Anda di halaman 1dari 13

KONTRIBUSI MEDIA SOSIAL

DALAM MEMPERKUAT INTEGRITAS NASIONAL

Disusun Oleh:
Nama : MUHAMMAD MAHDI RAKAN
NIM : 048980316
Tugas 2

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan

UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA


2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era digital sekarang ini, media sosial telah menjadi bagian penting dalam
kehidupan sehari-hari. Media sosial tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dan
berbagi informasi, tetapi juga memiliki peran yang signifikan dalam memperkuat
integrasi nasional. Artikel ini akan membahas kontribusi media sosial dalam
memperkuat integrasi nasional di Indonesia.
Media sosial memiliki daya tariknya sendiri bagi setiap kalangan, begitupula
dengan kalangan remaja. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh kementrian
Kominfo dalam penelusuran para pengguna aktivitas online pada anak usia remaja tahun
2014, ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media sosial sangat melekat dengan
kehidupan remaja sehari-hari. Dalam studi ini ditemukan bahwa dari 98 persen remaja
yang di survei tahu tentang internet dan 79,5 persen diantaranya adalah pengguna
internet. Daya tarik internet dan media sosial inilah yang kemudian memegang peranan
penting dalam membangun kemampuan berkomunikasi seseorang. Remaja saat ini
begitu peka dengan perubahan yang terjadi dalam teknologi sosial, mereka mengikuti
perkembangan tersebut dan menguasainya dengan proses belajar menggunakan metode
“Trials and Error”.
Nilai positif lainnya dari media sosial adalah berbagai artikel atau makalah yang
dibagikan melalui media sosial dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa.
Mahasiswa yang menginginkan suatu hal dengan praktis dapat memanfaatkan media
sosial tanpa harus pergi ke perpustakaan, membeli buku, memfotokopi buku, atau
meminjam buku. Mahasiswa dapat mengakses materi perkuliahan melalui media sosial
secara tepat.
Indonesia merupakan negara yang sangat beragam. Mulai dari suku, ras, agama,
bahasa, budaya, dan sebagainya. Keberagaman ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia
itu berbeda-beda dan saling membutuhkan. Keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia
ini memerlukan semangat persatuan dan kesatuan yang harus dimiliki oleh seluruh
masyarakat Indonesia demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Hal ini dikenal
dengan integrasi nasional. Integrasi nasional dapat dicapai apabila masyarakat Indonesia
menyadari dan mau mencapainya bersama-sama.
Seiring berkembangnya jaman, teknologi dan internet semakin berkembang pula.
Penggunaan internet di negara Indonesia menduduki peringkat keenam terbanyak di
dunia. Salah satu media di internet yang sangat berkembang adalah media sosial.
Penggunaan media sosial sedang marak dalam kalangan masyarakat Indonesia. Media
sosial digunakan sebagai media untuk berkomunikasi dan saling berbagi informasi.
Tidak hanya berkomunikasi, media sosial juga sudah digunakan untuk bisnis dan
lapangan pekerjaan.
Integrasi nasional dapat dicapai melalui media sosial. Dengan memanfaatkan
media sosial sebagai jembatan untuk berkomunikasi, integrasi nasional dapat tercapai
dalam keberagaman dan perbedaan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Dengan
saling berkomunikasi dan berinteraksi melalui media sosial dapat menimbulkan rasa
integrasi antar satu individu dengan individu lainnya tanpa memandang ras, suku,
agama, maupun budaya. Integrasi nasional dapat tersalurkan dengan baik melalui media
sosial.
Selain dampak positif, media sosial juga dapat memberikan dampak negatif
terhadap integrasi nasional apabila kita tidak menggunakannya dengan bijaksana.
Dengan memanfaatkan kecepatan penyebaran informasi melalui medai sosial untuk
menyebarkan hal-hal kebencian dan memprovokasi orang lain lewat komentar atau
postingan yang kita berikan di media sosial.

B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini maka dapat di identifikasi:
1. Adanya dampak negatif media sosial terhadap integritas nasional.

C. Rumusan Masalah
Dari Identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hubungan antara Media sosial dengan integritas nasional?
2. Apakah Media sosial ikut berkontribusi dalam meningkatkan integritas nasional?

