Anda di halaman 1dari 8

MEMPERKUAT INTEGRASI NASIONAL MELALUI

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL

OLEH

ADIL MULYA CANDRA


856498107

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD
UPBJJ PEKAN BARU
2023
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat,
Indonesia menjadi negara dengan urutan keenam dalam hal penggunaan internet
terbanyak di dunia. Salah satu dari penggunaan internet tersebut adalah media sosial
(Wulan & Soni, 2023). Era digital memberikan tantangan integrasi nasional (Aluya
& Edem, 2023). Integrasi nasional dapat dicapai melalui media sosial dengan
memanfaatkan media sosial sebagai jembatan untuk berkomunikasi. Dengan saling
berkomunikasi dan berinteraksi dapat menimbulkan rasa integrasi, antar satu
individu dengan individu lainnya tanpa memandang ras, suku, agama, maupun
budaya sosial (Wulan & Soni, 2023). Integrasi nasional adalah proses penyatuan
berbagai elemen dalam suatu negara, seperti suku, agama, budaya, dan bahasa,
untuk menciptakan kebersamaan, kesatuan, dan solidaritas di antara seluruh warga
negara. Tujuan dari integrasi nasional adalah memperkuat identitas nasional,
mengurangi perbedaan dan konflik antar kelompok, serta mempromosikan
persatuan dan kesatuan dalam negara (Sugiyono, 2016). Integrasi nasional di era
digital mengacu pada upaya untuk menggabungkan berbagai kelompok dan
identitas yang ada dalam negara menjadi satu kesatuan yang kuat melalui
penggunaan teknologi digital dan media sosial (Hidayah et al., 2023).
Generasi digital yang terbiasa dengan media sosial dan teknologi digital dapat
memperkuat integrasi nasional melalui interaksi sosial dan pengaksesan informasi
yang diperoleh dari media sosial. Media sosial memberikan platform untuk berbagi
informasi dan berinteraksi tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai kebangsaan.
Dalam konteks terkini, media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan
sehari-hari dan memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat integrasi
nasional.

TINJAUAN PUSTAKA
1. Integrasi Nasional
Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keseraian dan
keselarasan secara nasional. Istilah integrasi nasional terdiri dari dua unsur kata,

2
yaitu “integrasi” dan “nasional”. Dalam Kamus Besar Indonesia Edisi Ketiga Tahun
2002, dikemukakan bahwa istilah integrasi mempunyai pengertian “pembauran
atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat”. Sedangkan istilah
“nasional” mempunyai pengertian: 1) Bersifat kebangsaan 2) Berkenaan atau
berasal dari bangsa sendiri 3) Meliputi suatu bangsa, misalnya cita-cita nasional,
tarian nasional, perusahaan nasional dan sebagainya (Agus, 2019).
Integrasi nasional merujuk pada proses dan upaya untuk mempersatukan
berbagai kelompok atau entitas di dalam suatu negara menjadi kesatuan yang lebih
besar dan utuh. Konsep ini mencakup berbagai aspek, termasuk identitas budaya,
politik, sosial, ekonomi, dan hukum. Integrasi nasional bertujuan untuk
menciptakan rasa persatuan dan keterhubungan di antara berbagai kelompok
masyarakat yang memiliki perbedaan, seperti etnis, agama, bahasa, dan budaya.
Berikut adalah beberapa syarat dan faktor yang diperlukan untuk mencapai
integrasi nasional:
1. Perlakuan persamaan hak bagi semua dan setiap warga negara.
2. Jaminan keadilan bagi semua dan setiap warga negara.
3. Kebijakan pemerintah yang mengedepankan kesatuan dan kebersamaan
bangsa Indonesia seperti pembangunan infrastruktur dapat memperkuat
integrasi nasional.
4. Pengentasan kemiskinan.
5. Pemerintah perlu menjaga keamanan negara dan memberikan pelatihan
serta sosialisasi untuk masyarakat.
6. Pendidikan yang menghargai budaya lokal dan mengembangkan identitas
nasional.
7. Kebijakan pemerintah mengedepankan kesatuan dan kebersamaan bangsa
Indonesia seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Integrasi nasional sangat penting bagi keberlangsungan dan kemajuan bangsa
Indonesia, karena akan memudahkan dalam melakukan pembangunan, menjaga
stabilitas politik, sosial dan ekonomi, serta memperkuat posisi Indonesia di mata
dunia internasional. Integrasi nasional tidak selalu berjalan mulus, banyak negara
menghadapi tantangan dalam upaya untuk menciptakan kesatuan di tengah

3
keragaman. Konflik etnis, ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, serta ketegangan
politik dapat menjadi hambatan untuk mencapai integrasi nasional yang kuat dan
berkelanjutan. Oleh karena itu, integrasi nasional seringkali menjadi fokus
kebijakan dan upaya bersama dalam rangka membangun dan memelihara keutuhan
negara.

2. Penggunaan Media Sosial di Indonesia


Indonesia menjadi negara dengan urutan keenam dalam hal pengguanan internet
terbanyak di dunia. Salah satu dari penggunaan internet tersebut adalah media sosial
(Wulan & Soni, 2023). Penggunaan media sosial di Indonesia sangat meningkat
meliputi berbagai kelompok masyarakat, bisnis, politik, media, periklanan, polisi,
dan layanan gawat darurat. Media sosial di Indonesia memberikan dampak yang
positif terutama dalam melakukan interaksi baik secara sosial, politik, dan ekonomi.
Selain itu, media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tentang
sejarah, budaya, dan nilai-nilai kebangsaan. Dalam penyebaran informasi, media
sosial di Indonesia memungkinkan terjadinya kegiatan komunikasi dan berbagi
melintasi jaringan, hal ini menyebabkan masyarakat menjadikan media sosial
sebagai bagian esensial dari kehidupannya. Di sisi lain, media sosial dapat
memberikan pengaruh negatif contohnya fenomena maraknya hoax, false news, dan
fake news, untuk mencegah hal ini literasi digital berperan dalam meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mengenali, memahami, menerjemah, mencipta, dan
berkomunikasi dengan medium cetak, audio-visual.
Media sosial di Indonesia memberikan kontribusi strategis yang penting dalam
proses integrasi nasional. Dalam konteks ini, media sosial di Indonesia menjadi alat
penting dalam proses integrasi nasional, melalui penguatan komunikasi dan
interaksi sosial antara kelompok masyarakat. Namun, untuk mencapai tujuan ini,
diperlukan upaya lebih dalam peningkatan literasi digital, penyebaran informasi
yang akurat, dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.

4
PEMBAHASAN
Jumlah total penggunaan media sosial di Indonesia adalah 167 juta jiwa.
WhatsApp menempati posisi pertama sebanyak 92,1% dari total tersebut, jumlah
pengguna ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya 88,7% saja. Kemudian pada
posisi kedua terbanyak yaitu menggunakan Instagram sebanyak 86,5% dan disusul
oleh Facebook sebesar 81,8%, ketiga platform sosial media ini adalah milik
perusahaan Meta yang didirikan oleh Mark Zuckerburg. Pada peringkat keempat
ditempati oleh Tiktok yang jumlah penggunanya sebanyak 70,8% dari populasi,
jumlah ini mengalami peningkatan yang cukup drastis dari tahun sebelumnya yang
hanya berjumlah 63,1% (Wulan & Soni, 2023). Media sosial memberikan akses
informasi yang merata untuk masyarakat, termasuk informasi tentang sejarah,
budaya, dan nilai-nilai bersama, hal ini memungkinkan masyarakat untuk
menjadikan identitas nasional yang lebih kuat dan mendalam (Suheri et al., 2022).
Hubungan antara pemanfaatan media sosial dalam memperkuat integrasi
nasional dapat dijelaskan melalui beberapa aspek krusial, seperti peningkatan akses
informasi dan komunikasi. Media sosial menjadi wadah bagi masyarakat untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan individu dari beragam kelompok budaya
dan latar belakang. Hal ini membentuk rasa integrasi dan pemahaman yang lebih
baik terhadap perbedaan budaya dan latar belakang. Penggunaan media sosial juga
dapat meningkatkan kesadaran nasional, karena platform ini bisa menjadi alat untuk
menyebarkan informasi mengenai sejarah, budaya, dan nilai-nilai kebangsaan.
Dengan menampilkan berbagai budaya yang ada di Indonesia, media sosial
membantu masyarakat memahami dan menghargai keberagaman. Hal ini tidak
hanya meningkatkan persatuan dan kebangsaan, tetapi juga mencegah diskriminasi
dan konflik yang berbasis pada perbedaan budaya, sehingga memperkuat toleransi
dan inklusi sosial. Di samping itu, media sosial juga berperan dalam meningkatkan
dialog antar kelompok dengan memberikan sarana bagi masyarakat dari berbagai
latar belakang untuk berinteraksi dan saling menghubungkan perspektif sehingga
terciptanya rasa integrasi dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap
keberagaman budaya dan latar belakang yang ada.

5
Melalui media sosial, informasi mengenai isu-isu nasional dapat dengan
cepat tersebar ke seluruh lapisan masyarakat. Pengguna dapat membagikan berita,
artikel, dan pembaruan terkait isu tersebut, memungkinkan informasi mencapai
audiens yang lebih luas dalam waktu singkat. Saat isu nasional muncul, media
sosial memberikan wadah bagi masyarakat untuk mengorganisir dan menggalang
dukungan. Kampanye online, petisi digital, dan panggilan untuk tindakan dapat
dengan mudah dipromosikan dan didukung oleh komunitas yang terhubung secara
daring. Platform media sosial memberikan ruang untuk diskusi terbuka mengenai
isu-isu nasional. Pengguna dapat menyuarakan pendapat, mengemukakan
pandangan dan berpartisipasi dalam perbincangan bersama. Hal ini menciptakan
forum publik di mana berbagai perspektif dapat diungkapkan dan didiskusikan.
Fitur live streaming dan video konferensi di platform media sosial memungkinkan
pemimpin, aktivis, atau ahli berbicara langsung kepada masyarakat. Ini membuka
peluang untuk dialog interaktif, pertanyaan langsung, dan klarifikasi, memfasilitasi
komunikasi dua arah. Penggunaan tagar khusus dapat memicu gerakan online
terkait isu-isu nasional, memudahkan orang untuk mengikuti perkembangan isu
tersebut dan berpartisipasi dalam diskusi. Gerakan online semacam ini dapat
menciptakan momentum dan kesadaran kolektif. Media sosial juga berperan
sebagai alat pemantauan opini publik. Pemerintah, peneliti, dan organisasi dapat
melacak respons dan tanggapan masyarakat terhadap isu-isu tertentu melalui
analisis sentimen dan survei online. Informasi ini dapat menjadi panduan untuk
kebijakan dan tindakan lebih lanjut. Media sosial memberikan masyarakat platform
untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan nasional melalui survey,
konsultasi online, dan petisi digital, membantu pemerintah mendengar suara
masyarakat sebelum mengambil keputusan penting. Melalui media sosial,
masyarakat dapat bersama-sama mencari solusi untuk isu-isu nasional. Grup atau
komunitas online dapat berdiskusi, merumuskan strategi, dan merancang inisiatif
bersama untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, media sosial
tidak hanya berfungsi sebagai saluran informasi, tetapi juga sebagai ruang
partisipatif di mana masyarakat dapat merespons, berdiskusi, dan bersama-sama
mencari solusi untuk isu-isu nasional yang mendesak.

6
KESIMPULAN
Dengan demikian, pemanfaatan media sosial membawa dampak positif
yang besar dalam memperkuat integrasi nasional, menghubungkan masyarakat
secara lebih luas, serta menciptakan platform partisipatif yang mendukung visi
kebangsaan yang bersatu dan beragam. Pemanfaatan media sosial memfasilitasi
akses informasi yang cepat dan merata mengenai isu-isu nasional, menciptakan
lingkungan di mana setiap individu memiliki peran dalam membentuk opini publik.
Tak hanya itu, kemampuan untuk mengorganisir kampanye online dan petisi digital
juga mampu memobilisasi dukungan dengan efektif, memberikan dampak positif
pada penyelesaian permasalahan. Media sosial juga mendukung pendekatan
inklusif terhadap keberagaman budaya di Indonesia. Dalam konteks proses
demokrasi, media sosial memberikan ruang bagi partisipasi publik dalam
pengambilan keputusan nasional, dengan survei, konsultasi online, dan petisi digital
yang memperkuat peran masyarakat dalam proses demokratisasi.

SARAN
Penggunaan media sosial memiliki peran penting dalam memperkuat
integrasi nasional dengan meningkatkan komunikasi, meningkatkan kesadaran
nasional, meningkatkan toleransi dan inklusi sosial, meningkatkan dialog antar
kelompok, dan meningkatkan akses informasi. Namun, untuk mencapai tujuan ini,
diperlukan upaya lebih dalam peningkatan literasi digital, penyebaran informasi
yang akurat, dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.

7
DAFTAR PUSTAKA
Astri, B. and Wulan, C., 2023, Kontribusi Media Sosial Dalam Memperkuat
Integrasi Nasional, 13 (2), 21–27.

Hamisa, W., Pratiwi, Y.S., Fijianto, D., and Alfaris, L., 2023, Upaya
Mempertahankan Identitas Nasional bagi Generasi Muda di Era Globalisasi,
Innov. J. Soc. Sci. Res., 3 (3), 7463–7472.

Suheri, A., Mantili, M., Rosmawiah, R., and Albert, A., 2022, Pengaruh Media
Sosial Terhadap Nasionalisme dan Integrasi Bangsa di Era Modern, Pros.
Semin. Nas. Univ. Pgri Palangka Raya, 1 (1), 327–341.

Sujana, I.P.W.M., Sukadi, Cahyadi, I.M.R., and Sari, N.M.W., 2021, Pendidikan
Karakter untuk Generasi Digital Native, J. Pendidik. Kewarganegaraan
Undiksha, 9 (2), 518–524.

Zulfa, A. and Najicha, F.U., 2022, Urgensi Penguatan Identitas Nasional dalam
Menghadapi Society 5.0 di Era Globalisasi, J. Kalacakra Ilmu Sos. dan
Pendidik., 3 (2), 65.

Anda mungkin juga menyukai