Anda di halaman 1dari 27

Meningkatkan Literasi Media

untuk Character Building

Character Building
Indonesia dan Globalisasi
• Indonesia adalah negara yang terbuka dalam berbagai aspeknya, di
antaranya adalah :
• Geografis → posisi persilangan benua dan sistem-sistem besar dunia, jalur
strategis transportasi dan jaringan dunia, dll
• Ideologis → Pancasila adalah jenis ideologi terbuka yang berupaya
mensistesiskan tesa – antitesa dua ideologi yang biasanya vis-a-vis
• Politik → sistem politik Indonesia terbuka dengan mengadopsi sistem demokrasi
yang cenderung liberal multipartai sebagai pilihan system tatakelola kekuasaan
• Ekonomi → konsep ekonomi Indonesia sangat terbuka terhadap pasar bebas
sehingga ekspansi kapitalisme global tak lagi bisa dibendung
• Budaya → kharakter budaya bangsa Indonesia bersifat akomodatif dengan entitas
budaya lain sehingga banyak terjadi akulturasi kebudayaan
• Faktor-faktor tersebut yang menjadikan Indonesia
menjadi negara yang sangat terbuka terhadap
globalisasi. Perkembangan peradaban di dunia global
akan sulit dibendung untuk tidak masuk ke Indonesia,
di antaranya adalah revolusi Industri. Sejak revolusi
industri pertama hingga sekarang memasuki episode
revolusi keempat semuanya mempengaruhi banyak
aspek dalam kehidupan bangsa Indonesia.
• Sekarang ini dunia sedang memasuki Revolusi Industri keempat, yaitu
sebuah kondisi pada abad ke-21 ketika terjadi perubahan besar-
besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi yang
mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi.
Revolusi ini ditandai dengan kemajuan teknologi dalam berbagai
bidang, khususnya big data, kecerdasan buatan, robot, blockchain,
teknologi nano, komputer kuantum, bioteknologi, Internet of Things,
percetakan 3D, dan kendaraan tanpa awak (Wikipedia).
Bagaimana dampak
kehadiran Revolusi
Industri 4.0 di
Indonesia terhadap
character building?
apa yang harus
dipersiapkan?
Microsoft baru-baru ini merilis “Indeks Keberadaban Digital” atau “Digital Civility Index” yang menunjukkan
tingkat keberadaban pengguna internet atau netizen sepanjang tahun 2020. Hasilnya memprihatinkan karena
menunjukkan bahwa tingkat keberadaban (civility) netizen Indonesia sangat rendah.

• Dari hasil survey tersebut tersaji bahwa netizen Indonesia


adalah yang paling buruk tingkat kesopanannya
• Dari data tersebut terlihat bahwa perilaku bermedia sosial netizen Indonesia rata-rata berisi
hoax 46%, kemudian disusul penipuan 47%, kebencian 27%, dan diskriminasi 13%.
Apa yang harus dilakukan?
• Sebagaimana yang sudah dikemukakan tersebut di atas bahwa globalisasi tidak mungkin
dihindari di Indonesia, kerena itu satu hal yang mungkin dilakukan adalah bagaimana
menerima kehadiran globalisasi yang ditransformasi menjadi lebih konstruktif dan
produktif sehingga kehadirannya lebih berdampak positif daripada negatif dan lebih
berkah daripada musibah.
• Dalam upaya transformasi kehadiran ICT maka yang lebih mendasar untuk diperhatikan
adalah bagaimana menciptakan masyarakat berpengetahuan (knowledge society)
supaya mampu memahami dan memanfaatkan kehadiran teknologi menjadi lebih
produktif. Setelah memahami teknologi secara lebih tepat (dimensi ontologisnya) maka
tahap berikutnya adalah bagaimana meningkatkan keterampilan dalam mengaplikasi
teknologi informasi dan komunikasi itu sendiri (ICT Literacy Skills).

• Apa itu literasi?


Apa literasi itu?
Adalah kemampuan untuk memahami (MEMBACA) dan menggunakan bentuk bahasa tertulis
(MENULIS).

Masalah literasi yang perlu diatasi di negara tercinta ini masih merupakan literasi dasar yaitu
membaca dan menulis

UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca
sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat
memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin
membaca
Angka UNDP juga mengejutkan bahwa angka melek huruf orang dewasa di
Indonesia hanya 65,5 persen saja sedangkan Malaysia sudah mencapai 86,4 persen
Apa itu Media
• Mengutip Cangara definisi media yang dikemukakan
oleh Cangara, media adalah alat yang digunakan
untuk memindahkan pesan dari sumber kepada
penerima (Cangara; 2014: 16)
• Seiring dengan perkembangan zaman proses kontak
sosial atau komunikasi antara manusia termediasi,
artinya untuk proses transmisi pesan atau informasi
menggunakan media.
• Hadirnya media ini menjadi kian besar pengaruhnya
Ketika media sudah menjelma menjadi industry dan
bersifat massal, maka lahirnya media massa.
Perkembangan Pola Komunikasi

Komunikasi Komunikasi Media


Media Baru
Langsung Termediasi Massa
Literasi Media
Literasi media merupakan istilah lain dari melek media. Secara sederhana, literasi
media adalah kemampuan untuk menyaring, memilah, dan memilih pesan-pesan
yang ter-dapat dalam media massa, baik cetak maupun elektronik (Sri Sukasih, 2015)

Kunci dalam literasi media, yaitu berpikir kritis atas semua content media

Ada beberapa pertanyaan kritis dalam menilai sebuah informasi di media :


1.untuk siapa pesan dalam media diperuntukkan,
2.siapa target audiens dari pesan tersebut
3.dari perspektif siapa pesan tersebut disampaikan,
4.menyuarakan siapa pesan itu,
5.kepentingan, ideologi, dan nilai-nilai yang melatarbelakangi pesan (teks media) itu.
Upaya-upaya Peningkatan Literasi dan
Peran Media Massa
Pemerintah maupun Lembaga Swadaya
Masyarakat serta masyarakat secara
individual telah melakukan berbagai
program dan kegiatan untuk
meningkatkan literasi masyarakat.
Gerakan Indonesia Membaca, Gerakan
Literasi Bangsa, serta Gerakan Literasi
Sekolah merupakan berbagai geliat
menuju peningkatan literasi masyarakat
yang dilakukan pemerintah dan
masyarakat.
Gerakan literasi media diharapkan
mampu menjadi sarana
pembentuk pola pikir, sikap, dan
perilaku anak bangsa.
Karena literasi menuntut
seseorang untuk terus membaca
dan menulis. Dimana dengan
membaca, mereka akan
menemukan kalimat dan kata - kata
yang positif yang akan membentuk
pola pikirnya menjadi lebih baik
Peran media massa bagi peningkatan daya
literasi masyarakat adalah:
 
1. Sumber informasi yang terpercaya.
Untuk menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya maka media massa
harus menyampaikannya dengan bahasa yang baik dan benar.
2. Sumber belajar masyarakat.
Sebagai sumber belajar, media massa harus dapat dijadikan acuan belajar.
3. Bahan literasi masyarakat.
Sebagai bahan literasi untuk masyarakat, media massa harus mudah
diperoleh, mudah diakses, serta mudah dipahami.
Media sosial
• MEDIA SOSIAL (Social Media) adalah saluran atau sarana
pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet).
Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi,
berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi
(sharing), dan membangun jaringan (networking).

• Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media


online, dengan para penggunanya (users) bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia
virtual.

Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media


sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia.
Karakteristik Media Sosial
Gamble, Teri, dan Michael dalam Communication
Works sebagaimana dikutip Wikipedia menyebutkan,
media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
1.Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang
saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya
pesan melalui SMS ataupun internet
2.Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui
suatu Gatekeeper
3.Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di
banding media lainnya
4.Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
Jenis-Jenis Media Sosial
Media sosial yang populer digunakan
di Indonesia antara lain :

1. Youtube
2. Whatsapp
3. Facebook
4. Instagram
5.Tiktok
6. Line.
7. Twitter
8. LinkedIn
Dampak Positif media Sosial
Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk
berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan
waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri,
penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih
murah.
Penggunaan media sosial memberikan dampak yang sangat positif
terutama dalam melakukan interaksi baik secara sosial, politik maupun
ekonomi. Penggunaan media sosial memberikan kemudahan dalam
berkomunikasi, baik teman, keluarga yang tidak memungkinkan
dilakukan melalui face to face karena faktor jarak.
Dampak Negatif Media Sosial
• Penggunaan media sosial juga dapat memberikan dampak yang negatif terhadap
masyarakat, seperti yang kita lihat sekarang media sosial dijadikan media untuk
menanamkan kebencian terhadap orang lain dengan mengunggah kata-kata
atau gambar yang tidak etis sehingga terbangun rasa tidak senang dan benci
terhadap seseorang, terutama mereka yang memiliki posisi penting baik di
pemerintahan maupun lembaga-lembaga Negara.
• Media sosial dijadikan sarana untuk mencaci maki bahkan memprovokasi orang
lain, perilaku  ini sangat berbahaya apalagi yang menyangkut kelangsungan
hidup bernegara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mungkin  kedepan
sebelum terlalu kebablasan perlu ada kontrol untuk mengatur pemanfaatan
media sosial sebagai sarana komunikasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Kehadiran IT dan perubahan sosial
Perubahan sosial, menurut Gilin dan gilin adalah perubahan-perubahan
sosial sebagai satu variasi dari  cara-cara hiudp yang telah diterima, baik
karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, materiil,
komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun
penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Perubahan sosial bisa dipahami sebagai suatu proses berubahnya
struktur atau tatanan dalam masyarakat dan anggota masyarakat ikut
mengalaminya. Perubahan yang sangat bisa diamati sekarang ini adalah
perubahan sosial dalam sosial budaya, contohnya berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi.
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi secara jelas
mempercepat terjadinya perubahan sosial. Beberapa faktor yang
menyebabkan perubahan sosial ikut berkembang seperti misalnya
banyak ditemukan inovasi baru dalam teknologi komunikasi dan
informasi, terjadi revolusi dalam kehidupan di masyarakat itu sendiri,
dan pertambahan jumlah penduduk.
Hampir setiap teknologi mempunyai dua sisi dampak, positif dan
negatif. Demikian pula halnya dengan perkembangan teknologi
komunikasi. Berdampak positif karena teknologi komunikasi dapat
mendorong lahirnya berbagai inovasi baru yang mempermudah hidup
manusia. Berdampak negatif karena teknologi komunikasi
memberikan dampak pada kehidupan sosial, dimana norma-norma
yang berlaku seringkali diabaikan serta seringnya terjadi kejahatan
teknologi yang merugikan masyarakat. Bahkan dampak negatif yang
lebih jauh, teknologi komunikasi dapat mendorong terjadinya
kerusakan moral dan akhlak. Masyarakat menjadi kurang peka
terhadap kehidupan sosial karena kehadiran teknologi komunikasi
telah mengurangi intensitas tatap muka yang terjadi dalam organisasi
ataupun sosial masyarakat.
Cara bijak menggunakan media sosial
dengan bijak dan aman.
1. Berpikir sebelum mengunggah.
Banyak kejadian fatal akibat dari unggahan atau komentar
seseorang di media sosial. Tak jarang pula orang lain sampai
melaporkannya ke pihak berwajib gara-gara kalimatnya yang
menyinggung pihak-pihak tertentu.
Jangan sampai kamu menghina semua pihak, memfitnah,
mempermalukan orang lain di media sosial yang nantinya
berujung masalah. Kamu bisa terjerat UU ITE (Undan-undang
Informasi dan Transaksi Elektronik) kalau berkata-kata
sembarangan.
2. Jauhi emosi.
Hindari menggunakan media sosial sedang emosi atau marah.
Ketika sedang marah, biasanya kita sudah tidak berpikir
panjang lagi saat mengetik kata-kata
3. Buku lebih baik.
Pertahankan kebiasaan membaca buku walau sudah banyak sumber informasi
yang bisa diperoleh melalui internet 
Internet memang menyajikan banyak sekali informasi mengenai hal yang ingin kita
cari. Tapi sayangnya, tidak semua informasi yang beredar di media sosial itu akurat
dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya alias hoax. Kalau salah sumber,
banyak orang bisa ikut merasakan dampaknya. Jadilah pengguna media sosial
yang cerdas.

4. Etika.
Bersosialisasi di dunia maya ataupun nyata tentu harus ada etika. Kita tidak bisa
seenaknya berperilaku atau menulis kata-kata apalagi sampai menyinggung SARA
(suku, agama, ras dan antar golongan). Setiap orang punya latar belakang budaya
berbeda, hormati itu dan jangan pernah menghina ataupun merendahkan.
Selalu mengendalikan diri dalam berkomentar dan lebih baik membagikan hal-hal
yang positif dan menginspirasi.
5. Jaga privasi.
Jangan mudah membagikan informasi yang bersifat pribadi di media sosial.
Jangan mencantumkan alamat rumah, jadwal keseharian, kartu identitas diri,
atau nomor kontak pribadi.
Untuk lebih meningkatkan keamanan, lebih baik kunci akun media sosial
sehingga segala postingan hanya bisa dibaca oleh orang-orang yang
berteman saja.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai