH BUDAYA LUAR TERHADAP

GAYA HIDUP ANAK MUDA DI INDONESIA

Cut Alikha Pricilla, Donna Kezia G. Sinaga, Kanaya Putri Andini, Novalia Agung W. Ardhoyo

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Email : alikhapricilla@gmail.com

ABSTRAK

Kebudayaan merupakan pedoman hidup yang sesuai dengan nilai dan norma suatu kelompok
masyarakat yang dijadikan acuan dalam bertingkah laku. Budaya itu terbentuk dari beberapa
unsur kehidupan yang ada pada kehidupan yaitu, adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem agama
dan politik. Kehadiran budaya luar di negeri ini telah menjadi pusat perhatian masyarakat,
Kebiasaan dan pola hidup budaya luar telah menjadi cerminan bagi masyarakat kita. Budaya luar
yang masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki dampak positif dan juga negatif bagi masyarakat
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya luar terhadap komunikasi
di kalangan anak muda yang memiliki perbedaan budaya dengan menggunakan teori
konstruktivis, menekankan bahwa peserta didik-peserta didik membangun pengetahuan melalui
interaksi sosial dengan orang lain. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Kebudayaan luar yang masuk ke Indonesia
berdampak kepada gaya hidup masyarakatnya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kebudayaan mempengaruhi gaya hidup mahasiswa terutama mahasiswa di Fakultas Ilmu
Komunikasi UPDM(B).

Kata kunci : gaya hidup, kebudayaan, mahasiswa

1
PENDAHULUAN

Kebudayaan merupakan pedoman hidup yang sesuai dengan nilai dan norma suatu kelompok
masyarakat yang dijadikan acuan dalam bertingkah laku. Budaya itu terbentuk dari beberapa
unsur kehidupan yang ada pada kehidupan yaitu, adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem agama
dan politik. Kebudayaan adalah sesuatu yang mempengaruhi gagasan ataupun ide yang terdapat
di dalam diri sehingga mempengaruhi perilaku manusia dan kebudayaan itu sifatnya abstrak.

Indonesia yang dikenal sebagai negara multietnis dikarenakan memiliki ragam budaya yang
berbeda-beda. Di setiap kebudayaan yang ada memiliki nilai dan norma yang berlaku di kalangan
masyarakat. Saat ini kebudayaan Indonesia mulai memudar secara perlahan dikarenakan semakin
berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap
kebudayaan asli Indonesia. Dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat membuat
kebudayaan luar dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Sehingga hal tersebut mulai
mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia. Tanpa disadari, banyak masyarakat di
Indonesia yang tidak menyaring atau memilah terlebih dahulu budaya luar yang diterima
sehingga mempengaruhi jiwa nasionalisme masyarakat Indonesia.

Kehadiran budaya luar di negeri ini, telah menjadi pusat perhatian masyarakat. Kebiasaan
dan pola hidup budaya luar telah menjadi cerminan bagi masyarakat kita. Budaya luar yang
masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki dampak positif dan juga negatif bagi masyarakat
Indonesia. Dampak positif dari kebudayaan luar misalnya adalah inovasi dalam bidang
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun disisi lain budaya luar mempunyai
dampak negatif seperti gaya hidup yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di
kalangan asyarakat Indonesia. Dampak negatif dari kebudayaan luar ini sudah sampai ditahap
yang memprihatinkan khususunya kalangan anak muda yang mana ada kecenderungan para anak
muda mulai melupakan kebudayaan bangsanya sendiri. Salah satu contohnya adalah budaya ikut
– ikutan dalam hal berpakaian. Hal ini dilakukan oleh anak muda karena mereka tidak ingin
dikatakan sebagai orang yang kuno atau ketinggalan zaman karena tidak mengikuti cara
berpakaian ala budaya luar. Mereka menilai tidak peduli meskipun harus bertentangan dengan
ajaran agama maupun dengan adat istiadat yang telah berlaku di masyarakat. Selain itu pergaulan
bebas budaya luar di kalangan anak mudanya pun diikuti oleh anak muda di Indonesia.

2
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), gaya hidup adalah pola tingkah laku
seharihari segolongan manusia dalam masyarakat. Menurut Sumarwan (2011), Gaya hidup sering
digambarkan dengan kegiatan, minat dan opini dari seseorang (activities, interests, and opinions).
Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorang mungkin dengan
cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena menyesuakan dengan perubahan hidupnya.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan terhadap gaya hidup seseorang dan salah
satunya ialah kebudayaan. Perubahan gaya hidup ke arah yang positif dapat memajukan bangsa,
namun bila sebaliknya maka yang dimana perubahan gaya hidup tersebut tidak sesuai dengan
nilai dan norma yang ada, maka akan menjadi masalah baru bagi bangsa ini terutama dalam
bidang kebudayaan di Indonesia. Menurut Sunarto (Mandey,2009) terdapat tiga indikator pada
gaya hidup seseorang yaitu kegiatan, minat, dan opini. Ketiga indikator tersebut terdapat pada
mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama). Pengaruh
budaya luar terlihat dari cara berpenampilan, cara berpendapat, dan cara pengambilan keputusan
terhadap mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama)
dalam lingkungan kampus pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlansung.

Pentingnya menanamkan rasa nasionalisme terhadap kebudayaan negara sendiri dengan cara
tidak mengagung – agungkan budaya luar yang masuk ke Indonesia, diperlukan bagi anak muda
di Indonesia terutama mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Prof.Dr.Moestopo
( Beragama ) agar tidak lupa akan budaya bangsanya sendiri. Namun rasa nasionalisme ini pun
diharapkan untuk tidak dilakukan secara berlebihan agar tidak menjadi generasi yang memiliki
jiwa etnosentrisme yaitu perasaan atau pandangan suatu individu atau kelompok yang
beranggapan bahwa budaya yang dianut atau dimilikinya lebih baik dari budaya lainnya. Bisa
dikatakan juga bahwa etnosentrisme adalah sifat fanatik seseorang atau suatu kelompok terhadap
budaya suatu bangsa. Diharapkan mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas
Prof.Dr.Moestopo (Beragama) sebagai generasi penerus bangsa bisa menjadi generasi yang bijak
dalam menyikapi budaya luar yang masuk dengan cara menyesuaikannya terhadap nilai dan juga
norma yang berlaku di Indonesia.

Dengan melihat permasalahan tersebut, maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti
bagaimana pengaruh budaya luar terhadap anak muda dengan judul “ PENGARUH BUDAYA

3
LUAR TERHADAP GAYA HIDUP ANAK MUDA DI INDONESIA.” Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh budaya luar terhadap komunikasi di kalangan anak muda yang
memiliki perbedaan budaya.

METODOLOGI PENELITIAN

Paradigma dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Hal ini dikarenakan
fenomena yang akan diteliti adalah bagaimana pengaruh budaya luar terhadap gaya hidup anak
muda di Indonesia, khususnya Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas
Prof.Dr.Moestopo (Beragama). Dikarenakan penelitian ini menekankan ketajaman data yang
didapat dari objek penelitian, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif . Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik
dalam melakukan pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui wawancara.

ANALISIS & PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, peniliti melakukan penelitian terhadap beberapa mahasiswa di kelas F
dan E di Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM (B). Terdapat suatu fenomena yang mempengaruhi
mahasiswa tersebut, yaitu pengaruh gaya hidup seseorang yang disebabkan oleh masuknya
budaya luar ke Indonesia. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara
kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM (B) yang menjadi objek penelitian ini.
Peneliti menggunakan model Laswell sebagai acuan dalam berkomunikasi antara pengirim dan
penerima pesan.

