A. Pendahuluan
Kemajuan hidup manusia saat ini selalu berhubungan dengan keberadaan
teknologi, bahkan dalam bidang kemasyarakatan dan pendidikan.
Teknologi mencakup perangkat apa pun yang membuat hidup manusia
lebih mudah. Indonesia harus bersaing dalam pengembangan dan
penerapan proses peningkatan teknologi untuk menjawab tantangan zaman
di abad kedua puluh ini. Selain itu, karena di seluruh dunia berusaha untuk
menjadi lebih modern dan global, organisasi yang menyediakan peralatan
teknologi harus mengejar kemajuan teknologi. Internet, kependekan dari
"jaringan terhubung", adalah jaringan komputer yang terhubung satu sama
lain melalui Protokol Internet (IP) dan merupakan salah satu teknologi
yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Internet telah mampu
mengubah banyak aspek kehidupan manusia sejak munculnya pada tahun
1969 dan kemajuan pesat berikutnya pada tahun 1993-1994. Lebih khusus
lagi dalam hal kebebasan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi di
seluruh dunia. Internet memiliki efek negatif yang signifikan dibandingkan
dengan banyaknya keuntungan dan kemudahan yang ditawarkannya.
Keseluruhan, efek buruk pemakaian Internet terutama ialah masyarakat
lebih memilih berkomunikasi melalui media berbasis Internet
dibandingkan tatap muka, sehingga mengurangi sosialisasi. Kedua,
beranda depan hampir setiap situs Internet penuh dengan gambar dan
adegan pornografi dan kejahatan lainnya tanpa filter. Ini pasti akan
berdampak buruk pada perkembangan generasi penerus. Jika ini dibiarkan,
penerus muda Indonesia, terutama mereka yang lahir dan dibesarkan di era
teknologi tinggi, akan mengalami korupsi sosialisai dan moral..
Kemerosotan sosialisasi dan adab dapat berdampak besar atau kecil pada
kehidupan dan kesehatan negara di masa yang akan datang. Ini dapat
terjadi dalam jangka panjang atau jangka pendek. Akibatnya, mengatasi
degradasi adab dan sosialisasi saat ini sangat penting. Kembali ke prinsip-
prinsip Pancasila adalah suatu cara untuk mengatasi masalah ini. Spesifik,
penerus muda dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan harus
berpegang teguh pada prinsip-prinsip Pancasila. Maka dari itu, jika
mahasiswa ingin sukses, mereka wajib mempunyai karakter yang kuat dan
tangguh.
B. Kesimpulan Persoalan
Menurut dasar masalah sebelumnya, mari kita bahas persoalan berikut ini :
1. Bagaimanakah kehidupan Pancasila saat ini?
2. Untuk alasan apa ciri-ciri sangat penting di era informasi?
3. Bagaimana membangun identitas yg Unggul di era digital?
4. Bagaimana Pancasila bisa diimplementasikan pada generasi milenial?
C. Tujuan
Pertama, tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Pancasila saat ini berdiri dan berkembang. Yang kedua untuk mengetahui
ciri-ciri generasi milenial,Selanjutnya mencari tahu cara menumbuhkan
identitas yang unggul dan tujuan akhir untuk mengetahui implementasi
nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial.
Pembahasan
Penutup
A. Kesimpulan
Secara umum, Pancasila adalah falsafah dan pandangan hidup bangsa
Indonesia tentang bagaimana menjalankan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Sejauh ini,
Pancasila sebagai sistem nilai telah membuktikan kualitasnya di mata
dunia.. Namun kenyataannya, nilai-nilai Pancasila yang selama ini bersifat
individualistis justru tergerus oleh globalisasi. Pancasila sudah tidak bisa
lagi dijadikan alat untuk melawan dampak globalisasi saat ini. Dalam
konteks ini, Pancasila dapat dianggap sebagai entitas tanpa substansi.
Generasi milenial adalah yang paling dekat dengan teknologi. Generasi
1980–2000 termasuk dalam kategori ini. Oleh karena itu, generasi yang
paling banyak menggunakan internet saat ini adalah generasi milenial.
Dengan ketergantungan yang besar terhadap internet, generasi milenial
lebih suka menggunakan internet sebagai sumber informasi dan
komunikasi karena mereka percaya bahwa itu lebih cepat dan mudah
digunakan.. Jika Anda menggunakan Internet dengan cara yang tepat dan
teratur, tentunya akan ada banyak keuntungan. Kita akan rugi jika tidak.
Selain itu, banyak mahasiswa saat ini menggunakan teknologi internet
untuk hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan. Akibatnya, Pancasila
memiliki peran yang sangat penting untuk mempertahankan identitas
bangsa Indonesia di era globalisasi saat ini. Selain itu, prinsip-prinsip
Pancasila harus menjadi ciri khas masyarakat Indonesia, seperti halnya
Pancasila menjadi jati diri bangsa Indonesia. Akibatnya, generasi milenial
harus dibangkitkan kembali nilai-nilai Pancasila. Ada banyak cara untuk
memperbarui prinsip-prinsip Pancasila. Yang pertama adalah penerapan
prinsip-prinsip Pancasila dalam semua bidang pendidikan di institusi
pendidikan, baik formal maupun non-formal. Langkah kedua adalah
memberikan contoh bagaimana prinsip-prinsip Pancasila dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Langkah ketiga adalah diskusi dan penelitian
ilmiah.Terakhir, Pancasila harus diperbarui melalui media sosial.
Tantangan dan peluang di era digital tidak hanya menghadirkan tantangan
baru, namun juga peluang bagi mahasiswa. Dengan membangun karakter
sesuai nilai-nilai Pancasila dan memanfaatkan peluang di bidang
teknologi, kewirausahaan, pembelajaran online, jaringan global dan konten
digital, mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang di era digital yang
penuh dengan potensi ini. Berkat kepribadian mereka yang kuat, motivasi
mereka yang kuat, membekali mereka dengan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan akan memungkinkan mereka untuk sukses
sebagai pemimpin masa depan di era digital yang terus berubah.
Daftar Pustaka
Menurut Kailan (2006), Pancasila sebagai dasar filosofis dan ideologis bangsa dan
negara Indonesia harus direvitalisasi dan dihidupkan kembali.
Universitas Gajahmada di Yogyakarta.
Louis Leahy, 2001. Siapa sebenarnya manusia? (Analisis Filosofis dari Manusia).
Published in Yogyakarta by Kanisius Mangunwijaya, YB (Editor).
Teknologi dan Pengaruh Terhadap Budaya Yayasan Obor Indonesia,
Jakarta.
Wiyono, Suko. Revitalisasi Pancasila dalam kehidupan nasional dan nasional. Eko
Priyo, Malang: Wisnuwardhana Malang Press Utomo, 2008. Mediakom,
Yogyakarta: Koneksi Internet untuk PC, Laptop, dan HP.
Nuran Wibisono, 2016. Memahami Generasi Galau dapat ditemukan secara online
di https://tirto.id/memahami-generasi-galau-cY, dan dapat diakses pada 5 Juli
2017.
RezitaRani, 2017. Ciri-ciri yang Dimiliki Generasi Millennial Sebagai Anak
Millennial, Kamu Setuju Nggak Nih? (Online)—diakses pada 5 Mei 2017—di
http://trivia.id/post/ciri-ciri-generasi-millennial-sebagai-anak-millennial-kamu-
setuju-nggak-nih-1489737777.