Summary
“THE ETHICS OF JOB DISCRIMINATION”
Affirmative action program : setiap program yang dirancang untuk memastikan bahwa
minoritas, perempuan atau anggota dari beberapa kelompok lain, cukup terwakili dalam
suatu organisasi dan berbagai tingkatannya dengan mengambil langkah-langkah positif
untuk meningkatkan jumlah mereka ketika kurang terwakili. Apa yang dianggap sebagai
perwakilan yang memadai tergantung pada tujuan program : beberapa tujuan untuk
memiliki proporsi yang sama dari perempuan atau minoritas seperti yang ada dikelompok
dari mana anggota baru diambil, yang lain bertujuan untuk mencapai keragaman yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi.
d) Affirmative Action
Tindakan afirmatif sangatlah penting dalam mengatasi diskriminasi gender dan
ras. Hal ini menjadi kontraversi yang hangat sehingga kita sering kali mengabaikan
prinsip yang berdasarkan pada kesamaan hak, keadilan dan hukum bukan pada
kebaikan dan prestasi. Tindakan afirmatif merupakan usaha untuk mengembangkan
suatu pendekatan sistematis untuk membuka pintu gerbang pendidikan,
ketenagakerjaan dan pengembangan peluang bisnis bagi individu-individu yang
berpotensi dan kebetulan telah mengalami diskriminasi. Kelemahan prinsip ini
mensyaratkan kompensasi hanya dari individu-individu yang secara sengaja
merugikan orang lain, dan memberikan kompensasi hanya dari individu-individu
yang dirugikan. Kelemahan prinsip ini mensyaratkan kompensasi hanya dari
individu-individu yang secara sengaja merugikan orang lain, dan memberikan
kompensasi hanya dari individuindividu yang dirugikan.
e) Wal-mart’s Women case
Pada tahun 2003, Wal-mart menduduki peringkat pertama dunia versi majalah
Fortune. Kegiatan bisnis Walmart merupakan yang paling kontroversial di Amerika
dikarenakan strategi bisnis yang dipakai Wal-mart adalah Service at everyday Low
Price (EDLP), tersedianya bermacam-macam barang yang berkualitas dengan harga
murah setiap hari. Wal-mart menjadi dikenal oleh dunia karena orientasi mereka
terhadap pasar yang berfokus pada konsumen, mengalahkan competitor, dan
meningkatkan nilai bisnis dari Shareholder. Akibatnya, etika bisnis dilanggar karena
Wal-mart berusaha menekan biaya demi mempertahankan harga barang agar tetap
murah, salah satunya adalah dalam hal ketenagakerjaan. Diskriminasi upah gender
dengan adanya selisih upah kerja antara karyawan wanita dan pria. Di tahun 2001,
Wal-mart sebagai perusahaan retail terbesar di dunia dituntut karena membayar
karyawan wanita lebih rendah daripada karyawan pria. Begitu pula dengan
kesempatan ataupun jenjang karir bagi kaum wanita akan lebih rendah daripada pria.
Padahal 65% pekerja Wal-mart adalah wanita, sementara hanya 33% wanita yang ada
pada manajemen perusahaan. Pada tahun 2010, 11 anggota Nineth Circuit U.S. Court
mengajukan banding di SanFransisco dengan membawa 137 lembar opini mereka.
Walaupun gugatan ini pada akhirnya dimentahkan karena para penggugat kalah di
tingkat Mahkamah Agung dan Wal-mart dinyatakan tidak bersalah. Langkah Wal-
mart setelah dituntut oleh para pegawainya dengan mengeluarkan peraturan “Global
Statement Ethics” yang menjadi standar etika bisnis perusahaan kepada seluruh
fasilitas Wal-Mart dan para stakeholder, dan menggunakannya sebagai guidelines
yang dapat diakses siapa saja adalah sebuah langkah tepat untuk mengurangi efek
samping dari kasus yang menimpanya. Juga akan menjadi pegangan bagi pengabil
keputusan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang
etik. Hal ini juga akan menjadi alat kontrol dimana karyawan bisa memantau apakah
perusahaan mengambil keputusan yang benar atau tidak berdasarkan dari guideline
yang sudah disosialisasikan.
4. Tindakan Afirmatif
Semua kebijakan kesempatan yang dibahas di atas adalah cara membuat
keputusan terkait dengan jenis kelamin dan ras. Semua kebijakan negatif: Mereka
bertujuan untuk mencegah diskriminasi lebih lanjut. Oleh karena itu, mereka tentang
bagaimana diskriminasi masa lalu telah membuat minoritas dan perempuan dirugikan
dibandingkan dengan non-minoritas dan laki-laki. Karena diskriminasi di masa lalu,
kaum minoritas dan perempuan tidak memiliki jenis keterampilan kerja dan kualifikasi
tempat kerja yang dapat diperoleh rekan kulit putih dan laki-laki mereka yang lebih
diuntungkan. Perempuan dan minoritas masih kurang terwakili dalam posisi ekonomi
yang lebih bergengsi dan bergaji tinggi yang menciptakan kesan khas bahwa mereka
tidak cocok untuk posisi ini sesuai untuk putih atau pria. Diskriminasi di masa lalu juga
telah menempatkan karyawan kulit dan pria dalam pengambilan keputusan yang
menentukan siapa yang akan mempekerjakan atau menawarkan putih, dan, menurut para
psikolog, sejak masa kanak-kanak, orang cenderung menyukai mereka yang paling mirip
dengan diri sendiri (walaupun) dalam masyarakat AS baik kulit putih maupun kulit
putih). kulit hitam cenderung bias terhadap kulit yang lebih terang). 70 Kebijakan-
kebijakan yang dibahas sejauh ini tidak memerlukan langkah-langkah positif untuk
menghilangkan efek diskriminasi masa lalu yang masih melekat ini cenderung
mereproduksi perilaku diskriminatif serupa (mungkin tidak disadari) di masa lalu.