Anda di halaman 1dari 49

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehinnga
dapat menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia yang berjudul Pengaruh Globalisasi
Terhadap nilai moral suatu bangsa.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia pada semester ganjil tahun 2012-2013. Dalam makalah ini
diuraikan tentang Pengaruh Globalisasi terhadap nilai moral suatu bangsa, mencakup tentang
Pengaruh Positif, dan cara Menaggulangi pengaruh Negatif Globalisasi.
Penyusun menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih banyak
kekurangan. Penyusun mohon kritik dan saran dari rekan-rekan semua kearah kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
atas bimbingannya, dan juga kepada rekan-rekan yang terlibat didalamnya, sehingga makalah
ini bisa tersusun.
Akhirnya penyusun berharap, makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun sendiri ataupun
semua pihak yang memerlukan.

Indonesia, November 2012

Penyusun

Daftar Isi
Kata Pengantar.i
Daftar Isi.................ii

Bab 1 PENDAHULUAN
1.1Permasalahan..
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan makalah
1.4Manfaat
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi.
2.2 Sejarah Globalisasi
2.3 Proses globalisasi
2.4 Ciri ciri Globalisasi..
2.5 Faktor-faktor terjadinya
globalisasi
2.6 Pengaruh positif dan negatif globalisasi
2.7 Cara Mencegah Dampak Bahaya Global
2.8 Peran Pemerintah Dalam Globalisasi
2. 9 Mas yarakat Dalam Menghadapi Globalisasi
2.10 Pengertian moral.
2.11 Isu Isu Pendidikan Nilai Moral di Beberapa Negara
2. 12 Dimensi Pendidikan Nilai Moral
2. 13 Pendidikan Nilai Moral
2. 14 Pendekatan Pendidikan Nilai Moral
2 . 1 5 M e t o d e d a n Tek n i k P e n d i d i k a n N i l a i M o r a l
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang /Permasalahan
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia
yang bergerak terus dalam mas yarakat global dan merupakan bagian
dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan
teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi men yentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Di era globalisasi ini dapat mempengaruhi
perkembangan sosial budaya pada suatu bangsa. Akhir-akhir ini, kita
tidak bisa menutup mata terhadap berbagai penyimpangan moral yang
t e r j a d i d i k a l a n g a n m a s y a r a k a t I n d o n e s i a . Taw u r a n p e l a j a r , p e r k e l a h i a n
antar genk, perilaku seks bebas, gaya hidup tidak beraturan menjadi
beberapa contoh kelunturan moral di kalangan generasi muda kita. Di
kalangan pejabat, praktek korupsi masih merupakan persoalan yang
sangat mengerikan di Indonesia. Masyarakat secara umum pada
akhirn ya kehilangan rujukan keteladanan, sehingga krisis moral
semakin meluas. Globalisasi ini membawa berbagai perubahan yang
men yentuh pada dasar kehidupan manusia.perubahan tersebut
disebabkan oleh pelestarian lingkungan hidup serta perjuangan hak
asasi manusia dan penigkatam kualitas hidup serta dapat merusak nilai
moral suatu bangsa serta masih banyak yang lainya seperti terorisme
global dan multidimensi krisis, yang satu negara tidak dapat mengatasi
sendiri karena untuk melakukan hal tersebut perlu dukungan negara lain

Pendidikan nilai moral merupakan alternatif Masalah solusi yang lokal,


regional, nasional, dan internasional di alam. Hal itu telah menjadi isu
global di beberapa negara (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) dan
memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Hasil perbedaan dari
negara yang berbeda ideologi. Namun, negara-negara tersebut seperti
menekankan nilai moral pendidikan pada nilai-nilai etika moral,yang
terutama pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hak asasi manusia yang
bersifat universal dan global. Konsep pendidikan nilai moral yang
diusulkan oleh Kohlberg dan Miller cenderung individualistik. Oleh
karena itu, kebutuhan untuk menjadi dilengkapi dengan
memperhitungkan paradigma yang diusulkan oleh Capra bahwa manusia
hidup dibangun atas dasar pandangan sistemik dan holistik kehidupan,
salah satu yang tidak parsial dan individualistis. Dalam
pelaksanaann ya, perlu pendekatan yang tepat dan metode yang relevan
dan teknik. Pendekatan untuk pendidikan nilai moral termasuk
menanamkan, pemodelan, memfasilitasi, dan pendekatan pengembangan
keterampilan, dan metode termasuk dogmatis, metode deduktif,
induktif, dan reflektif.seperti globalisasi kebudayaan globalisasi ini
dapat mempengaruhi hamper semua aspek yang ada dalam mas yarakat
termasuk kedalam aspek budaya.di Indonesia contohn ya Dari cara
berpakaian banyak remaja- remaja di Indonesia yang berdandan seperti
selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan
pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang
s e h a r u s n ya t i d a k k e l i h a t a n . P a d a h a l c a r a b e r p a k a i a n m e r e k a t e r s e b u t
j e l a s - j e l a s t i d a k s e s u a i d e n g a n k e b u d a y a a n k i t a . Tak k e t i n g g a l a n l a g i
gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Singkatn ya orang lebih suka
j i k a m e n j a d i o r a n g l a i n d e n g a n c a r a m e n u t u p i i d e n t i t a s n y a . Ti d a k
ban yak lagi remaja yang mau melestarikan budaya bangsan ya sendiri
dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian
bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadin ya Moral generasi
bangsa tersebut.Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi
perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi,
keguncangan budaya, melemahn ya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak
tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif,
maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam men yaring
budaya yang baik di ambil dengan yang tidak. Globalisasi
perekonomian ini mempunyai dampak yang negative antara lain
m e n g h a m b a t p e r t u m b u h a n s e k t o r i n d u s t r y, S e k t o r k e u a n g a n s e m a k i n
tidak stabil, Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang yang pada intin ya akan mempengaruhi nilai moral suatu bangsa
antara lain semakin meningkatn ya kasus pencurian, perampokan,
pemerasan, dan masih ban yak lagi lainya Ditinjau dari aspek yang lain
globalisasi juga dapat menimbulkan Perubahan dalam Konstantin ruang
dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam,
televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa
semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya
yang berbeda.Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang
berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan
perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan

m u l t i n a s i o n a l , d a n d o m i n a s i o r g a n i s a s i s e m a c a m Wor l d Tr a d e
Organization (WTO).Meningkatn ya masalah bersama, misaln ya pada
bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan
lain-lain Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media
massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah
raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka
ragam budaya, misaln ya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa definisi dari moral dan globalisasi?
2. apa ciri ciri dari globalisasi?
3 . Ap a p e n g a r u h p e n g a r u h y a n g d i t u l m b u l k a n g l o b a l i s a s i t e r h a d a p
moral suatu bangsa?
4. Bagaimana cara mencegah dampak/pengaruh bahaya global tersebut?
5. Mengapa nilai moral sangat diperlukan di era globalisasi ini?
6.bagaimana peran pemerintah dalam menanggapi globalisasi yang
dapat merusak nilai moral suatu bangsa?
7. Bagaimana tanggapan masyarakat akam hal tersebut?
8. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan nasional ?
1.3 Tujuan
makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta
mengetahui pentingn ya nilai nilai moral bagi kehidupan suatu bangsa
pada era globalisasi ini.mengetahui definisi dari moral dan
globalisasi,cirri cirri globalisasi pengaruh pengaruh yang ditimbulkan
globalisasi terhadap moral,cara mencegah pengaruh negative globalisasi
dan menetahui pentingnya nilai moral pada era globalisasi.
1 . 4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini antara
lain adalah:
1. Untuk penulis sendiri makalah ini bermanfaat untuk menyelesaikan mata
kuliah Ilmu sosial dan budaya dasar serta dapat mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang sudah di dapat dari pembelajaran mata kuliah Ilmu
s o s i a l d a n b u d a y a d a s a r.
2. Untuk orang lain makalah ini dapat menjadi sumber referensi untuk
menjadi bahan penulisan lebih lanjut.
3. Untuk ilmu pengetahuan makalah ini dapat memperkaya literature
terkait dengan globalisasi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi
Pengertian Globalisasi Menurut asal katan ya, kata globalisasi
diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.Globalisasi
adalah proses integrasi internasional yang timbul dari pertukaran
pandangan dunia, produk, ide, dan aspek lain dari budaya 1 2. Secara
khusus, kemajuan dalam transportasi dan infrastruktur telekomunikasi,
termasuk munculnya Internet, yang utama faktor globalisasi dan
memicu saling ketergantungan lebih lanjut dari kegiatan ekonomi dan
budaya. Ada juga yang mengatakan globalisasi merupakan suatu proses
pen yebaran pen yebaran hasil karya dan pemikiran suatu budaya
sehingga melembaga dalam kebudayaan di seluruh dunia. Achmad
Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan
sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia
ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi
yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
s e h i n g g a b e r g a n t u n g d a r i s i s i m a n a o r a n g m e l i h a t n y a . Ad a y a n g
memandangn ya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau
proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia
makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru
atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya mas yarakat.Di sisi lain, ada yang
m e l i h a t g l o b a l i s a s i s e b a g a i s e b u a h p r o ye k y a n g d i u s u n g o l e h n e g a r a negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif
atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain
a d a l a h k a p i t a l i s m e d a l a m b e n t u k y a n g p a l i n g m u t a k h i r. N e g a r a - n e g a r a
yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan
negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian
dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya
dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali

menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.


Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang
dengan globalisasi:
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatn ya
hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap
mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin
tergantungsatusamalain.
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan
batas antar negara, misalnya
h a m b a t a n t a r i f e k s p o r i m p o r ,l a l u l i n t a s d e v i s a , m a u p u n m i g r a s i .
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin
tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia.
Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
Wes t e r n i s a s i : Wes t e r n i s a s i a d a l a h s a l a h s a t u b e n t u k d a r i
universalisasi dengan semakin menyebarn ya pikiran dan budaya dari
barat sehingga mengglobal.
H u b u n g a n t r a n s p l a n e t a r i d a n s u p r a t e r i t o r i a l i t a s : Ar t i k e l i m a i n i
berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama,
masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada
pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri,
bukan sekadar gabungan negara-negara.
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli
adalah :LAURENCE E.ROTHENBERG Globalisasi adalah percepatan
dan intensifikasiinteraksi dan integrasiantara orangorang,perusahaan,dan pemerintah dari Negara yang berbeda.Selo
Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem
o r g a n i s a s i d a n k o m u n i k a s i a n t a r m a s y a r a k a t d i s e l u r u h d u n i a . Tuj u a n
globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu
yang sama misaln ya bentukn ya PBB, OKI3.Achmad Suparman.
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi
oleh wilayah Scholte. Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya
hubungan internasional.Dalam hal ini masing-masing negara tetap
mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin

tergantung satu sama lain.Scholte. Globalisasi juga diartikan dengan


semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif
e k s p o r i m p o r, l a l u l i n t a s d e v i s a , m a u p u n m i g r a s i . L e o n o r B r i o n e s .
Demokrasi bukan han ya dalam bidang perniagaan dan ekonominamun
juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis,
pembangunansosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.Scholte.
Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarn ya hal
materialmaupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu
l o k a l i t a s d a p a t m e n j a d i p e n g a l a m a n s e l u r u h d u n i a . S t e g e r. k o n d i s i s o s i a l
yang ditandai dengan adanya interkoneksi ekonomi, politik, budaya,
dan lingkungan global dan arus yang membuat ban yak dari
perbatasansaat ini sudah ada dan batas-batas tidak relevan.Anthony
Giddens (1989), proses peningkatan kesalingtergantungan
mas yarakatdunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh
kesenjangan tingkatkehidupan antara mas yarakat industri dan
mas yarakat dunia ketiga(yang pernahdijajah Barat dan mayoritas hidup
d a r i p e r t a n i a n ) . E m a n u e l R i t c h e r. G l o b a l i s a s i a d a l a h j a r i n g a n k e r j a
global secara bersamaanmenyatukan mas yarakat yang sebelumn ya
terpencar-pencar dan terisolasikedalam saling ketergantungan dan
persatuan dunia.Beerkens Keterkaitan seluruh dunia antara negarabangsa menjadi dilengkapidengan globalisasi sebagai sebuah proses di
m a n a p e n g a t u r a n s o s i a l d a s a r ( s e p e r t i k e k u a s a a n , b u d a y a , p a s a r, p o l i t i k ,
hak, nilai, norma, ideologi, identitas,kewarganegaraan, solidaritas)
menjadidisembedded dari spasial mereka konteks(terutama negarabangsa) karena,massification percepatan, difusi flexibilisation,dan
perluasan arus transnasional orang,produk, gambar dan informasi
k e u a n g a n Tom G . P a l m e r.g l o b a l i s a s i s e b a g a i " p e n y u s u t a n a t a u
penghapusan negara-diberlakukan pembatasan pertukaran lintas batas
dan sistem global yang semakinterintegrasi dan kompleksproduksi dan
p e r t u k a r a n y a n g t e l a h m u n c u l s e b a g a i a k i b a t . L u c i a n W.P y e . G l o b a l i s a s i
sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu
keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau
w o r l d c u l t u r e ) . Tak i s F o t o p o u l o s . g l o b a l i s a s i e k o n o m i " s e b a g a i
pembukaan dan deregulasi pasar komoditas, modal dan tenaga kerja

yang menyebabkan globalisasi neoliberal ini."globalisasi politik


"bernamamunculnya elit transnasional dan keluar pentahapandari
negara-bangsa." globalisasibudaya "adalah homogenisasi budaya di
seluruhdunia.Joseph Stiglitz. Globalisasi "adalah integrasi lebih dekat
dari negara dan penduduk dunia dibawa oleh pengurangan besar biaya
transportasi dankomunikasi, dan dipatahkann ya rintangan buatan untuk
arus barang,jasa, modal, pengetahuan, dan orang di seluruh perbatasan.
Thomas L.Friedman. Globlisasi memiliki dimensi ideology dan
teknlogi.Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas,
sedangkan dimensiteknologi adalah teknologi informasi yang telah
m e n y a t u k a n d u n i a . M e r r i a m Web s t e r D i c t i o n a r y. p e r k e m b a n g a n e k o n o m i
global yang semakinterintegrasi ditandai terutama oleh perdagangan
bebas, arus modal yang bebas,dan menekan lebih murah pasar tenaga
k e r j a a s i n g . D r.N a y e f R . F. A l - R o d h a n . G l o b a l i s a s i a d a l a h p r o s e s y a n g
meliputi pen yebab,kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional
d a n t r a n s k u l t u r a l k e g i a t a n m a n u s i a d a n n o n - m a n u s i a . M a l c o m Wat e r s .
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat
bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi
kurang penting, yangterjelma didalam kesadaran orang.Anthony
Giddens. globalisasi sebagai 'intensifikasi hubungan sosial seluruh
duniayang menghubungkan daerah yang jauh dalam sedemikian rupa
sehinggakejadian lokal dibentuk oleh peristiwa yang terjadi bermil-mil
j a u h n y a d a n s e b a l i k n y a ' . P e t e r D r u c k e r. m e n y e b u t k a n g l o b a l i s a s i
s e b a g a i z a m a n t r a n s f o r m a s i s o s i a l . W ik i p e d i a E n s i k l o p e d i a . G l o b a l i s a s i
atau pen yejagatan adalah sebuah istilah yangmemiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksiyang lain sehingga batasbatas suatunegaramenjadi semakin sempit.Princenton
N . L ym a n . G l o b a l i s a s i a d a l a h p e r t u m b u h a n y a n g s a n g a t c e p a t a t a s s a l i n g
ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam
h a l p e r d a g a n g a n d a n k e u a n g a n . A . G . M c G r e w. G l o b a l i s a s i a d a l a h p r o s e s
dimana berbagai peristiwa, keputusan,dan kegiatan di belahan dunia
yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu

d a n m a s y a r a k a t d i b e l a h a n d u n i a y a n g l a i n . A l b r o w.G l o b a l i s a s i m e n g a c u
pada semua proses dimana masyarakat duniadimasukkan ke dalam
s e b u a h m a s y a r a k a t t u n g g a l d u n i a , m a s y a r a k a t g l o b a l . War t a w a n T h o m a s
L. Friedman mempopulerkan "dunia datar" istilah, dengan alasan bahwa
perdagangan global, outsourcing, pasokan-chaining, dan kekuatan
politik secara permanen mengubah dunia, untuk lebih baik dan lebih
buruk. Ia menegaskan bahwa laju globalisasi yang mempercepat dan
dampaknya terhadap organisasi bisnis dan praktek akan terus
tumbuh.Adan ya globalisasi mampu membuat dunia tampak sempit,
dahulu apabila kita akan menonton siaran sepak bola kita harus ke
n e g a r a y a n g m e n g a d a k a n p e r t a n d i n g a n . Tap i s e k a r a n g k i t a t i d a k p e r l u
kemana-mana, kita cukup melihat di televisi. Ketika akan menghubungi
seseorang kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi sekarang
dengan adanya pesawat telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup
b e r b i c a r a m e l a l u i t e l e p o n s a j a . Ad a n y a g l o b a l i s a s i m e m b a w a m a n f a a t
b a g i u m a t m a n u s i a t e t a p i a d a j u g a d a m p a k b u r u k n ya .
2.2 Sejarah Globalisasi
Ban yak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di
abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitn ya ekonomi
internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar
bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri,
benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal
perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para
p e d a g a n g d a r i Ti o n g k o k d a n I n d i a m u l a i m e n e l u s u r i n e g e r i l a i n b a i k
melalui jalan darat (seperti misaln ya jalur sutera) maupun jalan laut
untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di
seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutn ya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum
m u s l i m d i As i a d a n Af r i k a . K a u m m u s l i m m e m b e n t u k j a r i n g a n
p e r d a g a n g a n y a n g a n t a r a l a i n m e l i p u t i J e p a n g , Ti o n g k o k , Vie t n a m ,
I n d o n e s i a , M a l a k a , I n d i a , P e r s i a , p a n t a i Af r i k a Ti m u r, L a u t Ten g a h ,
Ven e s i a , d a n G e n o a . D i s a m p i n g m e m b e n t u k j a r i n g a n d a g a n g , k a u m
pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agaman ya, nama-nama,
a b j a d , a r s i t e k , n i l a i s o s i a l d a n b u d a y a Ar a b k e w a r g a d u n i a .
Fase selanjutn ya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besarbesaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda
adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan
terjadin ya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa
dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar
perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada
saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa
pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.

Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku


serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di
dunia. Di Indinesia misaln ya, sejak politik pintu terbuka, perusahaanperusahaan Eropa membuka berbagai cabangn ya di Indonesia. Freeport
dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British
Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohn ya. Perusahaan
multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutn ya terus berjalan dan mendapat momentumn ya ketika
perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya
komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan
terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara
negara di dunia mulai men yediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal
ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan
t r a n s p o r t a s i . Al h a s i l , s e k a t - s e k a t a n t a r n e g a r a p u n m u l a i k a b u r.
2.3 Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena
proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.Di
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin
berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi
komunikasi, informasi, dan transportasi.Loncatan teknologi yang
semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan
sekarang ini telah menjamur telepon genggam ( handphone) dengan
s e g a l a f a s i l i t a s n ya . B a g i I n d o n e s i a , p r o s e s g l o b a l i s a s i t e l a h b e g i t u
terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya
tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan
datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi
yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan
dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.Globalisasi secara
fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari
jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur
telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala
internasional serta cabang-cabangnya.
2.4 ciri ciri globalisasi:
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin
berkembangnya fenomena globalisasi di dunia

Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan


barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet
menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatn ya,
sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan
kita merasakan ban yak hal dari budaya yang berbeda.

Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi


saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan

internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan


d o m i n a s i o r g a n i s a s i s e m a c a m Wor l d Tr a d e O r g a n i z a t i o n ( W T O ) .

Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa


(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan
dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
b u d a y a , m i s a l n y a d a l a m b i d a n g f a s h i o n , l i t e r a t u r, d a n m a k a n a n .

Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan


hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kenned y dan Cohen men yimpulkan bahwa transformasi ini telah
membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru
bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa keban yakan dari
kita sadar bahwa sebenarn ya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah
dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera
dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian,
serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter
Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Globalisasi budaya antara nya sub-kebudayaan Punk, adalah
contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global.Globalisasi
mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di mas yarakat, termasuk
diantaran ya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilainilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang
dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.
Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek
kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari,
bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada
dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil
pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan
subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan
budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau
world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran

budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa
B a r a t k e b e r b a g a i t e m p a t d i d u n i a i n i ( L u c i a n W. P y e , 1 9 6 6 ) .
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif
terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangn ya teknologi komunikasi.
Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama
komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi
antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini men yebabkan semakin
cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
2 . 5 F a k t o r - f a k t o r Ter j a d i n y a G l o b a l i s a s i
B e r k e m b a n g p e s a t n y a Tek n o l o g i I n f o r m a s i d a n K o m u n i k a s i ( T I K )
adalah pendukung utama bagi terselenggaran ya globalisasi. Dengan
dukungan teknologi informasi dan komunikasi, informasi dalam bentuk
apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan dengan
mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan
gaya hidup hingga budaya suatu bangsa.selain hal tersebut globalisasi
dapat terjadi karena hal lain seperti:
G l o b a l i s a s i t e r j a d i k a r e n a f a k t o r - f a k t o r n i l a i b u d a y a l u a r, s e p e r t i :
a. selalu meningkatkan pengetahuan b.etos kerja;
c. patuh hukum;
d. kemampuan memprediksi;
e. kemandirian;
f. efisiensi dan produktivitas;
g. keterbukaan;
h. keberanian bersaing; dan
i. rasionalisasi;
j. manajemen resiko.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a. lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;
b. lembaga keagamaan;
c. indutri internasional dan lembaga perdagangan;
d. wisata mancanegara;
e. saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
f. lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional; dan
g . l e m b a g a k e n e g a r a a n s e p e r t i h u b u n g a n d i p l o m a t i k d a n k o n s u l e r.
2.6 Pengaruh Positif dan Negatif Globalisasi
Seperti yang kita tahu bahwa globalisasi adalah proses komplek yang
digerakan oleh berbagai pengaruh sehingga mengubah kehidupan seharihari terutama dinegara berkembang, dan pada saat yang sama ia
m e n c i p t a k a n s y s t e m - s ys t e m d a n k e k u a t a n t r a n s n a s i o n a l b a r u .

Globalisasi juga menimbulkan berbagai dampak yang merupakan


permasalahan global. Dampak dari globalisasi tersebut itu adalah:
1. Dampak jangka pendek, yaitu;
-Dampak negatif globalisasi yang terlihat/ terdetek; yaitu dampak buruk
yang dapat dihindari sebelum itu terjadi.
-Dampak positif globalisasi yang terlihat/ terdetek; yaitu dampak
positif/baik yang dapat diperkirakan sebelum itu terjadi.
2. Dampak jangka panjang, yaitu;
-Dampak negatif globalisasi yang tidak terlihat/ tidak terdetek; dampak
buruk yang tidak diperkirakan dan tidak dapat dihindari sebelumn ya.
Dampak tersebut baru disadari setelah efek burukn ya terjadi.
-Dampak positif globalisasi yang tidak terlihat/ tidak terdetek; dampak
positif/baik yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Dampak
tersebut baru disadari setelah menguntungkan peradaban.
Oleh sebab itu sudah sepatutnya penjelasan mengenai masalah
globalisasi harus ditekankan, karena perbedaan pendapat mengenai
dampak globalisasi sudah sering terjadi di mas yarakat kita dewasa ini.
Dampak positif globalisasi
1. Produksi global dapat ditingkatkan
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4. Dapat memperoleh lebih ban yak modal dan teknologi yang lebih baik
5 . M e n ye d i a k a n d a n a t a m b a h a n u n t u k p e m b a n g u n a n e k o n o m i
6.Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang
sangat jauh han ya dengan
melalui handphone.
7. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lainlain.
8. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat
dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet. Internet inilah
yang paling berpengaruh dalam kemajuan Globalisasi.
9. Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang
tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa
dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
10. peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan kemudahan yang
m e m b e r i k a n e f i s i e n s i d a l a m b e r b a g a i b i d a n g k h u s u s n ya d a l a m m a s a l a h
w a k t u , t e n a g a d a n b i a y a . S e b a g a i c o n t o h m a n i f e s t a s i Tek n o l o g i

Informasi yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat


han ya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis
(email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan adan ya
komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa
dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dalam
kegiatan ekonomi sudah dilakukannn ya E-banking, E-comerce,Eshopping dan masih ban yak lagi.
1 1 . Tek n o l o g i i n f o r m a s i d a n k o m u n i k a s i j u g a m e m i l i k i k i n e r j a d a l a m
hal sarana pembelajaran. Karena seperti yang kita ketahui bahwa
teknologi informasi dan komunikasi kini telah merasuk ke dalam
kurikulum dunia pendidikan. Suatu hal yang tentunya menjadi gebrakan
d i d u n i a p e n d i d i k a n d a l a m a j a n g p e n i n g k a t a n p o t e n s i p e l a j a r. S e l a i n i t u
gelombang kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang
pendidikan telah membawa perubahan pada kehidupan dan gaya hidup
pelajar yang lebih dinamis. Dengan adan ya hal tersebut, maka pelajar
senantiasa menghidupkan dan menyalurkan semangat untuk
mengeksplorasi ilmu yang belum diketahui.
12. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi
lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih
maju
1 3 . Ti n g k a t K e h i d u p a n y a n g l e b i h B a i k D i b u k a n y a i n d u s t r i y a n g
memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih
merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan
meningkatkan taraf hidup mas yarakat.
Dampak negatif globalisasi di bidang ekonomi
1. Menghambat pertumbuhan sektor industri
2. Memperburuk neraca pembayaran
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil
4. memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Pengaruh baik globalisasi ekonomi
1. Produksi global dapat ditingkatkan
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4. Dapat memperoleh lebih ban yak modal dan teknologi yang lebih baik
5 . M e n ye d i a k a n d a n a t a m b a h a n u n t u k p e m b a n g u n a n e k o n o m i
Keburukan globalisasi ekonomi
1. Menghambat pertumbuhan sektor industri
2. Memperburuk neraca pembayaran
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil
4. memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Dampak Globalisasi Dalam Bidang Sosial Budaya
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,
termasuk diantaran ya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan

sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun


persepsi yang dimiliki oleh warga mas yarakat terhadap berbagai hal.
Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek
kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran.
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari,
bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada
dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil
pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan
subsistem dari kebudayaan. Globalisasi sebagai sebuah gejala
tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga
menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama.
Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari
perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini
( L u c i a n W. P ye , 1 9 6 6 ) . N a m u n , p e r k e m b a n g a n g l o b a l i s a s i k e b u d a y a a n
secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya
teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik
sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut
menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini
men yebabkan semakin cepatn ya perkembangan globalisasi
kebudayaan.Semakin bertambah globaln ya berbagai nilai budaya kaum
kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di
negara-negara berkembang. Menjamurn ya produksi film dan musik
dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
2. Pen yebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan
kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar
kebudayaannya.
3. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
4. Semakin ban yakn ya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
5. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan
lain lain.
6.Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala
Dunia

F I FA

7.Persaingan bebas dalam bidang ekonomi


8.Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan
media massa.
* Dampak Globalisasi Dalam Bidang Politik
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses
pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang
berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah
s o s i a l d a n e k o n o m i . Ti m b u l n y a g e l o m b a n g d e m o k r a t i s a s i ( d a m b a a n
akan kebebasan ).
* Dampak Globalisasi Dalam Bidang Pendidikan
kalau kita perhatikan di era globalisasi yang dibutuhkan adalah
bagaimana diri kita dapat diterima keberadaannya di belahan dunia
manapun, dengan bekal sertifikat Nasional apakah cukup tentunya untuk
menghadapi era globalisasi kita membutuhkan sertifikasi internasional
sebagai pengakuan atas eksistensi kita di level internasional, sehingga
kita dapat berselancar ke negara manapun dengan sertifikat
internasional yang kita miliki.
mungkin ke depan, peserta didik lebih memilih Ujian Internasional
yang Ijazahn ya dapat dibanggakan dan dapat digunakan untuk
melanjutkan studi ke luar negerti dan mendapat pengakuan secara
internasional.
masalahnya adalah,Apakah sekolah siap menyelenggarakan pendidikan
bertaraf Internasional untuk mendapat Ijazah Internasional? ,Apakah
Guru sudah kompeten dalam men yelenggarakan pendidikan?Jadi
walaupun ada dampak positif globalisasi seperti telah di sebutkan
diatas dan yang lainn ya seperti hadirnya jaringan komunikasi dan
informasi yang mempermudah kehidupan umat manusia, ditinjau dari
sudut kepentingan mas yarakat miskin, globalisasi lebih banyak dampak
negatifnya. Kita melihat aspek negatif itu dalam ketidak-adilan
perdagangan antar-bangsa, akumulasi kekayaan dan kekuasaan di tangan
para kapitalis negara-negara maju yang mengakibatkan kemelaratan
yang tak terbayangkan di negara-negara miskin, termasuk di Indonesia.
Menurut Kucinich, Negara-negara miskin telah diperas lewat
pembayaran beban utang ke lembaga global . Dicontohkan, setiap tahun
2 , 5 m i l i a r d o l a r AS d a n a m e n g a l i r d a r i s u b - S a h a r a Af r i k a k e k r e d i t o r
internasional, sementara 40 juta warga mereka kurang gizi
Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai
bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan
mas yarakat dunia ( world society). Kita semua merupakan makhluk yang
ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam, sosial, ekonomi, politik,
keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan saling
ketergantungan dan mempengaruhi.Era globalisasi yang merupakan era
tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat
manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena
penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena
politik, dan arena budaya.Jika mas yarakat atau bangsa tersebut tidak
siap menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi

dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi korban yang
tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.Dari sisi politik,
gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang
demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontokn ya komunisme, umat
manusia men yadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat
m e m b a w a m a n u s i a k e p a d a t a r a f k e h i d u p a n y a n g l e b i h b a i k . An g i n
demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap negara.
Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan
sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun yang tidak
memihak rakyat.Kasus serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan
runtuhn ya rezim pemerintahan Orde Lama dan runtuhn ya rezim
pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya reformasi,
gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan keterbukaan
politik semakin terlihat.Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa
beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola
p i k i r, t i n g k a h l a k u , d a n s i s t e m n i l a i m a s y a r a k a t s u a t u n e g a r a . O l e h
karena itu, kita seharusn ya waspada dan pandai menyiasati pengaruh
budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang
positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan
dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh
budaya yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari
perspektif yang berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masingmasing tanpa melunturkan nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan
memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan
menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar
kebudayaan yang ada.
P e n g a r u h G l o b a l i s a s i Ter h a d a p K e b u d a y a a n I n d o n e s i a
Globalisasi adalah suatu proses tatanan mas yarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada
hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirn ya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
b e r s a m a b a g i b a n g s a - b a n g s a d i s e l u r u h d u n i a . ( M e n u r u t E d i s o n A.
Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
M e n u r u t p e n d a p a t K r s n a ( P e n g a r u h G l o b a l i s a s i Ter h a d a p
Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public
jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung
melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang
dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat
dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain.

Tek n o l o g i i n f o r m a s i d a n k o m u n i k a s i a d a l a h f a k t o r p e n d u k u n g u t a m a
dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat
sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan
dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak
dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi
dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh
globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik,
ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi
nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka
dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara,
jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentun ya
a k a n m e n d a p a t t a n g g a p a n p o s i t i f d a r i r a k y a t . Tan g g a p a n p o s i t i f t e r s e b u t
berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukan ya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.
Dengan adan ya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi
bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3.
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang
baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa
lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirn ya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme
kita terhadap bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Globalisasi mampu meyakinkan mas yarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak
menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi
liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatn ya rasa nasionalisme bangsa
akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangn ya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri karena ban yakn ya produk luar negeri (seperti Mc Donald,

Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya


rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangn ya rasa nasionalisme mas yarakat kita terhadap bangsa
Indonesia.
3 . M a ya r a k a t k i t a k h u s u s n y a a n a k m u d a b a n y a k y a n g l u p a a k a n i d e n t i t a s
diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru
budaya barat yang oleh mas yarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya
dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.
Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan
miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculn ya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang
tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh
t e r h a d a p n a s i o n a l i s m e . Ak a n t e t a p i s e c a r a k e s e l u r u h a n d a p a t
menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang
atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat
s e c a r a g l o b a l . Ap a y a n g d i l u a r n e g e r i d i a n g g a p b a i k m e m b e r i a s p i r a s i
kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi
maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di
Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat
bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan
nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam mas yarakat
terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda
juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat ban yak
anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan
sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan
seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka
menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian

tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian


t e r s e b u t j e l a s - j e l a s t i d a k s e s u a i d e n g a n k e b u d a y a a n k i t a . Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata
orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
i d e n t i t a s n y a . Ti d a k b a n y a k r e m a j a y a n g m a u m e l e s t a r i k a n b u d a y a
bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan
kepribadian bangsa.
Tek n o l o g i i n t e r n e t m e r u p a k a n t e k n o l o g i y a n g m e m b e r i k a n
i n f o r m a s i t a n p a b a t a s d a n d a p a t d i a k s e s o l e h s i a p a s a j a . Ap a l a g i b a g i
anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika
digunakan secara semestin ya tentu kita memperoleh manfaat yang
b e r g u n a . Tet a p i j i k a t i d a k , k i t a a k a n m e n d a p a t k e r u g i a n . D a n s e k a r a n g
ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestin ya.
Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan han ya internet saja, ada
lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap
mas yarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk
dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, ban yak anak muda yang tingkah lakun ya tidak
kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap
lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan
sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adan ya
geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang
menganggu ketentraman dan ken yamanan mas yarakat.
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis
antara golongan muda. Hubungann ya dengan nilai nasionalisme akan
berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri
dan rasa peduli terhadap mas yarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa.
2.7 Cara Mencegah Dampak Bahaya Global
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif
globalisasi lebih ban yak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu
diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi
terhadap nilai nasionalisme. Langkah- langkah untuk mengantisipasi

dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara


lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat
mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaikbaikn ya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baikn ya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum
dalam arti sebenar- benarn ya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi,
ekonomi, sosial budaya bangsa.
Kemajuan peradaban dan derap langkah pembangunan merupakan
dua hal yang umumnya berjalan secara beriringan. Melalui berbagai
aktifitas pembangunan itu manusia meningkatkan kualitas kehidupan,
mengkonstruksi tata-nilai kehidupan dan akhirn ya membentuk sebuah
peradaban. Di era abad 21 sekarang ini, perkembangan derap peradaban
manusia itu telah mencapai suatu kondisi yang dicirikan dengan adan ya
interaksi yang semakin intensif antar umat manusia, yang secara umum
era seperti ini sering kita sebut sebagai era globalisasi.
Kondisi keterhubungan (interconnectedness) antarmanusia itu
memberikan berbagai pengaruh dalam pembangunan peradaban era
global. Harus diakui bahwa dibalik berbagai pengaruh itu terdapat
kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh, namun di sisi lain era
globalisasi ini menghadirkan berbagai tantangan/ permasalahan, yang
hampir seluruh permasalahan itu adalah hasil dari intensitas interaksi
antarmanusia di berbagai belahan bumi yang terus meningkat.
Pada era Globalisasi sekarang ini terjadi banyak peningkatan kualitas
d i s e g a l a b i d a n g , m e n u r u t d a t a d a r i W H O ( Wor l d H e a l t h O r g a n i z a t i o n ) ,
usia harapan hidup rata-rata umat manusia di dunia, yang di tahun 1955
adalah 48 tahun telah meningkat menjadi 62 tahun di tahun 2000. Selain
itu, umat manusia pada era Globalisasi ini juga semakin terdidik yang
ditunjukkan oleh data dari UNESCO yaitu jika di tahun 1970 masih ada
37% dari penduduk dunia yang buta huruf, jumlah itu sudah menurun
menjadi hanya sekitar 18% penduduk dunia yang buta huruf di tahun

2004. Umat manusia saat ini juga dapat menikmati tatanan dunia yang
relatif lebih damai dan secara geopolitis juga lebih stabil dibandingkan
dengan beberapa era sebelumnya.
Dari perspektif kesejahteraan, juga dapat dikatakan bahwa
kesejahteraan manusia sekarang relatif lebih baik. Data dari UNDP
(United Nation Development Program) men yatakan bahwa di tahun 2006
lalu pertumbuhan perekonomian dunia mencapai 5,4% dan pendapatan
b r u t o d u n i a m e n c a p a i U S $ 6 6 Tr i l y u n j i k a d i h i t u n g b e r d a s a r k a n s k a l a
PPP (Purchasing Power Parity). Dengan tingkat pertumbuhan penduduk
sebesar 1,1% di tahun itu, maka UNDP men yatakan bahwa pendapatan
per kapita dunia naik rata-rata sebesar 4,3%. Dengan capaian seperti
itu, maka umat manusia boleh optimis bahwa di tahun 2015, jumlah
orang miskin di seluruh dunia dapat dikurangi sampai separuhnya, atau
dengan kata lain agenda pembangunan milenium atau Millenium
Development Goals (MDG) dapat diharapkan untuk tercapai sasarann ya
tepat waktu. Oleh karena itu, tampakn ya peradaban dunia pada era
globalisasi ini sudah berjalan sesuai dengan track atau jalur yang
diharapkan untuk mencapai tujuan-tujuan luhur yang diinginkan secara
kolektif oleh seluruh umat manusia.
Meskipun demikian umat manusia di era globalisasi sekarang ini
juga menghadapi berbagai tantangan permasalahan peradaban yang
tidak sedikit dan bahkan berpotensi untuk mengancam jalann ya
pembangunan berskala global untuk tercapainya kemaslahatan umat
manusia. Meskipun pendapatan dunia itu meningkat, namun harus
diakui bahwa kesenjangan antara kelompok manusia dengan
kesejahteraan yang tinggi dengan kelompok manusia dengan
k e s e j a h t e r a a n r e n d a h s e m a k i n l e b a r. D a t a d a r i U N D P m e m a p a r k a n
bahwa di tahun 2006, seban yak 2% dari orang-orang terkaya di dunia
menguasai 50% sumber daya di seluruh dunia dan analisa dari majalah
Fortune 500 edisi akhir tahun 2006 pernah menyatakan bahwa
penghasilan bersih dari 225 orang terkaya di dunia hampir sama dengan
pendapatan nasional dari 40% negara miskin dan negara berkembang
yang ada di seluruh dunia.

Pada intin ya secara umum permasalahan globalisasi memiliki dua


sifat yaitu:
Unsur interrelasi yang sangat kuat, artin ya permasalahan
globalisasi itu, sangat berpautan erat antara satu negara dengan
beberapa negara lain. Meskipun masalah- masalah itu pada mulanya
dijumpai hanya di satu atau beberapa negara akan tetapi lambat laun
a k a n t e r j a d i d i s e l u r u h n e g a r a d i b e r b a g a i b e l a h a n b u m i . Ap a l a g i
dengan kemajuan teknologi transportasi dan teknologi telekomunikasi
dan informasi yang telah menyebabkan interaksi antar manusia baik
secara nyata maupun maya semakin meningkat, maka pen yebaran dari
permasalahan globalisasi itu diperkirakan akan semakin cepat.
Keterjangkauan berskala global (global coverage), artinya
permasalahan globalisasi itu, dapat menyebar ke seluruh dunia, dan
memberikan dampak yang juga berskala dunia/global. Harus diakui
bahwa kemajuan teknologi informasi, telekomunikasi, dan transportasi
berperan besar untuk mendiseminasikan permasalahan globalisasi itu ke
berbagai belahan bumi.
Dengan adan ya dua sifat itu, maka dapat dikatakan bahwa gejala
keterhubungan (interconnectedness) antara berbagai masalah globalisasi
dengan hubungan antar bangsa telah semakin meningkat, dan hal itu
sebenarn ya adalah sebuah konsekuensi logis dari globalisasi yang
memang pada akhirn ya akan membawa manusia untuk menjadi semakin
mudah dan semakin sering berinteraksi. Namun di pihak lain, sifat
jangkauan global dan dampak masalah globalnya juga harus diwaspadai.
Dalam dunia yang semakin mengglobal dan diperkirakan akan
terus mengglobal di abad-abad berikutnya, maka berbagai masalah yang
diawali pada suatu lokasi di belahan bumi tertentu dapat memberikan
dampaknya ke seluruh planet bumi dan bahkan bagi seluruh umat
manusia. Oleh karena itu, maka budaya peradaban di era globalisasi
sekarang ini harus diarahkan pada suatu asas komplementasi
(complementary thinking) atau pola pikir untuk saling melengkapi.
Asas komplementasi itu pada hakekatn ya sejalan dengan
kompleksitas permasalahan di era global, yang menunjukkan semakin
meningkatn ya pertautan antara satu kepentingan dengan kepentingan

lain yang, mau tidak mau, telah mendorong umat manusia untuk
semakin saling bergantung atau interdependen satu sama lain.
Pada dasarn ya ada tiga prinsip penting yang harus dijadikan acuan
d a l a m p e n g e m b a n g a n a s a s k o m p l e m e n t e r, y a i t u :
1. Prinsip Keseimbangan (Equality)
Yan g d i m a k s u d d e n g a n p r i n s i p k e s e i m b a n g a n a d a l a h b a h w a
masing-masing pihak yang terlibat dalam asas komplementer harus
bersedia untuk berbagi kepentingan (interest) yang dimilikinya dengan
kepentingan pihak lain. Berbagi kepentingan di sini didasari oleh
pemahaman bahwa tantangan di era globalisasi bersifat sangat
kompleks, saling berpautan dan masing-masing bangsa di belahan bumi
ini memiliki kapasitasnya masing-masing yang khas, yang unik dan
memiliki kontribusi yang setara dalam porsin ya masing-masing, untuk
memberikan solusi yang bersifat komprehensif dan berskala global.
2. Prinsip jangka panjang (eternity)
Yan g d i m a k s u d d e n g a n p r i n s i p j a n g k a p a n j a n g a d a l a h b a h w a a s a s
komplementer untuk menghadapi tantangan peradaban yang berskala
global itu, harus dilaksanakan dengan komitmen untuk terus
menindaklanjutinya dalam skala jangka panjang. Hal itu karena kondisi
keterpautan dan kondisi saling bergantung antar umat manusia justru
akan semakin meningkat di masa datang. Masalah globalisasi adalah
masalah yang penyelesaiannya membutuhkan komitmen jangka panjang
d a r i s e l u r u h b a n g s a d i d u n i a . Tan p a a d a n y a k o m i t m e n j a n g k a p a n j a n g ,
maka bentuk solusi apapun yang diberikan tidak akan efektif.

3. Prinsip pembelajaran-kolektif (collective learning)


Yan g d i m a k s u d d e n g a n p e m b e l a j a r a n k o l e k t i f b u k a n l a h
m e m i s a h k a n d i r i / m e n g h i n d a r i d a r i p e n g a r u h a s i n g ( b a r a t ) . Ak a n t e t a p i
Prinsip pembelajaran-kolektif adalah adan ya semangat dan mentalitas
dari segenap bangsa untuk menjadikan kondisi saling melengkapi itu
sebagai sebuah forum pembelajaran. Hal ini didasari oleh prinsip,

bahwasan ya negara atau bangsa mana pun di dunia memiliki fiturnya


masing-masing yang semuanya diperlukan untuk memberikan solusi
y a n g t e p a t d a r i b e r b a g a i t a n t a n g a n m a s a d e p a n . Ten t u s a j a p e m b e l a j a r a n
kolektif ini han ya dimungkinkan jika masing-masing negara/bangsa mau
berbagi kepentingan antara satu dengan lainnya. Dengan adanya
pembelajaran kolektif ini, maka kondisi saling ketergantungan itu
justru akan menjadi insentif bagi masing-masing negara/bangsa di dunia
untuk mengembangkan kapasitasnya masing-masing khususnya dalam
mengatasi tantangan di era globalisasi. Jadi seperti yang dipaparkan
pada pembahasan Masalah globalisasi diatas, yaitu tidak perlu
bersolusi pada patokan cara mengatasi masalah globalisasi karena itu
han ya menimbulkan keterbatasan pembelajaran. Jika pembelajaran
terbatas maka mana mungkin kita dapat kolektif terhadap Globalitas
yang terjadi.
Ketiga prinsip tersebut harus ada pada asas komplementasi.
Karena tanpa adanya ketiga prinsip itu, maka asas komplementasi tidak
akan memberikan banyak manfaat, justru yang terjadi adalah, asas itu
han ya akan dimanfaatkan oleh negara/bangsa tertentu untuk mengatur
dan mengendalikan bangsa/negara lain. Sehingga bukan solusi yang
akan dihasilkan, namun justru berpotensi menghadirkan masalah baru
y a i t u n e o - k o l o n i a l i s m e . Ad a p u n b e n t u k p e r w u j u d a n d a r i a s a s
komplementasi adalah sebuah rangkaian pola tindak yang mendorong
adan ya berbagai aktifitas kerjasama, kemitraan (partnerships) dan halhal sejenis, yang sangat diperlukan untuk menghadapi permasalahanpermasalahan yang akan terjadi di era globalisasi itu seiring dengan
semangat bahwa tantangan global harus diatasi dengan aktifitas global.
Oleh karena itu jangan takut menghadapi globalisasi(dampak negatif
yang terlihat),sebab rasa takut dan was-was akan secara otomatis
membuat kita menghindar dari salah satu efek global(mungkin yang
menurut kita negatif), maka yang terjadi adalah keterbelakangan kita di
dalam era global yang sudah maju sehingga menyebabkan masalah yang
lebih berat lagi.
P e r a n a n As a s K o m p l e m e n t a s i

Peran asas komplementasi dalam pengembangan peradaban era


globalisasi itu nantinya adalah untuk memfasilitasi terlaksananya
proses inovasi terbuka (open innovation), yaitu sebuah proses inovasi
yang hanya dimungkinkan melalui suatu kerjasama yang intensif antara
berbagai pihak yang berbeda. Melalui inovasi terbuka itu diharapkan
dapat diperoleh berbagai alternatif solusi yang terbaik untuk
mengantisipasi sejumlah tantangan di era ini.
Ada tiga fitur penting dari inovasi terbuka, yaitu:
a. Transparansi (transparenc y)
Inovasi terbuka dihasilkan melalui kerjasama yang intensif
antara beberapa pihak (termasuk juga beberapa negara, dalam
menghadapi isu global). Dengan demikian, maka proses dari inovasi itu
menjadi lebih transparan karena masing-masing pihak yang terlibat
didalamn ya memiliki akses yang setara dalam setiap langkah dalam
proses inovasi itu. Sebagai misal, sebuah proses inovasi terbuka untuk
memproduksi vaksin anti virus H5N1 yang men yebabkan pen yakit flu
burung akan menjadikan adanya kesetaraan antara negara-negara yang
telah maju dalam bidang teknologinya dengan negara-negara lain yang
belum maju, akan tetapi sanggup men yediakan bahan baku berupa
sampel virus tersebut. Sehingga produk vaksin yang dihasilkan akan
memberikan manfaat yang lebih setara sesuai dengan agenda yang
disepakati bersama.
b . M e n ye l u r u h ( c o m p r e h e n s i v e n e s s )
Proses inovasi terbuka menuntut adan ya peninjauan dari berbagai
a s p e k d a l a m s e t i a p l a n g k a h u n t u k m e m p r o d u k s i i n o v a s i . At a u k a t a l a i n ,
dalam proses inovasi terbuka, tidak saja aspek ekonomi dan finansial
yang diperhitungkan, akan tetapi juga aspek sosial dan lingkungan
hidup. Hal itu karena inovasi terbuka merupakan aktifitas yang
dilakukan secara kolektif, dengan para peserta yang umumnya memiliki
kondisi yang beragam. Sebagai misal untuk merancang sebuah inovasi
terbuka guna mengatasi efek gas rumah kaca yang menghasilkan
pemanasan global maka ketika negara-negara maju dengan teknologinya

yang lebih ramah lingkungan bekerjasama dengan negara-negara


berkembang dengan teknologi yang lebih terbelakang, namun memiliki
potensi perlindungan lingkungan yang lebih baik, misaln ya areal hutan
yang luas dan cadangan air bersih yang lebih ban yak, maka kedua belah
pihak, baik negara maju maupun negara berkembang, mau tidak mau,
harus mengedepankan berbagai aspek dan tidak mungkin kalau hanya
mengedepankan aspek keuntungan ekonomi semata.
c. Kesesuaian (adaptability)
Karena inovasi terbuka itu prosesn ya dilakukan secara bersamasama dengan mengikutsertakan kepentingan berbagai pihak, maka
tentunya hasil dari proses inovasi itu akan lebih cocok dan lebih sesuai
u n t u k d i t e r a p k a n o l e h p a r a p e s e r t a n y a . Ter k a d a n g t e r j a d i k a s u s , d i m a n a
inovasi yang dihasilkan han ya cocok untuk peserta tertentu akan tetapi
kurang tepat untuk diterapkan bagi peserta lainn ya. Sebagai misal,
untuk masalah ketersediaan energi, solusi dengan menawarkan alternatif
sumber energi terbarukan, misalnya, sumber energi angin, gelombang
laut atau sinar matahari tentun ya sangat bergantung pada kondisi fisis
dari negara-negara tertentu saja.
Dalam tatanan dunia global sekarang ini hal yang paling perlu
untuk diperhitungkan adalah menjadikan proses inovasi terbuka itu
sebagai arena pembelajaran, sehingga dapat diperoleh manfaat sebanyak
m u n g k i n . Tan p a a d a n y a p e m b e l a j a r a n m a k a s u a t u b a n g s a h a n y a a k a n
memperoleh manfaat yang terbatas dari proses inovasi terbuka atau
bahkan globalisasi itu sendiri.
Ter m a s u k j u g a d a l a m k a w a s a n g l o b a l i s a s i k e b u d a y a a n , g l o b a l i s a s i
kebudayaan memang merupakan universalisme kebudayaan, namun
universalisme yang tertuang dalam globalisasi tetap mempun yai sebuah
system yang mengatur dan mengarahkann ya, sehingga globalitas
kebudayaan tersebut tidak menimbulkan pertentangan dari teor y
relativisme dari kaum radikal yang menganggap sesuatu yang baru
muncul pada era globalisasi akan benar-benar mengubah dunia secara
radikal dan menghancurkan kebudayaan-kebudayaan lokal.

Dengan adan ya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan


mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai
nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan
kepribadian bangsa. Secara umum dampak globalisasi saat ini terjadi
pergeseran ideologi dan politik. Dampak negatif, terjadin ya pemiskinan
spiritual, di mana tindakan sosial dianggap sebagai tindakan yang tidak
rasional, nafsu hawaniayah menjadi pemandu kehidupan, agama han ya
hadir dalam pikiran, lisan dan tulisan, akan tetapi tidak hadir dalam
perilaku dan tindakan. Secara umum dampak globalisasi saat ini terjadi
pergeseran ideologi dan politik. Dampak negatif, terjadin ya pemiskinan
spiritual, di mana tindakan sosial dianggap sebagai tindakan yang tidak
rasional, nafsu hawaniayah menjadi pemandu kehidupan, agama han ya
hadir dalam pikiran, lisan dan tulisan, akan tetapi tidak hadir dalam
perilaku dan tindakan. Untuk menangkal dampak negatif globalisasi,
d i p e r l u k a n p e n i n g k a t a n S u m b e r D a ya M a n u s i a ( S D M ) d e n g a n
pendidikan yang diimplikasikan dengan membangun pendidikan
sekolah, madrasah yang berkualitas, meningkatkan pendidikan formil
dan spiritual ke pelosok-pelosok dan pedalaman.Jadikan sekolahsekolah kita rebutan, bukan pelarian, sekolah kita selalu dirindukan
bukan dikomersilkan, bagaimana sekolah bisa mensejahterakan bukan
menambah kesengsaraan ( Nizar Syarif )dahulu berjuang melawan
musuh penjajahan dengan berlumuran darah, kini musuh sudah masuk ke
k a m a r t i d u r, s u d u t - s u d u t r u m a h t i d a k m e l u m u r k a n d a r a h , t a p i
melumurkan moral seperti masukn ya tayangan sinetron televisi yang
merusak moral.Sebagai dampak negatif globalisasi, sebagian keluarga
sebagai unit terkecil kehilangan fungsinya sebagai tempat pembinaan,
ikatan moral semangkin lemah dan keluarga hanya dianggap sebagai
tempat singgah. Oleh karena itu kita supaya memperdalam kajian ilmu
pengetahuan, tingkatkan pembinaan keluarga, kewaspadaan gerakan
yang mengancam Ideologi Pancasila, gerakan yang membahayakan
aqidah islamiyah dan akhlakul karimah, maka kita semua sebagai warga
Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya
kita sendiri, jangan sampai melupakan budaya lama dengan sudah
m e n e m u k a n b u d a y a b a r u . M a s u k n ya b u d a y a a s i n g k e s u a t u n e g a r a

s e b e n a r n y a m e r u p a k a n h a l y a n g w a j a r, a s a l k a n b u d a y a t e r s e b u t s e s u a i
dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya
k i t a t i d a k l u n t u r. L a n g k a h - l a n g k a h u n t u k m e n g a n t i s i p a s i n y a a d a l a h
antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang
tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan
dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baikn ya,
M e l a k s a n a k a n a j a r a n Ag a m a d e n g a n s e b a i k - b a i k n y a d a n S e l e k t i f
terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,
sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus
terus dijaga keaslian maupun kepemilikann ya agar tidak dapat diakui
o l e h n e g a r a l a i n . Wal a u p u n d e m i k i a n , t i d a k m e n u t u p k e m u n g k i n a n
budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena
suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan
berpengaruh terhadap perkembangan di negaran ya.Kemudian tingkatkan
k u r i k u l u m p e n d i d i k a n b e r w a w a s a n , s e r t a j a b a r k a n n i l a i - n i l a i Al Q u r a n
dan hadis bagi yang beragama islam di dalam kehidupan bermas yarakat
dan berorganisasi.
Pancasila Dalam Menghadapi Globalisasi
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan
oleh para pendiri negara ini haruslah menjadi sebuah acuan dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,berbagai tantangan
dalam

menjalankan

ideologi

pancasila

juga

tidak

mampu

untuk

menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia,pancasila


terus

dipertahankan

negara,itu

oleh

membuktikan

segenap
bahwa

bangsa

pancasila

Indonesia
merupakan

sebagai

dasar

ideologi

yang

sejati untuk bangsa Indonesia.


Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam
eksistensi kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak suka
, b a n g s a I n d o n e s i a b e r a d a d i p u s a r a n a r u s g l o b a l i s a s i d u n i a . Tet a p i
harus diingat bahwa bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan
jatidiri,kendati hidup ditengah-tengah pergaulan dunia.Rak yat

yang

tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja mendatangkan

kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut


menjadi asing dengan dirin ya sendiri. Mereka kehilangan jatidiri yang
sebenarn ya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.
Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasanbatasan yang jelas antar setiap bangsa Indonesia,rak yat dan bangsa
Indonesia harus membuka diri. Dahulu,sesuai dengan tangan terbuka
menerima masukn ya pengaruh budaya hindu,islam,serta masuknya kaum
barat yang akhirn ya melahirkan kolonialisme. Pengalaman pahit berupa
kolonialisme tentu sangat tidak menyenangkan untuk kembali terulang.
Patut

diingat

bahwa

pada

zaman

modern

sekarang

ini

wajah

kolonialisme dan imperialisme tidak lagi dalam bentuk fisik, tetapi


dalam wujud lain seperti penguasaan politik dan ekonomi. Meski tidak
berwujud fisik, tetapi penguasaan politik dan ekonomi nasional oleh
pihak asing akan berdampak sama seperti penjajahan pada masa lalu,
bahkan akan terasa lebih men yakitkan.
Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup
diri rapat-rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh
kemajuan zaman dan kemajuan bangsa-bangsa lain. Bahkan, negara
sosialis seperti Uni Soviet yang terkenal anti dunia luartidak bisa
bertahan dan terpaksa membuka diri. Maka, kini, konsep pembangunan
modern harus membuat bangsa dan rak yat Indonesia membuka diri.
Dalam upaya untuk meletakan dasar-dasar mas yarakat modern, bangsa
Indonesia bukan han ya men yerap masukn ya modal, teknologi, ilmu
pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-nilai
sosial

politik

terpenting

yang

adalah

berasal

bagaimana

dari

kebudayaan

bangsa

dan

rak yat

bangsa

lain.

Indonesia

Yan g
mampu

men yaring agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai
dengan kepribadian bangsa saja yang terserap. Sebalikn ya, nilai-nilai
budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya nasional
mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut
terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila
rak yat dan bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa,
maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak

dengan sendirin ya. Cuma, persoalannya, dalam kondisi yang serba


terbuka seperti saat ini justeru jati diri bangsa Indonesia tengah berada
p a d a t i t i k n a d i r.
Bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal
dirin ya sendiri sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang
sesuai maupun tidak sesuai terserap bulat-bulat. Nilai-nilai yang datang
dari luar serta-merta dinilai bagus, sedangkan nilai-nilai luhur bangsa
yang telah tertanam sejak lama dalam hati sanubari rakyat dinilai
usang. Lihat saja sistem demokrasi yang kini tengah berkembang di
Tan a h Ai r y a n g m e n g a r a h k e p a d a f a h a m l i b e r a l i s m e . P a d a h a l , n e g a r a
Indonesiaseperti
Sidang

Umum

berasaskan

ditegaskan

dalam

PBBmenganut

gotong

royong,

pidato

faham

Bung

demokrasi

kekeluargaan,

serta

Karno

di

depan

Pancasila

yang

musyawarah

dan

mufakat.
Sistem politik yang berkembang saat ini sangat gandrung dengan
faham liberalisme dan semakin menjauh dari sistem politik berdasarkan
Pancasila yang seharusn ya dibangun dan diwujudkan rak yat dan bangsa
I n d o n e s i a . Ter l i h a t j e l a s b e t a p a d e m o k r a s i d i a r t i k a n s e b a g a i k e b e b a s a n
tanpa batas. Hak asasi manusia (HAM) dengan keliru diterjemahkan
dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah merugikan atau
mengganggu

hak

orang

lain.

Budaya

dari

luar,

k h u s u s n ya

faham

liberalisme, telah merubah sudut pandang dan jati diri bangsa dan
rak yat Indonesia. Pergeseran nilai dan tata hidup yang serba liberal
memaksa bangsa dan rakyat Indonesia hidup dalam ketidakpastian.
Akibatn ya, seperti terlihat saat ini, konstelasi politik nasional serba
tidak jelas. Para elite politik tampak han ya memikirkan kepentingan
dirin ya dan kelompoknya semata.
Dalam kondisi seperti itusekali lagiperan Pancasila sebagai
pandangan

hidup

dan

dasar

negara

memegang

peranan

penting.

Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk
disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilainilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian
bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat memerlukan

pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan


jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup,
suatu bangsa mempun yai pedoman dalam memandang setiap persoalan
yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut .
Dalam

pandangan

hidup

terkandung

konsep

mengenai

dasar

kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa. Juga terkandung pikiranpikiran terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan
yang dicita-citakan. Pada akhirn ya pandangan hidup bisa diterjemahkan
sebagai sebuah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa
yang diyakini kebenarann ya serta menimbulkan tekad bagi bangsa yang
bersangkutan

untuk

mewujudkann ya.

Karena

itu,

dalam

pergaulan

kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia tidak bisa begitu


saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain, tanpa
men yesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia
sendiri.

2.8 Peran Pemerintah Dalam Globalisasi


P E N T I N G N YA p e r a n n e g a r a d a n p e m e r i n t a h d a l a m p e m b a n g u n a n
ekonomi ditegaskan kembali dalam konferensi gabungan pebisnis dan
p e j a b a t p e m e r i n t a h As i a d i B o a o , C h i n a , a w a l p e k a n i n i . N a m u n ,
bukankah peran swasta lebih diandalkan dalam era globalisasi sekarang
ini?
Penegasan tentang peran pemerintah yang disampaikan di forum
pertemuan tahunan di Boao dianggap penting lebih-lebih di tengah
munculnya asumsi, peran negara dan pemerintah cenderung melemah
oleh tuntutan globalisasi yang lebih mengandalkan swasta dan
m a s y a r a k a t . P e r t e m u a n t a h u n a n B o a o F o r u m f o r As i a An n u a l C o n f e r e n c e
2004 merupakan forum bersama bagi pejabat pemerintah dan pelaku
b i s n i s d a r i 4 2 n e g a r a , t e r u t a m a d a r i k a w a s a n As i a . M e s k i t i d a k
mempertentangkan peran pemerintah dan mas yarakat, forum pertemuan
tahunan ketiga itu menekankan pentingnya peran pemerintahan yang
kuat.Forum pertemuan pejabat pemerintah dengan pebisnis itu termasuk
p e n t i n g , a n t a r a l a i n t e r l i h a t d a r i k e h a d i r a n P r e s i d e n Am e r i k a S e r i k a t

G e o r g e Wal k e r B u s h , P r e s i d e n C h i n a H u J i n t a o , P r e s i d e n C e k o Vac l a v
Klaus, dan masih ban yak lagi. PENEKANAN tentang pentingn ya
pemerintahan kuat terdengar paradoks dengan tuntutan globalisasi yang
menekankan fungsi mas yarakat dan dunia swasta. Selama ini
berkembang wacana, peran pemerintah akan surut di tengah
meningkatn ya peran mas yarakat dalam bidang ekonomi dan berbagai
bidang lainn ya.Apalagi peran pebisnis dan perusahaan besar sangat
penting dan menentukan dalam kegiatan perekonomian berskala global.
Namun, di tengah hiruk-pikuk aktivitas perdagangan dan perekonomian
global, peran pemerintah sebagai regulator justru semakin penting dan
menentukan. Bayangkan, kekacauan akan mudah terjadi jika tidak ada
regulasi yang jelas.Fungsi regulasi pemerintah justru dibutuhkan untuk
menjamin kompetisi yang lebih sehat di kalangan swasta yang bertarung
keras dalam kegiatan ekonomi. Pebisnis perlu rambu jelas dalam
kegiatann ya sehingga tidak kehilangan arah dalam arus perubahan
global yang berlangsung cepat.
P E M E R I N TAH y a n g k u a t m a u p u n p e b i s n i s y a n g t a n g g u h s a m a - s a m a
dibutuhkan dan menjadi tuntutan globalisasi. Pebisnis dituntut
melakukan kegiatan ekonomi berskala global, melewati batas wilayah
dan kawasan. Ruang dan kecepatan bergerak para pebisnis bertambah
cepat, yang dimungkinkan oleh kemajuan teknologi telekomunikasi dan
transportasi. Proses globalisasi pun berjalan secara cepat dan serempak.
Hambatan ruang dan waktu menjadi nisbi. Proses globalisasi
mempercepat pula langkah privatisasi dalam bidang ekonomi banyak
negara. Kegiatan ekonomi di mana-mana semakin berada dalam kendali
dan kepemilikan swasta. Badan-badan usaha yang dulu berada di bawah
kendali dan kepemilikan negara umumnya mengalami proses
privatisasi.Proses privatisasi tidak hanya menjadi fenomena di negaranegara kapitalis-liberal, tetapi sudah menjadi kecenderungan global,
termasuk di China yang secara politik masih menganut komunisme.
P r o s e s p r i v a t i s a s i d i C h i n a s u d a h b e r k e m b a n g p e s a t . T U N T U TAN
percepatan privatisasi di ban yak negara tidak hanya karena dampak
langsung proses liberalisasi dan globalisasi ekonomi, tetapi juga karena
badan usaha yang berada dalam pengelolaan negara cenderung kurang

efisien dan efektif. Hambatan birokratis membuat biaya tinggi dan


mendatangkan kerugian.Pemerintah yang sudah memegang kendali
kekuasaan mudah pula tergoda menyalahgunakann ya dengan melakukan
kolusi dan korupsi. Maka privatisasi diyakini sebagai bentuk jalan
k e l u a r. M e s k i p e l a k u e k o n o m i m e n g a l a m i p e r g e s e r a n b e s a r d a r i n e g a r a
ke mas yarakat, peran negara dan pemerintah tetap strategis dan penting.
Apalagi pergaulan antarbangsa dan negara masih berdasarkan kerangka
negara dan pemerintahan. Kerja sama internasional pada berbagai
bidang masih terikat pada negara dan pemerintah. Eksistensi negara
sama sekali tidak pudar dan surut di tengah meningkatn ya peran
mas yarakat dalam hubungan dan kerja sama ekonomi global. TENTU
saja, posisi dan peran pemerintah dalam era globalisasi sudah ban yak
berubah. Pemerintah dilepaskan dari berbagai tanggung jawab
mengelola langsung perusahaan atau badan usaha, tetapi posisi dan
perann ya sebagai regulator justru meningkat tajam.Hanya saja,
standardisasi dan kualifikasi tentang peran dan fungsi pemerintah di
tengah era globalisasi semakin tinggi. Sudah menjadi tuntutan umum
tentang pentingnya pemerintahan baik dan bersih, good and clean
governance.Pencitraan tentang pemerintahan kuat dan efektif tidak lagi
diukur pada kemampuan melakukan intimidasi, tetapi lebih pada
kredibilitas dan kewibawaan menegakkan keadilan, memberantas
korupsi, menjamin supremasi hukum, perlindungan hak asasi, dan
proses demokratisasi.Tidak kalah pentingn ya, bagaimana pemerintah
mendorong terciptan ya lingkungan kondusif yang memungkinkan proses
k r e a t i v i t a s m a s y a r a k a t d a p a t b e r k e m b a n g b a i k . Tan p a t e r c i p t a n y a
situasi kondusif, investor asing pun enggan datang menanamkan
modalnya.
2.9 Masyarakat Dalam Menghadapi Globalisasi
Masyarakat Indonesia adalah mas yarakat sangat ramah ,menghargai
perbedaan, menghormati antar sesama dan berakhlak baik. Dalam
men yelesaikan masalahpun mas yarakat Indonesia selalu dengan
musyawarah ,sehingga mencapai persetujuan yang sama . tetapi
sekarang mas yarakat indonesia sangat berbeda dengan apa yang saya
sebutkan tadi. Saat ini masyarakat Indonesia mengalami krisis moral
sehingga mereka berpikir pendek, tidak menghargai perbedaan, sangat
labil emosinya dan malas. Mengapa hal ini terjadi ? hal ini terjadi

dikarenakan mas yarakat sulit menyaring informasi dari media seperti


T V, I n t e r n e t d a n l a i n l a i n . I n f o r m a s i y a n g b a i k d a n b u r u k m e r e k a t e r i m a
begitu saja dan di aplikasikan di kehidupan mereka . faktor lainn ya ,
dikarenakan pembangunan ekonomi yang tidak merata, hidup tidak
sejahtera dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya.
Ak i b a t a d a n y a g l o b a l i s a s i p a d a t e k n o l o g i t e r d a p a t d a m p a k
buruk dan baik sehingga kita perlu berhati hati .Kita perlu waspada
t e r h a d a p i n f o r m a s i y a n g k i t a t e r i m a . Ti d a k s e m u a i n f o r m a s i h a r u s k i t a
terima begitu saja dan dilakukan di kehidupan . banyak budaya luar
yang seharun ya kita tidak dapatkan, misalkan gaya hidup yang kurang
b a i k , e t i k a b e r b i c a r a y a n g k a s a r, m e n g i k u t i m o d e p a k a i a n y a n g t e r l a l u
terbuka dan lain lain yang menyebabkan hilangn ya budaya pancasila
dan aturan agama yang diabakan, hal ini sudah di rasakan dengan fakta
fakta yang terjadi dilingkungan kita misalnya dimanfaatkan teknologi
informasi sebagai sarana untuk melakukan penipuan , melakukan
penghinaan terhadap agama/SARA , pornographi dan mempelajari hal
yang tidak baik. Hal itu disebabkan kemajuan teknologi pada system
j a r i n g a n y a n g t i d a k d i s a r i n g i n f o r m a s i b u r u k n ya . d a m p a k b a i k a d a n y a
g l o b a l i s a s i , k o m u n i k a s i d a p a t d i l a k u k a n d e n g a n c e p a t . Tek n o l o g i s e l a l u
berkembang dengan pesat, komputer dan handphone sebagai sarana
nomor satu dalam mencari informasi , pemahaman masyarakat terhadap
internet semakin tinggi dalam jaringan serta pemanfaat komputer dan
sistemn ya, semakin kreatifnya anak bangsa dalam melakukan proses
pembelajaran, mempermudah pekerjaan misaln ya internet banking,
membeli barang, bersosialisasi, mencari pekerjaan dan info lainn ya.
Manusia yang baik adalah manusia yang memahami apa yang
baik dan buruk bagi orang lain sehingga menghindari yang buruk dan
mencari hal yang baik demi mendapatkan lingkungan yang sejahtera
bagi orang lain dan dirin ya . Namun dengan berkembangnya teknologi
m i s a l n y a s ys t e m k o m p u t e r , t e k n o l o g i i n f o r m a s i d a n g l o b a l i s a s i y a n g
sudah ada sejak dahulu. Banyak dimanfaatkan mas yarakat untuk hal
yang kurang bermanfaat dan tidak baik. Dalam menghadapi informasi
yang kita dapatkan, kita harus mencerna dan membiasakan diri mencari
informasi seakan akan untuk mencari pengetahuan dan ilmu Untuk
mewujudkan hal tersebut maka kita harus mengetahui dampak yang akan
terjadi jika melakukan hal yang negatif akbiat dari informasi yang
tidak baik. Selain itu peran orang tua juga sangat penting oleh sebab itu
sebaikn ya orang tua lebih memahami teknologi komputer dan internet
dari pada anakn ya , agama serta pendidikan juga sangat penting.
Dengan mempelajari agama dan memperban yak waktu untuk belajar
maka seseorang akan lebih focus kepada kegiatann ya . dengan kegiatan
t e r s e b u t s a ya y a k i n m a s y a r a k a t i n d o n e s i a a k a n m e n j a d i k a n m a s y a r a k a t
yang cerdas bukan han ya kecerdasan IQ n ya saja ,namun kecerdasan
ESQ pun akan tinggi, sehingga akan dapat men yaring informasi yang
buruk dan mengambil informasi yang baik saja .
Jadi dengan fenomena Globalisasi interaksi antara manusia ,
manusia dengan informasi , yang menyebabkan manusia terpengaruh
oleh informasi tersebut akan berkurang bahkan tidak ada jika kita
menerapkan kegiatan agama, pembelajaran dan bimbingan orang tua .
dalam hal kemajuan teknologi juga kita harus mendidik anak bangsa

agar memanfaatkannya dengan baik , alangkah baiknya jika sekolah


sekolah memberi edukasi menghadapi dunia era Globalisasi dan
kemajuan teknologi informasi yang selama ini tidak pernah dan jarang
dilakukan oleh lembaga pendidikan
Dengan demikian dalam menghadapi Globalisasi demi menjaga
budaya , perilaku dan jiwa kita harus menjadi orang yang cerdas dalam
mendapatkan informasi agar tidak terpengaruh budaya kurang baik .
oleh sebab itu dibutuhkan usaha dari pemerintah, masyarakat dan dari
diri kita sendiri . agar dapat memanfaatkan teknologi yang sangat
modern dan canggih dengan sebaik baikn ya
2.10 Pengertian Moral
Moralitas berasal dari kata dasar moral berasal dari kata mos yang
berarti kebiasaan. Kata mores yang berarti kesusilaan, dari mos,
mores. Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-lain; akhlak budi
pekerti; dan susila. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani;
bersemangat; bergairah; berdisiplin dan sebagainya.Moral secara
etimologi diartikan: a) Keseluruhan kaidah-kaidah kesusilaan dan
k e b i a s a a n y a n g b e r l a k u p a d a k e l o m p o k t e r t e n t u , b ) Aj a r a n k e s u s i l a a n ,
dengan kata lain ajaran tentang azas dan kaidah kesusilaan yang
d i p e l a j a r i s e c a r a s i s t i m a t i k a d a l a m e t i k a . D a l a m b a h a s a Yun a n i d i s e b u t
etos menjadi istilah yang berarti norma, aturan-aturan yang
men yangkut persoalan baik dan buruk dalam hubungann ya dengan
tindakan manusia itu sendiri, unsur kepribadian dan motif, maksud dan
watak manusia. kemudian etika yang berarti kesusilaan yang
memantulkan bagaimana sebenarnya tindakan hidup dalam mas yarakat,
apa yang baik dan yang buruk. Moralitas yang secara leksikal dapat
dipahami sebagai suatu tata aturan yang mengatur pengertian baik atau
buruk perbuatan kemanusiaan, yang mana manusia dapat membedakan
b a i k d a n b u r u k n ya y a n g b o l e h d i l a k u k a n d a n l a r a n g a n s e k a l i p u n d a p a t
mewujudkannya, atau suatu azas dan kaidah kesusilaan dalam hidup
bermas yarakat.Secara terminologi moralitas diartikan oleh berbagai
tokoh dan aliran-aliran yang memiliki sudut pandang yang berbeda:
Franz Magnis Suseno menguraikan moralitas adalah keseluruhan normanorma, nilai-nilai dan sikap seseorang atau sebuah masyarakat.
Menurutn ya, moralitas adalah sikap hati yang terungkap dalam
perbuatan lahiriah (mengingat bahwa tindakan merupakan ungkapan
sepenuhn ya dari hati), moralitas terdapat apabila orang mengambil
sikap yang baik karena Ia sadar akan kewajiban dan tanggung jawabn ya
dan bukan ia mencari keuntungan. Moralitas sebagai sikap dan
perbuatan baik yang betul-betul tanpa pamrih.
W. P o e s p o p r o d j o , m o r a l i t a s a d a l a h k u a l i t a s d a l a m p e r b u a t a n m a n u s i a
yang dengan itu kita berkata bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik
atau buruk atau dengan kata lain moralitas mencakup pengertian tentang
baik buruknya perbuatan manusia.
zImmanuel Kant, mengatakan bahwa moralitas itu menyangkut hal baik
dan buruk, yang dalam bahasa Kant, apa yang baik pada diri sendiri,
yang baik pada tiap pembatasan sama sekali. Kebaikan moral adalah
yang baik dari segala segi, tanpa pembatasan, jadi yang baik bukan

han ya dari beberapa segi, melainkan baik begitu saja atau baik secara
mutlak.
Emile Durkheim mengatakan, moralitas adalah suatu sistem kaidah atau
norma mengenai kaidah yang menentukan tingka laku kita. Kaidahkaidah tersebut men yatakan bagaimana kita harus bertindak pada situasi
tertentu. Dan bertindak secara tepat tidak lain adalah taat secara tepat
terhadap kaidah yang telah ditetapkan.Moral, saat ini jelas sekali
mas yarakat sedang mengalami degradasi moral, yang diakibatkan oleh
situasi pelik politik Indonesia sehingga kita sebagai masyarakat
mendapatkan imbasn ya/dampakn ya. Seperti haln ya negara mengalami
krisis ekonomi, maka masyarakat akan mengalami dampakn ya. Begitu
juga dengan krisis moral yang disadari maupun tidak masyarakat akan
mengalami efekn ya.Kita prihatin dengan kondisi tatanegara, lalu kita
lampiaskan dengan sumpah serapah juga cacimakian, atau bahkan yang
lebih jauh menghina bangsa sendiri. Maka bisa disebutkan kitapun
mengalami penurunan moral. Namun saat bicara tentang
moral.Moralitas (dari "cara, karakter, perilaku yang tepat" Latin
moralitas) adalah diferensiasi niat, keputusan, dan tindakan antara
mereka yang baik (atau kanan) dan yang buruk (atau salah). Sebuah
kode moral adalah sistem moralitas (menurut filsafat tertentu, agama,
budaya, dll) dan moral adalah salah satu atau praktik mengajar dalam
kode moral. Moralitas juga mungkin spesifik identik dengan "kebaikan"
a t a u " k e b e n a r a n . " Am o r a l i t a s a d a l a h p e r l a w a n a n a k t i f t e r h a d a p
moralitas (oposisi yaitu untuk apa yang baik atau kanan), sedangkan
asusila adalah berbagai didefinisikan sebagai ketidaksadaran,
ketidakpedulian terhadap, atau tidak percaya dalam setiap set standar
moral atau prinsip [1] [2]. [3] [4] contoh kode moral adalah Golden
Rule yang men yatakan bahwa, "orang harus memperlakukan orang lain
sebagai salah satu ingin orang lain untuk mengobati diri sendiri.Namun
secara mendalam lagi, definisi moral begitu beragam.Sebagai cintoh
missaln ya : masyarakat yang membela kelompoknya yang dihina oleh
kelompok lain yang berbeda agama atau budaya, maka secara hati
nurani akan kita bela sampai mati kelompok kita yang dihina, secara
nurani adalah perbuatan yang seharusnya. Namun saat kita
membicarakan tentang revolusi, maka yang kita bicarakan adalah
paradigma baru, misaln ya : Korupsi bukanlah hal yang harus
diberantas, korupsi adalah sikap yang sudah tidak layak kita lakukan,
karena melawan prinsip masyarakat yang memiliki harkat dan
martabat. Maka masyarakat yang bermartabat sudah tidak layak
melakukan korupsi. Inilah paradigma baru atau bagian dari revolusi
sikap.Moral haruslah terdefinisi agar masing-masing dari mas yrakat
tidak liar dalam mengartikan moral. Namun moral juga tidak boleh
distandarisasi oleh sebuah lembaga sehingga menjadi dotrin. Moral
tidak boleh terjebak dengan standarisasi versi sebuah lembaga atau
versi oleh satu individu, moral adalah sikap abstrak yang keluar dari
penjabaran manusia, pengembaraan spiritual, sesuai pengalaman
masing-masing individu.Maka bisa dikatakan , moral tidak bisa
d i d e f i n i s i k a n n a m u n t i d a k l i a r. M o r a l t i d a k b i s a d i s t a d a r i s a s i k a n n a m u n
tetap kita harus selalu mencari tau pencarian kita akan pengertian
apakah saya sudah bermoral ? Tidak bisa dipungkiri, moral adalah hal

yang abstrak, namun keberadaann ya jelas, esensinya diperlukan untuk


m e n s t a b i l k a n j i w a k i t a . Tan p a m o r a l m a k a s e g a l a k e a h l i a n a t a u
kemampuan kita akan selalu tidak terkendali. Dipenuhi pembenaran
kata hati untuk membenarkan perbuatan kita yang tampak baik, padahal
sebenarn ya hanya melakukan pembenaran, membohongi hati kita
sendiri. jadi peran pendidikan moral sangat penting di era globalisasi
ini.ada beberapa cara agar dampak negative globalisasi tersebut agar
bisa dihentikan salah satun ya adalah lewat pendidikan nilai nilai moral
itu tadi karena pendidikan nilai moral tersebut dapat membantu
seseorang untuk berkembang menjadi seseorang yang lebih manusiawi
yang dapat menjadi manusia yang beguna dan berpengaruh dalam
mas yarakat yang bersifat produktif kooperatif serta menjadi sorang
yang bertanggung jawab.
2 . 11 I s u P e n d i d i k a n N i l a i M o r a l d i B e b e r a p a N e g a r a
Indonesia
Pendidikan nilai moral di Indonesia disadari atau tidak masih belum
ban yak menyentuh pemberdayaan dan pencerahan kesadaran dalam
perspektif global. Persoalan pembenahan pendidikan masih terpaku
pada kurikulum nasional dan lokal yang belum pernah tuntas. Di sisi
lain juga adanya pandangan yang terlalu simplistik mengenai
pendidikan nilai sebagai wahana penyadaran nilai-nilai yang
sektariansubjetif dan belum banyak men yentuh nilai universal-objektif.
Menurut Sudarminta praktik yang terjadi mengenai sistem pendidikan
nasional era Orde Baru terutama pendidikan nilai hanya mampu
menghasilkan berbagai sikap dan perilaku manusia yang nyata-n yata
malah bertolak belakang dengan apa yang diajarkan. Dicontohkan
bagaimana pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan agama_dua jenis
mata pelajaran tata nilai yang ternyata tidak berhasil menanamkan
sejumlah nilai moral dan humanism ke dalam pusat kesadaran siswa.
H a s i l p e n e l i t i a n Af i y a h , d k k . ( 2 0 0 3 ) , m e n y a t a k a n b a h w a k e l e m a h a n
pendidikan agama antara lain terjadi karena materi pendidikan agama
Islam, termasuk bahan ajar akhlak, cenderung terfokus pada pengayaan
pengetahuan (kognitif), sedangkan pembentukan sikap (afektif) dan
pembiasaan (psikomotorik) sangat minim. Dengan kata lain, pendidikan
agama lebih didominasi oleh transfer ilmu pengetahuan agama dan lebih
ban yak bersifat hafalan tekstual, sehingga kurang menyentuh aspek
sosial mengenai ajaran hidup yang toleran dalam bermas yarakat dan
berbangsa.
India
Pendidikan nilai di India tampak lebih populer dibandingkan dengan di
negara lain. Dalam pendidikan nasional India, pendidikan nilai
dikembangkan sebagai usaha untuk meningkatkan kesadaran nilai
ilmiah, sosial, dan kePendidikan Nilai Moral ditinjau dari Perspektif
Global warganegaraan yang tidak secara khusus dikembangkan melalui
satu sudut pandangan agama. Ini tidak berarti mengabaikan pentingnya
pendidikan agama sebagai kekuatan dalam membangun karakter bangsa,
melainkan untuk menempatkan pendidikan nilai dalam konteks
pemahaman nilai agama yang universal.Bagi sekolah swasta, baik dalam

komunitas Kristen maupun Islam,nilai agama menjadi prioritas


pengembangan nilai. Berbeda halnya sekolah negeri,agama ditempatkan
pada area nilainilai yang mengandung kebenaran untuk semua pihak.
Ruang lingkup pendidikan nilai meliputi
(a) pendekatan dan metodologi pendidikan nilai pada tingkat dasar dan
menengah,
(b) untuk tingkat dasar program lebih dititikberatkan pada
pengindentikasian nilainilai yang perlu ditanamkan kepada siswa
dengan strategi dan teknik yang tepat,
(c) pengembangan konseling melalui pendekatan agama,
(d) program pengembangan afektif bagi para instruktur pelatihan guru.
Malaysia
Pendidikan nilai dilakukan di sekolah dasar dan pengembangannya
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
pendidikan nilai diajarkan melalui pendidikan moral dan mata pelajaran
agama, sedangkan pendidikan nilai yang tidak secara langsung
dikembangkan melalui sejumlah mata pelajaran lainn ya, seperti program
p e n d i d i k a n k e w a r g a n e g a r a a n d a n m e l a l u i k e g i a t a n k o k u r i k u l e r. S i l a b u s
pendidikan nilai untuk sekolah dasar berupa kebersihan badan dan
p i k i r a n , e m p a t i , s i k a p t i d a k b e r l e b i h a n , b e r s yu k u r , r a j i n , j u j u r , a d i l ,
kasih sayang, hormat, keharmonisan sosial, kesederhanaan, dan
kebebasan.Meski cukup konsisten dalam mengembangkan nilai, moral,
norma, etika,estetika melalui pendidikan formal, sistem pendidikan di
M a l a ys i a m a s i h d i h a d a p k a n p a d a b e b e r a p a k e n d a l a . D i a n t a r a n y a , ( a )
nilai masih ban yak diajarkan melalui pendekatan pembelajaran yang
preskriptif, sehingga kurangmemberikan kebebasan kepada peserta
didik untuk memilih dan menentukannilai,
(b) alat evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan, khususnya untuk
mengembangkan teknik-teknik pengamatan perilaku, belum terjabarkan
dengan jelas,
(c) cara-cara pencatatan dan pelaporan pembelajaran nilai
masih belum dilakukan secara konsisten oleh guru, dan
(d) pandangan guru, orang tua, dan masyarakat masih menempatkan
kognisi sebagai aspek yang lebih penting daripada aspek afeksi.
Cina
Dalam tradisi Cina, pendidikan memiliki hubungan erat dengan
k e w a j i b a n m o r a l . Tr a d i s i i n i m e n e m p a t k a n p e n d i d i k a n n i l a i s e b a g a i
b a g i a n p e n t i n g d a l a m p e r c a t u r a n p e n d i d i k a n . Wal a u p u n d e m i k i a n , d a l a m
perkembangann ya, pendidikan nilai dihadapkan pada beberapa
tantangan berikut. Harapan masyarakat dan orang tua siswa akan
kemampuan akademik diandalkan dapat memacu konsentrasi
peningkatan akademik yang kemudian berakibat tergesern ya
p e n g e m b a n g a n s e n t i m e n t a l , p e r a s a a n , d a n m o r a l i t a s . Wal a u p u n s e k o l a h
memilki tanggung jawab yang besar dalam mengembangkan kepribadian
siswa, hal itu kurang didukung oleh kerjasama yang erat antara sekolah,
keluarga, dan mas yarakat. Banyak guru yang kurang memiliki
kemampuan untuk mengembangkan pendidikan nilai. Di beberapa
sekolah dijumpai adan ya kesenjangan antara apa yang seharusnya

dilakukan dan apa yang benar-benar terjadi dalam proses pendidikan.


Untuk mengatasi berbagai persoalan di atas, pemerintah Cina
mengambil beberapa kebijakan berikut. Pertama, pendidikan moral
dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dasar dan diajarkan sekali
dalam seminggu. Kedua, sejumlah peraturan telah disusun dan
disebarluaskan untuk menjamin terjadinya pembentukan kebiasaan,
sikap, dan cara hidup siswa yang diharapkan. Ujudnya tata tertib
p e r i l a k u a n a k u s i a s e k o l a h d a s a r, d a n t a t a t e r t i b a n a k u s i a s e k o l a h
menengah. Ketiga, untuk memobilisasi dukungan mas yarakat dalam
pen yelenggaraan pendidikan moral di sekolah, pemerintah pusat
mengeluarkan kebijakan resmi akan pentingnya pengembangan moral
d a n a f e k s i a n a k u s i a s e k o l a h d a s a r. K e e m p a t , d e n g a n k e b i j a k a n r e s m i
pemerintah, sekolah didorong untuk memperbarui dan memodifikasi
tujuan pendidikannya. Kelima, guru didorong untuk menggunakan
pendekatan pembelajaran yang mampu mengangkat pengalaman
k e h i d u p a n s e h a r i - h a r i . Tam p a k n y a , p e n d i d i k a n n i l a i m o r a l y a n g
d i l a k s a n a k a n d i e m p a t n e g a r a t e r s e b u t ( I n d o n e s i a , M a l a ys i a , I n d i a , d a n
Cina) memiliki persamaan dan perbedaan. Hal itu terjadi karena
masingmasing negara memiliki ideologi yang berbeda. Pendidikan nilai
moral pada jenjang pendidikan dasar menunjukkan beberapa kesamaan.
Fokus pendidikan nilai moral pada jenjang pendidikan
tersebut berkaitan dengan nilai tata kepribadian diri dan tata hidup
berbangsa dan bernegara. Lebih lanjut, pendidikan nilai moral di empat
Negara tersebut sama-sama dihadapkan pada berbagai persoalan, baik
yang pendidikan nilai moraln ya terencana dan terprogram dalam
k u r i k u l u m m a u p u n y a n g t i d a k . Ak a n t e t a p i , p e n d i d i k a n n i l a i m o r a l p a d a
h a k i k a t n y a i n h e r e n d a l a m s e t i a p m a t a p e l a j a r a n . Ad a p u l a p e n d i d i k a n
nilai moral yang lebih diarahkan pada pendidikan agama dan pendidikan
kewarganegaraan.
2.12 Dimensi Pendidikan Nilai Moral
Dalam rangka mengkaji pendidikan nilai moral secara luas, berikut ini
dikemukakan pula pembahasan mengenai perkembangan moral,
pendidikan nilai moral, dan strategi pendidikan nilai moral .
A . Teo r i P e r k e m b a n g a n M o r a l
Dewasa ini, psikolog dan sosiolog ban yak membahas nilai-nilai moral
dalam kaitann ya dengan perkembangan dan pendidikan anak.
Pembahasan itu bertolak dari anggapan bahwa tidak ada prinsip moral
yang universal (kecuali moral agama) dan tetap atau tidak berubahubah. Pada dasarnya setiap pribadi memperoleh nilain ya sendiri dari
kebudayaan eksternal. Nilai moral merupakan penilaian terhadap
tindakan yang umumnya diyakini oleh anggota mas yarakat tertentu
sebagai yang salah atau benar (Berkowitz, 1964; dikutip Muhaimin,
2001: 215). Definisi itu mencerminkan pandangan bahwa nilai moral
bersifat relatif. Para ahli lain memandang bahwa perkembangan moral
dan bentuk-bentuk sosialisasi lainnya sebagai keseluruhan proses, di
mana seorang pribadi lahir dengan banyak kemungkinan tingkah laku
aktual yang dibatasi pada bidang yang jauh lebih spirital, yaitu suatu
bidang yang lazim diterima sesuai dengan ukuran kelompoknya.Dengan

demikian, perkembangan moral dipahami sebagai suatu Pendidikan


Nilai Moral ditinjau dari Perspektif Global internalisasi langsung
n o r m a - n o r m a b u d a y a e k s t e r n a l . An a k y a n g s e d a n g t u m b u h d a n
berkembang dapat dilatih untuk berperilaku dengan cara sedemikian
rupa sehingga ia dapat menyesuaikan diri dengan berbagai aturan dan
n i l a i - n i l a i y a n g a d a d a l a m m a s y a r a k a t n y a . At u r a n d a n n i l a i - n i l a i d i
mas yarakat tentun ya nilai-nilai universal dan nilai-nilai lokal yang
baik, yakni nilai lokal yang tidak bertentangan dengan
nilai-nilai universal, sedangkan nilai nilai negatif misaln ya radikalisme
harus dilakukan tindakan pencegahan sehingga tidak terjadi di
lingkungan masyarakat,karena nilai radikalisme itu bertentangan
dengan nilai universal dan nilai lokal.Pertimbangan moral adalah
p e n i l a i a n m e n g e n a i b e n a r d a n b a i k n y a s e b u a h t i n d a k a n . Ak a n t e t a p i ,
tidak semua penilaian mengenai baik dan benar merupakan
pertimbangan moral. Banyak di antara tindakan yang justru merupakan
penilaian terhadap kebaikan atau kebenaran, estetis, teknologis atau
bijak. Berbeda dengan penilaian terhadap kebijakan atau estetika,
penilaian moral cenderung bersifat universal, inklusif,konsisten, dan
didasarkan pada alasan-alasan yang objektif, impersonal, atau ideal.
Struktur pertimbangan moral ditetapkan berdasarkan pada apa yang
didapatkan seseorang sebagai sesuatu yang berharga pada setiap isu-isu
moral dan bagaimana ia mampu memilih dan menetapkan nilai-nilai
dengan disertai alasan mengapa seseorang memilih dan menetapkan
bahwa sesuatu itu berharga. Hal ini merupakan penentu struktur tingkat
pertimbangan moral seseorang, yang sekaligus menentukan keputusan
moral atau perilaku moral.Kohlberg, melalui penelitian Longitudinal
and Crosscultural, telah berupaya
untuk menyempurnakan teori Piaget dengan menetapkan enam tingkat
p e r t i m b a n g a n m o r a l y a n g r e l a t i f t i d a k b e r g a n t u n g p a d a u m u r.P e n e t a p a n
tingkat perkembangan moral ini didasarkan pada karakteristik empiris
yang memiliki beberapa ciri pokok berikut.
( 1 ) Tah a p - t a h a p p e r t i m b a n g a n m o r a l t e r s u s u n s e c a r a u t u h , a r t i n y a
system berpikirnya terorganisasi.
( 2 ) Tah a p p e r t i m b a n g a n m o r a l b e r u r u t a n s e c a r a i n v a r i a n d a n t i d a k
pernah terbalik dalam
semua kondisi (kecuali mereka yang mengalami trauma secara ekstrem
p e r k e m b a n g a n n y a s e l a l u p r o g r e s i f ) . Ti d a k a d a t a h a p - t a h a p t e r l o m p a t i
dan gerakannya selalu menuju tahap yang lebih tinggi.
( 3 ) Tah a p - t a h a p p e r t i m b a n g a n m o r a l t e r i n t e g r a s i s e c a r a h i e r a r k i s .
Artin ya, tingkat pemikiran moral
yang tinggi telah tercakup dan menguasai tahap-tahap dan pola piker
yang berada di bawahnya.
(4) Struktur tingkat pertimbangan moral berfungsi melahirkan
kecenderungan ke arah tahapan-tahapan yang lebih tinggi.
(5)Struktur pertimbangan moral harus dibedakan dengan isi
pertimbangan moral. Sebagai contoh, suatu pilihan yang ditetapkan
seseorang (se-bagai sesuatu yang berharga atau tidak berharga)
dalam suatu situasi yang dihadapi disebut isi pertimbangan moral,
sedangkan alasan tentang penetapan

suatu pilihan (struktur penetapan pilihan) berdasarkan pemikiran


moralnya disebut pertimbangan moral (melalui Muhamimin, 2001: 216).
Selanjutn ya, Kohlberg mengidentifikasi enam tahap tingkat
pertimbangan moral, yaitu
(i) orientasi hukuman atau kepatuhan,
(ii) orientasi instrumental-relatif,
(iii) orientasi masuk kelompok anak manis atau anak baik,
(iv)orientasi hukum dan ketertiban,
(v) orientasi kontrak social legalitas, dan
(vi) orientasi prinsip kewajiban. Hasil kajian Kohlberg mengenai
tahap-tahap perkembangan moral memiliki kelemahan di mana tahap ke5 kurang memiliki bukti empiris dan tahap ke-6 tidak memiliki bukti
empiris.Hasil ini dikritik oleh Gilligan (1982) karena semua responden
penelitian berjenis laki-laki, padahal menurut Gilligan wanita memiliki
perbedaan dengan laki dalam membuat keputusan moral (Zuchdi, 2008:
19). Secara singkat dikatakan laki-laki dalam membuat keputusan moral
mengutamakan hak, sedangkan wanita mengutamakan tanggung
jawab. Perbedaan Kohlberg dan Gilligan tersebut ditanggapi oleh
Reimer, Paolitto, dan Hersh (1983:108), bahwa kematangan moral harus
dilihat dari dua sisi. Laki-laki dalam penalaran moral tentang keadilan
mendasarkan pada prinsip, perlu belajar menjadi orang yang memiliki
kasih sayang di samping bertindak adil. Sebalikn ya, wanita yang
memiliki sifat kasih saying perlu belajar mengintegrasikan moralitas
personal dan institusional dalam prinsip-prinsip moral yang konsisten
Dengan demikian teori perkembangan moral tawaran Kohlberg tersebut
dari perspektif gender tampak bias gender karena objek kajian
penelitian pada jenis laki-laki saja, sedangkan wanita tidak dijadikan
objek penelitian, padahal dari sisi psikologi laki-laki dan wanita
terdapat perbedaan. Di antara perbedaan kedua jenis laki-laki dan
wanita antara lain telah disebutkan di atas. Meskipun demikian tawaran
pemikiran moral Kohlberg tetap memberikan sumbangan pemikiran yang
berguna dalam kajian moral.Jika dianalisis lebih lanjut sumbangan
pemikiran moral Kohlberg lebih menekankan pada pemikiran moral
belum menjangka pada penghayatan, dan ranah spiritual. Sementara
t e s i s C a p r a y a n g d i t u a n g k a n d a l a m p a r a d i g m Vis i R e a l i t a s B a r u y a n g
antara lain berintikan pandangan hidup system dan keutuhan. Ia
mengamati perubahan yang berlangsung terus menerus yang merupakan
sebuah titik balik dalam peradaban manusia yang mewakili
t u m b u h n y a k e s a d a r a n b a r u d a l a m k e h i d u p a n y a n g s a r a t n i l a i Tes i s
Capra lebih menekankan bahwa setiap peradaban manusia akan
melahirkan kesadaran baru dalam kehidupan yang sarat nilai. Oleh
karena itu, ada dua hal esensial menghadapi peradaban manusia, yaitu
(1) lahirnya kesadaran baru, dan (2) kehidupan sarat nilai.
2.13 Pendidikan Nilai Moral
Pendidikan nilai moral adalah pendidikan yang berusaha
mengembangkan komponen-komponen integrasi pribadi. Integrasi
pribadi dapat dilukiskan sekurang-kurangn ya dengan empat gambaran
k e p r i b a d i a n . M e n u r u t J o h n P. M i l l e r ( 1 9 7 6 : 5 ) , g a m b a r a n k e p r i b a d i a n
menunjukkan beberapa karakteristik.Pertama, pribadi yang

terintegrasikan selalu melakukan pertumbuhan dan perkembangan.


Maksudnya, ia memandang hidupn ya sebagai suatu proses menjadi dan
berusaha memilih pengalaman-pengalaman yang mengakibatkan
perkembangan tersebut. Oleh karenanya, ia berani menanggung resiko
dan menghadapi konflik, selagi ia tahu bahwa tanpa resiko itu
perkembangann ya tertahan. Dengan kata lain,ia memiliki kesadaran
terhadap perubahan perkembangan yang mesti dialami.
Pendidikan Nilai Moral ditinjau dari Perspektif Global Kedua, pribadi
yang terintegrasikan memiliki kesadaran akan jati dirin ya dan
identitasnya. Dia dapat mengenal dan menjelaskan nilai-nilai dan
keyakinan yang ia percayai dan menegaskann ya secara terbuka, sejauh
n i l a i - n i l a i i t u m e n j a d i k e s a t u a n d e n g a n j a t i d i r i n y a . Wal a u p u n i a
memiliki kepekaan terhadap kebutuhan-kebutuhan orang lain, jati diri
atau identitas yang telah ia kembangkan adalah miliknya dan tidak
disandarkan pada harapan orang lain atas dirin ya. Jati diri yang ia
miliki terbentuk dari proses kesadaran memilih dan keteguhan hatinya.
Ketiga, pribadi yang terintegrasikan senantiasa terbuka dan peka
terhadap kebutuhan orang lain. Dia tidak memutuskan diri dari orangorang dan dia dapat mengkomunikasikan rasa empatin ya secara jelas
terhadap orang lain. Dia secara efektif dapat berfungsi dalam suatu
situasi kelompok. Keempat, pribadi yang terintegrasikan
menggambarkan suatu kebulatan kesadaran. Dia merasakan suatu
keseimbangan antara hati dan pikirann ya. Ia mengalami rasa keutuhan
pribadinya.Dia dapat menggunakan daya kemampuan intuisi, imajinasi,
d a n p e n a l a r a n n y a . P e n d i d i k a n n i l a i m o r a l t a w a r a n J o h n P. M i l l e r
t e r s e b u t d i a t a s t i d a k j a u h b e r b e d a d e n g a n t a w a r a n K o h l b e r g . Ar t i n y a ,
J o h n P. M i l l e r p u n b e r a n g g a p a n b a h w a p e n d i d i k a n n i l a i m o r a l i t u
berfokus pada pembentukan pribadi secara integratif. Oleh karena itu,
pendidikan nilai moral bersifat individualistis. Pendidikan nilai
merupakan bagian dari pendidikan afeksi karena aspek sistem nilai
merupakan salah satu bagian dari aspek afeksi. Selengkapnya, aspek
afektif meliputi harga diri, minat, motivasi, sikap, sistem nilai, dan
keyakinan.Ada beberapa model pendidikan afektif (nilai) yang dapat
dipertimbangkan. Sekurang-kurangnya, ada tujuh belas model. Setiap
m o d e l m e m - p u n ya i t u j u a n y a n g b e r b e d a . B e r d a s a r k a n a r a h a t a u
orientasinya, sejumlah model dapat digolongkan dalam satu rumpun.
Tujuh belas model pembelajaran afektif yang ada dapat dikelompokkan
ke dalam empat buah rumpun dengan sifat penggolongan yang tidak
ketat. Empat buah rumpun model pendidilan afektif itu adalah (i)
model-model perkembangan (developmental models), (ii) model-model
pengenalan diri (selfconceps models), (iii) model-model kepekaan dan
kecenderungan-kelompok (sensitivity and group-orientation models),
dan (iv) model-model perluasan kesadaran (consciousness-expansion
models. Model pendidikan afektif yang dipandang relevan dengan
pendidikan nilai adalah model komunikasi, model kepekaan perhatian,
model analisis transaksional, model membangun hubungan manusiawi,
dan model kejiwaan sosial. Setiap model pembelajaran itu harus
memenuhi kerangka kerja yang meliputi arah teori, penerapan kelas,
p e r a n a n g u r u , k e l a y a k a n m o d e l , d a n l i n g k u n g a n b e l a j a r. D e n g a n
demikian, tugas guru adalah memilih model yang paling efektif untuk

suatu lingkungan tertentu. Pada waktu memilih model, guru harus


memperhatikan dua hal. Pertama, model itu harus memenuhi tujuan dan
kepentingan guru, misaln ya apabila kepentingan untuk memudahkan
terbentuknya jati diri yang positif, yang dipilih ialah salah satu di
antara model-model yang tergolong dalam rumpun pengenalan diri
(self-concept). Kedua, model itu harus disesuaikaN dengan keadaan
struktur yang dapat dihadapi oleh murid. Beberapa murid memerlukan
lingkungan dengan struktur yang ketat dan dapat mengarahkan mereka,
sedangkan beberapa murid yang lain lebih cocok dengan situasi yang
l e b i h l o n g g a r.
2.14 Pendekatan Pendidikan Nilai Moral
Pendekatan komprehensif pendidikan nilai menurut Kirschenbaum
dalam Darmiyati Zuchdi, 2008: 36-37) meliputi pendekatan (i)
inculcating, yaitu menanamkan nilai dan moralitas, (ii) modelling,
yaitu meneladankan nilai dan moralitas, (iii) facilitating, yaitu
memudahkan perkembangan nilai dan moral, dan (iv) skill development,
yaitu pengembangan keterampilan untuk mencapai kehidupan pribadi
yang tentram dan kehidupan sosial yang kondusif. Pendekatan dapat
dipilih sesuai dengan ban yakn ya nilai yang dipilih untuk ditanamkan
dan dikembangkan. Demikian pula, banyak sumber pengembangan nilainilai dan banyak pula faktor lain yang membatasinya. Di sisi lain,
keseluruhan kurikulum sekolah berfungsi sebagai suatu sumber penting
p e n d i d i k a n n i l a i . Ak t i v i t a s d a n p r a k t i k y a n g d e m o k r a t i s d i s e k o l a h
merupakan faktor efektif yang mendukung keberhasilan pendidikan
nilai, di samping kesediaan peserta didik itu sendiri. Peserta didik
tidak dapat terlepas dari pengaruh apa yang dilakukan para guru mereka
yang berkenaan dengan pendidikan nilai di sekolah, baik dengan metode
langsung maupun tidak langsung. Nilai-nilai itu dapat diterima peserta
didik melalui kedua metode tersebut, baik yang sudah dirancang dalam
kurikulum maupun nilai yang terkandung di dalam kurikulum sebagai
h i d d e n t c u r r i c u l u m . Yan g d i t e k a n k a n d a l a m p e n d i d i k a n n i l a i a d a l a h
keseluruhan proses pendidikan nilai yang sangat kompleks dan
men yeluruh yang melibatkan cakupan yang luas dan beragam variasi
yang dialami. Oleh karena itu, pendidikan nilai tidak dapat disajikan
han ya oleh seorang guru atau han ya dalam satu pelajaran, tetapi
diperlukan format yang beragam dari berbagai pelajaran yang
mengintegrasikan secara sendiri sendiri atau dengan kombinasi.
2.15 Metode dan Teknik Pendidikan Nilai Moral
Untuk mengaplikasikan konsep pendidikan nilai tersebut di atas,
diperlukan beberapa metode, baik metode langsung maupun tidak
langsung. Metode langsung mulai dengan penentuan perilaku yang
dinilai baik sebagai upaya indoktrinasi berbagai ajaran. Caran ya dengan
memusatkan perhatian secara langsung pada ajaran melalui
mendiskusikan, mengilustrasikan, menghafalkan, dan
mengucapkann ya.Metode tidak langsung tidak dimulai dengan
menentukan perilaku yang diinginkan, tetapi dengan menciptakan
situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat dipraktikkan.

