B. Jenis-jenis Pengangguran
Pengangguran dapat dibagi-bagi menurut lama waktu kerja dan sebab-sebabnya. Kita
dapat mengelompokkan pengangguran berdasarkan sudut pandang kita. Berikut ini
diuraikan jenis-jenis pengangguran.
Menurut lama waktu bekerja, pengangguran dibedakan menjadi sebagai berikut.
1. Pengangguran terselubung (Disguised unemployment)
Pengangguran terselubung merupakan tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena sesuatu alasan tertentu, misalnya:
- Kurang terampil dalam pekerjaannya karena pendidikannya rendah.
- Baru mulai bekerja atau kurang pengalaman dalam bekerja.
- keterpaksa yang membuat orang bekerja tidak sesuai dengan bakat dan
keterampilannya.
2. Pengangguran friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan
temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yang
disebabkan oleh kondisi geografis, informasi yang tidak sempurna, dan proses
perekrutan yang lama.
3. Pengangguran musiman
Pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang terjadi karena pergantian
waktu/trend. Misalnya tukang membuat kopiah, pada saat bulan puasa dan
menjelang hari Idul Fitri, pesanan akan produk kopiah meningkat tajam.
Sedangkan masa sesudah bulan puasa permintaan produk kopiah kembali turun
sehingga dia harus menganggur lagi.
4. Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi yaitu pengangguran yang disebabkan penggunaan
teknologi seperti mesin-mesin modern, sehingga mengurangi penggunaan tenaga
kerja manusia.
5. Pengangguran konjungtur
Pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya
siklus konjungtur (perubahan kegiatan perekonomian). Misalnya: pada masa
1960 -1980 an titik berat pembangunan nasional Indonesia ditekankan pada
bidang pertanian, sehingga insinyur-insinyur pertanian mudah mendapatkan
pekerjaan. Pada masa setelah itu sesuai kebijakan pemerintah titik berat
pembangunan bergeser ke bidang industri pengolahan dan manufaktur sehingga
banyak insinyur-insinyur pertanian yang sulit mendapat pekerjaan/
menganggur.
A. Damapk Pengangguran
Pengangguran sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan kehidupan sosial
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat kesejahteraan
masyarakat yang menurun adalah salah satu dampak pengangguran. Berikut ini
beberapa dampak pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial
1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian
Pengangguran menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Daya beli
masyarakat yang menurun menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang
dan jasa. Hal ini mengakibatkan para pengusaha dan investor tidak bergairah
melakukan perluasan dan pendirian industri baru sehingga aktivitas
perekonomian menjadi turun.
7. Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam negeri
maupun luar negeri untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.
8. Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah penduduk dari
pulau yang berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang penduduknya serta
mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada.
a. Tenaga Kerja : Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasiklan barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
b. Angkatan Kerja : Bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi. Aktif ini
tidak selalu berarti sudah bekerja karena yang digolongkan sebagai angkatan kerja
adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas) baik yang bekerja maupun yang
mencari pekerjaan (pengangguran).
c. Kesempatan Kerja : Kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil diperlukan oleh
perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat
tertentu, yang di informasikan melalui iklan, dll. Kesempatan kerja ini sering disebut
lowongan kerja.
d. Pekerja : setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai nilai
ekonomis baik yang menerima gaji atau bekerja sendiri yang terlibat dalam kegiatan
manual.
PENGANGGURAN
Seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila memenuhi salah satu kategori
berikut
-Sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan -Sedang mempersiapkan suatu
usaha baru -Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidaak mungkin mendapat
pekerjaan
-Sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
SISTEM UPAH
Sistem upah merupakan kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi yang diterima
pekerja. Kompensasi sendiri merupakan bayaran atau upah yang diterima oleh pekerja
sebagai balas jasa atas hasil kerjaan mereka.
Penghitungan Upah :
Secara mendasar pemberian upah memiliki tiga tujuan sebagai berikut :
Kemajuan Teknologi
7) Pengangguran tersembunyi
Adalah pengangguran yang keadaan dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan
oleh tenaga kerja yang jumlahnya melebihi dari yang diperlukan.
Contoh :
- Dalam kegiatan ekonomi dapat dijalankan secara efisien dengan menggunakan 5
pekerja, tetapi pekerja yang sebenarnya adalah 8 orang.Dalam contoh ini kelebihan
3 pekerja tersebut yang digolongkan sebagai penganggur tersembunyi.
8) Pengangguran setengah menganggur
Adalah keadaan pengangguran dimana seseorang, pekerja itu melakukan kerja jauh
lebih rendah dari jam kerja yang normal.
Definisi Inflasi
Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suatu harga atas barang-barang
secara umum dari waktu ke waktu secara terus menerus.
Tingkat kenaikan harga baru dapat dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas
dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga
untuk satu atau dua barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah
mempengaruhi harga barang lainnya.
Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan
berbagai faktor yang membedakannya.
Berdasarkan asalnya :
a. Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Adalah inflasi yang terjadi didalam negeri, umumnya disebabkan karena defisit
anggaran belanja yang dibiayai oleh percetakan uang baru, kenaikan upah, gagal
panen dll.
b. Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
Adalah inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang-barang impor, yang
terjadi karena kenaikan tarif impor barang atau karena tingginya biaya produksi di
luar negeri.
Berdasarkan tingkat tingginya inflasi
Inflasi ringan (dibawah 10% pertahun)
Inflasi sedang (10% sampai 30% pertahun)
Inflasi berat (antara 30% sampai 100% pertahun)
Hiper inflasi (diatas 100% pertahun)
Kerugian Inflasi
Inflasi memperbanyak jumlah masyarakat produktif yang menganggur karena
banyaknya PHK yang dilakukan perusahaan perusahaan.
Harga dalam berbagai barang konsumsi masyarakat menjadi mahal. Sehingga untuk
menutupinya seringkali masyarakat harus memperkecil pengeluaran akan
kebutuhannya.
Para pemborong atau kontraktor, harus mengeluarkan tambahan biaya agar dapat
menutup pengeluaran karena terjadinya inflasi. Sehingga keuntungannya menjadi
berkurang.
Bagi para kreditor atau pemberi pinjaman karena nilai riil dari pinjaman yang
diberikan dapat menjadi lebih kecil. Misalnya pada saat sebelum inflasi pinjaman
sebesar Rp.500.000,00 setara dengan 25 gram emas. Namun setelah inflasi dapat
menjurun menjadi 20 gram emas.
Bagi para penabung terjadinya inflasi dapat memperbesar tingkat bunga dan
menurunkan nilai uang yang ditabung dibandingkan ketika sebelum terjadinya inflasi.
Keuntungan Inflasi
Keuntungan inflasi dapat juga di rasakan bagi suatu perusahaan yang memiliki stok
persediaan barang dari sebelum terjadinya inflasi.
Bagi para pedagang, inflasi dijadikan sebagai kesempatan untuk mempermainkan
harga dengan cara menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang besar.
Bagi para orang orang atau perusahaan yang mengadakan spekulasi, mereka akan
menimbun barang sebanyak banyaknya sebelum terjadinya inflasi untuk menjualnya
saat terjadinya inflasi. Kenaikan harga akan menguntungkan mereka.
Bagi para peminjam, terjadinya inflasi tidak mempengaruhi jumlah pinjamannya jika
peminjaman terjadi sebelum terjadinya inflasi. Meskipun saat inflasi terjadi
kenaikan harga. Contohnya para pengambil KPR BTN inflasi akan mengakibatkan
harga bahan bangunan menjadi naik. Namun jumlah kewajiban yg harus dibayar
kpada BTN tidak ikut dinaikkan.