Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dendy Gunawan

NIM : 045290367
Mata Kuliah : Hukum Internasional

Pada tahun 2023, di tengah perselisihan wilayah antara negara fiksi Xandria dan Yuridia, sebuah
kasus yang menantang muncul yang memerlukan pemahaman mendalam tentang wilayah negara,
pengakuan, dan hukum diplomatik.

Xandria, sebuah negara pulau kecil di Laut Tengah, telah lama mengklaim kepulauan yang kaya
akan sumber daya alam sebagai bagian integral dari wilayahnya. Namun, Yuridia, negara besar
yang berbatasan dengan Xandria, telah menunjukkan minat baru dalam wilayah tersebut dan
mengklaim bahwa pulau-pulau itu berada dalam zona ekonomi eksklusifnya (ZEE). Baik Yuridia
dan Xandria merupakan negara peratifikasi UNCLOS (United Nations Law OF The Sea) /
Konvensi Hukum Laut PBB.

Pertikaian mencapai titik kritis ketika Xandria menolak armada penjelajah Yuridia yang
memasuki perairan yang mereka klaim. Yuridia lalu mengirimkan perwakilan diplomatik mereka
untuk membuka negosiasi dengan Xandria guna menyelesaikan konflik ini.

Namun, Xandria menolak untuk mengakui kedaulatan Yuridia atas wilayah tersebut dan menolak
kehadiran diplomat Yuridia di pulau-pulau tersebut. Yuridia, yang memiliki dukungan besar dari
komunitas internasional, memperingatkan bahwa tindakan Xandria dapat dianggap sebagai
pelanggaran hukum internasional dan dapat menghadapi konsekuensi serius. Hukum
internasional

Pada tahun 2023, di tengah perselisihan wilayah antara negara fiksi Xandria dan Yuridia, sebuah
kasus yang menantang muncul yang memerlukan pemahaman mendalam tentang wilayah negara,
pengakuan, dan hukum diplomatik.

Xandria, sebuah negara pulau kecil di Laut Tengah, telah lama mengklaim kepulauan yang kaya
akan sumber daya alam sebagai bagian integral dari wilayahnya. Namun, Yuridia, negara besar
yang berbatasan dengan Xandria, telah menunjukkan minat baru dalam wilayah tersebut dan
mengklaim bahwa pulau-pulau itu berada dalam zona ekonomi eksklusifnya (ZEE). Baik Yuridia
dan Xandria merupakan negara peratifikasi UNCLOS (United Nations Law OF The Sea) /
Konvensi Hukum Laut PBB.

Pertikaian mencapai titik kritis ketika Xandria menolak armada penjelajah Yuridia yang
memasuki perairan yang mereka klaim. Yuridia lalu mengirimkan perwakilan diplomatik mereka
untuk membuka negosiasi dengan Xandria guna menyelesaikan konflik ini.

Namun, Xandria menolak untuk mengakui kedaulatan Yuridia atas wilayah tersebut dan menolak
kehadiran diplomat Yuridia di pulau-pulau tersebut. Yuridia, yang memiliki dukungan besar dari
komunitas internasional, memperingatkan bahwa tindakan Xandria dapat dianggap sebagai
pelanggaran hukum internasional dan dapat menghadapi konsekuensi serius.

Dalam situasi ini, Xandria meminta bantuan dari sebuah organisasi internasional untuk
menyelesaikan perselisihan ini melalui arbitrase internasional. Namun, Yuridia menolak untuk
mengikuti proses arbitrase, menegaskan bahwa hukum internasional tidak berlaku dalam
sengketa tersebut karena pulau-pulau tersebut secara historis merupakan bagian dari wilayahnya.
Di tengah ketegangan ini, komunitas internasional terbagi antara yang mendukung klaim Xandria
dan yang mendukung klaim Yuridia. Negara-negara yang mendukung Xandria menegaskan
pentingnya prinsip kedaulatan negara dan wilayah, sementara negara-negara yang mendukung
Yuridia menekankan pentingnya pengakuan internasional dan kepatuhan terhadap hukum
internasional, termasuk hukum diplomatik.

Pertanyaan yang muncul dari kasus ini adalah

1. Apakah klaim Negara Yuridia atas wilayah di pulau tersebut didukung oleh hukum
internasional?
2. Apakah pengakuan internasional diperlukan untuk meneguhkan klaim atas wilayah?
3. Bagaimana aturan hukum diplomatik mempengaruhi penyelesaian konflik antara kedua
negara tersebut?

Jawaban :
1. Analisis Kasus Perselisihan Wilayah Xandria dan Yuridia

1. Klaim Yuridia atas wilayah di pulau tersebut

Klaim Yuridia atas wilayah di pulau tersebut belum tentu didukung oleh hukum internasional.
Hal ini tergantung pada beberapa faktor:

• Bukti sejarah: Yuridia perlu menunjukkan bukti sejarah yang kuat bahwa pulau-pulau
tersebut pernah menjadi bagian dari wilayahnya. Ini dapat berupa dokumen resmi, peta kuno,
atau kesaksian saksi mata.
• Konvensi PBB: Baik Xandria dan Yuridia telah meratifikasi UNCLOS (United Nations
Convention on the Law of the Sea) / Konvensi Hukum Laut PBB. UNCLOS mengatur tentang
batas laut dan hak atas sumber daya alam di laut.
Yuridia dapat menggunakan UNCLOS untuk mendukung klaim ZEE (Zona Ekonomi
Eksklusif) mereka.
Xandria dapat menggunakan UNCLOS untuk mendukung klaim wilayah mereka atas
pulau-pulau tersebut, terutama jika mereka dapat menunjukkan bahwa mereka telah
melakukan "pendudukan efektif" atas pulau-pulau tersebut.
• Prinsip hukum internasional: Ada beberapa prinsip hukum internasional yang dapat relevan
dengan kasus ini, seperti:
Res judicata: Jika yuridiksi yang kompeten telah membuat keputusan final tentang
kedaulatan pulau-pulau tersebut, maka keputusan tersebut mengikat kedua negara.
Equitable estoppel: Yuridia mungkin tidak dapat mengajukan klaim atas pulau-pulau
tersebut jika mereka sebelumnya telah berperilaku dengan cara yang menunjukkan bahwa
mereka mengakui kedaulatan Xandria atas pulau-pulau tersebut.

2. Pengakuan internasional

Pengakuan internasional dapat membantu memperkuat klaim suatu negara atas wilayah, tetapi
tidak selalu diperlukan. Beberapa negara telah berhasil menegakkan klaim wilayah mereka tanpa
pengakuan internasional yang luas.

Dalam kasus ini, Yuridia mungkin berpendapat bahwa pengakuan internasional diperlukan untuk
memperkuat klaim ZEE mereka. Namun, Xandria mungkin berpendapat bahwa mereka tidak
memerlukan pengakuan internasional untuk menegakkan kedaulatan mereka atas pulau-pulau
tersebut, terutama jika mereka dapat menunjukkan "pendudukan efektif".

3. Aturan hukum diplomatik

Hukum diplomatik memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik antar negara. Aturan
hukum diplomatik ini termasuk:
• Prinsip negosiasi: Kedua negara harus terlibat dalam negosiasi yang tulus untuk
menyelesaikan konflik secara damai.
• Penyelesaian sengketa secara damai: Kedua negara harus berusaha menyelesaikan sengketa
secara damai melalui cara-cara seperti negosiasi, mediasi, atau arbitrase.
• Kekebalan diplomatik: Diplomat kedua negara harus dilindungi dari penangkapan dan
penuntutan di negara lain.

Dalam kasus ini, Yuridia telah menawarkan untuk bernegosiasi dengan Xandria, tetapi Xandria
telah menolak. Yuridia mungkin dapat menggunakan hukum diplomatik untuk menekan Xandria
untuk bernegosiasi dengan mengancam akan mengambil tindakan, seperti memotong bantuan
ekonomi atau memberlakukan sanksi.

Kesimpulan

Kasus perselisihan wilayah antara Xandria dan Yuridia adalah kasus yang kompleks yang
melibatkan banyak faktor hukum dan politik. Belum jelas siapa yang akan memenangkan kasus
ini. Namun, penting bagi kedua negara untuk terlibat dalam negosiasi yang tulus dan berusaha
menyelesaikan konflik secara damai.

Referensi

• https://www.un.org/depts/los/convention_agreements/texts/unclos/unclos_e.pdf
• https://www.law.cornell.edu/wex/res_judicata
• https://dictionary.law.com/Default.aspx/Default.aspx?selected=644
• https://en.wikipedia.org/wiki/Diplomatic_immunity

Anda mungkin juga menyukai