Anda di halaman 1dari 6

Nama: Adriano Mahdi Pratama

NIM: 235080400111037

Cluster : 46

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

ARKANA 61

Hambatan dan Strategi untuk Terjun dalam Dunia Kerja

Pemuda merupakan kunci peran untuk Pembangunan Nasional . Pemuda


memegang peran penting bagi bangsa untuk perubahan, inovasi dan kemajuan-
kemajuan lainnya. Kerangka pembangunan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berdaya saing ditujukan untuk menciptakan manusia yang inovatif,
cerdas, dan kreatif. Kualitas pemuda yang tinggi akan melahirkan sumber daya
manusia yang mampu menghadapi rintangan dalam berbagai aspek untuk
kemajuan bangsa. Kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh para pemuda
merupakan modal yang dapat dikembangkan demi kemajuan sumber daya
manusia. Upaya peningkatan kualitas pemuda salah satunya adalah pendidikan.
Pendidikan merupakan dasar bagi para pemuda untuk menimba ilmu dan meraih
banyak pengalaman baik untuk bersosialisasi maupun berpikir kritis. Banyaknya
bekal yang telah di siapkan semasa menempuh pendidikan dapat dijadikan modal
bagi pemuda untuk terus berjuang ke tahap selanjutnya. Wajib pendidikan 12
tahun oleh pemerintah rasanya cukup melahirkan pemuda pemudi yang berpotensi
besar untuk terjun dalam dunia kerja. Setelah terpenuhi layanan dasar dalam
lapisan pembangunan individu, selanjutnya pemuda diharapkan mendapat akses
terhadap pekerjaan yang lebih baik serta layak sehingga terpenuhi penghidupan
yang sejahtera. Sehingga tak jarang bagi lulusan SMA untuk bekerja dan tidak
lanjut kuliah. Sebagai wadah bagi para pemuda untuk terus berkarir, pemerintah
pun tidak tinggal diam. Program yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia untuk
memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para pencari kerja adalah Program
Kartu Prakerja. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi
kepada para pencari kerja agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar
kerja. Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan pengembangan usaha
pada sektor informal. Sektor informal membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang membutuhkannya. Sektor informal di Indonesia meliputi usaha
kecil dan menengah (UKM), usaha mikro, pedagang kaki lima, pengrajin, dan
pelaku usaha lain yang tidak terdaftar atau beroperasi di luar sektor formal. Oleh
karena itu, diperlukan data yang akurat dan mutakhir khususnya yang berkaitan
dengan pemuda sebagai perencanaan, target/sasaran pembangunan,
pengambilan kebijakan dan evaluasi pembangunan.
Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) sendiri merupakan alat ukur pembangunan
pemuda di lima dom

ain dasar yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan


kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
Dari lima aspek dalam Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), lapangan dan
kesempatan kerja adalah yang paling menarik untuk dibahas. Bidang lapangan
dan kesempatan kerja mengalami penurunan yang salah satu faktornya
dikarenakan terdampak Covid-19 pada rapat Koordinasi Evaluasi Capaian Indeks
Pembangunan Pemuda (IPP) 2021 dan Pencapaian Target Pembangunan
Pemuda Tahun 2022. Berdasarkan laporan indeks pembangunan pemuda tahun
2021, Jawa Timur termasuk dari 7 provinsi yang tidak mengalami perubahan atau
disebut stagnan dalam nilai indeks domain lapangan dan kesempatan kerja pada
2019 hingga 2020. Dapat dikatakan bahwa sebelum wabah Covid-19, Provinsi
Jawa Timur masih dikatakan aman karena tidak mengalami penurunan. Namun
tetap saja, wabah Covid-19 banyak merugikan berbagai aspek dalam negara.

Tak hanya wabah Covid -19 yang merajalela, terdapat faktor-faktor lain yang
menjadikan alasan turunnya IPP dalam bidang lapangan dan kesempatan kerja.
Faktor lainnya yang pertama adalah banyaknya para pencari kerja tidak sebanding
dengan lapangan pekerjaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia sehingga
angkatan usia kerja tersebut tidak mendapatkan pekerjaan. Yang ke dua adalah
kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan di kota ,
dan sedikitnya pemerataan lapangan pekerjaan di desa. Banyak pendirian suatu
industri di tempat yang padat penduduknya. Mereka memiliki perhitungan bahwa
lebih baik mendekati para tenaga kerja. Adapula yang mendirikan di daerah yang
tidak padat penduduknya hanya karena untuk mendekati sumber daya alamnya.
Sangat jarang industri menyerap tenaga kerja yang banyak akan didirikan di
daerah desa yang sedikit penduduknya. Sehingga perlu kontribusi pemerintah dan
pihak swasta untuk sadar mendirikan lapangan pekerjaan di desa. Namun
padatnya penduduk suatu kota bisa saja tidak sebanding dengan daya tampung
suatu perusahaan seperti halnya faktor pertama. Yang ke tiga adalah kurangnya
informasi bagi dua pihak yakni antara dari pihak perusahaan yang kurang
menyebarluaskan lowongan pekerjaan melalui media sosialnya maupun dari para
pencari kerja yang masih buta teknologi atau bisa juga karena tidak memiliki
koneksi/kenalan untuk mendapatkan informasi tersebut. Mereka yang memiliki
koneksi cenderung mudah mendapat informasi dan lolos tahap-tahap penyaringan
calon karyawan. Maka dapat disimpulkan bahwa memiliki koneksi menjadi poin
tambahan bagi para pencari kerja. Yang ke empat adalah maraknya modus-modus
penipuan di media sosial terkait lowongan pekerjaan. Hal tersebut membuat para
pencari kerja kebingungan mana lowongan yang benar dan tidak. Mulai dari
penawaran gaji tinggi dengan pekerjaan yang mudah hingga wajib membayar
untuk biaya wawancara menjadi jebakan bagi para pencari kerja.

Kemudian terdapat beberapa dampak negatif yang timbulkan oleh permasalahan


tersebut. Yang pertama, ditinjau dari segi ekonomi, hal tersebut akan
meningkatkan jumlah kemiskinan. Biaya hidup terus berjalan sedangkan
pemasukan tidak ada. Ini akan membuat mereka tidak dapat mandiri dalam
menghasilkan finansial untuk kebutuhan hidup. Yang ke dua, diitinjau dari segi
sosial, dengan adanya permasalahan tersebut maka akan meningkatkan jumlah
kemiskinan, dan banyaknya pengemis, gelandangan, serta pengamen. Yang dapat
mempengaruhi terhadap tingkat kriminal, karena sulitnya mencari pekerjaan, maka
banyak orang melakukan tindak kejahatan seperti mencuri, merampok, dan lain –
lain untuk memenuhi kehidupan mereka. Yang ke tiga, ditinjau dari segi politik
maka akan banyaknya demonstrasi yang terjadi. Yang akan membuat dunia politik
menjadi tidak stabil, banyaknya demonstrasi para serikat kerja karena banyaknya
pengangguran yang terjadi. Yang ke empat, hal tersebut menyebabkan
pendapatan pajak pemerintah berkurang, pengangguran yang disebabkan oleh
rendahnya tingkat kegiatan ekonomi, pada gilirannya akan menyebabkan
pendapatan pajak yang diperoleh pemerintah akan menjadi sedikit.

Yang memperparah keadaan adalah mereka memilih untuk tetap menganggur


daripada berusaha membuka lapangan pekerjaan atau mendirikan wirausaha.
Padahal dengan berwirausaha kita dapat mengorganisir kemampuan diri dalam
manajemen uang dan waktu yang lebih detail. Sehingga mampu meningkatkan
kemampuan diri walaupun usaha yang didirikan masih dalam skala kecil. Lewat
sebuah usaha, pemuda bisa bebas berekspresi dan menuangkan ide kreatif
miliknya. Selain itu, keberadaan para wirausahawan juga dianggap berkontribusi
dalam pertumbuhan perekonomian bangsa. Selain itu, wirausaha juga berperan
untuk memajukan di bidang teknologi dalam proses produksinya, menciptakan
produk yang berkualitas, dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
bersaing. Pemuda diharapkan memiliki semangat juang untuk berwirausaha
karena dengan berwirausaha pemuda memiliki banyak potensi untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Dengan berwirausaha,
pemuda mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi para pemuda lainnya. Alih-
alih mencari lowongan tenaga kerja, pemuda dapat membuka daya tampung
tenaga kerja yang dibutuhkannya. Karena dalam berwirausaha memiliki peran
dalam perekonomian nasional salah satunya yaitu menyediakan sejumlah
lapangan kerja. Hal tersebut dapat mengurangi tingkat pengangguran dan
menunjang kehidupan sosial yang lebih percaya diri. Peran wirausaha sendiri
dalam perekonomian Indonesia yakni yang pertama adalah membuka jenis
lapangan kerja baru yang lebih kreatif dan menyerap tenaga kerja dengan talenta
baru. Wirausaha juga dapat mengenalkan produk baru dan kualitas baru dari suatu
produk. Hal ini mampu menunjukkan peningkatan inovasi pemuda di Indonesia.
Yang kedua adalah mampu mengurangi kesenjangan ekonomi. Karena dengan
berwirausaha, akan membantu untuk menurunkan tingkat pengangguran yang ada
di suatu daerah. Dengan bekerja maka masyarakat akan mendapatkan
penghasilan sehingga kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin bisa
berkurang.

Tak hanya berguna untuk kemajuan bangsa, wirausaha juga mampu menjadikan
pemuda untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada. Peluang untuk membuka
lapangan baru maupun terjun dalam suatu usaha. Kemampuan untuk menjadi
generator penggerak perekonomian di suatu daerah bagi bangsa yang dapat di
raih melalui wirausaha. Pemuda akan menjadi pribadi yang lebih tangguh, unggul
dan berani serta mampu menguntungkan bagi orang lain. Pemuda akan
membentuk karakter diri untuk menjadi taat akan peraturan dan hukum pemerintah
yang mana sangat dibutuhkan proses berjalan usahanya. Melalui wirausaha,
pemuda dituntut untuk mampu menghadapi rintangan dalam dunia kerja untuk
kemajuan dan peningkatan kualitas diri.

Karakteristik yang perlu dimiliki seorang wirausahawan di antaranya sebagai


berikut. Yang pertama, wirausahawan harus memiliki keberanian dan kreatif.
Seorang wirausahawan tidak boleh takut untuk terus berjuang dan akan berusaha
untuk mewujudkan mimpinya serta membuat ide dan mengembangkan usahanya
dengan kreativitasnya. Yang ke dua adalah wirausahawan harus berani dalam
mengambil banyaknya risiko dalam skala apa pun baik risiko itu akan
merugikannya dalam skala besar maupun kecil. Dengan berani untuk mengambil
risiko, seorang wirausahawan akan belajar untuk meminimalkannya salah satunya
dengan cara pengambilan keputusan yang tepat. Yang ke tiga adalah
wirausahawan harus mampu untuk analisis yang tepat dalam menjalankan
usahanya. Tidak bisa dengan kemampuan menalar untuk menjalankan usahanya.
Yang ke empat adalah wirausahawan harus memiliki semangat dan kemauan
keras dalam mewujudkan serta mengembangkan usahanya. Wirausahawan harus
terus berusaha untuk dapat beradaptasi serta mengikuti perkembangan teknologi
demi kemajuan usahanya. Yang ke lima adalah wirausahawan harus selalu
berorientasi pada masa depan. Perkembangan teknologi yang cepat dan selalu
mengalami perubahan dan peningkatan yang membuat seorang wirausahawan
harus dapat beradaptasi serta mengaplikasikannya dalam usahanya. Yang ke
enam adalah wirausahawan harus memiliki jiwa leadership dalam menjalankan
usahanya. Jiwa leadership mampu memberikan wirausahawan wewenang dan
pengarahan yang bertujuan untuk kemajuan usahanya. Yang ke tuju adalah
wirausahawan tidak boleh memiliki sifat individualisme yang berlebih. Memang
terkadang seorang pemimpin harus mengambil suatu keputusan sendiri untuk
kedepannya. Namun sifat individualis yang dominan akan menindas para
pekerjanya. Yang mana akan membawa dampak negatif bagi usahanya. Dengan
karateristik tersebut mampu menjadi tolak ukur bagi pemuda untuk menjadi
wirausahawan yang baik dan terstruktur. Baik dalam peningkatan diri maupun
peningkatan dalam laju perekonomian bangsa.

Dengan adanya wirausaha, pemuda diberi kesempatan untuk terus berkembang


dan berjuang dalam hal positif untuk kemajuan bangsa. Banyak dampak positif dari
adanya wirausaha bagi pemuda yang telah dijelaskan diatas. Tak heran jika
sekarang mulai banyak yang memulai usaha rintisan walaupun masih dalam skala
kecil. Kita tidak pernah tau bahwa skala kecil bisa saja menjadi skala besar hingga
ke pasar internasional. Yang mana hal tersebut mampu mengahasilkan devisa
bagi negara. Kita sebagai pemuda yang memegang generasi emas harus terus
berupaya, bersinergi, berjuang untuk masa depan yang lebih baik. Tak ada
salahnya untuk mencoba hal baru, mencoba menjadi pelopor dan pendiri. Kita
tidak bisa untuk terus berjalan di tempat dalam zona nyaman. Berleha-leha untuk
menikmati kejayaan orang tua. Nasib negara ada dalam genggaman pera pemuda
pemudi. Diharapakan banyak pemuda yang masih dalam zona nyaman agar
tergoyah hatinya untuk melakukan pergerakan. Pergerakan yang mampu
meningkatkan pembanguna pemuda dan pembangunan bangsa. Bangsa yang
maju adalah bangsa yang melahirkan pemuda pemudi dengan kualitas yang
hebat. Pemuda pemudi yang menjadi pondasi kokoh untuk menyokong
perekonomian bangsa. Mari kita kuatkan mental kita untuk mempersiapkan diri
memajukan bangsa melalui wirausaha.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemenkopmk.go.id/perlu-kerja-keras-bersama-untuk-tingkatkan-
indeks-pembangunan-pemuda
https://ipp.kemenpora.go.id/faq#:~:text=Indeks%20Pembangunan%20Pemuda
%20atau%20IPP,pemuda%20di%20Indonesia%20dan%20provinsi.
https://perpustakaan.bappenas.go.id/e-library/file_upload/koleksi/migrasi-data-
publikasi/file/Unit_Kerja/Direktorat%20KPAPO/
Indeks_Pembangunan_Pemuda_2021.pdf
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/466121/nilai-indeks-pembangunan-
pemuda-turun-akibat-pandemi
https://smeru.or.id/id/research-id/indeks-pembangunan-pemuda-catatan-kebijakan-
dan-dokumen-strategi-nasional-kewirausahaan
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5971898/7-peran-kewirausahaan-bangun-
perekonomian-indonesia/amp
https://m.kumparan.com/amp/berita-bisnis/manfaat-wirausaha-bagi-diri-sendiri-
dan-pembangunan-bangsa-1znkH2fiTxL
https://www.polbangtanmedan.ac.id/pdf/Jurnal%202016/Vol%2010%20No
%202/11%20Herawaty.pdf

Anda mungkin juga menyukai