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui karakteristik dan fungsi media sosial
2. Mengetahui apakah media sosial berkontribusi dalam meningkatkan integritas
nasional
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online yang memungkinkan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan suatu karya. Dewasa ini
jenis media sosial yang berkembang di masyarakat cukup banyak. Jenis-jenis media
sosial yang berkembang saat ini antara lain Facebook, Twitter, Google+, Tumblr,
YouTube, Blogger, dan lain lain. Media sosial mengusung kombinasi antara ruang
lingkup elemen dunia maya, dalam produkproduk layanan online seperti blog, forum
diskusi, chat rooms, email, website, dan juga kekuatan komunitas yang dibangun melalui
jejaring social.
Menurut Ashadi Siregar media sosial adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk
media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (baca-komputer dan internet).
Didalamnya terdapat portal, website (situs web), radio-online, TV-online, pers online,
mail-online, dll, dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang
memungkinkan user memanfaatkannya.
Gambel menjelaskan bahwa Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut:
1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet.
2. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.
3. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya.
4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
Berdasarkan penelitian Rasmita Kalasi, diperoleh hasil bahwa 90 persen peserta
didik yang duduk di tingkatan fakultas menggunakan sarana media sosial dalam belajar
dan mengerjakan tugasnya atau menggunakan media sosial untuk membangun karier di
luar dunia kelas formal. Pembangunan pendidikan remaja lewat media sosial dapat
membuktikan bahwa setiap individu pada dasarnya butuh berkomunikasi dan terlibat di
dalam sebuah komunitas, terlepas dari apapun bentuk komunitas yang ada. Setiap siswa
remaja maupun mahasiswa yang terdorong untuk menggunakan media sosial sebagai
salah satu media belajar perlu memiliki pemikiran yang kritis sebelum menggunakannya,
serta dapat menyaring informasi yang diperoleh dalam internet dan media sosial.
Pendidikan dengan tingkat yang lebih tinggi di Indonesia telah menerapkan sedikit
demi sedikit pemanfaatan media sosial dan internet dalam ruang lingkup didikannya.
Kehadiran Media sosial telah menjadi pelengkap dalam proses penyampaian informasi
secara digital, namun kehadirannya tidak serta merta menggantikan posisi media belajar
lain yang sifatnya analog seperti media cetak. Penggunaannya terbatas pada kemampuan
pengguna yang belum mempuni, seperti jaringan internet yang masih sulit didapatkan
pada daerah-daerah tertentu di Indonesia.

B. Integritas Nasional
Integrasi nasional terdiri dari dua kata, yaitu integrasi dan nasional. Istilah
integrasi bersumber dari bahasa inggri “Integrate” yang berarti mengkombinasikan,
mempersatukan, atau mengintegrasikan. Integrasi berarti asimilasi yang membentuk
suatu kesatuan yang utuh. Menurut (Andita, 2019, hlm. 4) mengatakan, “Integrasi adalah
pembauran, penyesuaian, peleburan sesuatu hingga menjadi satu kesatuan yang utuh”.
Ismail (2020, hlm. 47) menjelaskan bahwa integrasi bisa dijelaskan melalui dua
aspek berikut: Integrasi nasional jika diperhatikan dari sisi politik dapat diartikan sebagai
sebuah proses mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial dan budaya suatu wilayah
negara untuk menciptakan jati diri nasional. Sebaliknya Aspek antropologi, integrasi
nasional merupakan teknik menggabungkan semua elemen budaya yang berbeda untuk
berfungsi secara harmonis dalam kehidupan sosial.
Dari pendapat yang dikemukakan oleh Ismail yang mengartikan integrasi nasional
sebagai suatu proses mempersatukan suatu kelompok sosial dan budaya. Selain Ismail
Astwar juga berpendapat bahwa, “Integrasi nasional merupakan usaha serta metode
menyatukan beragam perbedaan yang terdapat dalam sebuah Negara yang menciptakan
keseimbangan serta kesesuaian nasional…. (Astawa 2017, hlm. 7). Serta Ibnu (2016,
hlm. 23) mengatakan, “terdapat bermacam suku di Indonesia yang dipersatukan di dalam
persatuan melalui bendera merah-putih dan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” melewati
metode itu terbentuklah teknik integrasi nasional dalam perbedaan yang di dipersatukan
sehingga terbentuklah keserasian”.
Ismail (2020, hlm. 50) menjelaskan tentang pentingnya mewujudkan integrasi
nasional sebagai berikut: Hadirnya suatu rasa kebersamaan yang disebabkan akibat
terdapat kesalarasa nasib, keperluan, keadaan, dan keinginan atas sebagian manusia.
Pandangan yang selaras membuat masyarakat enggan terpecah belah serta mencerai
berai, melainkan melahirkan antusiasme persatuan serta kesatuan dan dorongan agar
bertindak karena kepentingan bersama. Karena itu membentuk integrasi nasional amat
bermanfaat dalam semangat berbangsa dan bernegara untuk melahirkan keinginan juga
keinginan suatu Negara.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Media Sosial

Media sosial bukan lagi sesuatu hal yang aneh pada zaman sekarang ini, akan tetapi
sudah menjadi “keharusan” yang harus dipunyai oleh setiap orang. Perkembangannya
sangat pesat dengan didukung oleh semakin canggihnya perangkat komunikasi dan
semakin terjangkaunya ketersediaan jaringan internet. Pada tahun 2021 pengguna internet
di Indonesia meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya, yaitu dari 175,4 juta menjadi
202,6 juta pengguna.
Media sosial merupakan bagian dari media komunikasi. Chris Brogan dalam bukunya
yang berjudul Sosial Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online yang
terbit pada tahun 2011 mendefinisikan media sosial sebagai suatu perangkat alat
komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang
sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa. Berbeda dengan media konvensional seperti
surat kabar, majalah, radio dan televisi, dimana interaksi yang terjadi sifatnya sangat
terbatas serta sulit untuk melibatkan interaksi dalam jumlah yang cukup masif.
Karakteristik media sosial sebagaimana dikutip wikipedia menurut Gamble, Teri dan
Michael dalam Communication Works antara lain mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
1. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke berbagai
banyak orang.
2. Pesan yang disampaikan cenderung bebas.
3. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya.
4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.

B. Fungsi Media Sosial


Perkembangan Media sosial menjadi cukup masif dan berbanding lurus dengan
perkembangan internet itu sendiri. Pada awalnya perkembangan media sosial
terjadi pada tahun 1978 dari penemuan sistem papan buletin yang ditemukan oleh Ward
Christensen dan Randy Suess. Selanjutnya kemunculan web
hosting seperti Geocities sebagai layanan penyewaan penyimpanan data melalui internet
menjadi awal dari berdirinya layanan website seperti yang saat ini kita gunakan.
Adapun media jejaring sosial yang pertama
adalah Sixdegree.com, kemudian pada tahun 1999, kemunculan blogger membuat
perkembangan media social semakin meningkat, hal ini dikarenakan kemudahan yang
ditawarkan blogger
kepada pengguna layanannya, dimana penggunanya dapat membuat situs sendiri secara
gratis dan personal.
Hootsuite dalam blognya mengklasifikasikan media sosial dalam 10 (sepuluh)
kategori berdasarkan fungsi kapabilitasnya. Fungsi tersebut antara lain:
1. Social networks (jejaring sosial) - Model media sosial seperti ini berupa model
jaringan yang menghubungkan, membantu dan mengorganisasi orang-orang untuk
saling berbagi gagasan dan informasi.
2. Media sharing networks (jejaring media berbagi) – Model media sosial seperti ini
berupa media sosial untuk saling berbagi foto, video dan media daring lainnya.
3. Discussion forums (forum diskusi) – Model Media sosial ini dapat digunakan untuk
berdiskusi, berbagi informasi dan memberikan opini dan pendapat yang lebih terarah.
4. Bookmarking and content curation networks (penanda dan jaringan yang berisi
mengenai hal-hal kurasi) - Model jaringan ini digunakan untuk menemukan,
menyimpan, berbagi serta berdiskusi mengenai media dan konten yang baru dan
sedang tren.
5. Consumer review networks (jejaring review untuk konsumen) - Model media sosial
ini digunakan untuk menemukan, mencari dan memberi review dan berbagi informasi
mengenai produk, layanan dan merk.
6. Blogging and publishing networks (jejaring publikasi dan blogging) - Model media
sosial ini digunakan untuk menerbitkan, menemukan dan memberi komentar
mengenai isi dalam media online.
7. Interest-based networks (jejaring berbasiskan hobby) - media sosial yang digunakan
untuk berbagi dan menghubungkan warganet yang memiliki ketertarikan dan hobi
yang sejenis.
8. Social shopping networks (jejaring sosial untuk berbelanja daring) - Media sosial
yang digunakan untuk berbelanja secara daring.
9. Sharing economy networks (media jejaring berbagi hal-hal mengenai ekonomi)
— Media sosial yang digunakan untuk mengiklankan. Menemukan, berbagi, transaksi
jual-beli dan berdagang barang dan jasa.
10. Anonymous social networks (jejaring sosial anonim) - Media sosial anonim yang
digunakan untuk bercerita mengenai rumor, kabar burung, gosip dan terkadang
melakukan bully.
Terkait dengan 10 (sepuluh) kategori diatas, maka pemanfaatan media sosial
memegang peranan yang cukup penting baik untuk kepentingan pribadi, bisnis ataupun
organisasi. Untuk pemanfaatan secara pribadi, peranan media sosial digunakan biasanya
digunakan sebagai media pertemanan, media informasi, media hiburan dan sarana
aktualisasi diri penggunanya dan dapat juga untuk keperluan bisnis sedangkan dari sisi
komersial, penggunaan media sosial untuk untuk kepentingan bisnis merupakan hal yang
sudah tidak bisa dihindari.

C. Peran Media Sosial dalam Memperkuat Integrasi Nasional


1. Meningkatkan Kesadaran Persatuan Melalui Media Sosial
Salah satu manfaat terbesar dari media sosial adalah kemampuannya untuk
menjangkau audiens yang luas dalam waktu singkat. Ini memungkinkan kampanye
atau gerakan yang mendorong persatuan dan kesadaran nasional untuk menyebar
cepat. Baik itu lagu patriotik, kisah inspiratif warga negara, atau momen-momen
kemenangan nasional, semuanya bisa dengan mudah diakses dan dibagikan,
memperkuat rasa bangga dan persatuan di antara warganegara.
Media sosial juga memungkinkan berbagai daerah yang memiliki kekhasan
budaya untuk memperkenalkan dan mempromosikan warisan mereka. Ini membantu
masyarakat memahami dan menghargai keberagaman budaya yang ada di negeri ini,
yang pada akhirnya meningkatkan rasa persatuan dan kebangsaan.
2. Meningkatkan Toleransi dan Inklusi Sosial Melalui Media Sosial
Media sosial menjadi platform di mana suara-suara yang selama ini kurang
terdengar bisa mendapatkan ruang. Kelompok-kelompok minoritas, baik berdasarkan
agama, etnis, orientasi seksual, atau kondisi fisik dan mental, dapat membagikan
kisah dan perjuangan mereka. Ini membantu masyarakat luas untuk memahami dan
lebih empatik terhadap keberagaman yang ada.
3. Meningkatkan Dialog Antar Kelompok Melalui Media Sosial
Media sosial memudahkan individu atau kelompok untuk berinteraksi dan
berdiskusi dengan individu atau kelompok lain yang memiliki latar belakang atau
pandangan yang berbeda. Meskipun terkadang berpotensi menimbulkan konflik,
namun dengan pendekatan yang tepat, media sosial dapat menjadi wadah dialog
konstruktif yang memperkaya pemahaman antar kelompok.

D. Cara Memanfaatkan Media Sosial untuk Memperkuat Integrasi Nasional


Agar media sosial benar-benar efektif dalam memperkuat integrasi nasional, perlu ada
usaha aktif dari semua pihak. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Mendorong pembuatan konten positif yang mengangkat tema-tema persatuan,
toleransi, dan kebhinekaan.
2. Berpartisipasi dalam atau mendukung kampanye-kampanye yang mendorong dialog
antar kelompok dan pemahaman lintas budaya.
3. Menggunakan fitur verifikasi fakta atau cek fakta sebelum membagikan informasi,
untuk mencegah penyebaran berita palsu atau misinformasi.
4. Mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, termasuk
menghindari diskusi yang bersifat provokatif atau mengandung ujaran kebencian.
5. Memanfaatkan influencer atau tokoh masyarakat yang memiliki jangkauan luas untuk
menyuarakan pesan-pesan persatuan dan integrasi nasional.

E. FAQ Tentang Kontribusi Media Sosial dalam Memperkuat Integrasi Nasional

1. Apakah media sosial hanya memiliki dampak positif terhadap integrasi nasional?.
Meskipun media sosial memiliki potensi besar dalam memperkuat integrasi nasional,
tentu saja ada sisi negatifnya seperti penyebaran berita palsu atau ujaran kebencian.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkannya.

2. Bagaimana cara membedakan informasi yang benar dan yang salah di media social.
Selalu lakukan cek fakta sebelum membagikan informasi dan hindari sumber informasi
yang tidak kredibel.

3. Apakah peran influencer penting dalam memperkuat integrasi nasional melalui media
sosial?
Ya, influencer dengan jangkauan luas dapat membantu menyebarkan pesan-pesan
positif tentang persatuan dan kebhinekaan dengan cepat kepada audiensnya.
4. Apakah media sosial bisa menggantikan peran media konvensional dalam
memperkuat integrasi nasional?
Media sosial memiliki kelebihannya sendiri, namun media konvensional seperti
televisi dan radio masih memiliki peran penting, terutama di daerah-daerah yang
belum terjangkau teknologi.

5. Bisakah media sosial digunakan sebagai alat edukasi untuk integrasi nasional?
Tentu saja. Banyak edukator dan lembaga pendidikan yang memanfaatkan media
sosial untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai
kebangsaan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media sosial, dengan segala potensinya, telah menjadi bagian integral dalam
upaya memperkuat integrasi nasional. Dari mempromosikan kesadaran persatuan,
mendorong toleransi, hingga memfasilitasi dialog antar kelompok, platform ini memiliki
peran kunci dalam menyatukan berbagai elemen masyarakat.
Namun, untuk memastikan kontribusi positif ini terus berlanjut, diperlukan
kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat. Dengan menggunakan media sosial
dengan bijak dan bertanggung jawab, kita semua dapat berkontribusi dalam memperkuat
jalinan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kesadaran ini penting agar kita tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi
juga produsen informasi yang positif. Mari kita manfaatkan media sosial sebagai alat
untuk mempererat persatuan, bukan sebaliknya.
Walaupun media sosial menawarkan kemudahan dalam berkomunikasi,
bersosialisasi dan lain sebagainya, akan tetapi bukan berarti media sosial sepenuhnya
memberikan dampak positif pada masyarakat kita. Nyatanya terdapat dampak-dampak
negatif yang cukup serius dan apabila tidak ditangani dengan baik dapat membuat
masyarakat kita malah berkembang ke arah yang negatif dan tidak sesuai dengan harapan
kita sebagai orang Indonesia.

B. Saran
Kepada para pengguna akun media sosial agar lebih bijak dalam menggunakan
akun media sosial yang mereka gunakan, khususnya bagi tokoh-tokoh yang memang
memiliki pengaruh langsung terhadap masyarakat.
Peneliti berharap pada masyarakat untuk lebih bijak dalam memilah informasi.
Era globalisasi yang menyebabkan kemudahan penyebaran informasi, hoaks dan berita
palsu dengan mudah tersebar. Peneliti juga berharap, masyarakat tidak hanya melihat satu
peristiwa berdasarkan kontruksi dari satu media, melainkan dari banyak sumber. Jika
suatu media dapat menjadi pengawas dari kekuasaan, maka masyarakat juga dapat
menjadi pengawas dari konten sebuah media.
DAFTAR PUSTAKA

Berikut adalah daftar pustaka yang digunakan dalam penulisan artikel ini:

1. Modul MKWU 4109


2. https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/meulaboh/id/data-publikasi/artikel/2862-media-
sosial.html
3. https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/
4. https://repository.upnvj.ac.id/3959/7/BAB%20V.pdf
5. https://jurnal.uppcr.ac.id>article>download
6. https://media.neliti.com/media/publications/439022-none-c3400699.pdf
7. https://baitululum.fah.uinjambi.ac.id
8. https://ecampus-fip.umj.ac.id/h/umj/
9. https://ejournal.unsrat.ac.id
10. https://ejournal.undip.ac.id
11. http://tip.ppj.unp.ac.id/index.php/tip/article/view

Anda mungkin juga menyukai