Anda di halaman 1dari 3

Inklusi Pendidikan Menuju Era Society 5.

0 dan Peran Generasi Muda sebagai


Agent of Change
Bagas Rezky Prasetyo
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Tidar

P ada tahun 2045 mendatang, kemerdekaan Indonesia usianya sudah mencapai 1


abad. Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbesar ke-4 di
dunia, hal itu perlu menjadi perhatian bagi kita untuk mencari peluang ke depan,
bahkan keterampilan anak usia sekolah dasar dalam menggunakan internet justru
meningkat lebih cepat dibandingkan orang tua. Pada dekade terakhir ini, teknologi
digital telah menjadi budaya oleh kebanyakan orang, ponsel banyak digunakan oleh
anak-anak hingga orang dewasa.
Perkembangan teknologi bertumbuh sangat cepat dan pesat. Teknologi memegang
peranan penting dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, misalnya pada masa
sekarang ini untuk berinteraksi bisa menggunakan teknologi, untuk mendapat informasi,
untuk bertransaksi, untuk belajar, dan mencari informasi menggunakan teknologi.
Perkembangan teknologi menjadi manfaat besar bagi kemajuan peradaban manusia,
pekerjaan yang sebelumnya harus menggunakan kekuatan fisik manusia, kini bisa
dikerjakan oleh mesin otomatis.
Society 5.0 adalah masyarakat yang mampu menyelesaikan tantangan dan permasalahan
sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi yang ada di era revolusi industri 4.0.
konsep ini merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep sebelumnya. Dari yang
diketahui bahwa era society 1.0 merupakan masa berburu, society 2.0 merupakan era
bercocok tanam, society 3.0 merupakan era industri ketika manusia sudah mulai
menggunakan mesin untuk aktivitasnya, society 4.0 merupakan era manusia sudah
mengenal internet, dan society 5.0 merupakan era saat teknologi menjadi bagian dari
manusia itu sendiri.
Era society 5.0 memberikan pengaruh penting bagi pendidikan, terutama bagi peserta
didik dan guru dalam proses belajar mengajar. Meningkatnya teknologi informasi
menjadi peluang dan tantangan bagi pendidik. Dengan kemajuan teknologi tentunya
dalam dunia pendidikan memanfaatkan hal tersebut guna menunjang pembelajaran.
Pada saat ini, sudah mulai menggunakan media teknologi dalam kegiatan berlajar di
kelas, seperti proyektor untuk menampilkan materi yang akan dipelajari, bahkan
memberikan tugas dan menggunakan tugas pun bisa menggunakan media elektronik
seperti handphone, mencari materi atau bahan belajar juga mudah dengan adanya media
elektronik, semua yang kita inginkan dan kita cari pasti ada di media elektronik.
Komponen utama era society 5.0 ini adalah manusia itu sendiri, yang bisa menciptakan
inovasi baru pada perkembangan teknologi dan mampu meminimalisir kesenjangan
manusia dan masalah ekonomi di kemudian hari dan masa yang akan datang. Generasi
muda, sebagai agent of change adalah seseorang yang mampu mendorong orang lain
untuk bisa mengubah pemikiran dan tingkah laku yang kuno, bertindak untuk
perubahan dalam pembangunan bangsa. Pada masa yang akan datang, generasi muda
inilah yang akan meneruskan kepemimpinan dan tatanan negara, akan tiba masanya
generasi muda yang akan memimpin untuk kemajuan bangsa.
Sebagai generasi muda penerus bangsa, harus memiliki kemampuan beradaptasi dan
memiliki kompetensi. Generasi muda harus mampu beradaptasi dengan perkembangan
zaman, dan meningkaktkan kompetensi agar mampu berkembang dan bersaing di
tengah perkembangan zaman. Generasi muda harus memiliki karakter yang kolaboratif,
emansipatif, kreatif, inovatif, dan inklusif. Kita diajarkan untuk bekerja sama, sebagai
bentuk positif simbiosis mutualisme dan belajar mengontrol ego masing-masing.
Generasi muda juga harus mengedepankan kesetaraan bahwa setiap individu
mempunyai kedudukan dan hak yang sama dalam aspek kehidupan. Menjadi kreatif
juga keharusan bagi generasi muda karena kreativitas yang dimiliki setiap individu akan
sangat berguna pada masa mendatang dalam menghadapi setiap persoalan, sehingga
mampu melahirkan ide atau gagasan dengan berbagai macam solusi. Generasi muda
pantang terdiam pada zona nyaman saja, berusahalah membuat dan melakukan hal baru
dan gagasan baru sebagai bekal pengalaman di masa mendatang. Melalui nilai inklusif,
kita diajarkan untuk membudayakan lingkungan sosial, dan menghargai perbedaan.
Generasi muda harus mempunyai daya pikir yang kritis, karena dengan pesatnya
perkembangan teknologi dan komunikasi serta tekanan globalisasi, mengharuskan
generasi muda untuk mampu mengerahkan pikiran dan potensi sumber daya yang
dimiliki setiap masyarakat untuk bisa bertahan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai