Anda di halaman 1dari 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI

METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SDN 06 BOGAR KOTA
PALOPO

YULINIAR
1601414090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS GURU DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2019

1
KATA PENGANTAR

Segala Puji Dan Syukur Saya Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Karena Atas Berkat Dan Limpahan Rahmatnyalah Maka kami Menyelesaikan
Sebuah makalah Dengan Tepat Waktu.Berikut Ini Penulis Mempersembahkan
Sebuah Makalah Dengan Judul “Dampak Globalisasi ” Melalui Kata Pengantar Ini
Penulis Lebih Dahulu Meminta Maaf Dan Memohon Permakluman Bila Mana Isi
Makalah Ini Ada Kekurangan Dan Ada Tulisan Yang kami Buat Kurang Tepat Atau
Menyinggu Perasaan Pembaca.
Dengan Ini Saya Mempersembahkan Makalah Ini Dengan Penuh Rasa
Terima Kasih Dan Semoga Allah SWT Memberkahi Makalah Ini Sehingga Dapat
Memberikan manfaat

Palopo,10 November 2019

TIM PENULIS

2
DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................................i
Daftar Penilaian ..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................iii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Dampak Globalisasi .......................................................................................2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................9
B. Saran …………………………………………………..................................9
Daftar Pustaka ............................................................................................................10

3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi secara sederhana dapat dikatakan sebagai penyempitan dan
percepatan keterkaitan seluruh dunia, batas-batas teritorial maupun budaya antar
bangsa menjadi seolah hilang. Proses ini menjadi sebuah isu kontroversial dalam
studi ilmu politik. Sebagian berpendapat bahwa globalisasi mendatangkan
kematian negara-bangsa berdaulat, sebagai kekuatan global yang melemahkan
kemampuan pemerintah untuk mengendalikan perekonomian mereka dan
masyarakatnya sendiri. Ohmae menuliskan, “globalisasi telah menghancurkan
budaya-budaya lokal, merobek pasar-pasar di belahan dunia manapun dan
merobohkan dinding pembatas antar negara.” Sebagian lain yang mendukung ide
globalisasi berpendapat bahwa negara-negara tetap merupakan unsur utama
pembentuk tatanan dunia, “bagi mereka globalisasi merupakan kemajuan, Negara-
negara harus menerimanya jika mereka ingin berkembang dan memerangi
kemiskinan secara efektif.” (Stiglitz, 2012: 6) Membidik arah globalisasi memang
sulit, perubahan cepat sedang berproses. Dunia seakan berlari tanpa
keseimbangan, sulit terlihat jangkauan arahnya apalagi menentukan dengan pasti
sifat-sifat tatanan dunia yang menjadi muara. Fukuyama menekankan dalam
menghadapi era globalisasi setiap Negara harus mengarahkan kekuatan Negara
kearah tujuan-tujuan yang dianggap sah oleh rakyat yang dilayaninya, serta
menjalankan kekuasaan dibawah aturan hukum yang disepakati bersama. Aksi-
aksi terorisme, penyebaran penyakit, bertahannya tingkat kemiskinan, serta
merebaknya perang sipil, jelas merupakan sebuah gejala politik tentang kegagalan
negara menjalankan perannya dalam menghadapi tantangan global. Sudah saatnya
negara memperkuat perannya.(Fukuyama, 2005: xi). Globalisasi saat ini memang
tidak berpihak kepada kaum miskin dunia, meski demikian pilihan untuk
meninggalkan globalisasi juga tidak mungkin dilakukan sehingga permasalahan
mendasarnya adalah bukan pada globalisasi itu sendiri melainkan bagaimana
globalisasi itu dikelola. Tulisan ini dimulai dengan mengemukakan konsep
globalisasi sebelum menjelajahi implikasinya bagi peta politik dunia. Pembahasan
ini disusun menjadi tiga bagian utama; Bagian pertama akan mendefinisikan

5
globalisasi, Bagian kedua akan membahas dampak globalisasi terhadap politik
global dan bagian ketiga akan merefleksikan tantangan etika yang ditimbulkan
oleh realitas politik global, mengkaji pemikiran terkini tentang kondisi, dan
prospek politik global yang lebih manusiawi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa dampak-dampak globalisasi
C. TUJUAN
1. Untuk menegetahui dampak-dampak globalisasi

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dampak Positif Dan Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya
Dampak Positif Dan Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya. Dampak Dari
Perubahan Sosial budaya ini, adalah peninggalan nilai-nilai peradaban yang
tradisional, oleh bangsa atau masyarakat,yang telah dipengaruhi oleh nilai-nilai,
unsur-unsur dari Barat. Oleh karna itu, aspek yang mempengaruhi globalisasi
social budaya adalah dari aspek budaya Fashion, makanan, media massa dan juga
bahasa.
Pengaruh Positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya, Banyak sekali pengaruh
buruk akibat Globalisasi yang kita rasakan. Namun tentunya masih ada pengaruh
positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya yang dapat kita rasakan, atau mungkin
bagi sebagian banyak orang sudah mengalaminya.
1. Meningkatkan pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup,
pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa
lain yang telah maju.
2. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin,
mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.

B. Dampak Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya


Masuknya Budaya Barat Bagi Bangsa Indonesia , adalah dapat
menyebabkan:
1. Aculturasi
Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang
bertindak perlahan-lahan berubah menjadi tidak dipedulikan lagi. Budaya
atau kebiasaan pada masyarakat seperti memberikan salam dan mencium
tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan generasi muda sebagian besar
disebabkan oleh masuknya budaya Barat. Memberi salam atau mencium
tangan orang tua sudah tergantikan oleh “Cipika - Cipiki” yang diperkenalkan
budaya Barat. Padahal ini tidak sesuai dengan Bangsa Timur yang lebih
mengedepankan etika dalam bermasyarakat. Terlebih dalam Agama Islam
“Cipika - Cipiki” dianggap dosa bila dengan lawan jenis. Aculturasi juga

7
ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat melanggar aturan atau hukum.
Hal yang tidak biasa dalam masyarakat kini telah menjadi lazim untuk
dilakukan. Hal ini akibat kebebasan yang diajarkan budaya Barat sehingga
dirasa terlalu bebas tanpa disertai tanggung jawab.
2. Sikap Meniru
a) Cara berpakaian Barat yang identik dengan liberalisme, sangat bebas
dalam berpakaian. oleh karena tren pakaian dunia berkiblat pada bangsa
Barat, maka style/cara berpakaian bangsa Barat pun perlahan masuk
dalam budaya kita dan berpakaian sangat sexy dengan rok pendek sudah
mejadi hal yang lumrah. Padahal berpakaian seperti itu di Indonesia
sangat bertentangan dengan budaya dan adat, apa lagi kalau di masukkan
dalam peraturan agama islam yang mengharuskan kita berpakaian sopan
dan menutup semua aurat kita, jadi ini sangat bertentangan dengan gaya
berpakaian orang Indonesia.
b) Meniru perilaku yang buruk Banyak sekali adegan dalam film Barat yang
tidak sepatutnya dicontoh oleh kaum muda. Misalnya, perkelahian antar
pelajar dan adegan-adegan kekerasan lainnya serta pelajar yang
terintimidasi atau sering ejek dan diganggu dalam sekolah, sifat tawuran
dan saling mengejek Antara sesama pelajar di Indonesia sudah sering
terjadi belakangan ini, padahal kalau kita lihat pada masa-masa lalu
tidak ada yang namanya tawuran maupun saling mengejek Antara pelajar
di Indonesia.
c) Meniru Idola Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh seperti
aktris/actor atau penyanyi, pasti ingin sama persis menjadi seperti
idolanya, setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian. Cara berpakaian
para aktris/actor atau penyanyi dari barat (luar Indonesia) sangat
bertentangan dengan cara berpakaian di Indonesia bahkan ada yang
bahkan dianggap tak lazim bahkan mungkin dapat dikatakan “gila”. Tapi
semua itu seolah tak berarti dan tak diindahkan oleh kaum muda di
Indonesia, dan tetap diikuti.

8
Kemajuan IPTEK adalah dampak positif dari globalisasi dalam bidang
Teknologi, namun ini sedikit banyak membawa dampak negatif bidang Sosial
Budaya yang diantaranya melahirkan gaya hidup yang :
1. Individualistis Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita pergi keluar
rumah, menyapa tetangga ataupun mengobrol. Namun dizaman modern
ini, hanya dengan duduk dialam rumah dengan internet, bahkan kita bisa
bersosialisasi dengan orang-orang yang berada sangat jauh. Inilah akar
dari individualistis yang tercipta karena tidak bersosialisasi secara
langsung. Hal ini akan sangat merusak karena menciptakan seseorang
dengan sikap yang tidak memperdulikan orang lain selain dirinya.
2. Pragmatisme adalah sikap yang menilai sesuatu dari untung ruginya bagi
diri sendiri. Padahal menolong tanpa pamrih adalah pelajaran dasar dalam
bermasyarakat. Tapi semakin majunya jaman, menyebabkan lunturnya
nilai-nilai gotong royong dan tolong-menolong dalam hal-hal kebaikan.
Individu lebih mengarahkan pada kegiatan yang menguntungkan dirinya
saja
3. Materialsme adalah doktrin yang menyatakan bahwa kenyamanan,
kesenangan, dan kekayaan merupakan satu-satunya tujuan atau nilai
tertinggi. materialisme adalah kecenderungan untuk lebih peduli dengan
materi dari pada rohani atau tujuan dan nilai intelektual. Materialisme
adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk
kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra dimana
agama mengatakan ada entitas selain entitas material yaitu roh, jin, setan
dan malaikat, serta meyakini adanya tuhan (Allah).
4. Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola hidup yang menganggap
bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.
Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta pora, dan
berpoya-poya merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan
bagi orang lain atau tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya
satu kali, sehingga mereka merasa ingin menikmati hidup senikmat-
nikmatnya.

9
5. Konsumerisme merupakan paham dimana seseorang atau kelompok
melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang
barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara
sadar dan berkelanjutan. Dan inilah hal yang paling sering terjadi seperti
berbelanja pakaian terlalu banyak.

C. Dampak Globalisasi di Bidang Politik


Globalisasi tidak hanya meliputi bidang ekonomi, namun meliputi segala
aspek kehidupan masyarakat. Aspek politik pun tidak luput dari globalisasi
tersebut. Ketika mendengar ungkapan "politik global" yang ada di benak kita
adalah percaturan perebutan kekuasaan, dan pengaruh di dunia global antara
kekuatan-kekuatan besar di dunia. Percaturan tersebut kadang berupa proses
politik yang melibatkan banyak negara, lembaga internasional dan kepentingan
kelompok tertentu. Percaturan tersebut juga kadang terjadi dengan diwarnai
pertempuran antar kekuatan militer yang menyimpan banyak kepentingan di
belakangnya, seperti yang kita saksikan dalam pertempuran-pertempuran di Israel
dan Iraq. Seperti sebuah negara, dunia global telah mempunyai dinamika
politiknya sendiri.
Bagi Indonesia sendiri banyak juga hal-hal positif yang bisa dirasakan oleh
bangsa dari dinamika bidang politik global saat ini, namun rasanya lebih banyak
lagi dampak-dampak negatif yang telah dirasakan oleh bangsa kita, baik
pemerintahnya maupun masyarakatnya. Bangsa kita lebih banyak menjadi korban
percaturan politik global ataukah menjadi pemeran.
Rasanya sejauh ini bangsa kita lebih banyak menjadi korban dari pada
menjadi pemeran dalam percaturan politk global. Suatu contoh, belitan hutang
luar negeri yang tidak kunjung lepas, nilai tukar mata uang kita yang terus
terpuruk, perusahaan-perusahaan asing yang menguasai ladang-ladang mineral
kita, tenaga kerja kita yang dibeli secara murah di luar negeri, aset-aset penting
kita juga tidak sedikit yang dikuasai oleh kekuatan asing dan bahkan kebutuhan
dasar seperti beras di negeri kita yang subur itu juga telah tergantung pada pasar
asing. Di lain pihak bangsa kita juga ternyata sama sekali tidak tahan terhadap
dengan kekuatan-kekuatan destruktif global seperti gerakan terorisme, sparatisme,

10
radikalisme dan bahkan jaringan obat terlarang global. Ini menunjukkan betapa
nasionalisme bangsa kita sebenarnya telah banyak terkikis oleh internasionalisme.
Dampak positif Globalisasi dibidang Politik
1. Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan
terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
2. Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-
undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat
banyak.
3. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang
lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
4. Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi
sebatas penjaga keamanaan, kedaulatan, dan ketertiban negara yang
profesional.

Dampak negatif Globalisasi dibidang Politik


1. Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban
negara semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung
jawab pihak tentara dan polisi.
2. Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat
secara global.

D. Dampak Globalisasi Dibidang Ekonomi


Tahukah Anda Bahwa Perekonomian paling merasakan dampak positif
globalisasi. Ini disebabkan karena Perkembangan industri begitu pesat,
perdagangan bisa terjadi lintas negara serta membuka pasar tenaga kerja
internasional. Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi
antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
1. Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara,
dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan
baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah,
infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang
kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.

11
2. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk
memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk
portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia.
3. Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan
tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf
profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman
internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara
berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin
mudah dan bebas.
4. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan
cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan
teknologi, antara lain melalui: TV,radio, media cetak dll. Dengan jaringan
komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke
berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC,
celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya
selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa-
menuju pada selera global.
5. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan
penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan
demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat,
ketat, dan fair.

Dampak positif dari globalisasi ekonomi diantaranya:


1. Produksi global dapat ditingkatkan Pandangan ini sesuai dengan teori
'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan
perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih
efesien , output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan
yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan
tabungan.
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara Perdagangan
yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara

12
mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan
konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu,
konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga
yang lebih rendah.
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan luar negeri yang
lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh
lebih luas dari pasar dalam negeri.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh
negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga
ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh
negara-negara berkembang.
5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Pembangunan
sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan
oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali
memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri
terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar
modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang
dibutuhkan tersebut.

Dampak Negatif dari globalisasi ekonomi diantaranya:


1. Menghambat pertumbuhan sektor industri. Salah satu efek dari globalisasi
adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas.
Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat
lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada
industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian,
perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada
negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih
cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki
perusahaan multinasional semakin meningkat.

13
2. Memperburuk neraca pembayaran. Globalisasi cenderung menaikkan
barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu
bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk
kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap
neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi
dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang
bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan
(pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak
berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil Salah satu efek penting dari
globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin
besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar
saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir
masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah
baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana
dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung
menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot.
Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk
kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang Apabila hal-hal
yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya
dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk.
Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek
pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan
menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin
bertambah buruk.

14

Anda mungkin juga menyukai