Anda di halaman 1dari 10

PENGANGGURAN

A. Pengertian Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah yang diberikan kepada orang yang
tidak bekerja sama sekali atau orang yang sedang mencari pekerjaan.

Pengangguran juga dapat diartikan sebagai sebuah situasi ketika seseorang tidak
memiliki pekerjaan. Pengangguran merupakan golongan dari angkatan kerja yang
belum melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan uang.

Pengangguran ini tidak terbatas pada orang yang belum bekerja, tetapi dapat termasuk
pula pada orang-orang yang sedang mencari pekerjaan serta orang yang memiliki
pekerjaan namun tidak produktif, sehingga dapat dikategorikan sebagai pengangguran.

Menurut Sukirno, pengangguran merupakan jumlah dari tenaga kerja dalam bidang
perekonomian yang aktif mencari pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkan
pekerjaan tersebut.

Sedangkan Nanga berpendapat bahwa pengangguran merupakan keadaan ketika


seseorang yang tidak termasuk dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan
serta tidak secara aktif mencari pekerjaan saat itu.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa pengangguran merupakan situasi ketika seseorang


tidak bekerja, sedang berusaha mendapatkan pekerjaan serta memiliki pekerjaan namun
tidak produktif.

Pengangguran ini telah menjadi masalah perekonomian di berbagai negara dan tidak
hanya di Indonesia saja. Karena, adanya pengangguran maka tingkat produktivitas serta
pendapatan masyarakat berkurang. Sehingga terjadilah kemiskinan serta masalah-
masalah sosial.
Pengangguran dapat berdampak negatif pada orang itu sendiri serta kepada masyarakat
atau lingkungan sekitar. Hal tersebut dikarenakan berkurangnya kesempatan kerja yang
dapat disebabkan kelesuan ekonomi, turunnya potensi diri, menghilangnya keterampilan
kerja, menurunnya pajak penghasilan serta tingkat kesejahteraan masyarakat yang
menurun.

B. Penyebab Pengangguran
Secara umum ada beberapa faktor yang menjadi penyebab pengangguran, beberapa
penyebab tersebut adalah sebagai berikut:

1. Besarnya angkatan kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja


Penyebab yang pertama ini dapat dikatakan pula ketika jumlah tenaga kerja dengan
jumlah lapangan kerja yang tidak seimbang. Banyak masyarakat yang telah lulus dan
menjadi seorang sarjana dan warga lulusan SMA/ SMK maupun SMP yang telah siap
kerja memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan suatu pekerjaan sesuai dengan
kemampuannya. Namun, banyaknya warga yang siap kerja tersebut harus bersaing
ketat, karena lapangan kerja yang tersedia di negara tersebut tidak banyak. Sehingga
menyebabkan terjadinya pengangguran.

2. Masyarakat atau warga negara tidak memiliki keterampilan tinggi serta tingkat
pendidikan yang rendah
Ketika melamar sebuah pekerjaan untuk posisi tertentu, tentu perusahaan akan
menyertakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelamar pekerjaan. Contohnya
seperti pelamar harus lulusan minimal SMA dan melampirkan bukti berupa ijazah atau
memiliki keterampilan khusus.

Oleh karena itu, apabila pelamar kerja tidak memiliki keterampilan khusus maupun
tidak memenuhi persyaratan yang diajukan oleh perusahaan maka pelamar tersebut
tentu akan tereliminasi dari posisi tersebut. Sehingga masyarakat yang ingin mencari
kerja harus memenuhi persyaratan keterampilan maupun tingkat pendidikan yang
diajukan oleh perusahaan.
Salah satu keterampilan yang banyak dicari perusahaan adalah interpersonal skill
dimana sangat diperlukan dalam membangun hubungan antarindividu, masyarakat,
organisasi, dan juga bisnis

3. Adanya kemajuan teknologi yang menggantikan manusia


Penyebab pengangguran yang ketiga adalah adanya kemajuan teknologi. Dalam
beberapa hal kemajuan teknologi tentu berdampak baik untuk manusia, kemajuan
teknologi bertujuan untuk mempermudah manusia, namun ternyata kemajuan teknologi
juga dapat berdampak buruk, dimana peran manusia digantikan oleh mesin sehingga
kesempetan kerja semakin kecil.

Teknologi yang semakin maju dapat menggantikan manusia yang sebelumnya


melakukan kegiatan produksi secara manual, tetapi mesin dapat menggantikan tenaga
manusia dan membuat pekerjaan lebih dan murah.

Oleh karena, banyak perusahaan yang memutuskan mengurangi pegawainya dan


menggantikan tugas pegawai sebelumnya dengan teknologi yang baru. Hal inilah yang
menyebabkan pengangguran menjadi meningkat.

4. Tenaga kerja yang ada di daerah dengan di kota tidak dimanfaatkan dengan
seimbang.
Penyebab pengangguran yang keempat bersinambung dengan penyebab pengangguran
yang kedua. Karena perusahaan yang berada tentu memiliki persyaratan dan standar
yang cukup tinggi ketika merekrut karyawan, sehingga warga yang tinggal di kota pun
menyesuaikan hal tersebut dengan menambah keterampilan serta memiliki pendidikan
yang tinggi.

Berbeda dengan tenaga kerja di desa, warga desa terkadang tidak terlalu diperhatikan
dan lapangan kerja yang ada di desa pun sedikit. Kebanyakan warga di desa memilih
menjadi petani atau menggarap lahan orang lain, namun tenaga kerja seperti petani dan
lainnya tidak dimanfaatkan lebih baik. Sehingga menyebabkan terjadinya
pengangguran.
5. Pemerintah memberhentikan kebijakan mengirimkan tenaga kerja atau TKI ke luar
negeri. Warga negara Indonesia banyak menjadi tenaga kerja Indonesia di negara asing.
Selain itu dengan membuka kerja sama untuk mengirimkan tenaga kerja Indonesia ke
negara asing maka dapat membuka peluang baru dan lapangan kerja yang lebih luas
untuk warga yang pengangguran. Oleh karena itu, apabila pemerintah memutuskan
untuk memberhentikan kebijakan mengirimkan tenaga kerja ke negara asing tersebut
akan menyebabkan terjadinya pengangguran.

6. Harapan terlalu tinggi untuk tenaga kerja


Selain tidak memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang rendah, perusahaan
terkadang mematok persyaratan yang terlalu sulit dan mengharapkan tenaga kerja untuk
memiliki keterampilan yang tinggi. Tinggi harapan perusahaan kepada tenaga kerja
tersebut membuat pengangguran meningkat dan menyebabkan terjadinya pengangguran.

7. PHK
Penyebab selanjutnya dari terjadinya pengangguran adalah PHK. Pemutusan Hubungan
Kerja atau PHK umumnya diberlakukan oleh suatu perusahaan untuk menstabilkan
kondisi perusahaan yang saat itu dinilai sedang goyah atau terancam bangkrut.

PHK biasanya dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan pemecatan kepada


karyawan dalam jumlah yang besar dan menyebabkan terjadinya pengangguran. Seperti
yang dapat kita lihat di masa pandemi ini banyak kejadian tersebut.

8. Persaingan pasar global


Perusahaan asing banyak mendirikan perusahaanya di Indonesia, hal tersebut tentu
dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Sayangnya kebanyakan perusahaan asing
yang berdiri di Indonesia lebih memilih merekrut tenaga kerja dari asing pula. Sehingga
persaingan global yang terjadi di negara sendiri semakin ketat dan mempersempit
peluang warga negara untuk mendapatkan pekerjaan serta menyebabkan terjadinya
pengangguran.
9. Masalah geografis / Jauh dari perkotaan
Penyebab pengangguran yang kesembilan berkesinambungan dengan penyebab
pengangguran yang keempat. Umumnya perusahaan akan membangun kantornya
berada di kota, di mana penduduk kota biasanya memiliki keterampilan tinggi untuk
dapat memajukan perusahaan tersebut serta tingkat pendidikan yang tinggi pula.

Oleh karena itu, penduduk kota lebih besar mendapatkan peluang pekerjaan
dibandingkan dengan warga yang tinggal di desa. Selain itu, perusahaan juga cenderung
memilih atau memberikan persyaratan kepada pelamar yaitu berdomisili dekat dengan
kantor atau perusahaan tersebut.

10. Kemiskinan
Pengangguran menyebabkan kemiskinan dan begitu pula sebaliknya, kemiskinan dapat
menyebabkan pengangguran. Kenapa?

Hal ini dikarenakan warga atau penduduk miskin biasanya tidak memiliki banyak
kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, seperti hingga ke jenjang
perkuliahan. Walaupun begitu tentu saja pemerintah telah berupaya agar setiap warga
negaranya mendapatkan pendidikan yang cukup melalui pembiayaan serta mengadakan
beasiswa bagi masyarakat yang membutuhkan.

Itulah penyebab dari pengangguran yang dapat berdampak besar bagi lingkungan.
Tetapi apa saja dampak yang dapat dirasakan oleh lingkungan sekitar akibat dari
pengangguran? Berikut pembahasannya.

C. Dampak Pengangguran
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengangguran memiliki dampak kepada
lingkungan maupun bagi diri seorang pengangguran. Salah satunya adalah
meningkatnya angka kejahatan. Selain itu pengangguran juga memiliki dampak sebagai
berikut.
1. Berpotensi membuat keuangan negara membengkak
Pengangguran dapat menyebabkan biaya keuangan suatu negara menjadi membengkak.
Hal ini dikarenakan di beberapa negara maju pengangguran tetap mendapatkan
santunan, sehingga membuat pengeluaran negara. Contohnya adalah seperti di negara-
negara Eropa maupun negara yang berada di timur seperti Qatar.

2. Meningkatkan angka kriminalitas


Orang berbuat kriminal salah satu pendorongnya adalah ekonomi seperti tidak punya
uang, butuh uang, punya utang dll. Seperti kita tahu bahwa pengangguran akan
berdampak pada ekonomi sebuah keluarga karena tidak mendapatkan penghasilan.

Beberapa tindakan seperti pencurian, penjambretan, penipuan, perampokan bahkan


sampai pembunuhan tidak sedikit yang disebabkan oleh faktor ekonomi. Dan mungkin
saja para pelaku kejahatan melakukan hal demikian karena tidak memiliki penghasilan
(pengangguran).

3. Dapat memunculkan konflik warga negara dengan pemerintah


Pengangguran dapat menyebabkan warga negara berkonflik dengan pemerintah.
Konflik warga negara dengan pemerintah ini berupa turunnya rasa kepercayaan, karena
pemerintah dianggap tidak mampu membuka lapangan kerja yang baru dan memenuhi
kebutuhan pokok warganya. Sehingga menyebabkan konflik serta krisis kepercayaan
pada pemerintah.

4. Dapat menyebabkan kesenjangan kesempatan bekerja


Pengangguran dapat menyebabkan kesenjangan kesempatan bekerja, sehingga membuat
orang tersebut merasa tidak diperlakukan adil. Contohnya adalah kasus yang sering
terjadi di Indonesia, yaitu orang-orang yang memiliki koneksi akan mendapatkan
kesempatan bekerja lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak. Sehingga dapat
memunculkan rasa iri atau orang yang tidak mendapatkan pekerjaan merasa ia tidak
diperlakukan dengan adil.
5. Dapat menyebabkan seseorang kehilangan keahlian atau keterampilan
Pengangguran dapat menyebabkan seseorang kehilangan keahlian atau
keterampilannya, karena ia tidak menggunakan keterampilan tersebut.

6. Menurunkan daya saing


Pengangguran dapat berdampak pada menurunnya daya saing sehingga semakin sedikit
orang yang memiliki keterampilan dan semakin sedikit pula persaingan yang ada.

7. Meningkatkan angka kemiskinan


Pengangguran dapat membuat angka kemiskinan menjadi meningkat. Orang yang
pengangguran tentu tidak memiliki penghasilan, sehingga membuat orang tersebut
susah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan membuat angka kemiskinan semakin
meningkat.

8. Dapat menyebabkan kesenjangan sosial


Pengangguran dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial
merupakan dampak yang berkelanjutan dari meningkatnya angka kemiskinan, sehingga
memunculkan masalah-masalah lain pada bidang sosial.

9. Menyebabkan kondisi politik di suatu negara tidak stabil


Pengangguran menyebabkan kondisi politik di suatu negara menjadi tidak stabil. Hal ini
dikarenakan pengangguran dapat membawa banyak masalah dan dampak pada
lingkungan yang menyebabkan pemerintahan saat itu menjadi tidak stabil.

10. Meningkatnya konflik dalam rumah tangga


Pengangguran dapat menyebabkan meningkatnya konflik rumah tangga. Hal ini
dikarenakan pengangguran dapat membuat pendapatan atau penghasilan menjadi
berkurang, padahal kebutuhan rumah tangga masih harus dipenuhi setiap hari. Sehingga
dapat menyebabkan terjadinya konflik rumah tangga atau bahkan membuat konflik
rumah tangga menjadi meningkat.
D. Jenis-jenis Pengangguran
1. Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Faktor Penyebabnya
Pengangguran terbagi dalam beberapa jenis menurut faktor penyebab pengangguran itu
sendiri. Berikut penjelasannya.

a. Pengangguran musiman, merupakan pengangguran yang terjadi akibat pergantian


maupun perubahan musim.
b. Pengangguran siklis, merupakan pengangguran yang terjadi karena krisis ekonomi,
sehingga terjadi Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK.
c. Pengangguran deflasioner, merupakan pengangguran yang terjadi karena jumlah
tenaga kerja lebih tinggi daripada lowongan kerja yang tersedia.
d. Pengangguran voluntary, merupakan pengangguran yang terjadi karena orang
tersebut lebih memilih untuk tidak bekerja walaupun ia masih mampu untuk
bekerja.
e. Pengangguran structural, merupakan pengangguran yang terjadi karena perubahan
struktur pada sektor ekonomi dari suatu negara.
f. Pengangguran teknologi, merupakan pengangguran yang terjadi karena kemajuan
teknologi yang dapat menggantikan tenaga manusia dengan mesin yang dinilai
lebih mudah dan murah.
g. Pengangguran friksional, merupakan pengangguran yang terjadi karena adanya
perbedaan permintaan tenaga kerja dengan penawaran kerja yang tersedia.

2. Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Bekerja


Selain jenis-jenis pengangguran menurut faktor penyebab terjadinya, pengangguran
dapat dibagi lagi menjadi tiga berdasarkan lama waktu bekerja. Berikut penjelasannya.

Pengangguran yang terjadi berdasarkan lama waktu bekerja ini dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut.

a. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)


Pengangguran terbuka merupakan sebuah situasi di mana orang tersebut sama sekali
tidak bekerja serta tidak berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka sendiri
dapat disebabkan karena tidak adanya ketersediaan lapangan kerja di negara tersebut
maupun negara tersebut tidak membuka kerja sama dengan negara asing untuk dapat
mengirimkan tenaga kerja.

Selain itu pengangguran terbuka juga disebabkan oleh ketidakcocokan yang terjadi
antara kesempatan kerja dengan latar belakang pendidikan pelamar. Pengangguran
terbuka juga dapat disebabkan karena orang tersebut tidak memiliki keinginan untuk
bekerja.

b. Setengah Menganggur (Underemployment)


Pengangguran setengah menganggur merupakan situasi ketika seseorang bekerja namun
tenaga tidak dimanfaatkan maupun diukur dari jam kerja yang ia lakukan. Setengah
menganggur dapat dikatakan pula bahwa orang tersebut bekerja, namun ia tidak bekerja
secara produktif dan pekerjaan tersebut dihitung dari penghasilan yang diperoleh.

Contohnya seperti tenaga kerja lepas atau yang lebih dikenal sebagai freelance, seorang
tenaga kerja lepas umumnya tidak mematok kapan ia akan bekerja dan tidak ada
kepastian untuk mengerjakan pekerjaan tersebut pada waktu-waktu tertentu.

c. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)


Pengangguran terselubung merupakan pengangguran yang terjadi karena tenaga kerja
tidak bekerja secara optimal atau maksimal. Kondisi pengangguran terselubung ini
disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian antara pekerja dengan bakat serta kemampuan
yang dimiliki oleh tenaga kerja tersebut.

Ketidakcocokan tersebut dapat berdampak pada produktivitas kerja, sehingga membuat


penghasilan menjadi lebih rendah. Contohnya, ada seorang lulusan D3 jurusan
keperawatan yang bekerja sebagai seorang sekretaris di suatu perusahaan. Lulusan D3
keperawatan tersebut kemudian tidak dapat menjalankan fungsi kesekretariatan yang
seharusnya dipahami oleh seorang sekretaris, sehingga menghambat proses kerja yang
ada.

Maka, dapat disimpulkan pula bahwa penyebab dari pengangguran terselubung adalah
ketidakcocokan keterampilan tenaga kerja yang seharusnya dikuasai untuk mengambil
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan selalu menerapkan syarat dan ketentuan
yang harus dipenuhi oleh pelamar kerja.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai