Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Nizmah Fajar Riyanti

PRODI : Pendidikan Ekonomi

KELOMPOK : 22

Peran Mahasiswa dalam Keberagaaman Sosial Budaya di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keberagaman budaya


sehingga sering disebut sebagai masyarakat yang Bhinneka Tunggal Ika yang
memiliki makna bahwa meskipun masyarakatnya memiliki perbedaan namun
tetap satu jua. Keberagaman budaya di Indonesia menyebabkan Indonesia rawan
konflik, banyaknya budaya yang ada juga akan menimbulkan kesulitan dalam
melestarikannya, khususnya ketika dipengaruhi oleh globalisasi. Globalisasi
merupakan suatu proses yang mendunia dapat berupa informasi, pemikiran, gaya
hidup, dan teknologi. Fenomena ini terus beregerak terus dalam masyarakat
global. Disamping membawa dampak positif, perkembangan globalisasi
menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan seperti hilangnya
budaya asli suatu negara, terkikisnya rasa cinta budaya generasi muda,
menurunnya nasionalisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong, serta
gaya hidup yang kebarat-baratan.

Mahasiswa merupakan pewaris generasi yang seharusnya memiliki visi


dan tujuan yang positif karena menjadi pusat perhatian dari berbagai kalangan di
segala bidang. Mahasiswa harus bisa mempertahankan tradisi dan kearifan local
sebagai identitas bangsa. Namun, seringkali mahasiswa mengalami permasalahan
yang cukup kompleks, seperti kurang memiliki jiwa idealisme, krisis patriotism
dan nasionalisme, ketidakpastian generasi muda tentang masa depan, belum
seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan. Kondisi tersebut
merupakan ancaman dan gangguan terhadap ketahanan nasional di bidang budaya.

Manusia tentu tidak dapat terlepas dari kebudayaan. Manusia akan


menyatu menjadi satu kesatuan sosial-budaya yaitu masyarakat dimana
kebudayaan lahir, tumbuh, dan berkembang di dalamnya. Indonesia memiliki
kebudayaan yang tak terhitung jumlahnya. Kebudayaan memiliki definisi yang
sangat luas tergantung orang yang menilai dari sudut mana. Generasi muda
memiliki peran dalam pelestarian budaya yaitu peran pewarisan, peran pemilik,
peran pelaku, peran inovatif, dan peran edukatif. Budaya tradisional merupak
peninggalan nenek moyang yang harus tetap dilestarikan, karena memiliki
peranan penting yakni sebagai identitas bangsa yang mampu menyatukan dan
menunjukkan jati diri bangsa. Di zaman modern ini budaya tradisional sedang
terancam keberadaanya karena bersaing dengan kebudayaan asing yang dapat
diakses melalui perkembangan media dengan sangat cepat.

Pelestarian budaya Indonesia bukanlah sebuah tugas yang perlu diemban


oleh mahasiswa atau pemerintah saja, melainkan seluruh masyarakat Indonesia.
Kebudayaan merupakan kekayaan negara yang telah diwariskan dari generasi ke
generasi dan berperan penting sebagai fondasi suatu negara. Beberapa hal yang
dapat dilakukan dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia diantaranya adalah,
mengikuti webinar budaya Indonesia supaya jangkauan pemikiran kita terjaga dan
lebih luas, Kemudian, menyebarkan informasi mengenai budaya kita di media
sosial dan juga mengikuti tren adat masing-masing, contohnya dari segi pakaian
yang digunakan maupun menyanyikan lagu daerah yang menjadi ciri khas daerah
dan budaya yang ada di Indonesia.

Hal yang penting dalam proses sosialisasi adalah adaptasi budaya,


mengingat masyarakat Indonesia sangat beragam. Adaptasi budaya harus
dilakukan oleh siapapun,kapanpun, dan dimanapun. Perbedaan budaya dan adat
istiadat seringkali menyebabkan konflik di kalangan masyarakat. Konflik tersebut
dapat dicegah dengan adaptasi budaya. Mahasiswa dapat melakukan strategi
dalam adaptasi budaya. Beberapa cara adaptasi budaya di lingkungan masyarakat,
sebagai berikut :

1. Sosialisasi saat membeli kebutuhan sehari-hari

Sosialisasi merupakan proses belajar seseorang untuk mempelajari pola


hidup sesuai nilai, norma, dan kebiasaan yang ada di masyarakat atau
kelompok dimana mahasiswa berada. Unsur-unsur sosialisasi sebagai
peranan pola hidup dalam masyarakat sesuai nilai, norma, dan kebiasaan
masyarakat. Pada masyarakat memiliki nilai dan norma yang berebda satu
sama lain. Hal tersebut juga tidak terlepas dari cara manusia tersebut untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan sehari-hari diantaranya, membeli
sarapan, makan siang, membeli air gallon, pulsa listrik, dan jajanan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Mereka membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan.

2. Bergaul di tempat umum

Masyarakat memiliki karakter berbeda, ada yang senang di keramaian da


nada juga yang tidak senang berada di keramaian. Anak muda jaman
sekarang, umumnya lebih memilih melakukan aktifitas di dalam rumah,
karena mereka malas untuk pergi. Hidup di zaman digital memang
terdapat kelemahan, diantaranya.

KESIMPULAN

Mahasiswa yang merupakan kaum terpelajar juga harus dapat menyebarkan


nilai toleransi keragaman budaya. Hal ini tidak terlepas dari peran mahasiswa sebagai
agen perubahan atau agent of change yang harus dapat membawa pesan-pesan yang
menyejukkan ke dalam masyarakat dan kembali merekatkan hubungan persaudaraan
antar warga negara Indonesia yang sempat kendur. Mahasiswalah yang menjadi tameng
terdepan bangsa ini dari perpecahan. Mahasiswalah yang menjadi promotor dari saling
menghormati antar sesama dan menghargai latar belakang setiap orang yang berbeda-
beda. Melalui Perguruan Tinggi mahasiswa dipersiapkan menjadi manusia yang memiliki
pengetahuan, keterampilan/keahlian di dalam mengola lingkungannya yang terdiri atas
lingkungan fisik dan lingkungan sosial guna menciptakan berbagai kelengkapan untuk
memper mudah dan menyenangkan kehidupannya. Dilihat dari sudut sosial dan spiritual
Perguruan Tinggi berfungsi mengembangkan sikap mental yang erat hubungannya
dengan norma-norma kehidupan.

Daftar Pustaka
Agustiningsih, M. Y., & Gunawati, D. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran
Konsiderasi terhadap Sikap Toleransi Siswa pada Kompetensi Dasar Menghargai
Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan dalam Bingkai Bhinneka
Tunggal Ika. Educitizen, 2(2).

Anwar, S., Kudadiri, S., & Wijaya, C. (n.d.). Peran Mahasiswa Perguruan Tinggi
Islam Aceh Tenggara sebagai Agents of Social Change. Anthropos: Jurnal
Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology),
4(2), 179–187.

Bahari, 2010 .Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang


Kehidupan Keagamaan Jakarta.

Fariza, E. (n.d.). Pengaruh Kepribadian Terhadap Motivasi Akademik, Efikasi


Diri, Dan Kecerdasan Emosional Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai