Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Perspektif Global

Oleh:

NAMA : I MADE YOGI SETIAWAN


NIM : 2011031274
No Absen : 26
KELAS : 3J

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2021
Soal:
1. Berikan contoh bahwa anda sudah menerapkan pembelajaran perspektif global
dalam kehidupan sehari-hari?
2. Perspektif global memiliki keterkaitan dengan ilmu-ilmu sosial diantaranya adalah
sosiologi dan psikologi. 1) “Sosiologi memberikan pengetahuan mengenai
interaksi sehingga nantinya dapat bersaing dan berinteraksi dengan masyarakat
global”, 2) “Psikologi membentuk emosi, mental dan motivasi manusia agar dapat
memberikan kontribusi kepada dunia”. Berikan pendapat anda terkait dua hal
tersebut, uraikan secara singkat dan jelas!
3. Globalisasi memberikan dampak bagi kehidupan. Uraikanlah dampak globalisasi
yang memang anda alami dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana anda
menyikapi hal tersebut!
4. Suatu negara tentunya akan melakukan kerjasama dengan negara lain, dan
memberikan dampak bagi negara tersebut. Berikanlah salah satu contoh kerjasama
yang dilakukan oleh negara Indonesia dengan negara lain dan uraikan dampak apa
saja yang ditimbulkan dari kerjasama tersebut!

Jawaban:
1. Contoh menerapkan perspektif global dalam kehidupan sehari-hari yang terlihat
jelas yaitu pada perspektif global dalam aspek IPTEK. Dalam kehidupan manusia
dewasa ini tidak terlepas dari ilmu alamiah dan ilmu terapannya berupa teknologi
di berbagai bidang. Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah
membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan umat manusia. Pengembangan
IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Contoh penerapan
perspektif global dalam aspek IPTEK di kehidupan sehari- hari seperti pendidikan,
bekerja, olahraga, hiburan dan obat-obatan. Teknologi pada era ini sangat
berpegaruh di seluruh sektor kehidupan manusia. Dampak kemajuan, penerapan,
dan permanfaatan IPTEK menjadikan interaksi sosial baik secara langsung
(misalnya di pasar swalayan) maupun tidak langsung (misalnya on-line shopping)
ini semakin intensif dan meluas menembus batas-batas local, regional, nasional,
internasional, sampai global sekalipun. Hal ini tentunya membawa perubahan
sosial, kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap opini, kecerdasan, nalar dan
wawasan manusia yang mengalaminya. Pengetahuan, ilmu, dan pengenalan
teknologi berdampak luas pada tatanan sosial dan telah memasuki kehidupan
segala lapisan masyarakat secara local, regional, bahkan juga global.

2. Perspektif global memiliki keterkaitan dengan ilmu-ilmu sosial diantaranya adalah


sosiologi dan psikologi. Sosiologi memberikan pengetahuan mengenai interaksi
sehingga nantinya dapat bersaing dan berinteraksi dengan masyarakat global
sehingga melalui perspektif global dalam aspek sosiologi mengajarkan kepada
seluruh umat manusia bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kelompok tempat
ia terlibat sebagai anggota dan oleh interaksi yang terjadi pada kelompok itu
melalui juga perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi yang telah
menyebabkan interaksi manusia meluas ke tingkat global secara lebih intensif.
Sedangkan psikologi membentuk emosi, mental dan motivasi manusia agar dapat
memberikan kontribusi kepada dunia yang dimana perspektif global dalam aspek
psikologi dapat menganalisis cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, baik
secara tunggal atau dalam bentuk kelompok besar, sehingga perspektif global
dalam aspek psikologi mengajarkan untuk memiliki mental dan moral yang baik
agar dapat berinteraksi dengan masyarakat global secara intensif juga.

3. Globalisasi berkontribusi besar pada pertukaran nilai-nilai budaya antar komunitas


masyarakat dunia. Kebanyakan negara tidak lagi dapat berdiri sendiri melainkan
terintegrasi kedalam sistem dan nilai-nilai masyarakat global. Dalam hal ini, media
memiliki peran besar dan menjadi alat dalam penyebarluasan nilainilai tersebut.
Keberadaan media – seperti TV/radio/HP, koran, majalah dan lain sebagainya –
telah melahirkan ikatan serta kontak budaya antar manusia yang berbeda negara.
Adapun komunikasi dan perkembangan ilmu pengetahuan juga turut membantu
menjembatani jarak budaya antar negara-negara di dunia. Meskipun interaksi
antara konsep globalisasi dan budaya memperlihatkan dampak positif dimana
telah terjadi pertukaran nilai budaya, namun demikian perlu disadari bahwa
globalisasi berpotensi untuk mempengaruhi tergerusnya identitas budaya lokal.
Generasi muda Indonesia khususnya, tidak sedikit diantara mereka yang terbawa
pengaruh budaya asing, misal dari aspek kehidupan sehari-hari seperti pakaian,
genre lagu, film, atau sekedar preferensi makanan. Sebenarnya tanpa kita sadari
setiap tindakan yang kita pilih sehari-hari sangat dipengaruhi oleh apa yang kita
konsumsi melalui media. Adapun globalisasi pada dasarnya juga melahirkan
asimilasi atau percampuran budaya, yakni dimana budaya-budaya minoritas akan
terbawa arus budaya yang lebih besar. Hal ini tersebut cenderung mengancam
keberagaman budaya serta identitas lokal. Sebagai contoh, para milenial akan
cenderung menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam
percakapan sehari-hari agar terlihat keren, bahasa-bahasa daerah tentunya
dianggap tidak begitu penting. Cara menyikap hal tersebut, tidak dapat dipungkiri,
globalisasi sangat identik dengan nilai-nilai modernitas. Sebagian besar komunitas
masyarakat berlomba-lomba menjadi masyarakat modern, sebagian besar manusia
pun pada hakikatnya berupaya merubah diri menjadi manusia modern. Pada
prinsipnya, tidak ada yang salah dengan globalisasi dan peradaban modern, malah
faktanya masyarakat kita banyak terbantu dengan kemudahan berkomunikasi dan
kemajuan teknologi. Fakta lainnya yaitu kita kemungkinan besar tidak akan
mampu menghindari arus globalisasi dengan cakupannya yang begitu luas
disetiap aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu menjadi penting bagi kita
sebagai individu untuk pintar-pintar bersikap guna terhindar dari perilaku yang
menggerus nilai, budaya, adat dan kebiasaan lokal yang kita miliki. Dalam hal ini,
melatih kemampuan berpikir kritis dengan cara menyaring setiap informasi yang
kita konsumsi sehari-hari melalui media massa dapat dikatakan salah satu upaya
untuk menghadapi globalisasi. Kemampuan berpikir kritis merupakan
kemampuan berpikir kembali dan mempertimbangkan informasi yang diperoleh
sebelum menerapkan suatu tindakan. Dengan berpikir kritis, individu akan
memiliki kontrol yang lebih baik atas perilaku dan tindakannya sehari-hari,
dibandingkan sekedar mengikuti arus tren semata.

4. Contoh kerjasama yang dilakukan oleh negara Indonesia dengan negara lain
seperti belajar dan olah raga, misalnya pertukaran pelajar dan pertandingan
olahraga antar negara seperti sea games ataupun olimpiade. Contoh tersebut
adalah sebagai bukti bahwa hubungan antar manusia sudah semakin luas. hal ini
tentunya membawa dampak positif yaitu menambah pengalaman dan kemampuan,
pertukaran nilai dan lain sebagainya. Tentunya membawa dampak negatif juga
yaitu pergaulan bebas, pemakaian obat-obatan terlarang, sadisme dan lain-lain
bagi kehidupan sosial di negara yang mengalaminya. Dampak positif yang ada
patut disykuri dan dijadikan sesuatu yang bermakna. Sedangkan dampak negatif
yang ada wajib diwaspadai oleh semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai