Anda di halaman 1dari 3

KEWAJIBAN MAHASISWA DALAM MENJAGA KEARIFAN BUDAYA

LOKAL
Mahasiswa yaitu seseorang yang tengah menikmati keindahan dunia pendidikan pada
salah satu lembaga tinggi untuk beberapa waktu yang telah ditentukan. Lembaga tinggi ini
disebut oleh orang – orang yaitu Universitas atau perguruan tinggi, dalam lembaga ini para
mahasiswa belajar mengasah otak, berfikir, memecahkan masalah, belajar menjadi mandiri,
sabar, tawakal, ikhlas, dan melatih ketrampilan yang dimiliki. Mungkin sebagian orang
mengira menjadi mahasiswa itu enak, dipandang derajatnya lebih tinggi, meskipun begitu
dibalik layar sesungguhnya, menjadi mahasiswa tidak semudah yang kita bayangkan. Tugas
seorang mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, baca buku, membuat makalah dan laporan,
prsentasi, diskusi, menghadiri seminar – seminar, dan kegiatan kampus lainnya. Di samping
itu, mahasiswa mempunyai tugas lain yaitu, sebagai agen dalam perubahan dan pengontrol
sosial kemasyarakatan. Di sinilah mahasiswa menjadi harapan bangsa, dimana mereka dapat
mencarikan solusi untuk beberapa masalah yang tengah terjadi di lingkungan terutama
masalah dalam negri sendiri, sebagai kaum yang tercerahkan seorang mahasiswa harus
berfikir secara visioner demi kemajuan sesuai cita – cita bangsa dan negara.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Adanya sebuah budaya
terbentuk dari banyak unsur yang begitu rumit, seperti sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta yang berarti budi atau akal, kebudayaan itu merupakan hasil dari sebuah cipta,
rasa dan karsa manusia. Ada beberapa definisi menurut para ahli tentang kebudayaan, dan
dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari – hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Perwujudan kebudayaan berbentuk seperti benda – benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda – benda yang bersifat nyata,
contohnya pola – pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain sebagainya, dengan tujuan agar dapat membantu manusia dalam melanjutkan kehidupan
bermasyarakat.
Yang seperti kita ketahui bangsa Indonesia merupakan Negara terpadat ke 4, dimana
lebih dari 230 juta jiwa penduduknya yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, etnis,
dan bahasa, pastinya mempunyai beragam adat, budaya dan nilai – nilai luhur yang
diwariskan oleh nenek moyang kita sejak dahulu. Bangsa Indonesia memiliki segudang
budaya dan nilai luhur, selain bangsa kita kaya akan beragam budaya dan juga masyarakat
nya yang ramah – ramah. Meskipun bangsa kita kalah dalam hal teknologi, tidak seperti
bangsa lain yang maju akan teknologinya, tetapi kita harus tetap bangga karena menang
dalam hal budaya dan nilai – nilai luhur bangsa. Ada sesuatu yang sangat disayangkan, yaitu
bangsa kita mudah terpengaruh arus globalisasi modern yang berdampak pada gaya hidup
kebarat – baratan. Seiring berjalannya waktu, tanpa disadari kita telah meninggalkan budaya
sendiri, nilai – nilai luhur itupun mulai punah karena globalisasi yang penuh dengan
kemajuan teknologi itu.
Maka dari itu, peran mahasiswa dalam hal ini sangat lah penting dimana mereka
menjaga kerifan budaya lokal. Perubahan gaya hidup ke arah barat akibat datangnya
pengaruh dari westernisasi dan menyerbu dasar budaya ketimuran yang sudah menyatu pada
diri masyarakat Indonesia. Salah satu keragaman budaya, yaitu keanekaragaman bahasa
daerah yang ada di Indonesia. Terdapat 748 bahasa daerah yang ada di Indonesia yang
menjadi bahasa ibu, akan tetapi bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi masyarakat
Indoensia, karena dapat dibuktikan dari presentase pemakaian bahasa sehari – hari dalam
berkomunikasi dan bersosialisasi yaitu lebih dari 90% masyarakat memakai salah satu dari
748 bahasa daerah sebagai bahasa sehari – hari mereka. Tetapi bahasa daerah dapat dihitung
ketika kita menginjak kota besar, sebab di sana orang – orang menggunakan bahasa asing
untuk bekerja dimana mengharuskan menggunakan bahasa asing, selain itu ada juga yang
hanya ingin dikatakan anak gaul yang pandai dalam berbahasa inggris. Jika ini dibiarkan dan
diabaikan gitu saja dapat menyebabkan hilangnya bahasa daerah. Selain bahasa, ada juga
batik yang menjadi salah satu kebudayaan Indonesia, sempat ada perseteruan mengenai batik
dengan Malaysia tepatnya pada tahun 2009, dan akhirnya perseteruan ini berakhir karena
pengakuan dari UNESCO bahwa batik sebagai warisan budaya Indonesia, sebetulnya banyak
sekali kebudayaan lainnya yang diambil alih oleh negara lain. Oleh karena itu, kita sebagai
mahasiswa harus memikirkan upaya apa yang dapat dilakukan untuk mempertahankan
budaya kita sendiri.
Untuk memastikan kearifan lokal ini berkembang atau memudar itu, dapat dilihat upaya
yang dilakukan para mahasiswa untuk menjaga kearifan budaya lokal di Indonesia. Upaya
yang dapat dilakukan salah satunya yaitu, memupuk rasa cinta terhadap budaya sendiri lalu
kemudian mengembangkannya dengan sedemikian rupa agar dapat menarik dan tidak
menghilangkan nilai dasar budaya sehingga tidak monoton serta tidak kalah saing juga dari
budaya asing. Mahasiswa dapat mempromosikan budaya lokal yang telah di jelma
sedemikian menarik yang dapat membuat bangsa asing juga tertarik. Nah peran mahasiswa
disini yaitu dapat melahirkan inovasi baru dalam memperkenalkan budaya lokal ini suatu saat
nanti bisa menjadi motivasi sendiri bagi para generasi muda agar lebih mencintai dan juga
berupaya dalam menjaga kearifan budaya lokal serta melestarikannya. Walaupun westernisasi
semakin membubuk nilai – nilai kearifan lokal akan tetapi dengan adanya peran mahasiswa
yang mengusahakan dan menjaga budayanya akan menjadi filter terhadap budaya asing
tersebut.
Dapat ditarik kesimpulan, peran mahasiswa dalam menjaga kearifan budaya lokal
adalah salah satu upaya untuk memastikan keberlangsungan hidup kebudayaan entah itu
agama, politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, atau juga karya seni. Jika tidak ada
peran mahasiswa, kebudayaan lokal akan terus mengalami penurunan yang seiring
berjalannya waktu dapat menghilangkan jadi diri bangsa sebagai pemilik kebudayaan dan
juga generasi muda pun tidak akan mengenal budaya nya sendiri karena ketidaktahuan serta
minimnya pengetahuan tentang budaya nya sendiri. Maka dari itu, marilah wahai para
mahasiswa kita jaga, cintai, dan kembangkan budaya asli Indonesia yang kita banggakan ini,
sehingga generasi penerus bangsa pun akan menjadi orang yang dapat menjunjung tinggi
kebudayaan bangsa sendiri.

Anda mungkin juga menyukai