Keseluruhan pengalaman di sekolah dimanfaatkan untuk


mengembangkan perilaku
yang baik. Dengan penerapan metode langsung dimungkinkan nilai-nilai
yang diindoktrinasi dapat diserap peserta didik, bahkan dihafal di luar
kepala, tetapi tidak terinternalisasikan, apalagi teramalkan.
Kemungkinan kedua, nilai nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan,
tetapi berkat pengawasan pihak penguasa bukan atas kesadaran diri
peserta didik. Dalam hal ini, nilai moral yang pelaksananya seharusn ya
bersifat suka rela (voluntary action) berubah Pendidikan Nilai Moral
ditinjau dari Perspektif Global menjadi nilai hukum yang dalam segala
aspekn ya memerlukan pranata hukum.Di samping itu, pendidikan nilai
moral dapat diselenggarakan dengan menggunakan (i) metode dogmatis,
(ii) metode deduktif, (iii) metode induktif, atau (iv) metode reflektif
( M u h a d j i r ,1 9 8 8 : 1 6 1 ) . M a s i n g - m a s i n g m e t o d e i t u d a p a t d i j e l a s k a n s e c a r a
singkat sebagai
berikut.
a. Metode dogmatik adalah metode untuk mengajarkan nilai kepada
peserta didik dengan jalan menyajikan nilai-nilai kebaikan dan
kebenaran yang harus diterima apa adanya tanpa mempersoalkan hakikat
kebaikan dan kebenaran itu sendiri.
b. Metode deduktif adalah cara menyajikan nilai-nilai kebenaran
(keutuhan dan kemanusiaan) dengan jalan menguraikan konsep tentang
kebenaran itu agar dipahami oleh peserta didik. Metode ini bertolak
dari kebenaran sebagai teori atau konsep yang memiliki nilai-nilai baik,
selanjutn ya ditarik beberapa contoh kasus terapan dalam kehidupan
sehari-hari di mas yarakat, atau ditarik ke dalam nilai-nilai lain yang
lebih khusus atau sempit ruang lingkupnya.
c. Metode induktif adalah sebagai kebalikan dari metode deduktif,
yakni dalam membelajarkan nilai dimulai dengan mengenalkan kasuskasus dalam kehidupan sehari-hari, kemudian ditarik maknanya secara
hakiki tentang nilai-nilai kebenaran yang berada dalam kehidupan
tersebut.
d. Metode reflektif merupakan gabungan dari penggunaan metode
deduktif dan induktif, yakni membelajarkan nilai dengan jalan mondarmandir antara memberikan konsep secara umum tentang nilai-nilai
kebenaran, kemudian melihatnya dalam kasuskasus kehidupan seharihari, atau dari melihat kasus-kasus sehari-hari dikembalikan kepada
konsep teoretikn ya secara umum. Berbagai metode tersebut selanjutn ya
perlu dikembangkan secara rinci ke dalam teknik atau prosedur
p e m b e l a j a r a n . Tek n i k p e n d i d i k a n n i l a i m o r a l y a n g b e r o r i e n t a s i p a d a
nilai (afek) ada bermacam-macam, di antaranya ialah(i) teknik
indoktrinasi, (ii) teknik moral reasoning, (iii) teknik meramalkan
konsekuensi, (iv) teknik klarifikasi, dan (v) teknik internalisasi
(Muhadjir, 1988:199).Berikut ini sekedar contoh implementasi
pendidikan nilai. Contoh (i) berkenaan dengan keteladanan.
Pengimplementasian pendidikan nilai kepada peserta didik memerlukan
adan ya kesadaran para pendidik agar senantiasa menjadi contoh bagi
peserta didik agar tidak bersikap mendua. Misaln ya,jika peserta didik
d i t u n t u t b e r p e r i l a k u j u j u r, b e r u c a p d e n g a n u p a c a n y a n g b a i k ,
k o n s e k u e n s i n y a p a r a p e n d i d i k d i t u n t u t b e r p e r i l a k u j u j u r, t i d a k

mengajarkan kebohongan, dan bertutur kata yang baik. Contoh (ii)


berkenaan dengan pernyataan bahwa jika si pendidik menginginkan
peserta didik menghormati hukum, si pendidik harus selalu mematuhi
peraturan dan hukum yang berlaku. Perlu disadari bahwa setiap ucapan
dan perilaku pendidik (orang tua dan guru) sangat mempengaruhi
karakter peserta didik. Sebagai konsekuensin ya, para pendidik (orang
tua, guru, dan para pembimbing) harus konsisten dalam berperilaku
moral karena peserta didik tumbuh dan berkembang mengikuti model
perilaku para pendidik. Mereka akan melakukan apa yang dilakukan dan
dikatakan oleh si pendidik. Para pendidik hendakn ya selalu memeli hara
nilai diajarkan dan konsisten dalam berperilaku.

BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
- karena selain memberikan dampak yang buruk bagi suatu bangsa
globalisasi juga memberikan dampak positif juga oleh karena itu kita
sebagai warga Negara harus bisa menyaring budaya budaya yang masuk
ke Negara kita. kita harus pandai dalam menyaring budaya tersebut
mengambil hal yang posif saja yang bisa diterima oleh mas yarakat yang
bisa memberi pengaruh baik bagi moral suatu bangsa.
- Bahwa terjadinya proses globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan
cara melalui berbagai macam media salah satunya adalah media
elektronik seperti televisi,internet,hp dll baik secara langsung maupun
tidak langsung, serta melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat.
- Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek sosial
yaitu terjadi perubahan ciri kehidupan mas yarakat desa yang tadin ya
m e n j u n j u n g t i n g g i g o t o n g r o yo n g m e n j a d i i n d i v i d u a l , s e r t a s i f a t i n g i n
selalu instant pada diri individu tersebut.
- Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada aspek sosial
diantaran ya diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian life
skill, memberikan sikap hidup yang global dan menumbuhkan wawasan,
identitas rasional serta menciptakan pemerintahan yang transparan dan
demokratis.
- Konsep

pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan


J o h n P. M i l l e r c e n d e r u n g b e r s i f a t i n d i v i d u a l i s t i k . O l e h k a r e n a i t u ,
konsep itu memerlukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan
paradigm yang dikemukakan oleh Capra. Lebih lanjut, dalam
implementasikann ya, diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang
tepat melalui pemilihan pendekatan (approach),metode (method), dan
teknik
(technique) pendidikan nilai moral yang sesuai.

- jadi pendidikan nilai moral suatu bangsa sangat penting karena dapat
membantu seseorang untuk berkembang menjadi seseorang yang lebih
manusiawi yang dapat menjadi manusia yang beguna dan berpengaruh
dalam mas yarakat yang bersifat produktif kooperatif serta menjadi
sorang yang bertanggung jawab
-Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan
pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup
bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan
global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas,
kompleks, dan mendunia.
-Pen yelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak
cukup dalam negeri sendiri, namun
ban yak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan
luar negeri, misaln ya terorisme global,masalah ekonomi, dan masalah
krisis multidimensional.
-Berdasarkan fakta yang ada, dapat dilihat bahwa terjadi kemerosotan
nilai moral, seperti tingkat kriminalitas yang tinggi, tingkat aborsi
yang tinggi, dan lain-lain. Jika hal-hal seperti ini tidak diperbaiki, hal
ini akan menyebabkan rusakn ya generasi mas yarakat di masa yang akan
datang. Sehingga tidak mungkin zaman akan berganti lagi seperti zaman
jahiliyah dahulu.
- Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami
oleh setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju,
mas yarakat berkembang, mas yarakat transisi, maupun mas yarakat yang
masih
rendah
taraf
hidupnya.Dalam
era
global,
suatu
mas yarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap
proses globalisasi. Jika suatu mas yarakat/negara mengisolasi diri dari
globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta
terpuruk pada era keterbelakangan dan kebodohan.Dampak positif dan
negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara pun ada. Salah satun ya era globalisasi pada sistem politik.
Bangsa Indonesia telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah
m e m b a w a p e r u b a h a n - p e r u b a h a n y a n g b e s a r, d i a n t a r a n y a p e l a k s a n a a n
pemilu legislatif dengan sistem multipartai dan pemilihan presiden dan
wakil presiden secara langsung. Itu dampak positifnya
-Dari hasil pembahasan diatas, pemerintah dapat melakukan beberapa
tindakan untuk mencegah terjadin ya pengaruh ekonomi bagi kehidupan
bangsa dan negara yaitu :Pemerintah perlu mengkaji ulang perturanperaturan yang dapat menyebabkan pergeseran ekonomi ,Masyarakat
harus mencintai produk dari bangsa kita sendiri,Pemerintah harus
meningkatkan kemampuan bangsa dan negara untuk berkompetisi
secara internasional,Pemerintah harus mampu meningkatkan kualitas
produksi dalam negeri agar dapat bersaing di pasar
internasional,Pemerintah juga harus mampu meningkatkan pendapatan
perkapita mas yarakat
-Pendidikan nilai atau moral sebagai isu global di beberapa negara
(Indonesia,Malaysia, India, dan Cina)

menampakkan adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan yang ada


d i s e b a b k a n o l e h a d a n y a p e r b e d a a n i d e o l o g i b a n g s a . Wal a u p u n
demikian,negara-negara itu memberikan penekanan pendidikan nilai
moral pada nilai etik-moral; terutama dalam hal nilai-nilai yang
bersifat asasi manusia, universal, dan global.

SARAN
-Bahwa di era Globalisasi ini sangat n yata dibutuhkan generasi yang
unggul dan mandiri dalam IPTEK. Oleh karena itu diperlukan sikap
positif dari kita dalam menerima perkembangan IPTEK untuk
mengimbangi kehidupan kita dalam era Globalisasi ini sehingga tercipta
generasi yang tidak tertinggal dalam era globalisasi ini.
Sehingga pengaruh teknologi informasi memang tidak mungkin kita
tolak atau hindari, kita harus dapat memanfaatkann ya untuk
kesejahteraan masyarakat tetapi disisi lain kita juga harus berhati-hati
dan bersikap bijak agar dampak negatif yang menyertain ya dapat kita
hilangkan atau paling tidak kita minimalisir, mengenalkan teknologi
informasi sekaligus pemanfaatann ya bagi kehidupan pribadi maupun
kehidupan sosial kemas yarakatan dan meningkatkan daya nalar dan daya
seleksi masyarakat terhadap berbagai informasi yang membanjir,
sehingga masyarakat semakin kritis dan dewasa dalam men yikapin ya.
-pada masa-masa sekarang Indonesia perlu melakukan sosialisasi yang
berkelanjutan dalam membudayan ya IPTEK. Pengenalan IPTEK dapat di
m u l a i d a r i t i n g k a t S e k o l a h M e n e n g a h s a m p a i P e r g u r u a n Ti n g g i , j u g a
p e l a k u i n d u s t r i d a n m a s y a r a k a t u m u m . T uj u a n n y a a d a l a h m e n c i p t a k a n
generasi yang unggul dan mandiri dalam IPTEK untuk menghadapi era
globalisasi. Sebab globalisasi proses yang tidak bisa dihindari dan
d i c e g a h . G l o b a l i s a s i d a l a m I l m u P e n g e t a h u a n d a n Tek n o l o g i ( I P T E K )
dimana proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang
kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat
secara nyata. Dalam keadaan global apa saja dapat masuk sehingga sulit
untuk disaring atau dikontrol.

Daftar pustaka
h t t p : / / s c h o l a r.g o o g l e . c o . i d / s c h o l a r ?
start=50&q=jurnal+globalization&hl=id&as_sdt=0
umrefjournal.um.edu.my/filebank/published_article/670/JPMM
%202006%20HASMAH%20ZANUDDIN.pdf
h t t p : / / s c h o l a r.g o o g l e . c o . i d / s c h o l a r ?
start=30&q=jurnals+moral&hl=id&as_sdt=0
b u s i n e s s . i l l i n o i s . e d u / b a / s e m i n a r s / 2 0 1 1 % 5 C S p r i n g % 5 C r e e d _ p a p e r.p d f
h t t p : / / e p r i n t s . u n y.a c . i d / 3 6 4 4 /
http://en.wikipedia.org/wiki/Globalization
http://en.wikipedia.org/wiki/Morality
http://wizanies.blogspot.com/2007/08/akhlak-etika-moral.html
http://grms.multiply.com/journal/item/26

http://dewon.wordpress.com/2007/11/03/kategori-19/
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFAQFjAF&url=http%3A
%2F%2Fbhupalaka.files.wordpress.com%2F2010%2F05%2Ftugas-makalah-etika-danmoral-tia-fitriani15308026.doc&ei=1NS6UMLCFcTVrQfG_4H4Dg&usg=AFQjCNEtlhDjoQDgTqJSGwzm8
DEJDO18XA&sig2=1_S_qv1NaL8mXaRuqV8jCQ
http://kurniapanduwibowo.blogspot.com/2011/04/pengertian-era-globalisasi.html
http://nurafifahharahap.blogspot.com/2012/03/makalah-globalisasi-iptek-ilmu.html
http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2011/05/09/contoh-makalah-globalisasi-full/
http://randinurzaman.blogspot.com/2012/04/makalah-dampak-globalisasi-dalam-bidang.html
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-globalisasi.html
http://sro.web.id/makalah-globalisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://bungkapit21artikel.blogspot.com/2008/06/globalisasi-mau-diterima-atau-ditolak.html
http://www.anneahira.com/globalisasi-ekonomi.htm
hrcak.srce.hr/index.php?show=clanak_download&id_clanak_jezik=15830
http://www.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=MJcrTG6tJsAC&oi=fnd&pg=PR7&dq=morals&ots=kiB63q5UUM&sig=2QI
tIM8VOx3Uims8CsMU_VLveG4&redir_esc=y#v=onepage&q=morals&f=falsemakalah
iptekfilsafat ilmu dan dasar-dasar logika

Anda mungkin juga menyukai