Disusun Oleh :
1201816095
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SURAKARTA
2022
USULAN PENELITIAN
Proposal penelitian ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi. Pada,
Hari :
Tanggal :
H. Sistematika .............................................................................................
Daftar Pustaka
A. Latar Belakang
a. Menentang kesopanan
1
Syamsul Arifin, Buku Ajar Pengantar Hukum Indonesia, Medan Area University Press,
Medan, 2012, hal. 5.
2
Ibid, hal 42
b. Menentang tata keharusan dalam pergaulan di dalam masyarakat
mana yang seharusnya dipidana dan jenis pidana apa saja yang seharusnya
apa saja yang dapat dijatuhkan dalam hal seseorang melakukan kejahatan
maupun pelanggaran.3
para pakar dalam berbagai disiplin ilmu terutama pakar hukum pidana
3
Ibid, hal 113
4
Abussalam, Victimology, PTIK, Jakarta, 2010, hal. 1
norma-norma dasar dari masyarakat. Hal ini dimaksudkan sebagai
atau perbuatan jahat dalam arti hukum pidana maksudnya bahwa kejahatan
kehidupan masyarakat, karena itu tidak dapat lepas dari ruang dan waktu.
membawa dampak yang cukup serius bagi moral masyarakat. Sadar atau
budaya yang masuk sehingga sangat mungkin krisis moral ini akan
5
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hal. 28
memicu timbulnya kejahatan dalam masyarakat. Perlu disadari bahwa
lebih baik dan tingkat kesadaran hukumnya juga lebih tinggi dibandingkan
tersebut diperoleh tanpa adanya unsur melawan hukum. Bisa saja melalui
suatu perjanjian baik tertulis maupun tidak tertulis yang dilakukan oleh
6
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Rajawali, Jakarta,
1986, hal. 2
7
Indrawan, Op.Cit, hal. 2
pelaku dan korban sebelum akhirnya digelapkan oleh pelaku tindak pidana
penggelapan tersebut.8
memiliki barang yang sama sekali atau sebagian kepunyaan orang lain dan
pencurian dalam pasal 362. Bedanya ialah pada pencurian barang yang
dimiliki itu belum berada di tangan pencuri dan masih harus “diambilnya”
Herlambang Alias Giri Bin Bambang Heri Yulianto telah terbukti secara
8
P. A. F Lamintang dan C Djisman Samosir, Delik-delik Khusus Kejahatan yang Ditujukan
Terhadap Hak dan Lain-lain : Hak yang Timbul dari Hak Milik, Nuansa Aulia, Bandung, 2010,
hal. 109.
Berdasarkaan uraian diatas, maka penulis tertarik mengadakan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
2. Manfaat Praktis :
Penggelapan Motor.
Karanganyar
E. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sanksi
seseorang atau kelompok. Sistem hukum pidana ada dua jenis sanksi
sakit dan dikembalikan pada orang tuanya atau walinya bagi orang
yang tidak mampu bertanggung jawab dan anak yang masih dibawah
maupun perdata.10
9
Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana , Jakarta, 2015, hal 193
10
Ibid, Hal 202
2. Pengertian Tindak Pidana
merupakan suatu istilah dasar dalam ilmu hukum, sebagai istilah yang
tidak sesuai atau melanggar suatu aturan hukum atau perbuatan yang
dilarang oleh aturan hukum yang disertai dengan sanksi pidana yang
aturan hukum pidana dilarang dan diancam dengan pidana bagi barang
diancam pidana.
sebagai Nullum delictum nulla poena sine praevia lege (tidak ada
delik, tidak ada pidana tanpa peraturan lebih dahulu), ucapan ini
diadili dan bilamana telah terbukti benar bahwa telah terjadinya suatu
mengaturnya.13
13
Kartonegara, Opcit, hal. 156
dengan keadaankeadaan, yaitu di dalam keadaan-keadaan mana
KUHP;
1) Perbuatan;
14
Lamintang, P.A.F, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Aditya Bakti. Jakarta, 2010, hal.
193.
2) Yang dilarang (oleh aturan hukum); dan
1) Perbuatan/rangkaian perbuatan;
materiil. Bahwa yang dimaksud dengan delik formil adalah delik yang
tentang pembunuhan.
15
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hal. 9
ketentuan yang dirumuskan dalam pasal undang-undang yang
bersangkutan.
matinya seseorang.
merupakan delik.
langsung.
oleh karena itu fungsi hukum pidana juga sama dengan fungsi hukum
aturan untuk.16
tersebut;
larangan tersebut.
tertentu.
16
Ibid., hal. 10
hukum itu dan kesemuanya aturan-aturan untuk mengadakan
Kata “pidana” berarti hal yang “dipidanakan”, yaitu oleh instansi yang
f. Kesengajaan
k. Culpa
l. Culpa khusus
m. Kelalaian
17
Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia, Penerbit Refika Aditama,
Bandung, 2014, hal. 1.
18
Ibid hal 59
o. Unsur-unsur khusus dari tindak-tindak pidana tertentu
pencurian.19
oleh pelaku, tidak perduli apakah dikuasai olehnya sendiri atau oleh
19
Tongat, Hukum Pidana Materiil, UMM Press, Malang, 2006, hal. 57
berarti bahwa pelaku berada dalam hubungan langsunng dan nyata
pasal yaitu Pasal 372 KUHP sampai dengan Pasal 377 KUHP Pasal
lain, dan hanya ada padanya bukan karena kejahatan dihukum dengan
20
Ibid hal 60
Pasal 373 Perbuatan yang diterangkan pada Pasal 372,
bilamana yang digelapkan itu bukan ternak dan harganya tidak lebih
dari dua ratus lima puluh ribu rupiah, dihukum sebagai penggelapan
atau yayasan terhadap barang yang ada pada mereka karena jabatan
21
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Harta Benda, Bayu Media, Jakarta, 2006 hal. 70
22
P.A.F. Lamintang, Kejahatan Terhadap Harta kekayaan, Sinar Grafika, Jakarta 2009, hal. 133
sengaja menguasai secara melawan hukum suatu benda yang
b. Penggelapan ringan
dari dua ratus lima puluh ribu rupiah. Mengapa disebutkan bahwa
376 KUHP yang mengacu pada Pasal 367 ayat (2) KUHP.
kejahatan penggelapan.
6. Putusan Hakim
perbuatan hukum dan sifatnya pasti. Oleh karena itu hakim sebagai
hakim karena hakim adalah sosok yang masih cukup dipercaya oleh
pertimbangan hakim diatur dalam Pasal 197 ayat (1) d KUHP yang
terdakwa”.
berikut:
a) Pertimbangan Yuridis
23
Lilik Mulyadi, Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007,
hal. 193-194.
apakah perbuatan terdakwa tersebut memenuhi dan sesuai dengan
hakim.
b) Pertimbangan Sosiologis
kalangan rakyat.
dan akan terjadi benturan bunyi hukum antara yang dirasakan adil
terdakwa;
peranan korban;
F. Keranga Berfikir
berpikir diatas peneliti mengkaji kasus sampai dengan amar putusan yang
Negeri Karanganyar.
56/Pid.B/2021/PN Krg terdapat putusan pidana yang diputus oleh Majelis Hakim.
pertimbangan hukum yang didasar pada Pasal 374 KUHP tentang Penggelapan
Dalam Jabatan. Kepada Terdakwa Giri Prasetyo Herlambang Alias Giri Bin
Bambang Heri Yulianto dan dijatuhi pidana penjara selama 2 (dua) Tahun.
Dan alur pemikiran diatas yang menjadi fokus dalam penelitian ini
adalah penerapan hukum pidana dan dasar pertimbangan hakim dalam penjatuhan
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Karanganyar.
a. Jenis Data
a) Data Primer
sebagai berikut:
88/Pid.B/LH/2020/PN Sgn
24
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat, PT.
Jakarta :Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 13
25
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Penerbit Universitas Indonesia-UI Press
cetakan ke-3 tahun 1984, hal 141
2) Undang-Undang No 372 KUHP Tentang Penggelapan
b) Data Sekunder
atas:
1) KUHP
2) Hasil Penelitian
c) Data Tersier
Artikel.
b. Sumber Data
26
Soerjono Suekanto, dan Sri Mamudi , penelitian hukum normative suatu tinjauan singkat, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal. 23
27
Ibid., hal. 54
a) Sumber Data Primer
Karanganyar.
4. Analisis Data
SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
28
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Bumi Aksara, Jakarta, 2015,
hal. 210
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Peenelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sanksi
2. Pengertian Tindak Pidana
3. Unsur – unsur Tindak Pidana
4. Tinjauan Tindak Pidana Penggelapan
5. Jenis-jenis Tindak Pidana Penggelapan
6. Putusan Hakim
BAB III METODE PENELITIAN
1. Jenis Pnelitian Normatif
2. Lokasi Penelitian Pengadilan Negeri Karanganyar
3. Jenis data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
2. Teknik Analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Adami Chazawi, Kejahatan Terhadap Harta Benda, Bayu Media, Jakarta, 2006
2005
Jakarta, 2010
Ditujukan Terhadap Hak dan Lain-lain : Hak yang Timbul dari Hak Milik,
Undang Undang :
Perundang-undangan
KUHP
Jurnal :
Aceh. Jurnal Hukum Universita Syaiah Kuala Vol. 2(1) Februarui 2018, pp.153-
165