Anda di halaman 1dari 5

tingkat pengangguran penduduk di Indonesia

pengertian pengangguran

adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Pengertian lainnya, pengangguran adalah sebutan
untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari 2 hari
selama seminggu, atau sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja (usia 15-65 tahun) dan
ingin mendapatkan pekerjaan, namun belum berhasil memperolehnya.

Penyebab pengangguran

Umumnya penyebab pengangguran adalah ketidakseimbangan lapangan kerja yang tersedia


dengan laju pertumbuhan penduduk. Artinya jumlah tenaga kerja lebih banyak dibandingkan
jumlah lapangan kerja, sehingga menyebabkan beberapa orang tidak mendapatkan pekerjaan.

Selain itu, penyebab pengangguran juga bisa dikarenakan oleh beberapa hal berikut:

 Upah yang ditawarkan perusahaan tidak sesuai dengan harapan dari tenaga kerja

 Pertumbuhan ekonomi jauh lebih kecil dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja

 Tekanan demografis dengan jumlah angkatan kerja yang tinggi

 Kompetensi tenaga kerja tidak memenuhi kriteria lowongan pekerjaan

 Terjadi PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja akibat krisis ekonomi atau keamanan yang
kurang kondusif, hambatan dalam kegiatan ekspor-impor, peraturan yang menghambat
investasi, atau lainnya

 Informasi pasar kerja masih kurang efektif

 Iklim investasi belum kondusif dan maksimal

 Rendahnya tingkat Pendidikan

 Resesi ekonomi

 Kemajuan teknologi sehingga menggantikan tenaga kerja manusia

 Kebijakan pemerintah yang menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri


 Persaingan pasar global, di mana banyak perusahaan terutama perusahaan asing di
Indonesia lebih memilih tenaga kerja dari negara lain dibanding tenaga kerja lokal karena
dinilai kemampuannya kurang mumpuni

Jenis jenis pengangguran


1. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan oleh perubahan
ekonomi dalam waktu lama, misalnya perubahan negara dari agraris menjadi ekonomi. Tentu
saja hal ini berdampak pada berkurangnya tenaga kerja akibat adanya perubahan lowongan
pekerjaan. Alhasil angka pengangguran tinggi lantaran banyak penduduk tidak memiliki
keterampilan di bidang tersebut.

2. Pengangguran Konjungtural
Jenis pengangguran selanjutnya adalah pengangguran konjungtural atau siklis. Pengangguran ini
terjadi dikarenakan perubahan ekonomi, seperti negara mengalami resesi ekonomi (kemunduran)
atau sedang dalam masa depresi (kehancuran). Hal tersebut membuat tak sedikit perusahaan
merugi, sehingga terjadilah pengurangan tenaga kerja (PHK) secara besar-besaran.

3. Pengangguran Friksional
Apa itu pengangguran friksional? Ini merupakan jenis pengangguran di mana seseorang belum
bekerja dikarenakan masih kesulitan memperoleh pekerjaan yang sesuai. Perusahaan melakukan
seleksi secara ketat untuk menyaring kandidat pelamar terbaik sesuai dengan kualifikasi mereka.
Sehingga pelamar butuh waktu untuk mendapat pekerjaan.

4. Pengangguran Musiman
Jenis berikutnya dari pengangguran adalah pengangguran musiman. Jenis pengangguran ini
berkaitan dengan ekonomi jangka pendek, seperti sektor perkebunan. Sebagai contoh seorang
petani kebun sedang menganggur lantaran menunggu musim panen tiba.

5. Pengangguran Terbuka
Selanjutnya adalah pengangguran terbuka. Jenis pengangguran ini merupakan keadaan di mana
seorang yang tidak bekerja masih berusaha mencari pekerjaan. Penyebab pengangguran
dikarenakan lowongan kerja tidak sesuai dengan latar belakang dan keterampilan pelamar.
6. Setengah Menganggur
Dikatakan setengah menganggur pasalnya tenaga kerja tersebut dilihat dari jam kerja,
produktivitas, serta penghasilan yang diperoleh. Misalnya pekerja freelance yang tidak memiliki
kepastian jam kerja.

7. Pengangguran Terselubung
Jenis pengangguran yang terakhir adalah pengangguran terselubung. Jenis pengangguran ini
disebabkan oleh produktivitas tenaga kerja menurun. Mungkin karena ketidaksesuaian antara
pekerjaan dengan bakat dan kemampuan pekerja atau bisa juga karena ketidaksesuaian latar
belakang pendidikan dengan pekerjaannya.

Dampak pengangguran

 Bagi masyarakat

Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, setiap masyarakat tentu perlu bekerja.
Sehingga dampak pengangguran bagi masyarakat di antaranya:

 Meningkatkan kemiskinan
 Memicu tindakan kriminalitas atau kejahatan
 Munculnya ketidaksetaraan politik dan social
 Menjadi beban psikologis bagi pengangguran itu sendiri atau keluarga yang bersangkutan
 Keterampilan menurun karena lama tidak digunakan

 Bagi perekonomian negara

Sementara bagi negara, banyaknya jumlah pengangguran bisa menimbulkan dampak


negatif sebagai berikut:

 Rendahnya pendapatan rata-rata penduduk per kapita


 Biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah semakin tinggi
 Berkurangnya sektor pajak yang diterima negara sehingga pendapatan negara turun
 Hutang negara meningkat
 Daya beli menurun sehingga menyebabkan investasi dan pertumbuhan ekonomi menurun
Tingkat pengangguran di Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 8,42 juta
orang pada Agustus 2022. Dengan demikian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia
sebesar 5,86%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta
orang pada Agustus 2022. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan pada Februari
2022 yang sebanyak 8,40 juta orang. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama
setahun sebelumnya, jumlah pengangguran di Indonesia tercatat menurun. Pada Agustus 2021,
jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 9,1 juta orang. Jika dibandingkan dengan total
angkatan kerja yang sebanyak 143,72 juta orang, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di
Indonesia terpantau sebesar 5,86% pada Agustus 2022. Angka tersebut meningkat 0,03% poin
dibandingkan pada Februari 2022 yang sebesar 5,83%. Menurut wilayahnya, TPT di perkotaan
terpantau sebesar 7,74% pada Agustus 2022. Angkanya jauh lebih tinggi dibandingkan TPT di
perdesaan yang sebesar 3,43%.
Sementara itu, tingkat partisipasti angkatan kerja tercatat sebesar 68,63% pada Agustus 2022.
Persentasenya mengalami kenaikan dibandingkan pada Agustus 2021 yang sebesar 67,80%.
TPAK pada Agustus 2022 juga menjadi yang tertinggi sejak 1986.

Cara Mengatasi Pengangguran


Setelah memahami penyebab dan dampaknya, beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai cara
mengatasi pengangguran adalah sebagai berikut.
 Memperbaiki mutu pendidikan dengan tujuan supaya masyarakat memiliki tingkat
pendidikan setara
 Menggiatkan penyelenggaraan job fair dan magang melalui kerjasama kampus dengan
perusahaan supaya info lowongan kerja bisa tersebar luas
 Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB
 Mengurangi urbanisasi guna mengurangi angka pengangguran di kota besar dan agar
penyebaran tenaga kerja seimbang
 Memperluas lapangan kerja dengan cara menggiatkan program padat karya, mendorong
ekspor, dan sebagainya
 Menciptakan usaha-usaha baru guna memperluas lapangan kerja
 Meningkatkan keterampilan dan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan
 Mengembangkan usaha mikro dan kecil
 Perbaikan dan penyatuan kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan
kabupaten/ kota
 Penempatan TKI yang memiliki kompetensi dengan kualitas memadai di luar negeri
Sumber : https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/11/16/pengangguran-adalah
https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/tingkat-pengangguran-indonesia-capai-586-pada-
agustus-2022

Anda mungkin juga menyukai