Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BUDAYA MELAYU JAMBI

“Budaya Melayu Di Mata Generasi Mudah Di Indonesia”

Dosen Pengampuh Dr. ABDOEL GAFAR M,Pd

NAMA KELOMPOK 5

1. Muhammad Adriansyah (2200861201082)


2. Satya Fajar Ramadhan (2200861201079)
3. Yogi Idraliansyah (2200861201080)

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI

2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pemuda adalah harapan masa depan, calon pemimpin masa depan,dalam


kehidupan sehari-hari di mana generasi muda sebagai cikal bakal harapan masa
depan, kian akan pudar. Kondisi seperti ini apabia dibiarkan, cepat atau lambat
akan berdampak luas dalam kehidupan masa depan baik generasi tua maupun
muda. Kurangnya kesadaran untuk memahami budayanya sendiri akan berdampak
besar, yakni hilangnya jatidiri.mulai menurunnya rasa kecintaan dan rasa keinginan
yang dimilki oleh generasi muda untuk memajukan budaya daerah yang
merupakan warisan leluhurnya sendiri. Penyakit dekadensi moral kini menyerang
generasi tanpa kendali.. Suatu bangsa apa bila generasi mudanya memiliki kualitas
yang unggul dan semangat yang kuat untuk memajukan budaya daerah yang
didasari dengan keimanan dan akhlak mulia, maka bangsa itu akan besar.

2. PERUMUSAN MASALAH

Dari Latar Belakang yang telah saya uraikan maka masalah yang akan di bahas
dapat dirumuskan kedalam pertanyaan sebagai berikut :

• Budaya Melayu di mata Generasi Muda saat ini

• Peran Pemuda dalam Generasi saat ini

• Kondisi Pemuda di era Global terhadap Budaya


BAB 2
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa dll.Budaya juga suatu pola
hidup menyeluruh.budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif.Budaya lokal khususnya di Indonesia dapat berupa hasil seni,
tradisi, pola pikir, atau hukum adat.Indonesia terdiri atas 33 provinsi, karena itu memiliki banyak
kekayaan budaya.Kekayaan budaya tersebut dapat menjadi aset negara yang bermanfaat untuk
memperkenalkan Indonesia ke dunia luar, Setiap suku bangsa tersebut tumbuh dan berkembang
sesuai dengan alam lingkungannya.Keadaan geografis yang terisolir menyebabkan penduduk
setiap pulau mengembangkan pola hidup dan adat istiadat yang berbeda-beda.Misalnya,
perbedaan bahasa dan adat istiadat.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Melville J. Herskovits dan Bronislaw


Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Jadi, kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-
hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-
benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat
2. PENGERTIAN PEMUDA DAN GENERASI MUDA

Pemuda berdasarkan usia Menurut WHO pemuda digolongkan berdasarkan usia, yakni 10-24
tahun. Sedangkan remaja berada pada rentang usia 10-19 tahun. Jadi, secara umum pemuda
digolongkan berdasarkan rentang usia yaitu di bawah 30 tahun.Pemuda juga harus mempunyai
sifat memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian
serta konsisten dengan perkataan, seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum
cita-citanya tercapai

Generasi muda sekarang ini menjadi bahan pembicaraan oleh semua kalangan masyarakat,
karena generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang nantinya sebagai pemegang nasib
bangsa ini, maka generasi mudalah yang menentukan semua apa yang dicita-citakan bangsa dan
Negara ini.

Peran generasi muda atau pemuda dalam konteks perjuangan dan pembangunan dalam kancah
sejarah kebangsaan Indonesia sangatlah dominan dan memegang peranan sentral, baik
perjuangan yang dilakukan secara fisik maupun diplomasi Salah satu cara dalam memperoleh
bekal pengetahuan tersebut dapat melalui pendidikan baik formal maupun nonformal baik itu
pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi. Dengan bekal seperti itu setiap pemuda Indonesia
akan semakin bernilai dalam proses pembangunan. Dan makin membenarkan arti serta makna “
Pemuda adalah Harapan Bangsa”.

3. PERAN PEMUDA DAN PERMASALAHAN GENERASI MUDA

Peran Pemuda dimasa depan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya sekarang sebab
merekalah yang menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa oleh karena itu
generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntunan zaman. Salah
satu cara dalam memperoleh bekal pengetahuan tersebut dapat melalui pendidikan baik formal
maupun nonformal baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.

Hal-hal yang menghambat kemajuan harus diganti dengan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan
dan perkembangan masyarakat.Oleh karena itu dalam mengadakan perubahan hendaknya
memperhatikan situasi dan kondisi mereka berada.
Masalah generasi muda dalam masyarakat erat kaitannya dengan sosialisasi dan modernisasi.
Sosialisasi adalah proses penanaman nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya
dalam sebuah masyarakat. Berdasarkan jenisnya sosialisasi dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi
primer dan sekunder. Sedangkan modernisasi yaitu proses menuju masyarakat yang modern,
modernisasi dapt pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang
modern. Adapun proses sosialisasi yang keliru dapat menyebabkan penyimpangan.

Faktor penyebab penyimpangan yaitu:

1. Tidak adanya nilai dan normaukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk
atau benar salah menurut pengertian umum, melainkan berdasar ukuran longgar atau tidaknya
norma dan nilai sosial masyarakat

2. Penyalahgunaan peran, otoritas kekuasaan dan status yang dimiliki oleh seseorang
kelompok tertentu di masyarakat yang seluruhnya menjadi contoh yang baik, tetapi melakukan
tindakan penyalahgunaan dengan mengabaikan norma

3. Psikologismenjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian


yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan

4. Kurangnya kontrol sosial atau pengawasan terhadap pelaksanaan norma dan nilai yang
berlaku di masyarakat

Sehubungan dengan ini para ahli sosial berpendapat bahwa masalah antar generasi kurang dan
hampir tidak terdapat dimasyarakat tradisional.Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa antar
generasi merupakan suatu masalah modern.

Berbagai macam Permasalahan Generasi Muda yang muncul pada saat ini antara lain:

a. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme dikalangan masyarakat termasuk


jiwa pemuda.

b. Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.

c. Belum keseimbangannya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang
tersedia, baik yang formal maupun non formal.
d. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tinggi nya tingkat pengangguran dan
setengah pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktifitas
oleh nilai-nilai kekuasaan dan sebagainya.

e. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelefansikan pendapat sikap dan


tindakanya dengan kenyataan yang ada.

4. BUDAYA MELAYU DI MATA GENERASI MUDA SAAT INI

Ciri-ciri kehidupan yang telah dilakoni oleh bangsa Melayu pada zaman lampau telah
menggambarkan karakter yang sempurna, dari perpaduan keuletan, kegigihan, berbudaya,
kesantunan, agamis dan intelektualitas tinggi, sungguh sempurna. Namun kebesaran tersebut
pupus dan sirna oleh perjalanan waktu dan pergeseran peradaban dunia yang telah menjadikan
barat sebagai kiblat kemajuan dan kemodernan.Indonesia adalah negara kepulauan banyak
provinsi yg memiliki banyak pulau dan memiliki banyak adas istiadat yg beragam dan unik,.

Sebagai akibat dari perubahan ini, maka generasi Melayu kini tidak lagi mampu bersanding dan
disandingkan dengan kebesaran masa lampaunya, tidak lagi mampu mengenal dan mewarisi jati
diri leluhur mereka, tidak banyak lagi yang benar-benar menyukai ilmu pengetahuan dan
menjadikan membaca sebagai rutinitas sebagai upaya menambah ilmu pengetahuan, bangsa
melayu tidak lagi dikenal sebagai bangsa yang memiliki etos kerja yang tinggi, bukan lagi
bangsa yang ulet dan gigih, tidak lagi mampu merepresentasikan nilai-nilai keislaman dengan
baik sebagai jati diri mereka.

Definisi jati diri Melayu setelah pengislamannya di abad ke-15, dapat dikelompokkan sebagai
berikut:

1. Seseorang disebut Melayu apabila dia beragama Islam, sehari-hari berbahasa Melayu dan
berada-istiadat Melayu. Adat Melayu itu, “Adat bersendikan Syarak, Syarak bersendikan
kitabullah”. Jadi orang Melayu itu adalah etnis secara kultural (budaya), bukan mesti secara
geneologis (persamaan keturunan darah);
2. Berpijak kepada Yang Esa seperti kata pepatah:

Bergantung kepada yang satu, berpegang kepada yang esa,

tuah hidup sempurna hidup, hidup berakal mati beriman,

malang hidup celaka hidup, hidup tak tahu halal haramnya;

3. Orang Melayu sangat mementingkan penegakan hukum (law enforcement) untuk keamanan,
ketertiban, dan kemakmuran masyarakat. Seperti diungkapkan pepatah:

Adat di atas tumbuhnya, mufakat di atas dibuatnya,

Biar mati anak daripada mati adat,

Mati anak gempar sekampung, mati adat gempar sebangsa;

4. Orang Melayu mengutamakan budi dan bahasa. Hal itu menunjukkan sopan santun dan tinggi
peradabannya, seperti diungkapkan pepatah:

Usul menunjukkan asal, bahasa menunjukkan bangsa,

taat pada petuah, setia pada sumpah,

Mati pada janji, melarat pada budi,

hidup dalam pekerti, mati dalam budi,

tahu budi ada hutangnya, tahu hidup ada bebannya;

5. Orang Melayu mengutamakan pendidikan dan ilmu. Hal ini tercermin dalam pepatah:

Menuntut ilmu jangan segan, ilmu yang benar,

yaitu ilmu kebajikan, isi kitab ini sudah disebutkan.

Segala perbuatan dengan berilmu, maka kebajikan boleh bertemu,


jangan sembarang-barang diramu, akhirnya engkau jatuh bersemu.

Ilmu itu besar faedahnya, membedakan hak dengan batilnya, mengetahui orang banyak benar
salahnya, supaya dihukumkan dengan adilnya,

bekal ilmu mencelikkan, bekal iman menyelamatkan;

6. Orang melayu mementingkan budaya. Hal ini terungkap pada pepatah:

Bercakap tidak kasar, berbaju menutupi aurat,

menjauhkan pantang larang dan dosa.

Biar mati dari pada menanggung malu dirinya atau keluarganya, karena bisa menjatuhkan
marwah keturunannya,

sebaliknya tidak dengan kasar mempermalukan orang lainnya;

7. Orang melayu mengutamakan musyawarah dan mufakat sebagai sendi kehidupan sosial.
Kondisi ini terlihat pada perkawinan, kematian, kenduri, mendirikan rumah, membuka
ladang/usaha, di dalam Pemerintahan dan lain-lainnya;

8. Orang Melayu ramah dan terbuka kepada tamu. Keramah-tamahan dan keterbukaan orang
Melayu terhadap segala orang pendatang (tamu) terutama yang beragama Islam, berpangkal
kepada Politik Raja Melayu yang maritim untuk memeriahkan bandar dengan para pedagang,
seperti dalam pepatah:

Apabila meraut selodang buluh, Siapkan lidi buang miangnya,

Bila menjemput orang nan jauh, Siapkan nasi dengan hidangnya;

9. Orang Melayu melawan jika terdesak, seperti dalam ungkapan:


Kalau sudah dimabuk pinang, dari pada ke mulut biar ke hati, kalau sudah masuk ke gelanggang,
dari pada surut rela lah mati, Esa elang dua belalang, takkan kayu berbatang jerami,

Esa hilang dua terbilang, takkan Melayu hilang di bumi.

5. KELEBIHAN PARA PEMUDA

Sebagaimana yang telah dijelaskan,pemuda memiliki sifat-sifat seperti berani, pantang mundur,
dan memiliki standar moralitas keimanan. Pemuda memiliki kelebihan juga memiliki
kekurangan. Kelebihan pemuda secara umum dibagi menjadi tiga :

1. kelebihan dari segi kekuatan fisik

berbeda dengan usia kanak dan tua, pemuda memiliki kelebihan dalam kekuatan fisiknya,
bahkan seorang pemuda yang sedang jatuh hati … dia akan mampu mendaki gunung yang tinggi
atau menuruni ngarai terjal sekalipun, karena pada saat itulah dia memiliki kekuatan fisik yang
prima. Pemuda begitu energik

2. kekuatan akal

berbeda dengan usia kanak dan tua, pemuda memiliki kelebihan dalam kekuatan akalnya.
Kekuatan yang membatasi antara ketidaktahuan dengan kepikunan diiringi dengan spirit
idealisme dan eksplorasi pemaknaan dalam lingkup yang luas

3. kekuatan semangat

berbeda dengan usia kanak dan tua, pemuda memiliki kelebihan dalam kekuatan semangatnya.
Semangat untuk bergerak, berubah, hingga memberi kontribusi bagi integritas diri serta ruang
dan waktu yang meliputi dirinya. Di sisi lain pemuda memiliki kekurangan. Kekurangan yang
paling mencolok adalah mudah emosional.

6. KONDISI PEMUDA MASA LAMPAU DAN PEMUDA MASA KINI

Kondisi Pemuda pada masa lampau yaitu didalam sejarah negara dan bangsa Indonesia pertama
kali dapat dilihat dari kebangkitan bangsa tahun 1908 atau tepatnya ketika berdiri Boedi Oetomo
tanggal 20 Mei 1908. Melalui proses kebangkitan bangsa ini, maka para pemuda telah
menggelorakan semangat agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak terserak-serak dalam
arti wilayah, suku, ras, agama dan sebagainya akan tetapi telah memiliki kesadaran berorganisasi
sebagai persyaratan untuk kebangkitan nasional. Mereka dikenal sebagai generasi tahun 1908.
Hal ini berarti bahwa pemuda telah memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses
pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda: Satu Nusa, Satu
Bangsa dan Satu Bahasa Indonesia

Generasi muda kemudian juga berhasil menorehkan tinta emas bagi perjalanan bangsa ini ketika
di tahun 1945 kembali mereka merenda dan mengimplementasikan gagasan mengenai satu nusa,
satu bangsa dan satu bahasa dalam bentuk kemerdekaan bangsa, yang teks proklamasinya
dibacakan oleh Ir. Soekarno tepat jam 10 tanggal 17 Agustus 1945.

Kondisi Pemuda pada masa kini sangat banyak perubahan, Problematika pemuda yang
terbentang di hadapan kita sekarang sungguh kompleks, mulai dari masalah pengangguran, krisis
mental, krisis eksistensi, hingga masalah dekadensi moral.Budaya permisif dan pragmatisme
yang kian merebak membuat sebagian pemuda terjebak dalam kehidupan serba instant, dan
tercabut dari idealisme sehingga cenderung menjadi manusia yang anti sosial.

Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan
seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat disekitarnya. Dalam arti lain, gaya
hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya. gaya hidup
sering disalahgunakan oleh sebagian besar remaja. Apalagi para remaja yang berada dalam kota
Metropolitan. Mereka cenderung bergaya hidup dengan mengikuti mode masa kini.Tentu saja,
mode yang mereka tiru adalah mode dari orang barat. Jika mereka dapat memfilter dengan baik
dan tepat, maka pengaruhnya juga akan positif. Namun sebaliknya, jika tidak pintar dalam
memflter mode dari orang barat tersebut, maka akan berpengaruh negatif bagi mereka sendiri
dan budaya didaerahn
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Jadi, Sesungguhnya sangat memprihatinkan kondisi pemuda saat ini, an ini adalah sebuah
realita yaitu Kondisi seperti ini bisa kita temui sekarang. Fenomena ini akan menjadi bahaya
laten bagi kita semua. Calon pemimpin masa depan itu di pundak generasi muda, nasib suatu
bangsa dipertaruhkan sesungguhnya, Ibarat sebuah kata “ Seorang pemuda ibarat matahari yang
tengah memancarkan cahaya terang dan cahaya yang paling panas” . Dari ungakapan ini kita
dapat mengatakan, bahwa masa muda adalah masa kekuatan atau masa keemasan.Yang menjadi
sebuah persoalan ialah para remaja kita tidak melakukan filterisasi terhadap hal-hal asing yang
mereka ketahui, akan tetapi tanpa berpikir panjang mereka langsung menjiplak dan menerapkan
nila-nilai kebudayaan asing yang masuk tersebut kedalam kehidupan sehari-hari mereka jadi kita
harus bekerja keras dalam mensukseskan dan mempertahan budaya tanpa adanya perubahan
pada generasi muda Pembagunan yang kita laksanakan itu jelas merupakan rangkaian gerakan
perubahan menuju kemajuan. Dalam beberapa hal, perubahan itu merupakan perombakan yang
sangat mendasar.Perubahan atau kemajuan dalam pembangunan bukan hanya perubahan fisik
saja tetapi membawa serta perubahan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/budaya-lokal-pengertian-macam-macam-contoh-
ciri-ciri.html#ixzz2VhWdctcp
http://jasapembuatanweb.co.id/artikel-ilmiah/pengertian-generasi-muda
http://adesetiyananda.blogspot.com/2011/11/ujian-sosiologi-terapan_27.html
http://berita21.com/2010/05/05/beginikah-gaya-hidup-remaja-kita/
http://www.beritanet.com/Event/Best-of-Content-Contest-2009/Remaja.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya/Definisi

Anda mungkin juga menyukai