Jawab:
b) Negara Federal
kekuasaan dalam negara itu dibagi antara Pusat dan
Daerah/Bagian sedemikian rupa sehingga masing-masing
Daerah/Bagian dalam negara itu bebas dari campur tangan
satu sama lain dan hubungannya sendiri-sendiri terhadap
Pusat. Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah/Bagian
dianggap mempunyai kekuasaan yang sama dan sederajat.
Salah satu persoalan hukum dalam negara federal ( serikat )
adalah bagaimana “pembagian kekuasaan” antara pusat (
negara federal ) dan daerah ( negara-negara bagian ) itu
dilakukan. Secara konseptual dikenal dua cara mengenai hal
ini :
Pertama, apa yang menjadi kewenangan negara-negara bagian
dirumuskan dalam konstitusi. Jadi konstitusi hanya mengatur
kewenangan-kewenangan negara bagian, selebihnya tidak
diatur dan ditetapkan masuk kewenangan federal.
c) Negara Konfederal
Konfederasi (juga dikenal sebagai persekutuan atau liga) adalah
persatuan kelompok atau negara berdaulat yang bersatu untuk
tujuan aksi bersama. Biasanya dibuat dengan perjanjian,
konfederasi negara cenderung didirikan untuk menangani
masalah-masalah kritis, seperti pertahanan, hubungan luar
negeri, perdagangan internal atau mata uang, dengan
pemerintah pusat dituntut untuk memberikan dukungan
kepada semua anggotanya. Konfederalisme merupakan bentuk
utama dari intergovernmentalisme, yang didefinisikan sebagai
segala bentuk interaksi di sekitar negara-negara yang terjadi
atas dasar kemerdekaan atau pemerintahan yang berdaulat.
Kalau kita perhatikan uraian yang diberikan oleh Dr. Sukiman pada
rapat BPUPK pada tanggal 15 Juli 1945 dan keteranga Prof. Soepomo
pada rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 beberapa saat menjelang
pengesahan UUD 1945, jelas sekali sistem pemerintahan negara
Indonesia yang diikuti oleh UUD pertama Indonesia tersebut adalah
sistem semipresidensial.