FORMULIR
PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
Usulan Judul 1 :
PELAKSAAN RESTITUSI TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL (Studi
Kasus di Kabupaten Lampung Timur )
Outline :
Beberapa tahun terakhir ini kasus tindak pidana kekerasan seksual semakin marak terjadi di dalam
masyarakat kita, khususnya terhadap perempuan dan anak. Kementrian Perlindungan Perempuan Dan
Anak menyebutkan pada tahun 2019 jumlah kasus kekerasan terhadap anak tercatat 11.057 kasus. Pada
2020 meningkat 221 kasus menjadi 11.278. Lalu, kenaikan signifikan terjadi pada 2021, yakni mencapai
14.517 kasus. Kenaikan signifikan berikutnya terjadi pada 2022 yang mencapai 16.106 kasus. Jenis
kekerasan yang diterima oleh anak-anak didominasi oleh kekerasan seksual yang mencapai 9.588 kasus.
Fenomena ini sudah begitu meresahkan serta mencemaskan masyarakat, sehingga perlu perhatian
dan penanganan yang serius dari semua pihak, terutama negara harus turut serta dalam memberikan
perlindungan bagi warganya. Dalam Undang-undang Dasar Tahun 1945 telah diatur tentang hak dan
kewajiban setiap warga negara termasuk mendapatkan Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum.
Salah satu bentuk perlindungan hukum bagi anak korban tindak pidana kekerasan seksual adalah
dengan mendapatkan restitusi. Restitusi atau ganti kerugian merupakan biaya yang dibayarkan oleh
seseorang karena adanya kerugian yang diderita orang lain secara ekonomi. Dalam perkembangan
hukum pidana, restitusi dipandang sebagai hukuman bagi pelaku tindak pidana. Hak restitusi
Program Studi Hukum
Fakultas Hukum UM Metro
memberikan ruang yang besar bagi tercapainya kesepakatan antara korban dengan pelaku, dalam konteks
ini yaitu pembayaran ganti kerugian dari pelaku kepada korban atau keluarga korban atau ahli warisnya.
Bentuk pemulihan kepada korban haruslah selengkap mungkin dan mencakup semua aspek yang
timbul akibat dari suatu kejahatan. Dengan restitusi maka korban dapat dipulihkan kebebasan, hak-hak
hukum, status sosial, kehidupan keluarga. Dalam praktiknya hampir diberbagai negara konsep restitusi
ini diberikan dan dikembangkan kepada setiap korban kejahatan. Dalam konsep ini maka korban dan
keluarganya harus mendapatkan ganti kerugian yang adil dan tepat dari orang yang bertanggung jawab.
Ganti kerugian yang dimaksud seperti: Pembayaran atas kerusakan atau kerugian yang diderita korban,
penggantian biaya-biaya yang timbul akibat suatu tindak pidana, hak-hak pemulihan terhadap korban.
2. Permasalahan:
1. Bagaimana pelaksanaan restitusi terhadap anak korban kekerasan seksual di Lampung Timur?
2. Apa faktor pengahambat pelaksanaan restitusi terhadap anak korban kekerasan seksual di
Kabupaten Lampung Timur?
3. Metode Penelitian
Dalam penelitian hukum ada dua jenis penelitian, yaitu penelitian normatif dan penelitian empiris.
Penelitian normatif adalah penelitian hukum kepustakaan, dimana dalam penelitian hukum normatif
bahan pustaka merupakan data dasar yang dipergunakan dalam usaha menganalisis bahan hukum dengan
mengacu kepada norma-norma hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang- undangan. Prosedur
identifikasi dan inventarisasi bahan hukum mencakup bahan hukum primer yaitu peraturan perundang-
undangan, bahan hukum sekunder, yaitu literatur dan karya ilmiah hukum. Sedangkan penelitian empiris
adalah penelitian dengan data yang diperoleh secara langsung dari para penegak hukum mengenai
penerapan aturan hukum di dalam masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan penelitian
kolaborasi antara normatif dan emperis, yakni kajian hukum kemudian penerapannya di dalam
masyarkat.
Usulan Judul 2 :
Outline :
2. Permasalahan:
1. Bagaimanakah penerapan hukum pidana materiil terhadap tindak pidana pembunuhan berencana
yang dilakukan oleh anak ?
2. Bagaimanakah pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap tindak
pembunuhan berencana yang dilakukan oleh anak ?
3. Metode Penelitian
Penelitian di lakukan dengan cara penelitian normatif. Penelitian normatif adalah penelitian hukum
kepustakaan, dimana dalam penelitian hukum normatif bahan pustaka merupakan data dasar yang
dipergunakan dalam usaha menganalisis bahan hukum dengan mengacu kepada norma-norma hukum
Program Studi Hukum
Fakultas Hukum UM Metro
yang dituangkan dalam peraturan perundang- undangan. Prosedur identifikasi dan inventarisasi bahan
hukum mencakup bahan hukum primer yaitu peraturan perundang- undangan, bahan hukum sekunder,
yaitu literatur dan karya ilmiah hukum.
2. Usulan Judul 2
Program Studi Hukum
Fakultas Hukum UM Metro
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………..
Dosen Pembimbing :
Pembimbing I : …………………………………………………………………
Pembimbing II : …………………………………………………………………