Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN
 “ARENA GLOBALISASI”

Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Anggita Fajar Prasetya (082011733004)
2. Nur Salma Sulistyawati (082011733008)
3. Maulidia Nadhifa Aulia Shalsabila (082011733045)
4. Nyuhaiman Rialdy Antono (082011733047)

Fakultas Sains dan Teknologi 


Universitas Airlangga 
2020
BAB I 
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Globalisasi secara tidak langsung mempengaruhi nasionalisme. Namun,
secara umum hal tersebut akan membawa rasa nasionalisme ke negara yang sedang
menghilang tersebu karena globalisasi telah membuka visi masyarakat global.
Masyarakay berpikir bahwa negara akan menerapkan semuanya kecuali semua negara
atau wilayah baik-baik saja. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan. Pengaruh
globalisasi dengan cepat merambah masyarakat Indonesia, terutama pada kalangan
milenial. Dampak globalisasi telah menyebabkan generasi muda kehilangan jati
dirinya sebagai bangsa Indonesia. Gejala yang muncul dalam keseharian anak muda
saat ini menunjukkan hal tersebut.

Seperti cara berpakaian, penampilan, tingkah laku dan lain sebagainya. Dilihat
dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan dan sekitarnya.
Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka para anak
muda bertindak sesuka hati mereka mengikuti tren di luar negeri. Walaupun ada
beberapa keuntungan dari globalisasi, namun dampak negatifnya cenderung lebih
menonjol daripada dampak positif dari globalisasi. Sedangkan generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa Indonesia. Semangat nasionalisme merupakan salah satu
modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-
ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi.
1.2 Rumusan Masalah 
a. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi?
b. Apakah yang dimaksud dengan nasionalisme?
c. Apakah dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme pada generasi muda?
d. Bagaimana cara mencegah dampak dari bahaya globalisasi?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan globalisasi.
b. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nasionalisme.
c. Untuk mengetahui dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme pada
generasi muda.
d. Untuk mengetahui bagaimanakah cara untuk mencegah dampak dari bahaya
globalisasi.
1.4 Manfaat 
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini antara lain adalah 
a. Untuk penulis sendiri makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang globalisasi.
b. Untuk pembaca makalah ini dapat menjadi sumber referensi.
BAB II
PEMBAHASAN

.1 Pengertian Globalisasi
Sejak tahun 1990an, kata “globalisasi” menjadi kata kunci dalam
menggambarkan dan menjelaskan bagaimana dunia kontemporer telah mengalami
perubahan signifikan (Weiss 2000). Kata globalisasi berasal dari kata dasar global,
yang artinya menyeluruh, seluruhnya, garis besar, secara utuh, dan kesejagatan.
Globalisasi juga dimaknai dengan gerakan mendunia, yaitu suatu perkembangan
pembentukan sistem nilai-nilai kehidupan yang bersifat global. Era globalisasi
memberikan perubahan besar pada tatanan dunia secara menyeluruh dan perubahan
yang wajar. Era ini ditandai dengan proses kehidupan mendunia, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. 
Pada masa kini, globalisasi bukanlah suatu hal yang baru karena hampir setiap
sektor kehidupan manusia selalu bercampur dengan nilai-nilai yang nonautentik.
Berbagai kebudayaan asing tersebut ditiru, dianut, dan dicampurkan dengan
kebudayaan masyarakat Indonesia. Dalam proses yang terjadi tersebut, globalisasi
secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan pengaruh terhadap
perubahan pola budaya yang ada di masyarakat. Globalisasi telah mengubah cara
konvensional mengenai cara masyarakat berinteraksi, yaitu dengan mempercepat
integrasi negara-negara  di dunia ke dalam sistem global (Raikhan, Moldakhmet, &
Ryskeldy, 2014:8). 
.2 Pengertian Nasionalisme
Peristiwa globalisasi secara langsung dapat dihubungkan dengan nilai-nilai
nasionalisme suatu bangsa, dapat menimbulkan dampak positif serta negatif yang
berbanding lurus dengan jalannya suatu pemerintahan. Menurut Sarman (1995) dalam
Kusumawardani (2004), nasionalisme dapat diartikan sebagai bentuk perjuangan
yang seolah-olah menghalalkan segala cara demi negara yang dicintai. Sedangkan
jika dikaitkan dengan kondisi sekarang yang berbeda dengan kondisi pada zaman
penjajahan, sehingga definisi tersebut tidak dapat lagi dijadikan landasan.
Maka dari itu, Hara (2000) mengungkapkan bahkan nasionalisme dapat
diartikan dengan sikap suatu warga negara dalam menunjukkan kecintaan pada
negaranya, kebanggan dalam menampilkan identitas bangsanya tanpa
membandingkan perbedaan kelompok etnis, suku, atau budaya bangsa tersebut.
Kebanggaan itu sendiri merupakan proses yang lahir karena dipelajari dan bukan
warisan yang turun temurun dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. 
Banyak ahli kebangsaan yang telah memberikan definisi nasionalisme
menurut pandangan masing-masing. Jika ditinjau ulang, seluruh definisi tersebut
dapat dilihat bahwa sikap nasionalisme suatu warga negara terhadap bangsanya dapat
berubah menjadi lebih baik atau bahkan lebih buruk tergantung dengan wawasan
warga negara terhadap perubahan globalisasi dan sikap warga negara dalam
mengamalkan nilai-nilai nasionalisme dalam perubahan dunia.
.3 Dampak Globalisasi
Proses globalisasi yang secara langsung dapat mengubah pola pikir suatu
warga negara atau kelompok warga, yang sekaligus mengubah tingkah atau suatu
pola pemerintahan negara, meliputi dampak positif dan negatif. 
Dalam jurnal Musa (2015) dampak positif globalisasi dalam kehidupan
bangsa meliputi perubahan tata nilai dan sikap, berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta taraf kehidupan yang berangsur membaik. Sedangkan dampak
negatif proses globalisasi seperti pola hidup konsumtif, sikap individualistik, gaya
hidup kebarat-baratan, terjadinya kesenjangan sosial, bahkan terancamnya budaya
asli suatu negara karena anak mudanya lebih menggandrungi budaya luar. 
Dampak negatif terbesar yang menjadi fokus utama di masa kini yaitu
masuknya kebudayaan barat ke Indonesia yang menjadikan tingkah dan pola perilaku
masyarakat menjadi bergaya hidup kebarat-baratan hingga melupakan budaya asli
masyarakat Indonesia termasuk tindak kesopanan dalam baik dari segi perkataan dan
perbuatan. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan agar dampak buruk
globalisasi tidak serta merta merebak dan dapat terorganisasi dengan baik. 
.4 Mencegah Dampak Bahaya Globalisasi
Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan agar kita tidak terpengaruh
oleh dampak negatif  globalisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, contohnya dengan
semangat mencintai produk dalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa kita
mendukung usaha dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah bagus dengan
produk luar negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan sebaik-baiknya,
contohnya dengan saling membantu antar masyarakat yang saling
membutuhkan, tidak mudah menyebarkan berita hoax terutama yang dapat
memperpecah persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Bersikap selektif dalam menghadapi perubahan globalisasi baik di bidang
politik, ideologi, sosial ekonomi, dan budaya sehingga memiliki kesiapan
dalam menghadapi dampak buruk globalisasi serta memudahkan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang memungkinkan timbul.
4. Pemantauan pergaulan dari pihak orang tua atau diri sendiri sebagai upaya
membentengi diri dari bahaya globalisasi. 
5. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya. Hal ini
dilakukan sebagai upaya membentengi diri kita agar tidak mudah terbawa arus
globalisasi yang berdampak negatif.
BAB III
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa globalisasi
yang terjadi pada suatu negara termasuk Indonesia merupakan hal yang lumrah terjadi
dan mau tidak mau perlahan akan mengubah sikap dan perilaku warga negara,
termasuk mengubah jiwa nasionalisme tiap warga negara. Globalisasi yang pada
dasarnya memiliki peran besar dalam menjadikan suatu negara memiliki pola pikir
maju dan menambah wawasan akan cakrawala dunia, memiliki dampak baik maupun
buruk dalam prosesnya. 
Dalam era global yang hampir semua kegiatan berbasis teknologi, masyarakat
suatu negara tidak bisa menghindar dari arus globalisasi. Jika suatu warga negara atau
masyarakat tidak menerima globalisasi maka suatu negara akan terjerat dengan
keterbelakangan, kebodohan, dan ketertinggalan dalam perubahan dunia. Maka dari
itu sebagai dalam prosesnya, dampak negatif dari globalisasi perlu dilakukan upaya
dalam meminimalisasi dampaknya agar globalisasi berjalan dengan baik dan rapi.
.2 Saran
Setelah didapat kesimpulan dari penjelasan diatas maka saran yang dapat
kami rumuskan antara lain:
1. Bagi generasi muda untuk lebih meningkatkan wawasan akan kebangsaan
sehingga mendorong untuk meningkatkan kecintaan pada negara, memberikan
semangat nasionalisme dan bela negara yang tinggi.
2. Bagi orang tua agar mengajarkan kepada anaknya ilmu mengenai
kewarganegaraan dan mencontohkan sikap cinta tanah air sehingga generasi
penerus bangsa tidak buta akan budaya asli.
3. Untuk pemerintah agar segera memperbarui kebijakan atau undang-undang
yang berhubungan dengan pelestarian budaya dan penerapan nilai-nilai
pancasila serta nasionalisme. 
DAFTAR PUSTAKA

Andalas, E. F. 2018. Meninjau Kembali Identitas Budaya Jawa di Era Globalisasi. In


Seminar Kebudayaan Jawa (pp. 1-12).
Hara, AE. 2000. Kebanggaan Berbangsa Indonesia. Kompas, 17 Agustus 2000.
https://nasional.kompas.com/read/2015/08/18/16000031/Bangga.Menjadi.Indonesia?
page=all. Diakses pada 28 Februari 2021, pukul 12.05.
Kusumawardani, Anggraeni dan Faturochman. 2004. “Nasionalisme”. Buletin Psikologi, 2:
61 - 72. https://journal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/viewFile/7469/5808.
Diakses pada 28 Februari 2021, pukul 11.56.
Kusumawardhana, Indra. 2017. Dari Internasionalisme Ke Globalisasi: What Next. Jurnal
Populis, 2(3). http://journal.unas.ac.id/populis/article/view/245. Diakses pada 1 Maret
2021, pukul 20.07. 
Musa, N. M. Insya. 2015. “Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa
Indonesia”. Jurnal Pesona Dasar, 3(3): 1 - 14. www.jurnal.unsyiah.ac.id. Diakses
pada 28 Februari 2021, pukul 12.54.
Raikhan, A., Moldakhmet, M., dan Ryskeldy, M. 2014. The Interaction of Globalization
and Culture in The Modern World. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 122: 8
- 12. http://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.1294. Diakses pada 1 Maret 2021, pukul
19.04.
Sarman, M. 1995. Memaknai Kembali Nasionalisme, dalam Kusumawardhani, Anggraeni
dan Faturochman. 2004. Nasionalisme. Buletin Psikologi, no. 2: hal 61 - 72.
Weiss, Linda. 2000, “Globalization and state power”. Development and Society, Vol. 29,
No.1: 1-15.

Anda mungkin juga menyukai