Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SOSIOLOGI

PERMASALAHAN SOSIAL YANG


DISEBABKAN OLEH
GLOBALISASI

Disusun Oleh :
Jeanita Fiona Dhiviani
Rustiari
Yudha
Ivan
Dwi Darmawan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan
hidayahNYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sosiologi ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah kegiatan kita ini disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran sosiologi. Tidak
lupa pada kesempatan ini saya aturkan rasa Terima kasih kepada bapak sebagai guru
pembimbing penyusunan makalah ini. Dan teman teman yang telah memberikan motifasi dan
dukungan dalam pembuatan makalah ini. Serta semua pihak yang membantu menyelesaikan
menyusun makalah ini.
Kami menyadari masih ada kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh karna itu,
kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat digunakan seperti sebagai mana mestinya, terutama dalam menyelesaikan
tugas sosiologi.

Tolai, 10 November 2018


penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar.....................................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian globalisasi......................................................................................................2
2.2 masalah sosial yang muncul akibat globalisasi................................................................3
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam
upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan
sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai
ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu
mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi,
sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan
hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia
dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara
terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola
konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.

1.2 Rumusan masalah


Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah,
salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati
diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya
berkembang menjadi budaya massa.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui berbagai permasalah sosial yang disebabkan oleh globalisasi
2. Mengetahui akibat-akibatnya dalam kehidupan nyata di masyarakat sehingga dapat
merespons berbagai permasalahan sosial dan ketimpangan yang disebabkan oleh proses
globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian globalisasi


Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergatungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, serta bentuk-bentuk
interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit.
Pengertian globalisasi menurut salah satu ahli:
Menurut selo soemardjan : globalisasi merupakan terbentuknya system organisasi dan
komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti system dan kaidah-kaidah yang
sama secara cepat, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi.
Ciri-ciri globalisasi :
 Di era global, perubahan di segala bidang dapat terjadi begitu cepat dan melingkupi
wilayah yang sangat luas
 Derasnya arus IPTEK memperkuat daya saing
 Pasar dan produksi ekonomi disetiap Negara menjadi saling bergantung
 Perubahan ruang dan waktu
 Globalisasi mengakibatkan peningkatan masalah bersama.
Adapun beberapa dampak positif dan negative dari globalisasi :
 Dampak positif :
 Produksi global dapat ditingkatkan
 Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
 Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
 Dampak negative :
 Menghambat pertumbuhan sektor industri
 Memperburuk neraca pembayaran
 Sektor keuangan semakin tidak stabil
 memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
2.2 Masalah Sosial yang muncul akibat Globalisasi
1. Cara berbusana
Perubahan sosial budaya yang terjadi di dalam aspek sosial dan budaya karena adanya
globaliasi juga nampak pada cara berbusana seseorang. Pada zaman dahulu, dalam berbusana
hanya mementingkan pada menutup tubuh. Namun dengan adanya era globalisasi, cara
berbusana seseorang ditentukan berdasarkan tren atau yang mode yang sedang berlaku saat itu.
Pada setiap perjalanannya, cara berbusana yang dilakukan seseorang mengalami perubahan dan
perkembangan sekaligus. Perubahan dan perkembangan ini terjadi biasanya setiap satu dekade
atau setiap sepuluh tahun sekali. Zaman dahulu, masyarakat Indonesia bangga jika mereka
memakai busana kedaerahan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk penerapan perwarisan
budaya semenjak zaman nenek moyang kita sebagai bentuk kekayaan dan keragaman budaya
yang ada di Indonesia. (Baca juga: Contoh Pengendalian Sosial Preventif)
Adanya globalisasi yang berkembang dan mempengaruhi cara berbusana seseorang
membuat seseorang tersebut mau tidak mau ikut merasakan atau bahkan mengikuti tren atau
mode yang berlaku. Seseorang yang tidak mengikuti tren atau mode dalam berbusana dapat
dikatakan sebagai ocorang yang ketinggalan zaman atau orang yang kurang gaul. Dalam
mengikuti berkembangan berbusana pada era globalisasi ini, sebaiknya dilandaskan pada nilai-
nilai atau norma-norma kesusilaan yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat. Jika
diperhatikan, perkembangan cara berbusana di era globalisasi cenderung semakin “nyeleneh”
dengan adanya model-model busana yang kurang pas jika dilihat dari karakteristik bangsa
Indonesia yang menjunjung tinggi adat istiadat ketimuran. Oleh karena itu diperlukan
kebijaksanaan dalam mengikuti perkembangan tren atau mode dalam berbusana agar
perkembangan tren atau mode yang kita ikuti tidak bertentangan dengan nilai-nilai atau norma-
norma yang berkembang di dalam masyarakat. (Baca juga: Peran Keluarga dalam Proses
Sosialisasi)

 Contoh Pakaian Remaja Masa Kini


Remaja mempunyai banyak cara untuk mencari perhatian. Beberapa di antaranya adalah tampil
dengan nyleneh, tampil beda dari yang lain. Mulailah mereka terlihat aneh dengan penampilaan
yang kadang mengundang kontrofrsi. Oarng tua dan guru pun jadi lemas karena apa yang di
tampilkan itu di nilai melenceng dari adat ketimuran. Busana jadi serba mini bagi remaja wanita
sangat di sukai. Sedangkan yang pria tampil lebih percaya diri dengan aksesoris di tubuhnya.
Remaja memang suka tampil aneh-aneh, hal ini sering dilontarkan ketika mengamati penampilan
mereka di beberapa tempat umum yang tak lazim dapat mencermati dari cara-cara busana dan
performance fisik mereka. Tampilan busana remaja sangat bergantung dari mode yang sedang
tenar. Trend ini tentu saja di bawa oleh para remaja yang bisa saja memberi inspirasi mereka dari
segi penampilan. Termasuk ketika beberapa dari remaja tampil dengan busana yang mini, Tatto
permanent di tubuhnya atau tindik yang tak hanya di telinga sebagaimana wajarnya.
Dari kasus di atas penulis berpendapat bahwa gaya hidup remaja khususnya remaja puteri
yang senang mengenaikan pakaian dengan kelihatan auratnya, merupakanm salah satu perilaku
yang kurang baik dan tidak sopan. Sebab tindakan tersebut dapat menarik perhatian dan gairah
seks lawan jenisnya sehingga perilaku tersebut merupakan salah satu penyebab tindak kejahatan
yaitu pemerkosaan. Sebagai remaja yang beradap, tentunya kita harus menjunjung tinggi nilai-
nilai kesopanan dan kesantunan dalam berpakaian. Jangan malah kita merusak kepribadian
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bermoral menjadi bangsa yang tidak mempunyai sopan
santun karena mengikuti trand dari bangsa barat. Jangn mudah terpengaruh oleh hal–hal yang
baru. Namun kita harus pintar-pintar memilah dan memilih kebudayaan yang masuk pada diri
kita supaya kita tidak terjerumus pada kebudayaan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.
Sebenarnya tanpa diumbar pun keseksian/kecantikan seorang wanita itu sudah dapat di
rasakan dan dilihat oleh lawan jenisnya, yaitu melalui sikap dan perilakunya. Namun kenapa kita
sebagai remaja yang bermoral malah memperlihatkan sesuatu yang seharusnya di sembunyikan
dan tidak sepantasnya di perlihatkan di depan umum? Kasus semacam ini merupakan kasus yang
sudah di anggap biasa oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia. Sebab sudah banyak remaja
yang mengenakan pakaian seksi dan ketat tanpa rasa malu. Mereka dengan PD-nya berjalan
ditempat umum bahkan menyanyi diatas panggung. Prilaku semacam ini merupakan bukti nyata
rusaknya moral dan prilaku remaja Indonesia dalam hal berbusana. Maereka tidak sadar bahwa
sebenarnya moral bangsa kita ini telah dijajah oleh bangsa barat karena kita telah mengikuti
prilaku mereka yang salah. Maka dari itu kita harus sadar dan merubah prilaku kita menjadi
pribadi yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Menurut penulis cara yang paling efektif dalam menyelesaikan masalah ini adalah
kesadaran diri remaja Indonesia itu sendiri. Sebab Negara kita ini sangat memjunjung tinggi hak
asasi manusia sehingga prilaku semacam ini tidak dapat ditindak lanjuti oleh orang lain. Selain
itu ajaran agama juga merupakan cara yang efektif dalam mencegah terjadinya prilaku seperti
ini. Karena dalam agama tertuang ajaran-ajaran mengenai cara berbusana yang baik dan bernar.
Serta akibat-akibat buruk yang bisa terjadi pada wanita yang berbusana seperti telanjang, baik
akibat buruk didunia maupun diakhirat kelak.
2. Gaya hidup
Perubahan karena adanya globalisasi juga terjadi di dalam gaya hidup yang dimiliki oleh
masyarakat. Proses perubahan gaya hidup yang terjadi merupakan salah cerminan terhadap
perubahan unsur-unsur budaya dalam menyikapi adanya globalisasi yang berkembang di dalam
kehidupan bermasyarakat. Pengaruh globalisasi membuat gaya hidup masyarakat di dunia
menjadi gaya hidup yang serba cepat. Gaya hidup yang menuntut adanya serba cepat ini
tercemin di dalam pola perilaku masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Segala
sesuatu yang dilakukan berpacu dengan waktu karena dalam gaya hidup serba cepat, waktu
adalah sesuatu yang amat berharga. Walaupun sedikit, membuang waktu untuk hal yang tidak
bermanfaat adalah sesuatu yang sangat tidak baik untuk dilakukan.
Selain gaya hidup yang serba cepat, gaya hidup serba instan juga terjadi karena adanya
pengaruh globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Gaya hidup serba instan menginginkan
segala sesuatunya mudah didapatkan tanpa melalui proses tertentu yang dianggap membuang-
buang waktu. Oleh karena itu dalam gaya hidup yang serba instan ini, banyak orang yang lebih
menghargai adanya hasil daripada proses untuk menghasilkan sesuatu tersebut. Bagi kehidupan
anak muda, gaya hidup serba instan ini tercermin dalam perilaku sehari-hari mereka. Gaya hidup
kebarat-baratan menjadi sebuah kebanggaan bagi perilaku kawula muda khusunya bagi kawula
muda di Indonesia. Memang tidak semua gaya ke barat-baratan itu tidak baik, namun dalam
melakukan adopsi gaya hidup ke barat-baratan ini membutuhkan pengawasan dan pendampingan
khusus agar gaya hidup ke barat-baratan yang timbul karena adanya globalisasi tidak
memberikan dampak negatif kepada kehidupan kawula di Indonesia sehingga tidak terjadi
bentuk penyimpangan sosial di dalam keluarga dan masyarakat.
 Contoh Kasus Hamil di Luar Nikah Dalam Sebulan di Bali
12 September 2009, kehamilan tak diinginkan atau KTD di pulau Dewata mencapai 500
kasus selama September 2008 hinga September 2009, atau rata-rata 41 kasus dalam satu bulan.
Demikian diungkapkan Kita Sayang Remaja (KISARA) Bali. Kasus akibat prilaku seks bebas
pada kalangan remaja ini paling banyak terdapat di kabupaten Badung dan Denpasar. Dari data
konselingh terhadap remaja yang mengalami KTD, beberapa orang diantaranya melanjutkan ke
jenjang pernikahan dan melanjutkan kehamilannya. Namun, terdapat juga remaja yang mengaku
telah mencoba aborsi dengan cara mengkonsumsi pill tertentu ataupun ramuan-ramuan.
Menurut pendapat penuilis, kasus hamil di luar nikah seperti di atas merupakan bentuk
nyata kerusakan moral dan tingkah laku para remaja. Sebab pada intinya perbuatan tersebut
dapat terjadi kerena seorang remaja tidak dapat mengendalikan nafsu birahinya. Hubungan seks
di luar nikah seperti ini tidak sepatutnya di lakukan oleh seorang manusia. Sebab manusia telah
di beri akal dan pikiran. lalu apa bedanya manusia dengan hewan kalau cara pemenuhan
hasratnya seperti ini? Kita sebagai remaja Indonesia yang berlandaskan pancasila tentunya
