Anda di halaman 1dari 35

PENGANGGURAN

DAN
INFLASI
Materi Kuliah:
Perekonomian Indonesia

Fiqih Maria Rabiatul Hariroh S.E.,M.M


Pengertian Pengangguran Menurut Ahli

Pengangguran adalah jumlah tenaga kerja


dalam perekonomian yang secara aktif mencari
pekerjaan akan tetapi belum
memperolehnya. (Sukirno) 
Pengangguran merupakan suatu keadaan di
mana seseorang yang tergolong dalam
kategori angkatan kerja tidak mempunyai
pekerjaan dan juga secara aktif tidak sedang
mencari pekerjaan. (Nanga) (2005: 249)
Jenis Pengangguran Berdasarkan
Sebab Terjadinya
1. Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)
Pengangguran ini terjadi karena maju-mundurnya ekonomi suatu
negara. Ketika perekonomian mengalami kemunduran daya beli
masyarakat pun akan menurun. Akibatnya perusahaan akan
mengurangi produksi dan perusahaan banyak memberhentikan
karyawannya.

2. Pengangguran Struktural
Pengangguran strutktural adalah jenis pengangguran yang
disebabkan perubahan struktur perekonomian. Contohnya
peralihan perekonomian dari sektor perkebunan ke sektor industri.
Masyarakat yang ingin bekerja di sektor industri sulit bekerja
karena mereka terbiasa bekerja di sektor perkebunan sehingga
harus menyesuaikan diri bila ingin bekerja di sektor industri.
Jenis Pengangguran Berdasarkan
Sebab Terjadinya
3. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang
disebabkan oleh sistem yang tidak bisa mempertemukan
antara pembuka lowongan kerja dan pencari kerja. entah itu
karena kendala informasi, waktu ataupun geografi.

4. Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya peralihan
dari tenaga kerja manusia menjadi mesin. Perusahaan
biasanya lebih memilih menggunakan tenaga mesin
dibandingkan tenaga manusia karena lebih cepat, mudah
dan hemat biaya.
Jenis Pengangguran Berdasarkan
Lama Waktu Kerja
1. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang
sama sekali tidak bekerja dan sedang berusaha mencari
pekerjaan. Pengangguran terbuka disebabkan  oleh
lapangan kerja yang tidak tersedia atau tidak adanya
kecocokan antara lowongan kerja dan latar belakang
pendidikan.
2. Pengangguran Tidak Sepenuh Waktu/Setengah
Pengangguran
Pengangguran jenis ini ditujukan pada seseorang yang
mempunyai pekerjaan namun jam kerja hanya sedikit atau
tidak seusai standar 7-8 per hari sehingga penghasilan
mereka pun kadang tidak mencukupi.
Jenis Pengangguran Berdasarkan
Lama Waktu Kerja
3. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)
Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang pada
orang yang mempunyai pekerjaan tapi produktivitasnya
rendah. entah itu karena ketidak sesuaian latar belakang
pendidikan dengan pekerajaan ataupun lainnya. Pengangguran
jenis ini menyebabkan produktivitas kerja yang rendah.

4. Pengagguran Musiman
Pengguran musiman adalah pengangguran yang tidak dapat
bekerja ketika pergantian musim, misalnya orang-orang yang
bekerja sebagai petani sawah mereka akan bekerja selama
musim panen setelah itu mereka menganggur menunggu
musim berikutnya. Begitupun misalnya dengan nelayan.
Faktor Penyebab Pengangguran
1. Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Lapangan
Pekerjaan Tidak Seimbang
Saat ini memang banyak sekali lulusan –
lulusan sarjana bahkan magister yang bisa
dibilang berpengalaman, namun karena
kurangnya lowongan pekerjaan yang tersedia,
inilah yang membuat banyaknya pengangguran
di Indonesia. Apalagi saat ini populasi di
Indonesia sedang banyak – banyaknya.
Faktor Penyebab Pengangguran
2. Kemajuan Teknologi
Saat ini sudah banyak pabrik yang hanya
membutuhkan sedikit pekerja karena
kebanyakan posisi nya sudah diambil oleh
robot. Selain biaya lebih murah, menggunakan
robot juga membuat pekerjaan lebih cepat.
Faktor Penyebab Pengangguran
3. Keterampilan dan Pengalaman Pemohon Tidak
Sesuai Kriteria
Setiap perusahaan sudah tentu memiliki kriteria
dalam menerima karyawan, namun tentu saja
akan ada persaingan dalam hal ini. Semakin tinggi
keterampilan seseorang dalam suatu posisi maka
akan semakin mudah pula dia diterima.
Beda hal nya dengan yang baru saja bekerja,
biasanya mereka akan sulit untuk diterima karena
perusahaan membutuhkan kriteria yang sesuai
dengan posisi yang mereka butuhkan.
Faktor Penyebab Pengangguran
4. Kurangnya Pendidikan
Semakin tinggi gelar dan derajat seseorang,
maka akan semakin mudah dia mendapatkan
pekerjaan, sehingga jika ada seseorang yang
tingkat pendidikannya rendah, biasanya dia
akan menjadi buruh kasar saja, apalagi jika
seseorang itu tidak memiliki jiwa usaha.
Faktor Penyebab Pengangguran
5. Kemiskinan
Orang yang tumbuh di lingkungan dan
keluarga miskin, biasanya juga akan tumbuh
menjadi orang yang kekurangan pula. Hal ini
dikarenakan kebanyakan rakyat bawah
Indonesia tidak bisa mengenyam pendidikan
yang baik, sehingga banyak dari mereka yang
menganggur
Faktor Penyebab Pengangguran
6. PHK
Biasanya, perusahaan melakukan PHK untuk
menstabilkan sistem kerja. Pemutusan
Hubungan Kerja bisa dibilang suatu hal yang
paling ditakuti karyawan swasta, karena jika
kontrak kerja habis atau adanya pengurangan
karyawan yaitu PHK, karyawan swasta yang
asalnya bekerja di perusahaan tersebut akan
kebingungan mencari pekerjaan di tempat lain.
Faktor Penyebab Pengangguran
7. Tempat Tinggal Jauh
Sebuah kota yang kurang atau tidak
berkembang biasanya merupakan sarang bagi
pengangguran. Banyak alasan kenapa mereka
menganggur, mulai dari tempat tinggal yang
jauh dari domisili, karena kurang mampu
sehingga tidak bisa mencoba peruntungan dan
lain sebagainya.
Faktor Penyebab Pengangguran
8. Persaingan Pasar Global
Saat ini di Indonesia sudah ada banyak
perusahaan asing yang didirikan, namun
mereka lebih memilih menggunakan tenaga
kerja dari negara lain dibandingkan tenaga
kerja dari Indonesia. Alasannya karena
keterampilan juga kemampuan tenaga kerja
lokal masih tidak sesuai dengan persyaratan
mereka.
Faktor Penyebab Pengangguran
9. Kesulitan Mencari Lowongan Kerja
Ada banyak perusahaan yang tidak
mengumumkan posisi yang dibutuhkan dengan
baik, sehingga banyak orang yang memiliki
potensial besar ketinggalan dan kehilangan
informasi. Banyak perusahaan – perusahaan
yang hanya mengumumkannya dengan hanya
menempelkan kertas di gedungnya. Selain itu
juga biasanya pencari kerja sering malas untuk
mencari informasi lowongan pekerjaan.
Faktor Penyebab Pengangguran
10. Harapan Untuk Calon Pekerja Terlalu Tinggi
Tentu saja setiap perusahaan menginginkan
tenaga kerja yang terampil dan
berpengalaman. Namun biasanya jika ketika
seleksi yang ketat tidak ada yang sesuai,
banyak dari mereka yang sama sekali tidak
menerima tenaga kerja.
Dampak Pengangguran
Pengangguran mempunyai dampak yang berimbas
pada perekonomian ataupun kehidupan bermasyarakat.
Berikut ini adalah dampak dari adanya pengangguran:

Dampak Bagi Perekonomian Negara


◦ Penurunan pendapatan rata-rata penduduk perkapita
◦ Penurunan penerimaan pemerintah dari sektor pajak
◦ Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan
pemerintah
◦ Menambah hutang negara
Dampak Pengangguran
Dampak Bagi Masyarakat
◦ Menghilangkan keterampilan seseorang karena
kemampuan yang tidak digunakan
◦ Menimbulkan ketidakstabilan politik dan sosial
◦ Pengagguran adalah beban psikis dan psikologis
bagi si pengaggur ataupun keluarga
◦ Dapat memicu terjadinya aksi kriminalitas atau
kejahatan
Inflasi
Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat
dikatakan telah terjadi inflasi (Pratama,2008), yaitu sebagai
berikut:
a. Kenaikan harga. Harga suatu komoditas dikatakan naik
jika menjadi lebih tinggi daripada harga periode
sebelumnya.
b. Bersifat umum. Knaikan harga suatu komoditas belum
dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak
menyebabkan harga-harga secara umum naik.
c. Berlangsung terus-menerus. Kenaikan harga yang
bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi,
jika terjadinya hanya sesaat. Karena itu perhitungan
inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan
Teori Kuantitas
Menurut teori ini inflasi terjadi karena
adanya penambahan volume uang yang
beredar (apakah berupa penambahan uang
giral ataukartal) tanpa diimbangi oleh
penambahan arus barang dan jasa serta
harapan masyarakat mengenai kenaikan harga
dimasa akan datang (Boediono,1985).
Teori Keynes
Menurut teori ini adalah inflasi terjadi karena suatu
masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan
ekonominya Proses inflasi, menurut pandanga ini,
tidak lain adalah proses perebutan bagian rezeki
diantara kelompokkelompok sosial yang
menginginkan bagian yang lebih besar dari pada
yang bisa disediakan oleh masyarakat tersebut.
Proses perebutan ini akhirnya diterjemahkan
menjadi keadaan dimana permintaan masyarakat
akan barangbarang selalu melebihi jumlah barang-
barang yang tersedia (Boediono,1985)
Teori Strukturalis
Teori inflasi jangka panjang karena
menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal
dari kekakuan struktur ekonomi. Karena
struktur pertambahan produksi barang–barang
ini terlalu lambat dibanding dengan
pertumbuhan kebutuhannya, sehingga
menaikkan harga bahan makanan dan
kelangkaan devisa. Akibat selanjutnya, adalah
kenaikan harga–harga lain, sehingga terjadi
inflasi
Indikator Inflasi
a. Indeks harga konsumen (consumer price
index atau CPI)
Indeks harga konsumen atau disingkat IHK
adalah angka indeks yang menunjukkan
tingkat harga barang dan jasa yang harus
dibeli konsumen dalam satu periode tertentu.
Dalam indeks harga konsumen, setiap jenis
barang ditentukan suatu timbangan atau bobot
tetap yang proporsional terhadap kepentingan
relatif dalam anggaran pengeluaran konsumen.
Indikator Inflasi
b. Indeks harga perdagangan besar (wholesale
price index)
Jika IHK melihat inflasi dari sisi konsumen,
maka Indeks harga perdagangan Besar (IHPB)
melihat inflasi dari sisi produsen.Oleh karena
itu IHPB sering juga disebut sebagai indeks
harga produsen (producer price index). IHPB
menunjukkan tingkat harga yang diterima
produsen pada berbagai tingkat produksi.
Indikator Inflasi
c. Indeks harga implicit (Gnp Deflator)
Indeks harga implicit (Gnp Deflator) adalah
suatu indeks yang merupakan perbandingan
atau rasio antara GNP nominal dan GNP riil
dikalikan dengan100. GNP Riil adalah nilai
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
didalam perekonomian, yang diperoleh ketika
output dinilai dengan menggunakan harga
tahun dasar (base year).
Jenis Inflasi Menurut Sebabnya
a. Inflasi tarikan permintaan (demand pull
inflation)
Inflasi tarikan permintaan atau disebut juga inflasi
sisi permintaan (demand side inflation) atau inflasi
karena guncangan permintaan (demand shock
inflation) adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat
dari adanya kenaikan permintaan agregat (AD)
yang terlalu besar atau pesat dibandingkan dengan
penawaran atau produksi agregat.
Jenis Inflasi Menurut Sebabnya
b. Inflasi dorongan biaya (cost-pust inflation)
Inflasi dorongan biaya atau juga sering disebut
inflasi sisi penawaran (supply-side inflation) atau
inflasi karena gunjangan Penawaran (supplyshock
inflation) adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat
dari adanya kenaikan biaya produksi yang pesat
dibandingkan dengan produktivitas dan efisiensi,
yang menyebabkan perusahaan mengurangi
supply barang dan jasa mereka kepasar.
Inflasi Berdasarkan Parah Tidaknya
Berdasarkan parah tidaknya inflasi dibedakan
menjadi 4 macam diantaranya:
a. Inflasi ringan ( di bawah 10% setahun).
b. Inflasi sedang ( antara 10 – 30% setahun)
c. Inflasi berat ( antara 30 – 100% setahun)
d. Hiperinflasi ( di atas 100% setahun)
Dampak Inflasi dalam suatu
perekonomian
a. Inflasi dapat mendorong terjadinya
redistribusi pendapatan diantara anggota
masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi
kesejahteraan ekonomi dari anggota
masyarakat, sebab redistribusi pendapatan
yang terjadi akan menyebabkan pendapatan
riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan
riil orang lainnya jatuh.
b. Inflasi dapat menyebabkan penurunan di
dalam efisiensi ekonomi (economic efficiecy).
Dampak Inflasi dalam suatu
perekonomian
d. Inflasi dapat menyebabkan perubahan-
perubahan didalam output dan kesempatan
kerja (employment).

e. Inflasi dapat menciptakan suatu lingkungan


yang tidak stabil (unsable environment) bagi
keputusan ekonomi.
Dampak inflasi terhadap individu dan
masyarakat
1) Memperburuk distribusi pendapatan
Pada masa inflasi, nilai harta tetap seperti
tanah atau bangunan mengalami kenaikan
yang lebih cepat dari pada pendapatan,
sedangkan masyarakat berpendapatan rendah
yang biasanya tidak memiliki harta tetap
tersebut akan mengalami kemerosotan nilai
pendapatan riiilnya
Dampak inflasi terhadap individu dan
masyarakat
2. Pendapatan riil merosot
Sebagian besar tenaga kerja memiliki
pendapatan nominal yang nilainya tetap. Dalam
masa inflasi kenaikan harga barang-barang
akan membuat pendapatan riil masyarakat
menjadi turun.
Hubungan Inflasi dan Pengangguran
Penelitian yang dilakukan oleh Alghofari (2010) yang berjudul
”Analisis Tingkat Pengangguran Di Indonesia Tahun 1980-2007”.
Dalam penelitiannya pertumbuhan ekonomi, pengeluaran
pemerintah dan tingkat inflasi secara signifikan dan positif
mempengaruhi tingkat pengangguran terbuka di Indonesia periode
tahun 1980 sampai 2007. Adapun hubungan positif maupun negatif
inflasi terhadap tingkat pengangguran yang terjadi. Apabila tingkat
inflasi yang dihitung adalah inflasi yang terjadi pada harga-harga
secara umum, maka tingginya tingkat inflasi yang terjadi akan
berakibat pada peningkatan pada tingkat bunga atau pinjaman. Oleh
karena itu, dengan tingkat bunga yang tinggi akan mengurangi
investasi untuk mengembangkan sektor-sektor yang produktif.
Hubungan Inflasi dan Pengangguran
Pada tahun 1958, AW Phillips, seorang Profesor di London School
of Economics menulis artikel berdasarkan studi lapangan tentang
adanya hubungan antara kenaikan tingkat upah dan pengangguran di
Inggris pada tahun 1861- 1957. Dari hasil studi ini maka diperoleh
hubungan negatif antara presentase kenaikan upah dengan
pengangguran.
Kurva phillips juga digunakan untuk menggambarkan hubungan
diantara tingkat kenaikan harga dengan tingkat pengangguran. ini
berarti sifat perkaitan diantara inflasi harga dan tingkat pengangguran
tidak berbeda dengan sifat hubungan diantara inflasi upah dan tingkat
pengangguran seperti yang diterangkan diatas. Pada waktu
pengangguran tinggi, kenaikan harga-harga relatif lambat, akan tetapi
makin rendah pengangguran, makin tinggitingkat inflasi yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai