Anda di halaman 1dari 3

015

Robbi Prasetyo, S.H merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Muhammdiyah Malang pada
tahun 2022. Saat ini Robbi sedang menjalankan Magang Advokat di Kantor Hukum yang artinya
Robbi sedang menggeluti dunia hukum sejak duduk di bangku kuliah hingga sekarang. Sebagai pegiat
praktisi hukum di usia 24 tahun kurang 2 bulan, Robbi juga giat dalam berorganisasi kepemudaan
yaitu anggota Pemuda LIRA Kota Malang. Robbi juga tiada hentinya untuk menyuarakan kepada
lingkungan sekitar tentang peran pemuda sebagai ujuk tombak pembangunan negara.
015

Kepemudaan merupakan masa penting dalam kehidupan seseorang, di mana individu mengalami
perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan. Kepemudaan juga menjadi tonggak bagi
perkembangan pribadi dan kemajuan suatu bangsa. Dalam esai ini, kita akan menjelajahi pentingnya
kepemudaan, tantangan yang dihadapi oleh para pemuda, serta peran penting pemerintah dan
masyarakat dalam memfasilitasi pertumbuhan dan kembangkan mereka. Hal ini akan didukung
dengan data dan referensi yang relevan. Data menunjukkan bahwa populasi pemuda di banyak negara
sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Menurut Statistik Pemuda Indonesia yang
diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pemuda (usia 16-30 tahun) diperkirakan
mencapai 65,82 juta jiwa atau hampir seperempat (24%) penduduk Indonesia. Jumlah ini
mencerminkan potensi besar yang dimiliki oleh pemuda dalam membentuk masa depan Indonesia.
Namun, kepemudaan juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang kompleks. Di antara tantangan
tersebut adalah tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan pemuda. Menurut data Badan Pusat
Statistik mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TBT) berdasarkan kelompok umur, penduduk
berusia 15-24 tahun tercatat dalam kategori TPT sebesar 20,63 persen pada 2022. Jumlah itu lebih
banyak dibandingkan penduduk usia 25-29 tahun (3,36 persen) dan 60 tahun ke atas (2,85 persen).

Selain itu, pemuda juga menghadapi tantangan seperti akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas,
kurangnya peluang untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan, kemiskinan, serta masalah
kesehatan mental dan fisik. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, pemerintah dan masyarakat
harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan pemuda. Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan kebijakan dan
program yang mendorong inklusi sosial dan ekonomi pemuda. Ini termasuk investasi dalam
pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembukaan lapangan kerja. Melalui kebijakan yang
memprioritaskan pemuda, pemerintah dapat membantu mengurangi pengangguran dan kemiskinan
pemuda, serta memberikan peluang yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, masyarakat juga dapat berperan dalam mendukung kepemudaan. Masyarakat dapat
memberikan mentoring dan dukungan emosional kepada pemuda, serta menciptakan ruang yang
aman dan inklusif bagi mereka untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya.
Organisasi masyarakat sipil juga dapat memberikan platform bagi pemuda untuk berbicara dan
mengadvokasi isu-isu yang relevan bagi mereka. Hal ini membantu membangunkan para Pemuda
yang sedang rebahan dengan memainkan sosial media berjam-jam sebagaimana data yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menyatakan bahwa
kelompok usia 19-34 tahun memiliki penetrasi internet sebesar 98,64%. Pemuda juga harus sadar
akan tanggung jawab mereka terhadap diri sendiri dan masyarakat. Mereka perlu berusaha
015

mengembangkan keterampilan kepemimpinan, mempelajari nilai-nilai etika dan tanggung jawab,


serta berkontribusi pada pembangunan masyarakat. Pemuda juga harus memanfaatkan teknologi dan
media sosial dengan bijak, sehingga dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam dunia digital.

Dalam kesimpulannya, kepemudaan adalah masa penting dalam kehidupan seseorang. Meskipun
dihadapkan pada berbagai tantangan, kepemudaan juga merupakan masa peluang. Dengan dukungan
dari pemerintah, masyarakat, dan kesadaran diri yang kuat, pemuda dapat mengembangkan potensi
mereka dan memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat dan negara.

Referensi:
1. Badan Pusat Statistik (2022) “STATISTIK PEMUDA INDONESIA”
2. CNN Indonesia. Pengangguran RI Tembus 8,42 Juta Orang di 2022. Diakses dari:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230219133919-92-914985/pengangguran-ri-tembus-
842-juta-orang-di-2022

Anda mungkin juga menyukai