Anda di halaman 1dari 3

Nama : DION SAPUTRA PRAYOGA HERMAWAN

NIM : 042811635

MATAKULIAH : HUKUM INTERNASIONAL

Pada tahun 2023, di tengah perselisihan wilayah antara negara fiksi Xandria dan Yuridia, sebuah
kasus yang menantang muncul yang memerlukan pemahaman mendalam tentang wilayah
negara, pengakuan, dan hukum diplomatik.

Xandria, sebuah negara pulau kecil di Laut Tengah, telah lama mengklaim kepulauan yang
kaya akan sumber daya alam sebagai bagian integral dari wilayahnya. Namun, Yuridia,
negara besar yang berbatasan dengan Xandria, telah menunjukkan minat baru dalam wilayah
tersebut dan mengklaim bahwa pulau-pulau itu berada dalam zona ekonomi eksklusifnya
(ZEE). Baik Yuridia dan Xandria merupakan negara peratifikasi UNCLOS (United
Nations Law OF The Sea) / Konvensi Hukum Laut PBB.

Pertikaian mencapai titik kritis ketika Xandria menolak armada penjelajah Yuridia yang
memasuki perairan yang mereka klaim. Yuridia lalu mengirimkan perwakilan diplomatik
mereka untuk membuka negosiasi dengan Xandria guna menyelesaikan konflik ini.

Namun, Xandria menolak untuk mengakui kedaulatan Yuridia atas wilayah tersebut dan
menolak kehadiran diplomat Yuridia di pulau-pulau tersebut. Yuridia, yang memiliki
dukungan besar dari komunitas internasional, memperingatkan bahwa tindakan Xandria dapat
dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan dapat menghadapi konsekuensi serius.

Dalam situasi ini, Xandria meminta bantuan dari sebuah organisasi internasional untuk
menyelesaikan perselisihan ini melalui arbitrase internasional. Namun, Yuridia menolak
untuk mengikuti proses arbitrase, menegaskan bahwa hukum internasional tidak berlaku
dalam sengketa tersebut karena pulau-pulau tersebut secara historis merupakan bagian
dari wilayahnya.

Di tengah ketegangan ini, komunitas internasional terbagi antara yang mendukung klaim Xandria
dan yang mendukung klaim Yuridia. Negara-negara yang mendukung Xandria menegaskan
pentingnya prinsip kedaulatan negara dan wilayah, sementara negara-negara yang mendukung
Yuridia menekankan pentingnya pengakuan internasional dan kepatuhan terhadap hukum
internasional, termasuk hukum diplomatik.

Pertanyaan yang muncul dari kasus ini adalah:

1. Apakah klaim Negara Yuridia atas wilayah di pulau tersebut didukung oleh hukum
internasional?
2. Apakah pengakuan internasional diperlukan untuk meneguhkan klaim atas wilayah?
3. Bagaimana aturan hukum diplomatik mempengaruhi penyelesaian konflik antara kedua
negara tersebut?
Jawab :

Analisis Kasus Perselisihan Wilayah Xandria dan Yuridia

1. Klaim Yuridia atas Wilayah Pulau

Dukungan Hukum Internasional

 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE): Yuridia dapat mengklaim hak atas pulau-pulau tersebut jika
mereka berada dalam ZEE-nya, sesuai dengan UNCLOS. ZEE memberikan negara pesisir hak
eksklusif untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan sumber daya alam di zona tersebut.
 Sejarah: Yuridia dapat memperkuat klaimnya dengan bukti sejarah yang menunjukkan kontrol
atau kepemilikan mereka atas pulau-pulau tersebut di masa lampau.

Kekurangan:

 Bantahan Xandria: Xandria dapat membantah klaim Yuridia dengan menunjukkan bukti sejarah
yang menunjukkan kepemilikan mereka atas pulau-pulau tersebut.
 Penafsiran ZEE: Penafsiran batas ZEE dapat menjadi sumber perselisihan, terutama jika pulau-
pulau tersebut terletak di dekat batas ZEE antara kedua negara.

2. Pengakuan Internasional

Pentingnya Pengakuan

 Legitimasi: Pengakuan internasional dapat memberikan legitimasi pada klaim suatu negara atas
wilayah tertentu.
 Tekanan Diplomatik: Dukungan dari negara lain dapat memberikan tekanan diplomatik pada
negara lain untuk mengakui klaim tersebut.

Kekurangan
 Bukan Faktor Penentu: Pengakuan internasional tidak selalu merupakan faktor penentu dalam
sengketa wilayah.
 Politik: Pengakuan dapat dipengaruhi oleh faktor politik dan kepentingan nasional negara lain.

3. Aturan Hukum Diplomatik

Peran Penting

 Negosiasi: Hukum diplomatik mewajibkan negara untuk menyelesaikan perselisihan melalui


negosiasi dan dialog yang damai.
 Penyelesaian Sengketa: Hukum diplomatik menyediakan berbagai mekanisme untuk
menyelesaikan sengketa antar negara, seperti arbitrase dan mediasi.

Pelanggaran:

 Penolakan Negosiasi: Xandria dapat dianggap melanggar hukum diplomatik jika mereka
menolak untuk bernegosiasi dengan Yuridia.
 Ancaman Militer: Yuridia dapat dianggap melanggar hukum diplomatik jika mereka mengancam
Xandria dengan tindakan militer.

Kesimpulan :

Kasus perselisihan wilayah antara Xandria dan Yuridia merupakan kasus kompleks yang
melibatkan berbagai aspek hukum internasional, termasuk hukum laut, pengakuan internasional,
dan hukum diplomatik.

Penyelesaian yang adil dan tahan lama akan membutuhkan analisis mendalam dari semua faktor
yang relevan dan kompromi dari kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai