dan pekerja mandiri yang selama periode tertentu terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal.
Pengangguran secara umum merupakan orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak.
Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Ekonomi Kelas XI (2020), pengangguran merupakan penduduk
yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru.
Atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkannya. Bisa juga,
pengangguran diartikan sebagai penduduk yang sudah diterima dalam pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja.
Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi pengembangan usaha.
Kemiskinan
Ketimpangan pendapatan
Urbanisasi
Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor dari negara berkembang.
Edukasi
MENU
MASUK DAFTAR
Laporan Interaktif
Ekopedia
Edusports
Features
Home
Nasional
Internasional
Ekonomi
Olahraga
Teknologi
Otomotif
Hiburan
Gaya Hidup
Fokus
Kolom
Terpopuler
Infografis
Foto
Video
TV
Indeks
Download Apps
Ikuti Kami
Home Nasional Internasional Ekonomi Olahraga Teknologi Otomotif Hiburan Gaya Hidup Fokus Kolom
Terpopuler Infografis Foto Video Indeks
Ilustrasi. Pengertian pengangguran, jenis, penyebab, dan dampaknya. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengangguran merupakan salah satu masalah utama di banyak negara
termasuk Indonesia, yang dapat berdampak pada stabilitas sosial hingga ekonomi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian pengangguran adalah keadaan menganggur
atau tidak melakukan apa-apa atau tidak bekerja. Pengangguran dikaitkan dengan terbatasnya lapangan
pekerjaan dan mutu pendidikan.
Lihat Juga :
Indonesia memiliki tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2022 mencapai 5,86 persen atau sekitar
8,4 juta jiwa dari 209,42 juta penduduk usia kerja, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Cara mengatasi permasalahan pengangguran ini bisa dilakukan dengan sejumlah upaya, antara lain
meningkatkan mutu pendidikan, latihan kerja, mendorong kewiraswastaan.
Kemudian, membuka kesempatan usaha informal, pembangunan dengan sistem padat karya, dan
membuka kesempatan kerja ke luar negeri.
Pengertian Pengangguran
Dikutip dari Buku Sosiologi dari Ruang Kelas (2021), pengangguran didefinisikan sebagai suatu keadaan
saat seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif
tidak sedang mencari pekerjaan.
Atau dengan kata lain, penganggur merujuk pada orang yang tidak bekerja sama sekali.
Sementara itu, pengertian pengangguran menurut Sukirno (2004:28) adalah jumlah tenaga kerja dalam
perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.
International Labor Organization (ILO) menyampaikan dua bentuk pengangguran, yaitu pengangguran
terbuka dan setengah pengangguran terpaksa.
Pengangguran terbuka adalah seseorang dalam kelompok penduduk usia kerja yang tidak bekerja
selama periode tertentu dan bersedia menerima atau mencari pekerjaan.
Sedangkan setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan
dan pekerja mandiri yang selama periode tertentu terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal.
Pengangguran secara umum merupakan orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak.
Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Ekonomi Kelas XI (2020), pengangguran merupakan penduduk
yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru.
Atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkannya. Bisa juga,
pengangguran diartikan sebagai penduduk yang sudah diterima dalam pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja.
Jenis-Jenis Pengangguran
Pengangguran ketidakcakapan adalah seseorang yang sulit mendapatkan pekerjaan karena keterbatasan
fisik atau jasmani.
Pengangguran terselubung terjadi apabila para pekerja telah menggunakan waktu kerjanya secara
penuh dalam pekerjaan tetapi dapat ditarik ke sektor lain tanpa mengurangi output-nya.
Pengangguran kentara atau terbuka yang timbul karena kurangnya kesempatan kerja atau tidak ada
lapangan pekerjaan.
Pengangguran musiman yang terjadi pada sektor pertanian seperti saat musim paceklik sehingga banyak
petani menganggur menunggu musim tanam selanjutnya.
Pengangguran friksional atau peralihan yang terjadi karena penawaran tenaga kerja lebih banyak
daripada permintaan tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah bekerja dan ingin pindah kerja tetapi
belum mendapatkannya.
Pengangguran karena upah terlalu tinggi yang terjadi karena para pekerja atau pencari kerja
menginginkan gaji terlalu tinggi sehingga perusahaan tidak mampu memenuhinya.
Pengangguran struktural yang terjadi karena terdapat perubahan struktur kehidupan masyarakat,
contohnya agraris menjadi industri.
Pengangguran voluntary yang terjadi karena seseorang secara sukarela tidak bekerja karena merasa
sudah memiliki kekayaan yang cukup.
Pengangguran teknologi terjadi karena pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.
Pengangguran potensial (potential underemployment) yang terjadi saat pekerja suatu sektor ditarik ke
sektor lain tanpa mengurangi output, contohnya perubahan dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
Pengangguran konjungtur atau siklis, berkaitan dengan turunnya kegiatan perekonomian suatu negara.
Saat resesi, pengangguran siklis meningkat karena dua faktor yaitu meningkatnya jumlah orang yang
kehilangan pekerjaan dan butuh waktu yang lama untuk mendapatkannya.
Penyebab Pengangguran
Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja yang besar.
Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan kerja.
Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.
Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi pengembangan usaha.
Ketimpangan pendapatan
Urbanisasi
Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor dari negara berkembang.
Lihat Juga :
Dampak Pengangguran
Fenomena pengangguran ini juga menimbulkan dampak, baik itu bagi masyarakat hingga negara, yakni:
Dampak sosial yang berpengaruh seperti menjadi beban keluarga dan masyarakat, penghargaan diri
yang rendah, kebebasan yang terbatas dan mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal.
Dampak Pengangguran
Fenomena pengangguran ini juga menimbulkan dampak, baik itu bagi masyarakat hingga negara, yakni:
Dampak sosial yang berpengaruh seperti menjadi beban keluarga dan masyarakat, penghargaan diri
yang rendah, kebebasan yang terbatas dan mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal.
Demikian ulasan tentang pengertian pengangguran, jenis, dan dampaknya. Semoga bermanfaat!
Baca artikel CNN Indonesia "Pengertian Pengangguran, Jenis-Jenis, Penyebab, dan Dampaknya"
selengkapnya di sini:
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230309113817-569-922817/pengertian-pengangguran-jenis-
jenis-penyebab-dan-dampaknya.
Baca artikel CNN Indonesia "Pengertian Pengangguran, Jenis-Jenis, Penyebab, dan Dampaknya"
selengkapnya di sini:
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230309113817-569-922817/pengertian-pengangguran-jenis-
jenis-penyebab-dan-dampaknya.
Baca artikel CNN Indonesia "Pengertian Pengangguran, Jenis-Jenis, Penyebab, dan Dampaknya"
selengkapnya di sini:
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230309113817-569-922817/pengertian-pengangguran-jenis-
jenis-penyebab-dan-dampaknya.
Kota Cimahi menjadi daerah di Jawa Barat dengan angka pengangguran tertinggi ke dua setelah Kota
Bogor berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS)
Berdasarkan data BPS, hingga Agustus 2022 ada 2,13 juta penduduk Jawa Barat yang menganggur,
sebanyak 10,77 persennya merupakan masyarakat Kota Cimahi. Sementara angka pengangguran
tertinggi dipegang Kota Bogor dengan 10,78 persen
Pada tahun 2021 BPS Kota Cimahi juga sempat merilis jumlah pengangguran mencapai 38.193 orang
atau 13,03 persen. Sementara pada tahun 2020 jumlahnya sebanyak 39.055 orang atau 13,30 persen.
Untuk menanggulangi tantangan tersebut Pemerintah daerah Kota Cimahi, melakukan berbagai upaya
untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka yang ada di wilayahnya.
Pelatihan Ketenagakerjaan seperti pelatihan digital (Network dan Fiber Optik), kerjasama dengan
berbagai bidang industri baik di skala regional nasional maupun internasional hingga upaya membuka
lowongan pekerjaan dan pelatihan kewirausahaan menjadi salah satu hal yang terus dilakukan oleh
pemerintah kota, dalam upaya menjawab tantangan tersebut.
Berdasarkan data yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik, persentase pengangguran terbuka yang ada
di kota Cimahi sebetulnya telah mengalami penurunan. Dari yang semula 38.000 orang pada tahun 2020
namun di tahun 2021 menjadi 30 ribuan masyarakat angkatan kerja.
Angkatan kerja merujuk pada seseorang yang ada pada usia produktif untuk bekerja di luar pelajar,
mahasiswa, ibu rumah tangga, pensiunan, hingga lansia. Sementara yang bukan angkatan kerja
merupakan mereka yang dikecualikan dari klasifikasi angkatan kerja.
Secara persentase angka tersebut menurun sekitar 3%, namun hal ini tidak membuat Pemerintah
Daerah Kota Cimahi berpuas diri.
Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan oleh stakeholder terkait untuk mengentaskan
permasalahan ketenagakerjaan bagi kota yang sudah berusia 21 tahun tersebut.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat dan untuk mengimbangi isu terjadinya krisis
global tahun 2023, pelatihan merupakan cara efektif untuk dapat mengejar ketertinggalan.
Penyelenggaraan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja juga dapat menjadi upaya mengentaskan
angka pengangguran di Kota Cimahi.
Tingginya tingkat pengangguran atau pencari kerja terus bertambah secara signifikan setiap tahun, di sisi
lain lowongan kerja semakin terbatas dan persaingan cukup tinggi.