Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KONTRIBUSI MEDIA SOSIAL DALAM MEMPERKUAT

INTEGRASI NASIONAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan


(MKDU 4111)

Disusun Oleh

ALFIA KHOIRUNNISA
050394206

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TERBUKA
PENDAHULUAN

Pada era digital saat ini media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan
sehari-hari, media sosial tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi
tetapi juga memiliki peran yang penting dalam memperkuat integrasi nasional. Integrasi
nasional merujuk pada proses penyatuan berbagai kelompok masyarakat yang beragam ke
dalam satu kesatuan bangsa dalam konteks Indonesia yang kaya akan keragaman budaya
suku dan agama peran media sosial dalam memperkuat integrasi nasional menjadi semakin
penting artikel ini akan membahas kontribusi media sosial dalam memperkuat integrasi
nasional.

KAJIAN PUSTAKA

a. Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek
sosial budaya, etimisitas, latar belakang ekonomi ke dalam kesatuan wilayah dan
pembentukan bangsa yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian
dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Kewajiban
setiap orang sebagai warga negara untuk melawan kekuatan-kekuatan dan pemikiran-
pemikiran yang melemahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Integrasi nasional
mempunyai peranan yang dinamis dalam mewujudkan negara menjadi satu dengan
menyatukan setiap lapisan masyarakat dan memberikan kesempatan yang sama.
Faktor pendorong integrasi nasional adalah faklim sejarah yang menimbulkan rasa
senasib seperjuangan, keinginan untuk bersatu rasa cinta tanah air dikalangan Bangsa
Indonesia, rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Sedangkan
faktor yang heleragan, wilayah negara yang begitu luas adanya ancaman, tantangan,
hambatan, gangguan dari negara luar, lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat
pengaruh budaya asing. Pengembangan integrasi nasional dapat dilakukan melalui
strategi dan pendekatan yaitu gaya politik kepemimpinan kekuatan lembaga-lembaga
politik idiologi nasional dan kesempatan pembangunan ekonomi. Tujuan integrasi
nasional adalah untuk menyediakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat suatu
negara, memajukan keharmonisan sosial, mempersatukan bangsa, meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan loyalitas terhadap bangsa.
b. Peran Media Dalam Kehidupan Manusia
Media massa merupakan sarana komunikasi massa yang berperan sebagai
komunikator serta agen of change yakni pelopor perubahan dalam lingkungan publik
yang dapat mempengaruhi khalayak melalui pesan berupa informasi, hiburan,
pendidikan maupun pesan-pesan lainnya dan dapat dijangkau masyarakat secara luas.
Di era globalisasi yang semakin cepat, peran media massa dalam kehidupan manusia
sehari-hari tidak dapat dihindari lagi. Mengingat bahwa posisi media massa dalam
kehidupan masyarakat begitu penting maka kesuksesan media massa dalam
menjalankan perannya sebagai komunikator dapat dilihat dari berkembangnya media
massa, bertahannya media massa hingga saat ini, dan semakin bertambahnya stasiun,
perusahaan hingga website dan program yang disuguhkan oleh pengelola media cetak
dan media elektronik.
Kemudia media sosial telah berhasil mentransformas praktik komunikasi searah
media siaran dari satu institusi media ke banyak audiens menjadi praktik komunikasi
dialogis antara banyak audiens. Peran media sosial dalam kehidupan manusia yakni
sebagai alat berdialog atau interaksi antar manusia dengan menggunakan internet dan
teknologi web, untuk menjaga tali silaturahmi, saling tukar informasi dan lain
sebagainya, namun dewasa ini masyarakat Indonesia pada khususnya telah salah
memperlakukan media sosial di mana para netizen (pengguna media sosial)
menyebarkan berita baik yang benar maupun yang hoax. Pengaruh media terhadap
kehidupan kita sehari-hari dapat memberi tahu kita tentang peristiwa terkini, berita,
dan informasi penting lainnya. Ini membantu kita tetap terhubung dengan dunia dan
memahami apa yang terjadi di sekitar kita, menawarkan sudut pandang tersendiri
terhadap setiap peristiwa yang terjadi, dan menjadi tugas kita untuk menganalisis
informasi yang kita terima dan mengambil kesimpulan sendiri.

c. Pengaruh Media Sosial Terhadap Nasionalisme dan Interegrasi Bangsa


Pada era modern saat ini perkembangan teknologi sudah sangat mempengaruhi
generasi penerus bangsa. Media sosial tentu memiliki pengaruh yang besar bagi
generasi penerus bangsa. Pada dasarnya media sosial memiliki pengaruh baik dan
pengaruh buruk. Seperti yang telah kita ketahui media sosial yang memiliki banyak
influnce, dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat. Misalnya saja
ketika ada permasalahan seperti adanya tindakan rasisme yang diterima oleh
seseorang, dengan adanya dukungan yang diberikan oleh influence yang ada di media
sosial seperti instagram, twitter, dan sebagainya membuat pemberitaan tersebut
semakin heboh dan mempengaruhi masyarakat. Pendapat dari influence sangat
memberikan pengaruh bagi masyarakat, kebanyakan masyarakat gampang
terpengaruh dengan hadirnya berita tersebut dan terdapat alasan yang pro dan kontra.
Pengaruh baik dan buruk tersebut akan bergantung bagi para influence yang
memberikan postingan apakah hal tersebut baik atau buruk untuk diikuti.
Media sosial juga dapat memberikan pengaruh pluralisme nilai dan norma sosial
yang merupakan dampak dari media sosial di era modern saat ini. Misalnya seperti
yang biasanya masyarakat menonton tv menggunakan saluran tayangan film tanah air,
namun pada saat ini sudah beralih dengan hadirnya youtube yang dapat memberikan
siaran internasional dengan mudah. Pengaruh hadirnya kebudayaan dari luar yang
dengan gampang di akses di indonesia tentu akan mempengaruhi rasa nasionalisme
dan integritas bangsa yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Negara yang memiliki
kemajuan teknologi akan memiliki kendali dari sosial media pada era modem ini.
Hadirnya kultular yang masuk akan mempengaruhi masyarakat tidak lagi memiliki
nasionalisme yang tinggi dengan budaya tradisional yang dimiliki oleh Indonesia
sehingga menyebabkan kecintaan terhadap bangsanya memudar.

PEMBAHASAN

a. Media Sosial Sebagai Alat Untuk Mempromosikan Budaya Indonesia


Pengemasan budaya tradisional yang digabungkan dengan efek teknologi dan
media baru dapar menjadi pilihan dan diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi
generasi muda. Budaya tradisional dengan cita rasa baru, sekaligus menjadi bagian
untuk mencitrakan ulang lahimnya budaya tradisional sesuai dengan kemajuan
teknologi yang ada. Hal ini sekaligus menjadi media promosi yang menarik di tengah
digitalisasi prosuk-prosuk media yang tidak hanya dinikmati oleh bangsa Indonesia,
melainkan juga oleh bangsa asing. Media sosial juga menjadi kekuatan dominan
dalam budaya Indonesia, dengan platform seperti Facebook, Instagram, Tik Tok, dan
YouTube mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan 170
juta pengguna aktif media sosial, Indonesia adalah salah satu media sosial terbesar di
dunia marketplace Media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk
mempromosikan budaya Indonesia
Dengan menggunakan media sosial dalam mempromosikan budaya nusantara akan
mengubah citra dan pandangan terhadap budaya itu sendiri. Dengan begitu budaya
akan menjadi kebanggaan dan gaya hidup dan ketika kebanggaan menjadi kekuatan,
maka kesadaran untuk memperkenalkan budaya nusantara oleh generasi muda akan
berjalan dengan sendirinya.
Indonesia saat ini sangat terbuka dengan dunia media sosial, kemudahan dalam
mengakses dan diimbangi dengan perkembangan teknologi. Pertumbuhan media
sosial bahkan mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan, baik dari sisi
pengguna atau masyarakat, yang digunakan untuk kebutuhan bisnis maupun
organisasi non profit.
Kehadiran karya-karya budaya tradisional yang dikemas dengan mengedepankan
unsur modern dapat digunakan sebagai jembatan untuk menarik minat dan
menanamkan nilai budaya musantara tidak hanya bagi masyarakat Indonesia
melainkan juga masyarakat dunia. Kesan modern dan tetap menampilkan budaya
nusantara sebagai akar budaya akan semakin memperkuat identitas sosial dan bisa
menjadi bagian dari gaya hidup yang mewarnai setiap kebudayaan yang ada di negara
lain.

b. Media Sosial Sebagai Platform Untuk Memperkuat Integrasi Nasional


Kita sebagai mahasiswa atau generasi emas dapat menumbuhkan rasa kebersamaan
melalui sebuah digital seperti memberikan edukasi terhadap penonton sosial media
tentang edukasi saling mengargai perbedaan, membuat media pembelajaran untuk
usia-usia dini tentang menyikapi keberagaman yang ada di Indonesia. Yang tidak
mengandung SARA, bisa saja dengan memanfaatkan teknologi dan Indonesia
memiliki banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif baik dalam hal
kegitan ataupun pemikiran, pada zaman sekarang untuk persatuan dan kesatuan
generasi bangsa dapat memanfaatkan kemampuan bergitar dan setelah itu kelak kamu
akan menjadi seseorang yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat dan persatuan
yang kokoh untuk meningkatkan integrasi Nasional yang ada di Indonesia, sekarang
sudah mulai memudar karena pengaruh globalisasi dari luar, generasi emas ini banyak
segala kegiatan dengan menggunakan sebuah teknologi, untuk mencapai integrasi
yang optimal dan maksimal, dengan begitu dapat menafaatkan sosial media seperti
menelpon teman yang sedang jauh di papua, dengan saling menanyakan kabar dan
kondisi dilingkungan sekitar, maka dengan ini orang tua perlu memahami dan
mahasiswa juga harus rajin literasi
Membaca keadaan yang ada di kampus dan lingkungan masyarakat Kita sebagai
mahasiwa menjadi seseorang yang netral dalam memperbaiki semua kehidupan
Indonesia tercinta sesuai pedoman semboyan "Bhineka Tunggal Ika"dan sebagai
pedoman hidup bangsa yaitu Pancasila, maka dari itu di perlukannya generasi yang
memiliki semangat dan tekad yang kuat dalam mengabdi kepada negara, untuk
mempersatukan perbedaan yang akan mengasilkan banyak wama kehidupan untuk
mewarnai setiap langkah perjuangan, menjadi Indonesia yang sesuai dengan
Pancasila, untuk menghindari semua ancaman dari luar negara yang tidak diduga-
duga, maka perkokohlah jiwa anak bangsa sejak dini dan nasionalisme. Yang tidak
mudah terpengaruh oleh setiap perubahan dari luar negara yang sangat mengancam
ideologi negara Indonesia. Selain media Sosial Sebagai Platform Untuk Memperkuat
Integrasi Nasional, media sosial juga memiliki cara dapat berkontribusi terhadap
intergasi nasional yaitu, Media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan berita dan
informasi dengan cepat dan efektif. Hal ini dapat membantu menciptakan kesadaran
tentang isu-isu dan peristiwa-peristiwa penting, dan juga dapat membantu
meningkatkan pemahaman dan toleransi di antara berbagai kelompok.

c. Media Digital Sebagai Alat Mempertahankan Budaya Lokal Indonesia


Menurut Chairman Internet Data Center, Johar Alam Rangkuti, Indonesia kini
memiliki penetrasi internet 22 persen atau 55 juta pengguna. "Jumlah pengguna
internet di Indonesia kini menempati urutan ke-8, sedangkan pengguna sosial media
ada di urutan ke-4" (Movementi, 2013). Penggunaan media digital semakin
dipermudah dengan teknologi mobile yang diusung oleh berbagai brand terkemuka di
dunia. Harga yang kompetitif dan teknologi modern, membuat semua kalangan dan
golongan bisa memiliki teknologi tersebut. Jika pengaruh media sosial dan teknologi
modern bisa diaplikasikan sedemikian rupa untuk kebutuhan bisnis, tentu saja hal ini
bisa dipertimbangkan dan dikaji untuk menyebarkan kebudayaan Indonesia melalui
media digital. Bahkan saat ini media digital sudah diadaptasi dalam kurikulum di
perguruan tinggi dengan program studi yang bervariasi. Website, mobile applications,
mobile game dan lain sebagainya bisa dijadikan dasar pendekatan untuk menyebarkan
kebudayaan Indonesia melalui jaringan internet dengan penekanan penyebarannya
melalui blog maupun social media. Walau tidak banyak, namun beberapa instasi
pemerintah sudah mulai menggunakan website untuk mempromosikan kebudayaan
Indonesia. Ada yang menggunakan untuk promosi pariwisata, ada yang
menggunakannya untuk mengenalkan kebudayaan setempat ke dunia (Meilani, 2014).
Pada dasarnya menolak globalisasi bukanlah pilihan tepat, karena itu berarti
menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, yang dibutuhkan
adalah strategi untuk meningkatkan daya tahan budaya lokal dalam menghadapinya.
Adapun strategi yang dapat dilakukan untuk menguatkan budaya lokal Indonesia
ditengah gempuran arus globalisasi yaitu:
 Memanfaatkan akses kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai
pelestari dan pengembang nilai-nilai budaya lokal. Budaya lokal yang khas
dapat menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah tinggi apabila
disesuaikan dengan perkembangan media komunikasi dan informasi. Harus
ada upaya untuk menjadikan media sebagai alat untuk memasarkan budaya
lokal ke seluruh dunia. Jika ini bisa dilakukan, maka daya tarik budaya lokal
akan semakin tinggi sehingga dapat berpengaruh pada daya tarik lainnya,
termasuk ekonomi dan investasi. Untuk itu, dibutuhkan media bertaraf
nasional dan internasional yang mampu meningkatkan peran kebudayaan lokal
di pentas dunia.
 Melakukan sebuah Counter Culture, yaitu semacam usaha dari sebuah media
lokal untuk menangkal efek dari media luar. Beberapa media lokal baik itu
berupa media digital seperti
 Meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap budaya Indonesia, Hal ini
dapat dilakukan melalui inisiatif pendidikan dan promosi budaya nasional.
Dengan meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap budaya Indonesia,
maka masyarakat akan semakin menghargai dan melestarikannya.
website, blog maupun aplikasi buatan anak bangsa (lokal), media cetak seperti koran,
majalah dan media elektronik seperti televisi dan radio mulai bermunculan dengan
menonjolkan ciri khas yang berasal dari masyarakat lokal. Hal semacam ini seiring
dengan pernyataan bahwa teknologi yang berhasil tumbuh dari budaya setempat dan
dapat mengantisipasi arah perkembangan budaya serta kondisi yang akan datang.
d. Media Sosial Sebagai Alat Komunikasi Masyarakat
Media sosial memiliki banyak keunggulan dalam pemanfaatannya di kehumasan
peradilan. Salah satunya yakni komunikasi yang disajikan bersifat 2 (dua) arah.
Artinya antara pemberi informasi (humas peradilan) dengan penerima informasi
(publik) dapat saling berinteraksi secara langsung dalam 1 (satu) media yang sama.
Adanya komunikasi 2 (dua) arah ini membuka kesempatan ruang publik yang seluas-
luasnya. Selain terbukanya ruang publik, terdapat juga banyak manfaat dari adanya
komunikasi 2 (dua) arah ini, di antaranya yakni:
 Menjamin kelancaran informasi: Publik dapat segera mengungkapkan
tanggapannya mengenai pesan yang diterimanya. Akibatnya, arus informasi yang
terjadi menjadi lebih lancar.
 Mendorong saran dari publik. Publik adalah target utama audiens media sosial.
Untuk memperkaya rencana dan kebijakan, humas harus mendorong saran dari
publik. Dorongan seperti itu dimungkinkan ketika ada saluran komunikasi dua
aralı
 Menciptakan lingkungan yang demokratis: Dalam komunikasi dua arah, baik
komunikator maupun penerima dapat dengan bebas mengungkapkan perasaan,
gagasan, dan pandangannya. Pertukaran informasi yang saling menguntungkan
ini menciptakan lingkungan publik yang demokratis.
 Mengatasi ambiguitas: Komunikasi dua arah juga sangat berguna untuk
mengatasi kebingungan atau ambiguitas mengenai pesan yang sedang
disampaikan. Publik dapat menyapaiakn tanggapannya akan suatu informasi yang
disajikan yang selanjutnya bisa dikonfirmasi oleh humas peradilan selaku
pemberi informasi.
 Meningkatkan efektivitas komunikasi, komunikasi yang efektif tergantung pada
pemahaman yang tepat dari pesan oleh pengirim dan penerima. Melalui
komunikasi dua arah, kedua belah pihak dapat saling mengevaluasi pendapat
sehingga dapat meningkatkan efektivitas komunikasi.
 Debat dan pertukaran ide: Media sosial adalah forum yang bebas dan terbuka
untuk berdebat, bertukar ide, dan berbagi pendapat. Ini bisa menjadi alat yang
ampuh untuk mengkomunikasikan kepada dunia luar tentang perjuangan yang
dihadapi oleh anggota dan orang-orang di komunitas
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari artikel diatas kita bisa ketahui bahwa penggunaan media sosial dapat memperkuat
integrasi nasional. Media sosial telah menjadi kekuatan besar dalam hidup kita, mengubah
cara kita berkomunikasi, mendapatkan informasi, dan terhubung dengan dunia di sekitar kita.
Hal ini juga berkontribusi dalam memperkuat integrasi nasional dalam berbagai cara. Banyak
orang-orang awam belum mengerti cara menggunakan media sosial dengan baik dan benar,
masih banyak ditemukan tindakan rasisme, bullying, berita- berita palsu, dan sebagainya di
dalam media sosial. Media sosial bukan tempat untuk melakukan hal-hal seperti itu, kita
harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Banyak hal positif yang bisa kita lakukan
dalam menggunakan media sosial, contohnya seperti mempromosikan budaya lokal
Indonesia, dengan cara seperti ini kita bisa mengenalkan budaya-budaya kita ke negara luar
melalui media sosial.

SARAN
beberapa saran dalam penggunaan media sosial sebagai alat untuk memperkuat integrasi
nasional, diantaranya:
 Bijaklah dalam menggunakan media sosial, jangan menebar ujaran kebencian yang
dapat memicu perpecahan bangsa
 Pintar-pintar dalam menerima informasi yang ada di media sosial, karena banyak
sekali informasi hoax bertebaran di media sosial
DAFTAR PUSAKA
Agus, A. A. (2016). Integrasi nasional sebagai salah satu parameter
persatuan dan kesatuan bangsa negara republik Indonesia. Jurnal Sosialisasi, 3(3),
19-27.
Khatimah, H. (2018). Posisi dan Peran Media Dalam Kehidupan Masyarakat.
Tasamuh, 16(1). 119-138.
Suheri, A., Mantili, M., Rosmawiah, R., & Albert, A. (2022, September).
Pengaruh Media Sosial Terhadap Nasionalisme dan Integrasi Bangsa di Era Modern.
In Prosiding Seminar Nasional Universitas PGRI Palangkaraya (Vol. 1, pp. 327-341),
Gemiharto, L, & Koswara, L. (2019). Kajian Pemanfaatan Media Sosial
dalam Mempromosikan Budaya Tradisional Nusantara. Komunikasi, 63.
Istiqomah, Y. Y., & Dewi, D. A. (2021). Memperkuat Integrasi Nasional
Melalui Generasi Bangsa Dan Teknologi Pada Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS),
4(1), 272-277.
Wardhanie, A. P. (2017). Peranan Media Digital dalam Mempertahankan
Budaya Lokal Indonesia di Era Globalisasi Prosiding Strengthening Local
Communities Facing The Global Era, 1(1).
https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/pemanfaatan-media-
sosial-sebagai-sarana-komunikasi-kepada-masyarakat-oleh-muhammad-fajar-arief-s

Anda mungkin juga menyukai