Anda di halaman 1dari 1

HKUM4310-5

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Genap (2024.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4310/Tindak Pidana Korupsi
Tugas :2

No. Soal
1. Wacana tuntutan hukuman mati bagi terdakwa kasus korupsi kembali mengemuka. Wacana demikian
bukan isu yang baru, karena saat dua menteri Kabinet Indonesia Maju ditetapkan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) sebagai tersangka pada akhir tahun lalu, wacana yang sama sempat diperdebatkan.
(Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/4486755/headline-pemerintah-usul-hukuman-mati-
koruptor-efektif-jadi-penggentarjeraan-korupsi).
Pertanyaan :
1. Berikan argumentasi anda bahwa penerapan pidana mati dibenarkan dan masih dibutuhkan dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi!. Gunakan teori tujuan dan falsafah pemidanaan untuk
mendukung argumentasi anda.
2. Buktikan legalitas penerapan pidana mati bagi pelaku tindak pidana korupsi di Indonesia!.
3. Salah satu unsur dari “keadaan tertentu” untuk dapat dikenakan pidana mati pada pelaku tindak
pidana korupsi adalah “pengulangan tindak pidana” (recidive), namun terdapat permasalahan yuridis
dalam rumusan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 yo UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak pidana. Silakan dianalisis permasalahan yuridis dimaksud!.

2. Muchammad Romahurmuziy alias Rommy terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK terkait kasus
suap jual-beli jabatan di Kementerian Agama. Rommy ditangkap KPK di Hotel Bumi, Surabaya pada Jumat
15 Maret 2019 sekitar pukul 09.00 WIB. Dia diduga menerima suap dari 2 pejabat Kemenag di Jawa Timur
(Jatim), yaitu Haris Hasanudin dan M Muafaq Wirahadi agar membantu proses seleksi jabatan untuk
keduanya. KPK juga mengamankan barang bukti uang di lokasi sebanyak Rp 156.758.000.
KPK menetapkan Rommy sebagai tersangka kasus dugaan suap jual-beli jabatan di Kemenag. Rommy
dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Sedangkan Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin
disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf atau huruf b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi

Pertanyaan :
Buktikan bahwa KPK mempunyai kewenangan melakukan tindakan hukum terhadap para tersangka,
meskipun barang bukti yang diperoleh adalah sebanyak Rp. 156.758.000. dan jauh dibawah
Rp.1.000.000.000,-?.

1 dari 1

Anda mungkin juga menyukai