Anda di halaman 1dari 19

A.

Arti Definisi Dan Pengertian Pengangguran


Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang
mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja
contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan
lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi
jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
C. Jenis & Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya
kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan
tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju
suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi
jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang
menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus
ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan
dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang
menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik.
Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah
berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.

Pengangguran merupakan masalah besar tidak hanya di negara berkembang tetapi


juga negara-negara maju, namun demikian tingkat pengangguran di negara-negara
berkembang pada umumnya lebih tinggi. Pengangguran mempunyai dampak negatif
tidak hanya pada masalah ekonomi, tetapi juga menjadi pemicu kerawanan sosial. Apa
sih pengangguran itu? Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba
membahasnya di sini beserta jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/ mempunyai pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja.
Menurut Sakernas (Survey Keadaan Angkatan Kerja Nasional), pengangguran
didefinisikan sebagai berikut:
1. mereka yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja;
2. mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan yang baru;
3. mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan, disebut dengan penganggur putus asa; dan
4. mereka yang sudah mempunyai pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

B. Jenis-jenis Pengangguran
Pengangguran dapat dibagi-bagi menurut lama waktu kerja dan sebab-sebabnya. Kita
dapat mengelompokkan pengangguran berdasarkan sudut pandang kita. Berikut ini
diuraikan jenis-jenis pengangguran.
Menurut lama waktu bekerja, pengangguran dibedakan menjadi sebagai berikut.
1. Pengangguran terselubung (Disguised unemployment)
Pengangguran terselubung merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena sesuatu alasan tertentu, misalnya:
- Kurang terampil dalam pekerjaannya karena pendidikannya rendah.
- Baru mulai bekerja atau kurang pengalaman dalam bekerja.
- keterpaksa yang membuat orang bekerja tidak sesuai dengan bakat dan
keterampilannya.

2. Pengangguran terbuka (Open unemployment)


Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Penyebabnya antara lain:

- Tidak tersedianya lapangan kerja.


- Lapangan kerja yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
- Tidak berusaha mencari pekerjaan secara keras karena memang malas.

3. Setengah menganggur (Under unemployment)


Setengah pengangguran dapat dikelompokkan menjadi setengah pengangguran
kentara (visible underemployment) yakni mereka yang bekerja kurang dari jam
normal (kurang dari 35 jam/minggu). Petani-petani di Indonesia banyak yang
termasuk sebagai setengah pengangguran kentara karena petani yang hanya
memiliki lahan yang sempit biasanya bekerja kurang dari 35 jam/minggu dan
setengah pengangguran tidak kentara (invisible underemployment) atau
pengangguran terselubung (disguised unemployment) yaitu mereka yang
produktivitas kerja rendah dan pendapatannya rendah.
Menurut sebab terjadinya, pengangguran dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.
1. Pengangguran struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan
dalam
struktur
perekonomian.
Pada
umumnya
negara
berupaya
mengembangkan perekonomian dari pola agraris ke industri.

2. Pengangguran friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan
temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yang
disebabkan oleh kondisi geografis, informasi yang tidak sempurna, dan proses
perekrutan yang lama.

3. Pengangguran musiman
Pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang terjadi karena pergantian
waktu/trend. Misalnya tukang membuat kopiah, pada saat bulan puasa dan
menjelang hari Idul Fitri, pesanan akan produk kopiah meningkat tajam.
Sedangkan masa sesudah bulan puasa permintaan produk kopiah kembali turun
sehingga dia harus menganggur lagi.

4. Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi yaitu pengangguran yang disebabkan penggunaan
teknologi seperti mesin-mesin modern, sehingga mengurangi penggunaan tenaga
kerja manusia.

5. Pengangguran konjungtur
Pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya
siklus konjungtur (perubahan kegiatan perekonomian). Misalnya: pada masa
1960 -1980 an titik berat pembangunan nasional Indonesia ditekankan pada
bidang pertanian, sehingga insinyur-insinyur pertanian mudah mendapatkan
pekerjaan. Pada masa setelah itu sesuai kebijakan pemerintah titik berat
pembangunan bergeser ke bidang industri pengolahan dan manufaktur sehingga
banyak insinyur-insinyur pertanian yang sulit mendapat pekerjaan/
menganggur.

6. Pengangguran yang disebabkan oleh isolasi geografis


Pengangguran ini dialami oleh masyarakat yang terpencil dari pusat kegiatan
ekonomi. Pengangguran seperti ini biasanya akan menimbulkan urbanisasi.
C. Penyebab Pengangguran
Ada beberapa sebab yang menimbulkan pengangguran yaitu sebagai berikut.
1. Pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan banyak pengangguran karena
meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan
kesempatan kerja.
2. Ketidakberhasilan sektor industri. Pola investasi yang ada cenderung padat
modal menyebabkan semakin kecil terjadinya penyerapan tenaga kerja.
3. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi persyaratan yang diminta oleh
dunia kerja.
4. Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan keamanan negara. Krisis ekonomi
pada pertengahan tahun 1997 juga menyebabkan terjadinya pengangguran
sebanyak 15,4 juta orang.

5. Pajak penghasilan(PPn) yang tinggi (progresif) akan membuat orang cenderung


mengurangi jam kerja.
6. Perkembangan teknologi tinggi yang tidak diimbangi oleh keterampilan dan
pendidikan dari para pencari kerja.
7. Tidak ada kecocokkan upah, karena tidak semua perusahaan mampu dan
bersedia mempekerjakan seorang pelamar dengan tingkat upah yang diminta
pelamar.
8. Tidak memiliki kemauan wirausaha. Orang yang tidak punya kemauan kerja
tidak akan berusaha menciptakan lapangan kerja sehingga ia harus menunggu
uluran tangan dari orang lain.
9. Adanya diskriminasi ras, gender, orang cacat mengakibatkan timbulnya
pengangguran.

A. Damapk Pengangguran
Pengangguran sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan kehidupan sosial
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat kesejahteraan
masyarakat yang menurun adalah salah satu dampak pengangguran. Berikut ini
beberapa dampak pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial
1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian
Pengangguran menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Daya beli
masyarakat yang menurun menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang
dan jasa. Hal ini mengakibatkan para pengusaha dan investor tidak bergairah
melakukan perluasan dan pendirian industri baru sehingga aktivitas
perekonomian menjadi turun.

2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita


Orang yang tidak bekerja (menganggur) tidak akan menghasilkan barang dan
jasa. Itu berarti semakin banyak orang yang menganggur maka PDB (Produk
Domestik Bruto) yang dihasilkan akan menurun. PDB yang menurun akan
menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi sekaligus turunnya pendapatan
per kapita.

3. Meningkatkan Biaya Sosial


Pengangguran ternyata mengakibatkan meningkatnya biaya sosial. Karena,
pengangguran mengharuskan masyarakat memikul biaya-biaya seperti biaya
perawatan pasien yang stres (depresi) karena menganggur, biaya keamanan dan
biaya pengobatan akibat meningkatnya tidak kriminalitas yang dilakukan oleh
penganggur, serta biaya pemulihan dan renovasi beberapa tempat akibat
demonstrasi dan kerusuhan yang dipicu oleh ketidakpuasan dan kecemburuan
sosial para penganggur.

4. Menurunkan Tingkat Keterampilan


Dengan menganggur, tingkat keterampilan sesepramg akan menurun. Semakin
lama menganggur, semakin menurun pula tingkat keterampilan seseorang.

5. Menurunkan Penerimaan Negara


Orang yang menganggur tidak memiliki penghasilan (pendapatan). Itu berarti
semakin banyak orang yang menganggur, akan semakin turun pula penerimaan
negara yang diperoleh dari pajak penghasilan.

B. Cara Mengatasi Pengangguran


Secara umum cara mengatasi pengangguran adalah dengan meningkatkan investasi,
meningkatkan kualitas SDM, transfer teknologi dan penemuan teknologi baru,
pembenahan perangkat hukum dalam bidang ketenagakerjaan, dan lainlain. Secara
teknis kebijakan upaya-upaya ke arah itu dapat ditempuh dengan berbagai kebijakan
misalnya :
1. Menyelenggarakan bursa pasar kerja
Bursa tenaga kerja adalah penyampaian informasi oleh perusahaan-perusahaan
atau pihak-pihak yang membutuhkan tenaga kerja kepada masyarakat luas.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar terjadi komunikasi yang baik antara
perusahaan dan pencari kerja. Selama ini banyak informasi pasar kerja yang
tidak mampu tersosialisasikan sampai ke masyarakat, sehingga mengakibatkan
informasi lowongan kerja hanya bisa diakses oleh golongan tertentu.

2. Menggalakkan kegiatan ekonomi informal


Kebijakan yang memihak kepada pengembangan sektor informal, dengan cara
mengembangkan industri rumah tangga sehingga mampu menyerap tenaga
kerja. Dewasa ini telah ada lembaga pemerintah yang khusus menangani
masalah kegiatan ekonomi informal yakni Departemen Koperasi dan UKM.
Selain itu dalam pengembangan sektor informal diperlukan keterpihakan dari
Pemda setempat.

3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja


Pengembangan sumber daya manusia dengan peningkatan keterampilan melalui
pelatihan bersertifikasi internasional. Berdasarkan survei tentang kualitas
Tenaga Kerja menunjukkan bahwa ranking Human Development Index
Indonesia di Asia pada tahun 2000 berada di peringkat 110. Sementara negara
lain seperti Vietnam ada diperingkat 109, Filipina (77), Thailand (69), Malaysia
(59), Brunei Darussalam (32), Singapura (25), Jepang (9). Data ini menunjukkan
rendahnya kualitas sumber daya manusia sehingga peningkatan keterampilan
mereka menjadi sangat perlu dilakukan.

4. Meningkatkan mutu pendidikan


Mendorong majunya pendidikan, dengan pendidikan yang memadai
memungkinkan seseorang untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik.
Dewasa ini sesuai dengan perintah undang-undang, pemerintah diamanatkan
untuk mengalokasikan dana APBN sebesar 20% untuk bidang pendidikan
nasional.

5. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja


Pusat-pusat latihan kerja perlu didirikan untuk melaksanakan pelatihan tenaga
kerja untuk mengisi formasi yang ada.

6. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi


Pemerintah perlu terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga akan
memberikan peluang bagi penciptaan kesempatan kerja.

7. Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam negeri
maupun luar negeri untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.

8. Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah penduduk dari
pulau yang berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang penduduknya serta
mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada.

9. Melakukan deregulasi dan debirokrasi


Deregulasi dan debirokrasi di berbagai bidang industri untuk merangsang
timbulnya investasi baru. Deregulasi artinya adalah perubahan peraturan aturan
main terhadap bidang-bidang tertentu. Deregulasi biasanya ke arah
penyederhanaan peraturan. Debirokrasi artinya perubahan struktur aparat
pemerintah yang menangani bidang-bidang tertentu. Debirokrasi biasanya ke
arah penyederhanaan jumlah pegawai/lembaga pemerintah yang menangani
suatu urusan tertentu.

10. Memperluas lapangan kerja


Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru
terutama yang bersifat padat karya. Dengan adanya era perdagangan bebas
secara regional dan internasional sebenarnya terbuka lapangan kerja yang
semakin luas tidak saja di dalam negeri juga ke luar negeri. Ini tergantung pada
kesiapan tenaga kerja untuk bersaing secara bebas di pasar tenaga kerja
internasional.

a. Tenaga Kerja : Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasiklan barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

b. Angkatan Kerja : Bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi. Aktif ini
tidak selalu berarti sudah bekerja karena yang digolongkan sebagai angkatan kerja
adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas) baik yang bekerja maupun yang
mencari pekerjaan (pengangguran).
c. Kesempatan Kerja : Kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil diperlukan oleh
perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat
tertentu, yang di informasikan melalui iklan, dll. Kesempatan kerja ini sering disebut
lowongan kerja.

d. Pekerja : setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai nilai
ekonomis baik yang menerima gaji atau bekerja sendiri yang terlibat dalam kegiatan
manual.
PENGANGGURAN
Seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila memenuhi salah satu kategori
berikut
-Sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan -Sedang mempersiapkan suatu
usaha baru -Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidaak mungkin mendapat
pekerjaan
-Sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
SISTEM UPAH
Sistem upah merupakan kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi yang diterima
pekerja. Kompensasi sendiri merupakan bayaran atau upah yang diterima oleh pekerja
sebagai balas jasa atas hasil kerjaan mereka.

Penghitungan Upah :
Secara mendasar pemberian upah memiliki tiga tujuan sebagai berikut :

1.Menarik pekerja-pekerja berbakat agar masuk kedalam perusahaan tsb


2.Mempertahankan karyawan terbaik agar tidak pindah ke perusahaan lain
3.Memotivasi karyawan tersebut dalam bekerja
BENTUK-BENTUK KOMPENSASI PEKERJA (UPAH)
-Upah berdasarkan waktu : terdiri dari upah per jam, per minggu, atau per bulan. Upah ini
dihitung berdasarkan banyaknya jam kerja
-Upah berdasarkan hasil : digunakan untuk menghargai hasil kerja berdasarkan berapa
banyak telah dihasilkan secara individu atau kelompok
-Komisi : bayaran yang diterima berdasarkan presentase hasil penjualan
-Bonus : upah tambahan yang diberikan kepada karyawan di samping gaji tetap yang sudah
diterima sebagai penghargaan
-Pembagian keuntungan : ide pembagian keuntungan yang diterima perusahaan digunakan
untuk meningkatkan motivasi kerja para pekerjanya. Bebrapa perusahaan memasukkan
pembagian keuntungan ini pada program pensiun
PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA
Pemerintah dpat meningkatkan kualitas kerja melalui dua jalur yaitu :
-Jalur formal :
dengan meaayelenggarakan sekolah berjenjang mulai dari SD hingga Perguruan
Tinggi
-Jalur Informal :
dengan menyelenggarakan kursus-kursus yang murah, pelatihan, lokakarya, dll.
PENYEBAB PENGANGGURAN
Berikut ini adalah penyebab terjadinya pengangguran yaitu:

Penurunan Permintaan tenaga Kerja

Kemajuan Teknologi

Kelemahan pasar tenaga kerja

JENIS JENIS PENGANGGURAN


Macam-macam pengangguran dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1.Pengangguran Normal : golongan angkatan kerja yang betul-betul tidak mendapatkan
pekerjaan karena pendidikan dan ketrampilan yang tidak memadai.
2. Pengagguran Terselubung : Golongan angkatan kerja yang melakukan pekerjaan
tetapi hasilnya tidak mencukupi kebutuhan.
3. Pengangguran terbuka : golongan angkatan kerja yang betul-betultidak mendapatkan
kesempatan bekerja sehingga tidak mendapatkan penghasilan. Jenis pengangguran ini
terbagi atas :
a.Pengangguran friksional : pengangguran yang terjadi karena atas perubahan dan dinamika
ekonomi
b.Pengangguran musiman : pengangguran yang terjadi karena pergantian musim sehingga
mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di beberapa industri seperti sektor
pertanian
c.Pengangguran konjungtural : pengangguran yang terjadi karena berkurangnya permintaan
barang dan jasa
d.Pengangguran struktural : pengangguran yang muncul akibat perubahan struktur ekonomi
e.Pengangguran sukarela : pengangguran yang terjadi karena adanya orang yang
sesungguhnya masih dapat bekerja tetap[I dengan sukarela dia tidak mau bekerja
karena mungkin sudah cukup dengan kekayaan yang dimiliki
f.Pengangguran deflasioner : pengangguran yang disebabkan karena lowongan pekerjaan
tidak cukup untuk menampung pencari kerja
g.Pengangguran teknologi : pengangguran yang disebabkan karena kemajuan teknologi yakni
pergantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin
DAMPAK PENGANGGURAN
-Dampak Ekonomi : seperti nilai GDP akan menurun, dan pendapatan nasional akan
berkurang bersamaan denga turunnya standar hidup
-Dampak Sosial : seperti naiknya tingkat kejahatan, naiknya ketergantungan narkoba dan
alkohol, hilangnya harga diri serta kepercayaan diri para pengangguran, dll

-Dampak Individu dan Keluarga : jumlah konsumsi akan bekurang, meningkatkan


ketergantungan dengan pihak lain yang menjadi tumpangan mereka selama
menganggur
CARA MENGATASI PENGANGGURAN
1. Mengatasi pengangguran friksional dan sukarela:
Menarik investor baru dengan cara deregulasi dan debiokratisasi
Memberikan bantuan pinjaman lunak dan bantuan lain untuk memacu kehidupan industri
kecil
2. Mengatasi pengangguran konjungtural :
Meningkatkan daya beli masyarakat
Mengatur bunga Bank agar tidak terlalu tinggi
3. Mengatasi pengangguran struktural :
Menyediakan lapangan kerja
Mengadakan pelatihan tenaga kerja
Menarik investor
4. Mengatasi pengangguran musiman :
Pelatihan ketrampilan lain selain bidang yang sudah digeluti
Menginformasikan lowongan kerja yang ada disektor lain kepada masyarakat
5. Mengatasi pengangguran deflasioner :
Pelatihan tenaga kerja
Menarik investor baru
6. Mengatasi pengangguran teknologi :
Pengenalan teknologi yang ada sejak usia dini Pelatihan tenaga pendidik untuk menguasai
teknologi baru yang harus disampaikan pada anak

Definisi Pengangguran dan inflasi


Definisi Pengangguran
Apa itu pengangguran ?
Pengangguran adalah suatu kondisi dimana seseorang yang ingin bekerja dan
mempunyai kemampuan dibidang masing-masing tetapi dikarenakan terbatasnya
suatu pekerjaan yang tersedia dan tidak memadai bahkan bisa juga tidak
tersedianya lapangan kerja .
Pengangguran juga dapat didefinisikan sebagai berikut yaitu seseorang yang sudah
digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada
suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang
diinginkannya.
Golongan penduduk yang termasuk sebagai angkatan kerja adalah sebagai berikut :
Penduduk yang berumur antara 15 hingga 65 tahun kecuali ibu rumah tangga yang
lebih suka menjaga keluarganya
Orang yang belum mencapai umur 65 tahun tetapi sudah pensiun dan tidak mau
bekerja lagi
Pengangguran sukarela yaitu golongan penduduk dalam lingkungan umur tersebut
yang tidak aktif mencari pekerjaan
Pengangguran menyebabkan produktivitas masyarakat berkurang sehingga banyak
menyebabkan timbulnya kemiskinan, tingkat kriminalitas meningkat dan masalah
sosial lainnya yang akan terjadi. Yang jika dalam jangka waktu yang panjang dapat
menyebabkan kekacauan politik dan sosial disuatu negara ini sehingga dapat
mengganggu dan menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi disuatu
negara sehingga dapat mengakibatkan menurunnya GNP dan pendapatan perkapita
disuatu Negara. Hal demikian sangat dapat membahayakan untuk suatu Negara
bahkan jika suatu Negara tersebut sedang berkembang pesat disuatu bidang.
Jenis-jenis pengangguran :
1) Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Adalah suatu jenis pengangguran yang disebabkan oleh tindakan seorang pekerja
untuk meninggalkan kerjaannya dan mencari kerjaan lebih baik lagi atau mencari
kerjaan yang lebih sesuai dengan keinginannya.
Contoh :

- seorang guru di Medan, misalnya berhenti bekerja karena mengikuti suaminya


yang dipindahkan ke Jakarta. Di tempat yang baru ini guru tersebut mencari
kerjaan kembali.
- seorang wanita yang bekerja sedang mengandung anaknya yang pertama dan
memutuskan untuk berhenti kerja. Setelah anaknya berumur beberapa bulan ia
memutuskan mencari kerja kembali.
2) Pengangguran Musiman (seasonal unemployment)
Adalah suatu keadaan dimana seseorang harus menganggur, karena adanya fluktuasi
kegiatan ekonomi jangka pendek.
Contoh :
- Petani, misalnya akan selalu dapat digolongkan sebagai penganggur musiman karena
mereka tidak selalu dapat bekerja sepanjang tahun. Dan diantara menanam dan
panen meraka harus menganggur karena beberapa bulan diperlukan agar tanamannya
mendapatkan hasil.
3) Pengangguran siklikal
Adalah jenis pengangguran yang disebabkan karena adanya imbas dari naik turunnya
siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran
pekerjaan.
4) Pengangguran struktural
Adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan ekonomi (berkembang atau
mengalami kemunduran), yang disebabkan karena perkembangan teknologi,
persaingandari luar negeri atau luar daerah, dan pertumbuhan yang pesat dari
kawasan lain.
Contoh :
- Sebelum industri komputer berkembang permintaan yang besar ke atas untuk mesin
tik. Dengan penggunaan computer yang semakin meluas, permintaan mesin tik pun
menjadi berkurang dan industrinya mengalami kemunduran,dan sebagian pekerja
dalam industri ini akan menganggur.
5) Pengangguran sukarela
Adalah pengangguran yang dikarenakan adanya kesempatan kerja tetapi orang yang
menganggur itu tidak bersedia menerimanya pada tingkat gaji yang berlaku.
6) Pengangguran terpaksa
Adalah pengangguran yang diakibatkan apabila seseorang bersedia menerima
pekerjaan pada tingkat gaji yang berlaku , tetapi pekerjaan itu tidak bersedia.
Contoh :
- Seseorang yang memang sangat ingin mendapatkan pekerjaan tetapi perusahaan
tersebut tidak membutuhkan karyawan lagi atau persyaratannya untuk menjadi
karyawan tersebut tidak sesuai atau kurang.

7) Pengangguran tersembunyi
Adalah pengangguran yang keadaan dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan
oleh tenaga kerja yang jumlahnya melebihi dari yang diperlukan.
Contoh :
- Dalam kegiatan ekonomi dapat dijalankan secara efisien dengan menggunakan 5
pekerja, tetapi pekerja yang sebenarnya adalah 8 orang.Dalam contoh ini kelebihan
3 pekerja tersebut yang digolongkan sebagai penganggur tersembunyi.
8) Pengangguran setengah menganggur
Adalah keadaan pengangguran dimana seseorang, pekerja itu melakukan kerja jauh
lebih rendah dari jam kerja yang normal.

Definisi Inflasi
Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suatu harga atas barang-barang
secara umum dari waktu ke waktu secara terus menerus.
Tingkat kenaikan harga baru dapat dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas
dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga
untuk satu atau dua barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah
mempengaruhi harga barang lainnya.
Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan
berbagai faktor yang membedakannya.
Berdasarkan asalnya :
a. Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Adalah inflasi yang terjadi didalam negeri, umumnya disebabkan karena defisit
anggaran belanja yang dibiayai oleh percetakan uang baru, kenaikan upah, gagal
panen dll.
b. Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
Adalah inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang-barang impor, yang
terjadi karena kenaikan tarif impor barang atau karena tingginya biaya produksi di
luar negeri.
Berdasarkan tingkat tingginya inflasi
Inflasi ringan (dibawah 10% pertahun)
Inflasi sedang (10% sampai 30% pertahun)
Inflasi berat (antara 30% sampai 100% pertahun)
Hiper inflasi (diatas 100% pertahun)

Cara Menghitung Tingkat Inflasi


Untuk dapat menghitung tingkat inflasi terlebih dahulu harus diketahui indeks
harga konsumen (IHK). IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang
dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumahtangga dalam jangka waktu
tertentu, untuk menhitung IHK digunakan rumus :

IHK = harga sekarang/harga pada tahun dasar x 100%


Selanjutnya rumus untuk menghitung laju inflasi adalah :

Laju Inflasi = IHK periode n IHK tahun sebelumnya

Faktor Penentu Terjadinya Inflasi


Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
Disebabkan karena permintaan masyarakat akan barang terlalu kuat yang dipicu oleh
membanjirnya likuiditas di pasar sehingga permintaan menjadi tinggi. Permintaan
yang tinggi terhadap faktor faktor produksi tersebut mengakibatkan harga faktor
produksi mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena jumlah uang yang beredar
bertambah.
Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
Terjadi akibat adanya kelangkaan distribusi. Walaupun tidak ada permintaan yang
meningkat secara signifikan. Yang memicu terjadinya kenaikan harga ialah karena
ketidaklancaran arus distribusi atau berkurangnya barang yang di produksi yang
tersedia pada rata rata permintaan normal. Hal ini juga adapat terjadi karena
naiknya biaya produksi.
Inflasi Campuran
Adalah gabungan dari keduakombinasi antara tarikan permintaan dan dorongan
biaya. Namun jenis ini jarang dijumpai pada kehidupan nyata.

Kerugian dan Keuntungan Inflasi


Terjadinya Inflasi seringkali menyebabkan berbagai dampak buruh bagi masyarakat.
Namun ternyata, pada kasus tertentu Inflasi dapat menguntungkan bagi beberapa
pihak. Berikut merupakan kerugian dan keuntungan dari terjadinya Inflasi bagi
oknum oknum tertentu.

Kerugian Inflasi
Inflasi memperbanyak jumlah masyarakat produktif yang menganggur karena
banyaknya PHK yang dilakukan perusahaan perusahaan.
Harga dalam berbagai barang konsumsi masyarakat menjadi mahal. Sehingga untuk
menutupinya seringkali masyarakat harus memperkecil pengeluaran akan
kebutuhannya.
Para pemborong atau kontraktor, harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat
menutup pengeluaran karena terjadinya inflasi. Sehingga keuntungannya menjadi
berkurang.
Bagi para kreditor atau pemberi pinjaman karena nilai riil dari pinjaman yang
diberikan dapat menjadi lebih kecil. Misalnya pada saat sebelum inflasi pinjaman
sebesar Rp.500.000,00 setara dengan 25 gram emas. Namun setelah inflasi dapat
menjurun menjadi 20 gram emas.
Bagi para penabung terjadinya inflasi dapat memperbesar tingkat bunga dan
menurunkan nilai uang yang ditabung dibandingkan ketika sebelum terjadinya inflasi.
Keuntungan Inflasi
Keuntungan inflasi dapat juga di rasakan bagi suatu perusahaan yang memiliki stok
persediaan barang dari sebelum terjadinya inflasi.
Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai kesempatan untuk mempermainkan
harga dengan cara menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang besar.
Bagi para orang orang atau perusahaan yang mengadakan spekulasi, mereka akan
menimbun barang sebanyak banyaknya sebelum terjadinya inflasi untuk menjualnya
saat terjadinya inflasi. Kenaikan harga akan menguntungkan mereka.
Bagi para peminjam, terjadinya inflasi tidak mempengaruhi jumlah pinjamannya jika
peminjaman terjadi sebelum terjadinya inflasi. Meskipun saat inflasi terjadi
kenaikan harga. Contohnya para pengambil KPR BTN inflasi akan mengakibatkan
harga bahan bangunan menjadi naik. Namun jumlah kewajiban yg harus dibayar
kpada BTN tidak ikut dinaikkan.

Anda mungkin juga menyukai