Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Globalisasi Terhadap

Sikap Nasionalisme

Disusun oleh :
Gunawan 10090319288
Azzahra Rachma 10090319290
Reni Maryani 10090319301
Putri Novia A 10090319317
Eltiya Lestari 10090319315

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


2019/2020
Manajemen – H
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

mulai►
lai
Daftar Isi

A .latar belakang

E.Kesimpulan B .identifikasi masalah

D.Wawancara Narasumber
C .Pertinjau Pustaka
A.Latar Belakang Masalah
Pada saat ini, dunia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan
masyarakat dan negara. Sebagaimana dikemukakan oleh Komalasari dan Syaifullah (2009: 145) bahwa “Batas-batas teritorial
antarnegara yang sebelumnya menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam konteks hubungan antarbangsa dan negara,
kini tidak menjadi kendala yang berarti lagi”. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat terutama teknologi
informasi, komunikasi, dan transportasi telah menyebabkan batas-batas geografis antarnegara dan bangsa seolah-olah tidak
nampak lagi. Ini mencerminkan bahwa seseorang merupakan bagian dari dunia atau warga dunia. Sebagaimana dikemukakan
oleh Komalasari dan Syaifullah (2009: 145) bahwa “Kecenderungan kehidupan bangsa dan negara saat ini mengarah kepada
terbentuknya suatu masyarakat global (global village)”.
“Pendidikan merupakan faktor penting untuk menumbuhkan nasionalisme disamping bahasa dan budaya”. Pendidikan
kewarganegaraan sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme. Hal tersebut bukanlah mitos belaka,
karena memang secara substanstif pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik.
Sesuai dengan teori Giddens (Ritzer dan Goodman, 2010: 591) yang mengemukakan bahwa “Kita tidak akan pernah mampu
menjadi penguasa sejarah kita sendiri, tetapi kita dapat dan harus mencari cara untuk membuat dunia yang tidak terkendali
ini menjadi terkendali”. Sebagaimana dikemukakan oleh Azizy (2004: 10) bahwa “Modernisasi di Indonesia tidak identik
dengan westernisasi. Artinya, perubahan menuju modern diterima asalkan tidak selalu identik dengan modernisasi yang
terjadi di Barat yang telah menghasilkan sekularisasi”.
Peneliti berharap generasi muda di zaman globalisasi ini mampu memilah mana yang baik dan buruk untuk diterapkan dalam
kehidupannya, serta memberikan inovasi, kreatif, kesetiaan, pengorbanan, serta komitmennya dalam membangun negara
dan mempertahankan budi luhur identitas bangsa ini ke depannya agar mampu bertahan dan dapat bersaing serta memiliki
ciri yang khas Indonesia.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Globalisasi
terhadap Sikap Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda”.
◄back
B.IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah penulis kemukakan diatas,


masalah umum yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda?”.
Untuk memudahkan pembahasan hasil penelitian masalah pokok tersebut, maka
peneliti mengidentifikasikan dalam beberapa submasalah, sebagai berikut:

1).Seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan


generasi muda?
2).Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang teknologi terhadap sikap
nasionalisme di kalangan generasi muda?
3).Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya terhadap sikap
nasionalisme di kalangan generasi muda?
4).Hal apa yang membuat generasi muda melupakan sikap nasionalisme?
C.TINJAUAN PUSTAKA/TEORI
• Bangsa (nation) adalah sekumpulan manusia yang sama bahasanya, sama adat
istiadatnya, sama asal-usulnya, sama kebudayaannya, senasib dan
sepenanggungan, dan tempat kediamannya (negaranya) pun sama.
Nasionalisme secara umum melibatkan identifikasi identitas etnis dan negara.
Menurut Hyman (2002 :299) “…with the national or patriotic idea so weak
and undeveloped, it arguably makes more sense to analyze rival ideas of the
nation held by the country's different ethnic groups”. Adanya nasionalisme,
rakyat dapat meyakini bahwa bangsanya adalah sangat penting. Nasionalisme
juga merupakan kata yang dimengerti sebagai gerakan untuk mendirikan atau
melindungi tanah air. Dalam banyak kasus identifikasi budaya nasional yang
homogen itu dapat dikombinasikan dengan pandangan negatif atas ras, budaya,
atau bangsa lain (asing).

◄back
D.WAWANCARA NARASUMBER

• 1.Seberapa Besar Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap • 2.Seberapa Besar Pengaruh Globalisasi Dalam Bidang
Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda? Teknologi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi Generasi Muda?
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi Sangat besar pengaruh teknologi terhadap nasionalisme
mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif. dikalangan generasi muda,banyak generasi muda yang melupakan
Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh dan meninggalkan rasa cinta tanah air nya sendiri,teknologi juga
terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat terdapat dampak negatif terhadap identitas bangsa Indonesia yaitu,
menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi Nilai- nilai negara barat semakin menguasai bangsa Indonesia
berkurang atau bahkan hilang. Dampak positif adanya globalisasi contohnya, pada zaman sekarang ini masyarakat Indonesia
adalah Adanya globalisasi menyebabkan pergeseran nilai dan sikap cenderung berpikir secara individualis, yaitu hanya berpikir pada
masyarakat yang semula irasional menjadi rasional; dirinya sendiri dan cenderung mengikuti nilai-nilai dari negara
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat Barat lainnya seperti, pergaulan bebas, cara berbicara dan cara
masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan berpikir juga mengikuti orang Barat alasannya adalah nilai-nilai
mendorong untuk berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan barat yang cenderung bebas dan praktis yang membuat masyarakat
yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. lebih mengikuti nilai-nilai barat.
Sedangkan dampak negatif dari adanya globalisasi diantaranya: Hal ini tentu saja membuat nilai-nilai moral bangsa Indonesia
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa yang menjadi identitas bangsa Indonesia juga hilang. Tak hanya
liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran; mengenai nilai dan moral, Cara berpakaiannya juga lebih
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena mengikuti style ala barat yang terbuka, hal ini tentu bertentangan
banyaknya produk luar negeri; mayarakat lupa akan identitas diri dengan cara berpakaian bangsa Indonesia yang sopan dan tertutup.
sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru
budaya barat; sikap individualistik yang menimbulkan
ketidakpedulian antarperilaku sesama warga; serta kesenjangan
sosial.
D.WAWANCARA NARASUMBER

• 3.Seberapa Besar Pengaruh Globalisasi Dalam • 4.Hal Apa Yang Membuat Generasi Muda Melupakan Sikap
Bidang Sosial Budaya Terhadap Sikap Nasionalisme?
Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda?
Rasa nasionalisme sangatlah penting dijaga dan dipelihara oleh setiap
Saat dunia sudah mengalami era globalisasi, kita
orang, karena nasionalisme berhubungan dengan harga diri dan
bisa berhubungan satu dengan yang lain dengan
martabat bangsa kita. Sebagai generasi muda saat ini harus
mudah dan sangat menguntungkan. Tetapi
meningkatkan lagi nasionalisme kita karena pemuda adalah aset
dengan adanya globalisasi ini mengakibatkan
bangsa ini yang memberikan perubahan ke arah yang lebih baik pada
banyaknya budaya yang masuk dan
negara ini
menyebabkan berbagai masalah di negeri ini,
misalnya menurunnya rasa cinta budaya dan •Sikap keluarga dan lingkungan
nasionalisme generasi muda. Budaya Indonesia Sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa
bisa hilang termakan zaman karena orang-orang nasionalisme sehingga para pemuda meniru hal tersebut karena
Indonesia lebih suka meniru kebudayaan luar. pembawaan lingkungan tersebut.
Anak muda sebagai penerus bangsa harus bisa •Cepatnya perubahan arus globalisasi yang berimbas pada moral
mempertahankan kelestarian budaya daerahnya pemuda.
masing-masing untuk memperkuat identitas kita Pemuda lebih memilih kebudayaan asing dibanding kebudayaan
sebagai orang Indonesia. negeri sendiri. Sebagai contoh saat ini para muda-mudi lebih senang
memakai pakaian yang minim pakaian yang tren saat ini yang
mencerminkan budaya barat dibanding memakai batik sebagai citra
kebudayaan bangsa Indonesia, para pemuda kini dikuasai oleh
narkoba, minuman keras, banyak yang terinveksi HIV AIDS yang
◄back
sangat merusak diri sendiri dan merusak citra bangsa ini.
E.kesimpulan

Nasionalisme adalah rasa cinta terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong
seseorang untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan membentuk negara
berdasar kebangsaan dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam
menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi.
Nasionalisme Indonesia muncul karena adanya kolonialisme.Penjajahan dan
penderitaan yang dialami memunculkan semangat untuk bersatu melawan segala
bentuk pejajahan.Berdirinya Boedi Oetomo (1908) menjadi tanda kebangkitan
nasionalisme Indonesia yang kemudian diikuti organisasi-organisasi nasional
lainnya.Pada kurun waktu 1945-1950, jiwa nasionalisme diperteguh oleh
semangat mempertahankan kemerdekaan, serta persatuan dan kesatuan
Indonesia.
Namun di jaman sekarang nasionalisme mulai luntur karena adanya beberapa
factor slaha satunya globalisasi. Faktor faktor itu tidak dapat kita hindari karena
itu adalah kemajuan peradaban manusis. Kita hanya dapat melindungi ataupun
menangulangi agar nasionalisme tidak luntur.
Jiwa nasionalisme dapat di tumbuhkan melalui sejarah sejarah kepahlawanaanl.
Dan melalui lembaga pendidikan seperti pendidikan kewarganegaraan. ◄back

Anda mungkin juga menyukai