Kasus :
1. Holywings.
Enam karyawan / staf Holywings ditetapkan sebagai tersangka terkait promosi minuman
beralkohol untuk orang bernama 'Muhammad' dan 'Maria' (dijerat pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 UU
Nomor 1 Tahun 1946, Pasal 156 atau pasal 156A KUHP dan Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19
Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.(ref.: https://news.detik.com/berita/d-6145741/6-staf-holywings-promo-minuman-
untuk-muhammad-dijerat-pasal-penistaan-agama). Dalam perkembangannya, Pemprov DKI
Jakarta juga mencabut izin usaha 12 kafe Holywings yang ada di Ibukota (ref.:
https://metro.tempo.co/read/1606177/pemprov-dki-cabut-izin-usaha-12-kafe-holywings). (20%)
1
3. Investasi Illegal Binomo (Binary Option) dan DNA Pro (Robot Trading).
Pada kasus Binomo, Kejaksaan Agung mengatakan telah menerima penyerahan tanggung jawab
tersangka Indra Kenz dan barang bukti (tahap 2) dari Bareskrim Polri. Indra Kenz disangkakan
melanggar Pasal 45 ayat (2) jo. Pasal 27 ayat 2 dan atau Pasal 45A ayat (1) jo. 28 ayat 1 UU No.
19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik, Pasal 3, Pasal 5, dan Pasal 10 UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 378 KUHP (ref.
https://nasional.tempo.co/read/1605548/kasus-indra-kenz-segera-dilimpahkan-ke-pengadilan).
Untuk kasus DNA Pro, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dir Tipideksus) Bareskrim
Polri menetapkan 14 orang sebagai tersangka terkait kasus penipuan investasi robot trading DNA
Pro. Para tersangka dijerat dengan Pasal 106 juncto Pasal 24 dan Pasal 105 juncto Pasal 9 UU 7
Tahun 2014 tetang Perdagangan, dan Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana dan Pasal 3 dan Pasal 5
UU 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (ref. https://www.republika.co.id/
berita/rcjkzf485/bareskrim-tetapkan-14-orang-tersangka-penipuan-robot-trading-dna-pro).
(20%)
5. RUU KUHP.
Dalam pembahasan RUU KUHP, ada beberapa pihak yang berbeda pandangan terkait RUU
KUHP, yaitu pertama, pihak yang menghendaki agar RUU KUHP segera disahkan agar kita
memiliki KUHP yang sesuai dengan karakter / budaya bangsa Indonesia. Kedua, pihak yang
menolak RUU KUHP karena ada 14 isu krusial yang harus diselesaikan dahulu. Ketiga, ada pihak
yang menghendaki KUHP (lama) tetap berlaku karena dianggap masih bagus dan lengkap
(pandangan ketiga ini dikemukakan oleh Prof. Mahfud MD dalam Diskusi Nasional RUU KUHP
bulan Juni 2021). (20%)
Soal :
1. Kasus Holywings :
a. Jelaskan pandangan anda atas tindakan penegakan hukum oleh Polres Jakarta Selatan dan
pencabutan izin usaha 14 kafe Holywings di Jakarta oleh Pemprov DKI Jakarta, dipandang
dari aspek kepastian, keadilan dan kemanfaatan hukum sebagai tujuan hukum sebagaimana
dikemukakan oleh Gustav Radbruch?
b. Jelaskan bagaimana penegakan hukum atas kasus Holywings jika mempergunakan norma
penodaan agama sebagaimana diatur pada Pasal 304 RUU KUHP?
4. Perizinan Usaha :
KPK berulang kali melakukan penindakan terhadap kasus suap terkait perizinan usaha yang
melibatkan pejabat negara pemberi izin usaha dan korporasi besar di Indonesia. Jelaskan apa akar
masalah kenapa kejahatan korupsi terus menerus terjadi walaupun sudah banyak penegakan
hukum dan OTT dilakukan oleh Kejaksaan Agung dan KPK, dan bagaimana cara meningkatkan
peran korporasi dalam mencegah korupsi?
5. RUU KUHP :
a. Selain ke-14 isu krusial tersebut, sudah tentu masih ada isu krusial lain yang perlu dieskalasi
agar tidak menimbulkan permasalahan hukum dikemudian hari. Jelaskan isu tersebut ?
b. Dari ketiga kubu / pandangan terkait dengan pengesahan RUU KUHP sebagaimana
diuraikan di kasus nomor 5 di atas, jelaskan pandangan mana yang terbaik menurut anda
yang sesuai dengan kondisi saat ini (nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia,
kemajuan teknologi, kekosongan hukum, perkembangan kejahatan dll). Atau jelaskan
apabila anda memiliki pandangan sendiri diluar ketiga pandangan tersebut.