Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

MATA KULIAH
HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

OLEH
HERMAN ARSAD
042317986
2020.2
UPBJJ – UT KUPANG
Semester 3

FAKULTAS ILMU HUKUM


UNIVERSITAS TERBUKA
2021
TUGAS 1

TUGAS 1 TUTON HKUM4312/HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

Di-era sekarang begitu banyak penjualan produk” anti nyamuk yang dianggap efektif dan

murah untuk menjauhkan nyamuk dari kita. Tetapi, ternyata murahnya harga tersebut juga

membawa dampak negatif bagi konsumen. Kandungan zat kimia dalam produk yang dapat

membahayakan kesehatan konsumennya, zat ini berakibat buruk bagi manusia, antara lain

keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel

pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.

 Pertanyaan

1. Menurut pendapat Anda, apakah kasus tersebut di atas bertentangan dengan hukum

Indonesia? Jelaskan!

2. Berdasarkan contoh kasus di atas, Jelaskan larangan apa yang tercantum dalam UUPK?

3. Uraikan bentuk tanggung jawab pelaku usaha terhadap contoh kasus di atas? Jelaskan

berdasarkan hukumnya!

Jawaban

1. Menurut kami Kasus seperti tersebut diatas adalah :

 Bertentangan dengan Hukum yang ada di Indonesia karena telah melanggar

beberapa pasal dalam Undang – undang Perlindungan Konsumen , sebagai pelaku

usaha diminta untuk jujur atas segala informasi yang berkaitan dengan barang

dan/atau jasa yang diperjualkan kepada konsumen. Sehingga Masalah konsumen


merupakan masalah semua orang, dengan demikian masalah konsumen merupakan

masalah nasional yang harus diperhatikan dan diawasi oleh pemerintah.

 Jika sebuah perusahaan ingin memproduksi sebuah produk haruslah produk tersebut

yang aman dan tidak membahayakan bagi penggunanya. Jangan hanya karena

sebuah produk bisa menyebabkan penyakit malahan kematian. Yang terpenting dari

sebuah produk adalah kenyamanan, kesehatan bagi penggunanya bukan karena

harga nya yang murah tapi kualitas serta kejujuran dari sebuah produk tersebut. Hal

ini merupakan sudah melanggar dalam etika bisnis karena tidak jujur dalam

memproduksi sebuah produk. Dan untuk para konsumen juga jangan melihat suatu

produk dari harganya saja. Karena harga yang murah dan tahan lama lalu kita beli

tanpa kita lihat dulu bahan bahan yang terkandung di dalamnya.

Referensi :

- Modul BMP HKUM4312 (Hukum Perlindungan Konsumen) Universitas Terbuka.

- https://www.kompasiana.com/gandiwijaya/5ca99a04a8bc150ad13ff783/kasus-

pelanggaran-etika-bisnis-oleh-pt-megasari-makmur?

2. Berdasarkan contoh kasus di atas, ada beberapa larangan yang tercantum dalam

UUPK yaitu :

 Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha diatur dalam Bab IV Pasal 8 hingga

Pasal 17 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Ketentuan-ketentuan tersebut dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:

 Larangan bagi pelaku usaha dalam kegiatan produksi (Pasal 8)


Kelompok larangan yang pertama adalah larangan bagi pelaku usaha dalam

kegiatan produksi yang diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang Perlindungan

Konsumen. Menurut ketentuan Pasal 8 angka 1 Undang-Undang Perlidnungan

Konsumen, pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan

barang dan/atau jasa yang salah satunya mencantumkan tidak sesuai dengan

kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam

label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.

 Larangan bagi pelaku usaha dalam kegiatan pemasaran (Pasal 9 – 16)

Kelompok larangan yang selanjutnya adalah larangan bagi pelaku usaha dalam

kegiatan pemasaran. Hal ini diatur dalam Pasal 9 hingga Pasal 16 Undang-

Undang Perlindungan Konsumen. Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang

Perlindungan Konsumen melarang pelaku usaha menawarkan, mempromosikan,

mengiklankan suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar dan/atau seolah-

olah menggunakan kata-kata yang berlebihan, seperti aman, tidak berbahaya,

tidak mengandung risiko atau efek sampingan tanpa keterangan yang lengkap.

 Larangan bagi pelaku usaha periklanan (Pasal 17)

Ketentuan yang menutup rangkaian perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha

ini adalah Pasal 17 Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang berkaitan

dengan perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha periklanan. Ketentuan ini

menentukan pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang

mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan dan harga


barang dan/atau tarif jasa serta ketepatan waktu penerimaan barang dan/atau

jasa.

Referensi :

- Modul BMP HKUM4312 (Hukum Perlindungan Konsumen) Universitas Terbuka.

- https://www.kompasiana.com/gandiwijaya/5ca99a04a8bc150ad13ff783/kasus-

pelanggaran-etika-bisnis-oleh-pt-megasari-makmur?

3. Penjelasan bentuk tanggung jawab pelaku usaha terhadap contoh kasus di atas

berdasarkan Hukumnya yaitu :

 Pasal 4, hak konsumen adalah :

- Ayat 1 : "hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan/atau jasa".

- Ayat 3 : "hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa".

 Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :

- Ayat 2 : "memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi

dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,

perbaikan dan pemeliharaan".

 Pasal 8

- Ayat 1 : "Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan

barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar

yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan".


- Ayat 4 : "Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2)

dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib

menariknya dari peredaran".

 Pasal 19 :

- Ayat 1 : "Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas

kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi

barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan".

- Ayat 2 : "Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa

pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau

setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku".

- Ayat 3 : "Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh)

hari setelah tanggal transaksi".

Referensi :

- Modul BMP HKUM4312 (Hukum Perlindungan Konsumen) Universitas Terbuka.

- https://www.kompasiana.com/gandiwijaya/5ca99a04a8bc150ad13ff783/kasus-

pelanggaran-etika-bisnis-oleh-pt-megasari-makmur?

- https://www.jurnalhukum.com/perbuatan-yang-dilarang-bagi-pelaku-usaha/#dimaksud

Anda mungkin juga menyukai