Era globalisasi yang telah masuk ke Indonesia membawa dampak positif dan juga negatif
kepada masyarakatnya termasuk kepada perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup yang baik
terlihat seperti munculnya produk makanan, minuman, bahkan busana asal budaya negara lain.
Namun disisi lain gaya hidup yang negatif juga terlihat disekitar kita seperti pergaulan bebas
yang dilakukan oleh remaja saat ini. Adapun gaya hidup dari negara lain yang saat ini menjadi
perbincangan hangat dikalangan masyarakat Indonesia yaitu gaya hidup ala budaya populer
Korea Selatan atau dikenal dengan istilah budaya Kpop.
4
Budaya Kpop mulai masuk ke Indonesia dimulai dari munculnya drama – drama Korea
Selatan di televisi dan setelah itu kebudayaan populer lainnya dari Korea Selatan menyusul
masuk ke Indonesia. Perubahan gaya hidup ala budaya Korea Selatan ini mulai merebak pada
masyarakat di Indonesia dan banyak yang terkena dampaknya terutama kepada mahasiswa. Hal
itu dapat terlihat pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM(B) dari kelas F bernama
Aya dan juga dari kelas E bernama Nana. Kedua mahasiswi tersebut menyukai budaya populer
dari Korea Selatan atau yang biasa disebut Kpop. Mereka mengetahui Kpop melalui media sosial.
Dari media sosial seperti twitter dan juga instagram . Dari postingan tentang Kpop yang mereka
ketahui dari media sosial, mereka jadi penasaran dengan produk asal Korea Selatan tersebut
sehingga mereka membeli produk asal Korea Selatan seperti kosmetik, busana bahkan makanan
dan juga minuman untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup mereka sebagai seorang Kpoper
( orang yang menyukai budaya populer Korea Selatan ). Selain itu dari media sosial, mereka juga
mengetahui media sosial yang biasanya digunakan oleh orang Korea Selatan untuk
berkomunikasi seperti kakaotalk . Demam Kpop yang melanda masyarakat kita, dikarenakan
penyebarannya yang cepat melalui media sosial. Para pecinta kebudayaan Kpop melakukan
kampanye menggunakan media sosial dengan cara yang dapat memikat mahasiswa seperti Nana
dan Aya. Gaya hidup beberapa mahasiswa pun ikut berubah dikarenakan budaya Kpop yang
tengah naik daun saat ini. Namun, ditengah populernya budaya Korea Selatan tentu saja tidak
terlepas dari konflik sosial terutama dikalangan mahasiswa.

Terkadang di media sosial baik Nasya dan juga Aya sering menemukan masyarakat Indonesia
terutama mahasiswanya, yang mengagung – agungkan kebudayaan dari Negeri Ginseng tersebut
dan menganggap bahwa kebudayaan Indonesia jauh lebih buruk dibanding kebudayaan yang
dimiliki oleh Korea Selatan. Hal itu tentu saja membuat mereka berdua geram dengan sikap
mahasiswa tersebut sehingga terjadilah konflik antar mereka. Efek yang diberikan media sosial
yang berisi budaya – budaya Kpop ini, tentunya membawa dampak sikap etnosentrisme atau
sikap mengagung – agungkan suatu kebudayaan dan menghina kebudayaan lainnya. Menurut
Nana dan Aya, mereka yang terlalu mengagungkan kebudayaan Korea Selatan ini, biasanya
mempunyai gaya hidup konsumtif yang dipengaruhi budaya Korea Selatan dan merasa
ketinggalan jaman apabila tidak mengikuti kebudayaan Korea Selatan. Penampilan mereka pun
bisa dibilang lebih nyentrik dibanding orang Indonesia pada umumnya. Menurut Nana dan Aya,

5
hal itu bertujuan agar menarik perhatian orang lain untuk mengikuti atau menerima kehadiran
budaya Kpop. Tapi tidak semua orang bisa menerima kebudayaan luar tersebut dan hal ini
menimbulkan konflik lainnya di kalangan pecinta budaya Kpop dan yang tidak. Walaupun Nana
dan Aya adalah Kpoper , tetapi mereka tidak setuju dengan oknum yang menjelekkan
kebudayaan baik kebudayaan Korea Selatan maupun kebudayaan di Indonesia. Tidak masalah
bagi mereka apabila ada seseorang atau suatu individu ingin menghormati dan menyukai
kebudayaan suatu negara seperti mereka yang menyukai kebudayaan Korea Selatan tersebut.
Namun mereka berharap agar para Kpoper terutama di kalangan mahasiswa untuk tidak lupa
bahwa mahasiswa Indonesia sebagai bagian dari warga negara Indonesia untuk menghargai dan
mencintai kebudayaan negara sendiri. Selain itu para mahasiswa bisa memilah gaya hidup apa
yang sesuai dan bisa diterapkan di Indonesia.

Dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa suatu kebudayaan dapat mempengaruhi gaya hidup
masyarakat di Indonesia terutama pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM(B).
Dengan mengikuti budaya luar seperti budaya Kpop , mereka merasa mengikuti tren, tidak
kampungan atau tidak ketinggalan jaman. Budaya luar dianggap sebagai budaya yang lebih
modern dibanding budaya Indonesia yang dianggap kuno. Selain itu, timbulah konflik baru yang
bisa menimbulkan perpecahan antar warga negara dikarenakan sikap etnosentrisme terhadap
suatu kebudayaan. Seharusnya sebagai warga negara Indonesia, dapat mengikuti dan menjalani
gaya hidup yang sesuai dengan nilai – nilai yang tercipta dalam kebudayaan di Indonesia tanpa
memandang rendah budaya negara sendiri dan juga budaya negara lain. Tidak semua gaya hidup
budaya luar dapat diaplikasikan di Indonesia dan tidak semuanya dapat ditiru oleh kita. Maka
dari itu sebagai mahasiswa pun diharapkan dapat memilah gaya hidup seperti apa yang dapat
dijalani dan dapat diterima selama berada di Indonesia.

KESIMPULAN

Era Globalisasi membawa dampak terhadap masyarakat Indonesia, salah satunya adalah
pengaruh budaya luar terhadap gaya hidup di kalangan anak muda di Indonesia khususnya pada
mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi di UPDM (B). Gaya hidup yang dipengaruhi budaya luar
seperti budaya Kpop, tentunya menimbulkan sikap etnosentrisme terhadap beberapa mahasiswa.

6
Dengan adanya penelitian ini diharapkan mahasiswa/i Fakultas Ilmu Komunikasi di UPDM (B)
sebagai generasi penerus bangsa bisa menjadi generasi yang bijak dalam menyikapi budaya luar
yang masuk dengan cara menyesuaikannya terhadap nilai dan juga norma yang berlaku di
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Fawaid, N. (2020). Pengaruh Budaya Luar Terhadap Gaya Generasi Milenial.


www.kompasiana.com: Jakarta . Diakses dari
https://www.kompasiana.com/nabilul76693/5fbbe663d541df73ce516762/pengaruhbudaya
-luar-terhadap-gaya-generasi-millenial

Sita, P.S. (2013) . Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia di


Kalangan Anak muda. www.text-id.123dok.com . Diakses dari
https://textid.123dok.com/document/zkkdr78z-pengaruh-kebudayaan-luar-terhadap-
kebudayaanindonesia-di-kalangan-anak muda.html

Mandey, Silvya L. (2009). Pengaruh Faktor Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen. Jurnal Vol. 6. No. 1.

Riadi, Muchlisin. (2018). Pengertian, Jenis, Indikator dan Faktor yang Mempengaruhi Gaya
Hidup. Diakses dari https://www.kajianpustaka.com/2018/03/pengertian-jenis-
indikatordan-faktor-yang-mempengaruhi-gaya-hidup.html

7
8

Anda mungkin juga menyukai