mempunyai keyakinan agama yang kita anut. Kemudian di dalam agama pasti telah di ajarkan
cara-cara yang di lakukan sebelum melakukan hubungan sexs agar halal dan bermanfaat yaitu
menikah. Namun, kenapa cara yang diajarkan tersebut tidak kita lakukan dengan baik? Malah
kita memilih jalan lain yaitu jalan yang sesat. Padahal dampak negatif dari penyalah gunaan
sexsual amatlah banyak dan sangat membahayakan baik di dunia terlebih di akhirat kelak. Salah
satunya adalah penularan penyakit HIV .tindakan pembunuhan (Aborsi), di kucilkan/di hina
orang lain, di keluarkan dari sekolah (jika masih ada di bangku sekolah menengah/di
bawahnya ), bunuh diri karena rasa malu, dan jika ia orang islam amal ibadahnya tidak akan di
terima oleh Allah selama 70 tahun serta akan mendapat siksaan di akhirat kelak.
Karena banyak nya dampak negative dari penyalah gunaan seksual seperti di atas
seharusnya kita sebagai remaja yang bermoral tidak sepantasnya melakukan perbuatan yang
sangat hina ini. Sebab bagaimana nasib bangsa Negara Indonesia kelak apabila remaja sebagai
calon pemimpin Negara mempunyai sifat yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsu seperti ini
namun malah mengumbarnya. Pasti Negara kita ini akan manjadi Negara yang rusak dan hancur
sebab para pemimpin akan menyalah gunakan kekuasaan demi memenuhi nafsu birahinya. Maka
dari itu, mulai dari sekarang kita harus belajar dan berusaha menahan hawa nafsu khususnya
dalam bidang penyalah gunaan seksual agar kita terbiasa berperilaku sabar dan mempunyai
moral yang beradap.
Menurut pandapat penulis agar kasus penyalah gunaan seksual seperti ini tidak terulang
kembali atau dapat di kuarangi, seharusnya kita sebagai seorang remaja seharusnya menambah
ilmu agama dan keimanan kita, karena dengan agama seorang akan mempunyai pegangan hidup
dan dia akan terhindar dari perilaku yang menyimpang seperti ini. Selain itu, pengawasan orang
tua terhadap anaknya juga tidak kalah penting. Karena pada umumnya kasus penyalah gunaan
seksual ini bermula dari pergaulan yang tidak sehat (pergaulan bebas). Maka dari itu perhatian
orang tua terhadap pergaulan anaknya sangat di perlukan dalam kasus ini. Kemudian dari pihak
pemerintah harus bisa memberantas usaha-usaha ilegal aborsi. Sebab kegiatan ini merupakan
salah satu pendorong terjadinya kasus penyalah gunaan seksual.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.Globalisasi
menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam
upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan
sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai
ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu
mengubah dunia secara mendasar.
Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergatungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, serta bentuk-bentuk
interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi semakin sempit.

3.2 Saran
Kita tidak dapat menentang arus globalisasi, tetapi kita juga tidak harus sepenuhnya
mengikuti. Setelah mengetahui berbagai dampak globalisasi, baik positif maupun negative, kita
dituntut untuk selektif memilih budaya atau pun hal – hal baru yang bersasal dari luar, sehingga
kita tidak menghilangkan budaya yang sejak dahulu telah tertanam pada diri kita.

Anda mungkin juga menyukai