Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)


UAS TAKE HOME EXAM (THE)
SEMESTER 2022/23.2 (2023.1)

Nama Mahasiswa : Monalisa Rumambi

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 045317422

Tanggal Lahir : 08 November 1993

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM 4205 / Kriminologi

Kode/Nama Program Studi : 311 / Ilmu Hukum - S1

Kode/Nama UPBJJ : 84 / UPPBJ - UT Manado

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 27 Juni 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Monalisa Rumambi


NIM : 045317422
Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM 4205 / Kriminologi
Fakultas : Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP)
Program Studi : 311 / Ilmu Hukum - S1
UPBJJ-UT : 84 / UPPBJ - UT Manado

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Tomohon, 27 Juni 2023

Yang Membuat Pernyataan

Monalisa Rumambi
NIP. 045317422
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Topo Santoso mengemukakan bahwa usaha memahami kejahatan itu telah berabad-abad yang
lalu dipekerjakan oleh ilmuwan terkenal, yaitu Plato (427-437 Sm) yang menyatakan dalam
bukunya “Republiek” bahwa manusia merupakan sumber dari banyak kejahatan. Aristoteles
1. (382-322 Sm) mengatakan bahwa kemiskinan menimbulkan kejahatan dan pemberontakan,
sedangkan kejahatan yang besar tidak dilakukan untuk memperoleh apa yang perlu untuk hidup
tetapi untuk kemewahan.

Pertanyaan:

A. Berikanlah analisis saudara tentang klasifikasi penjahat menurut status sosial beserta
penyebab yang fundamental kejahatan tersebut dilakukan!

Jawab

Menurut Topo Santoso, klasifikasi penjahat dapat dibagi berdasarkan status sosial.
Penjahat dari lapisan masyarakat yang lebih rendah cenderung melakukan kejahatan
karena faktor kemiskinan dan tindakan pemberontakan, sedangkan penjahat dari lapisan
masyarakat yang lebih tinggi cenderung melakukan kejahatan untuk memperoleh
kemewahan.

Pendapat Santoso ini didukung oleh teori anomie dari Robert Merton. Menurut Merton,
kebanyakan orang memiliki tujuan yang sama dalam hidup, yaitu mencapai kesuksesan secara
material. Namun, tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap cara mencapai
kesuksesan tersebut. Ketidakadilan sosial dan ekonomi menyebabkan beberapa orang berusaha
mencapai tujuan mereka dengan cara-cara yang tidak sah atau melanggar hukum.

Dasar hukumnya terkait dengan konsep keadilan sosial yang tercantum dalam UUD 1945.
Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa "segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung tinggi hak asasi manusia secara adil dan
merata". Jadi, kebijakan yang bertujuan untuk menghapuskan kesenjangan sosial dan ekonomi
antara kelas sosial dapat membantu mengurangi kejahatan.

Referensi:

Santoso, Topo. (2017). Teori-Teori Kriminologi: Konsepsi dan Implementasi di Indonesia.


Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Merton, Robert K. (1938). Social Structure and Anomie. American Sociological Review, 3(5),
672-682.

B. Kriminalitas yang dilakukan oleh si kaya dan si miskin tentu menimbulkan kegaduhan
dalam masyarakat sehingga dibutuhkan aturan yang tegas oleh pemerintah untuk
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

menertibkan kehidupan masyarakat dan menekan terjadinya tindak kriminal. Bagaimana


analisis saudara terhadap hal ini?

Jawab

Analisis saya terhadap hal ini adalah bahwa kriminalitas memang dapat terjadi di
semua lapisan masyarakat, baik itu si kaya atau si miskin. Namun, faktor-faktor yang
memengaruhi adanya tindak kriminal bisa berbeda antara mereka. Si miskin misalnya,
bisa melakukan tindak kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak
terpenuhi atau sebagai bentuk protes atas ketidakadilan sosial yang dialaminya.
Sedangkan si kaya bisa melakukan tindak kriminal karena ingin mempertahankan
atau meningkatkan posisinya di dalam masyarakat atau karena terlibat dalam
bisnis yang ilegal.

Namun, terlepas dari faktor-faktor tersebut, pemerintah tetap harus memiliki aturan
yang tegas dan menjalankan hukuman yang setimpal untuk menekan terjadinya tindak
kriminal. Hal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat serta
menunjukkan bahwa tindak kriminal tidak akan ditoleransi oleh negara. Selain itu,
pemerintah juga perlu melakukan upaya-upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan
memperkuat sistem keadilan sehingga masyarakat tidak merasa terpinggirkan dan
terdorong untuk melakukan tindak criminal

Saya setuju dengan pendapat Topo Santoso bahwa manusia merupakan sumber dari
banyak kejahatan dan kemiskinan dapat menimbulkan kejahatan dan pemberontakan.
Namun, tidak hanya aturan yang tegas oleh pemerSaya setuju dengan pendapat Topo
Santoso bahwa manusia merupakan sumber dari banyak kejahatan. Namun, seperti yang
disampaikan oleh Aristoteles, kemiskinan juga dapat menjadi salah satu faktor yang
memicu terjadinya tindak kriminal. Karena itu, pemerintah perlu menetapkan aturan yang
tegas untuk menertibkan kehidupan masyarakat dan menekan terjadinya tindak kriminal,
baik yang dilakukan oleh si kaya maupun si miskin.

Referensi:
Santoso, T. (2010). Pengantar Kriminologi. Rajawali Press.
Aristoteles. (2004). Politics: The Nicomachean Ethics. Translated by Ross, W.D. Dover
Publications.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus


(Jampidsus)

Kejaksaan Agung RI, Rabu, menetapkan Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika
(Menkominfo) sebagai tersangka. Johnny jadi tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana
korupsi proyek pengadaan BTS BAKTI Kominfo periode 2020 sampai 2022. Johnny ditetapkan
sebagai tersangka keenam dalam kasus tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur
Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI
Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 sampai 2022. Pada pemeriksaan yang
ketiga kalinya, penyidik meminta klarifikasi evaluasi terhadap hasil-hasil pemeriksaan dari
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI yang menyebut kerugian keuangan
negara sebesar Rp 8,32 triliun.

Sumber : https://rejogja.republika.co.id/berita/rush4v399/johnny-plate-tersangka-kasus-
korupsibts-kerugian-negara-rp-83-triliun

Pertanyaan

Kasus korupsi telah menjadi duri dalam daging terhadap upaya negara menyejahterakan
rakyat dan membangun perekonomian didalamnya. Karena sifatnya yang sangat merusak,
korupsi telah dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa oleh negara. Silakan saudara analisis
mengenai strategi pencegahan yang tepat dalam suatu kejahatan tindak pidana korupsi

Jawab
Strategi pencegahan yang tepat dalam memerangi tindak pidana korupsi adalah dengan
melaksanakan pendekatan secara holistik dan sistematik. Beberapa strategi pencegahan yang
dapat dilakukan antara lain adalah:

a. Meningkatkan transparansi:
Meningkatkan Transparansi dalam pengelolaan keuangan negara harus ditingkatkan,
termasuk informasi tentang anggaran dan pengeluaran publik. Hal ini akan mengurangi
peluang bagi para koruptor untuk melakukan tindakan korupsi.

b. Meningkatkan Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam setiap proses pengelolaan keuangan negara akan mendorong
para pihak yang terlibat untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka.
Peningkatan akuntabilitas akan mengurangi peluang orang untuk melakukan tindakan
korupsi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

c. Meningkatkan partisipasi masyarakat:


Partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan penggunaan anggaran publik dapat
membantu dalam menemukan dan mencegah tindakan korupsi. Upaya ini dapat dilakukan
dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak mereka dan memberikan
akses kepada mereka untuk mengajukan pertanyaan atau kritik.

d. Memperketat pengawasan:
Pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan proyek dan program, serta
pengelolaan keuangan publik secara umum dapat membantu mencegah tindakan korupsi.
Misalnya, melakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau instansi
pengawas lainnya.

Referensi dan dasar hukum yang dapat digunakan dalam strategi pencegahan tindak
pidana korupsi adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam undang-
undang ini, terdapat beberapa pasal yang mengatur tentang pencegahan tindak pidana korupsi,
diantaranya Pasal 8, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, dan Pasal 17.
Selain itu, juga terdapat peraturan-peraturan lain seperti Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor
83 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

3. Critical criminology pada dasarnya meragukan eksistensi dan keberadaan dari hukum
pidana. Pendukung mazhab ini menganggap bahwa pihak yang membuat hukum pidana
hanyalah kelompok kecil dari anggota masyarakat yang kebetulan memiliki kekuasaan untuk
membuat dan merumuskan hukum pidana. Jadi hal yang dikatakan sebagai kejahatan dalam
hukum pidana dapat saja dianggap oleh masyarakat sebagai hal yang bukan kejahatan.
Pertanyaan:
Bagaimana analisis saudara mengenai kritikan dari mazhab “critical criminology”
terhadap eksistensi hukum pidana mengenai kejahatan secara umum serta kejahatan yang
terdapat dalam hukum pidana yang diatur di dalam UU No.1 Tahun 2023 tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana!
Jawab:
Analisis saya terkait dengan kritikan dari mazhab "critical criminology" terhadap eksistensi
hukum pidana adalah bahwa hukum pidana seringkali tidak dapat memenuhi tujuannya untuk
mencegah kejahatan dan menegakkan keadilan. Sebagian besar kejahatan berasal dari faktor
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

sosial dan ekonomi, seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan struktural dalam
sistem hukum dan kebijakan publik. Oleh karena itu, bahwa hukum pidana tidak hanya
digunakan sebagai sarana untuk melindungi masyarakat dari kejahatan, tetapi juga sebagai alat
kontrol sosial yang digunakan oleh kelompok dominan untuk membentuk dan memperkuat
kekuasaan mereka.
Selain itu, mazhab "critical criminology" juga menyoroti bagaimana kejahatan
didefinisikan dan diatur dalam hukum pidana dan bahwa definisi tersebut cenderung
dipengaruhi oleh pandangan politik dan ideologi yang dominan. Definisi kejahatan dalam
hukum pidana juga cenderung melindungi kepentingan kelompok dominan seperti korporasi
besar dan pemerintah sementara kejahatan yang dilakukan oleh orang yang kurang beruntung
atau memiliki kekuasaan lebih rendah cenderung dianggap lebih berat dan dikenai hukuman
yang lebih berat.
Dalam hal ini, UU No. 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana telah
diatur dengan mengacu pada kajian kriminologi kritis serta mengakui bahwa kejahatan bersifat
multideterminan, tidak hanya dipengaruhi oleh faktor individual, tetapi juga oleh faktor sosial,
ekonomi dan politik. Melalui pasal 2 KUHP, dinyatakan bahwa tindak pidana yang diatur
dalam KUHP bersifat universal dan harus diketahui secara umum oleh seluruh warga negara
tanpa kecuali. Sementara pasal 5 ayat 1 KUHP juga menyebutkan bahwa tidak ada yang dapat
dihukum kecuali karena perbuatan yang dilarang undang-undang dan dipidana dengan ancaman
pidana.
Namun, meskipun demikian, masih ada tantangan dalam pelaksanaan hukum pidana di
Indonesia, seperti ketidakadilan dalam penegakan hukum dan proses hukum yang panjang dan
birokratis. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memperhatikan dan mengkritisi sistem
hukum pidana kita agar dapat menjaga keadilan dan kebebasan individu serta mencegah
penyalahgunaan kekuasaan.

Referensi:
Roche, D., & Tucker, E. (Eds.). (2013). Critical criminology. Routledge;
Ritzer, G. (2015). Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Terakhir Post-
Modernisme. Rajawali Press;
Undang-Undang No. 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Beredar di media sosial video seorang pria ditangkap warga karena mencuri. Pencurian terjadi
4.
didesa Leuwikolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor pada tanggal 20 September
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2022. Pria tersebut diketahui berinisial AAL (42), warga asal Kecamatan Pamijahan, Kabupaten
Bogor. Berdasarkan keterangan pelaku bahwa faktor penyebab pelaku mencuri karena faktor
ekonomi yang susah karena belum lama di PHK, kemudian hasilnya untuk membayar anaknya
yang masih sekolah. Peristiwa tersebut terjadi malam hari di sebuah warung makan pecel lele
dan kerugiannya Rp 500 ribu sehingga pihak korban tidak ada tuntutan. Kemudian Polsek
Cibungbulang akan menyelesaikan kasus ini secara musyawarah.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6304016/pria-di-bogor-nekat-curi-etalase-warung-
makanuntuk-biaya-sekolah-anak
Pertanyaan:
Setelah saudara mempelajari struktur sosial tentang kejahatan, silakan saudara analisis
a. mengenai kondisi ekonomi dapat mempengaruhi suatu kejahatan terutama pada kasus di
atas!
Jawab
Dalam konteks sosiologi, kejahatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah faktor ekonomi. Faktor ekonomi yang buruk dapat memperbesar kemungkinan
seseorang untuk melakukan kejahatan. Dalam kasus di atas, pelaku mencuri karena faktor
ekonomi yang sulit setelah diberhentikan dari pekerjaannya. Hal tersebut dapat dianggap
sebagai perwujudan dari teori strain (strain theory) yang ditemukan oleh Robert K. Merton.
Menurut teori ini, ketidakmampuan individu untuk mencapai tujuan sosial yang diinginkan
dapat menimbulkan ketegangan dan frustrasi. Ketegangan dan frustrasi tersebut dapat
mendorong individu untuk mengambil cara-cara yang salah atau melanggar aturan yang berlaku
untuk mencapai tujuan mereka. Dalam hal ini, kebutuhan untuk membiayai pendidikan anaknya
menjadi motivasi bagi pelaku untuk melakukan tindakan pencurian.
Kondisi ekonomi yang sulit dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan kejahatan
seperti pencurian. Hal ini disebabkan oleh adanya tekanan ekonomi yang membuat seseorang
merasa terdesak untuk memperoleh uang secara ilegal. Teori strain, salah satu teori dalam
sosiologi kriminologi, menjelaskan bahwa tekanan ekonomi dan ketidakadilan sosial dapat
memicu terjadinya kejahatan. Selain itu, kondisi ekonomi yang sulit juga dapat menurunkan
tingkat moralitas individu, sehingga mereka lebih cenderung melakukan kejahatan.
Dasar hukum yang berkaitan dengan kasus ini adalah Pasal 362 KUHP tentang Pencurian,
yang menyebutkan bahwa "Barang siapa dengan maksud untuk mengambil barang orang lain
dengan tidak hak, dipidana karena pencurian". AAL sebagai pelaku pencurian di atas dapat
diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan dalam Pasal tersebut.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Referensi:
Merton, R. K. (1938). Social structure and anomie. American sociological review, 3(5), 672-
682.
Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Pasal 362.
Langkah yang ditempuh oleh aparat penegak hukum untuk mengatasi kasus diatas adalah
musyawarah, silakan saudara analisis mengenai langkah yang ditempuh oleh apparat
2.
penegak hukum diatas apakah sudah tepat dalam menangani perkara “Pencurian Etalase
Warung sebesar Rp 500 ribu karena kondisi ekonomi”!
Jawab
Langkah yang ditempuh oleh aparat penegak hukum yaitu Polsek Cibungbulang untuk
menyelesaikan kasus ini secara musyawarah tidak sepenuhnya tepat dalam menangani perkara
pencurian tersebut.
Menurut Pasal 362 KUHP, pencurian diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun.
Dalam perkara ini, pelaku AAL melakukan tindakan pencurian pada warung makan dengan
kerugian sebesar Rp 500 ribu. Oleh karena itu, AAL telah melakukan tindakan pidana yang
harus ditindaklanjuti sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
Meskipun ada keterangan dari pelaku bahwa ia melakukan pencurian karena faktor
ekonomi yang sulit, hal tersebut tidak dapat menjadi justifikasi atau alasan bagi pelaku untuk
melakukan tindakan pencurian yang merugikan orang lain.
Sebagai aparat penegak hukum, tugas polisi bukan hanya untuk menyelesaikan kasus
melalui musyawarah, tetapi juga harus mengambil langkah-langkah hukum yang sesuai dengan
aturan dan undang-undang yang berlaku. Pihak kepolisian harus memproses kasus ini secara
hukum dan memberikan sanksi yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan oleh AAL.

Referensi:
- KUHP Pasal 362
- UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

Anda mungkin juga menyukai