Anda di halaman 1dari 17

TEORI EKONOMI MAKRO

DOSEN PENGAMPU : NURLASERA, S.E.,M.Si

Disusun oleh :

NADA SAKINAH 12170102340

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu
pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Shalawat serta
salam tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
yang telah menyampaikan wahyu kepada hamba-Nya yang setia sampai
akhir zaman

Makalah yang berjudul "Tenaga Kerja dan Pengangguran” sebagai


salah satu untuk memenuhi nilai individu dari mata kuliah Teori Ekonomi
Makro. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan
dan sumbangan pemikiran, serta ide dari berbagai pihak, namun tidak luput
dari kendala yang begitu banyak.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis tidak menutup diri dari pembaca
untuk memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang
datang.

Pekanbaru, 06 Juni 2023

Penyusun

Nada Sakinah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................2
1.3 TUJUAN MASALAH...........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................4
2.1 PENGERTIAN TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN.....................4
2.2 JENIS – JENIS PENGANGGURAN.......................................................5
2.3 STRATEGI MENGURANGI PENGANGGURAN....................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................9
3.1 KESIMPULAN....................................................................................9
3.2 SARAN............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan
negaraIndonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang
tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap
kemiskinan,kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang
juga semakinmeningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup
besar, arus migrasiyang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi
yang berkepanjangansampai saat ini, membuat permasalahan tenaga
kerja menjadi sangat besardan kompleks.

Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena


jumlahlapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja. Jugakompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar
kerja.Selain itu jugakurang efektifnya informasi pasar kerja bagi
para pencari kerja.

Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan


terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain;
perusahaan yangmenutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis
ekonomi ataukeamanan yang kurang kondusif; peraturan yang
menghambat inventasi;hambatan dalam proses ekspor impor, dan
lain-lain.

Tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang cepat dan


pertumbuhanlapangan kerja yang relatif lambat menyebabkan
masalah pengangguran diIndonesia menjadi semakin serius. Masalah
ini di pandang lebih serius lagi bagi mereka yang berusia 15-24
tahun yang kebanyakan mempunyai pendidikan yang lumayan.

1
Karena mereka merasa pendidikan yang sudah mereka dapatkan,
ternyata belum dapat menjamin mereka dapat bekerja.Pengangguran
terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangankerja
yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi
pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga
kurangefektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.

Mengapa Pengangguran Harus Dihindari ? Pada dasarnya,


dalam jangka panjang pengangguran dapat menimbulkan efek tidak
baik bagimasyarakat sehingga masalah pengangguran harus
dihindari ataudikurangi jumlahnya. Tingginya tingkat pengangguran
menunjukkankegagalan dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan,
tingginya tingkat pengangguran menyebabkan produksi suatu negara
tidak mencapai tingkatmaksimum atau tingkat potensial.

Selain itu, pengangguran juga berdampak langsung pada


individu penganggur tersebut. Para penganggur secara ekonomi
tidak memilikisumber pendapatan, sehingga mereka tidak mampu
memenuhi kebutuhanhidupnya. Hal ini berdampak pada masalah
sosial, termasuk masalahkriminal dengan motif ekonomi.

Selanjutnya, pengangguran dapat menimbulkan masalah


psikologis.Para penganggur memiliki kecenderungan dianggap
sebagai masyarakatkelas dua karena dinilai tidak memiliki
kemampuan untuk bersaing.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa itu Tenaga Kerja dan Pengangguran?
2. Apa saja jenis – jenis pengangguran?
3. Bagaimana strategi mengurangi pengangguran?

2
1.3 TUJUAN MASALAH
Tujuan masalah dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu Tenaga Kerja dan Pengangguran
2. Untuk mengetahui apa saja jenis – jenis pengangguran
3. Untuk mengetahui strategi untuk mengurangi pengangguran

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN


 Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada
dalam usia kerja. MenurutUU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal
1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalahsetiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Secaragaris besar penduduk suatu
negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenagakerja
dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika
penduduktersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja
yang berlaku di Indonesiaadalah berumur 15 tahun – 64
tahun.
 Pengangguran
Orang yang menganggur didefinisikan sebagai orang
yang tidak bekerja dan secara aktif mencari pekerjaan selama
4 minggu sebelumnya,atau sedang menunggu dipanggil
kembali untuk suatu pekerjaan setelah diberhentikan atau
sedang menunggu untuk melapor pada pekerjaan yang baru
di dalam waktu 4 minggu. Syarat sedang mencari pekerjaan
dalam 4 minggu yang lalu adalah untuk mencoba
menyakinkan bahwa orangtersebut secara aktif tertarik pada
suatu pekerjaan dan tidak semata – mata mencerminkan
keinginan jika suatu pekerjaan kebetulan akan muncul.
Pengangguran adalah salah satu masalah dalam.
Ketenagakerjaan yang dihadapi Negara berkembang.
termasuk Indonesia. Pengangguran di pengaruhi oleh banyak
faktor yang saling berinteraksi dan mempengaruhi banyak
faktor pula. Jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar
merupakan salah satu faktor yang menimbulkan
pengangguran karena jumlah angkatan kerja yang meningkat
tiap tahunnya.

4
Pengangguran adalah suatu keadaan di mana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif
mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur
Pengangguran dapat terjadi disebabkan oleh tidak
seimbangan pada pasar tenaga kerja. Hal ini menunjukkan
jumlah tenaga kerja yang ditawarkan melebihi jumlah tenaga
kerja yang diminta

2.2 JENIS – JENIS PENGANGGURAN


Menurut Sukirno (2006) sebab terjadinya pengangguran
dapat digolongkan kepada empat jenis yaitu :

1. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang wujud


apabila ekonomi telah mencapi kesempatan kerja penuh.
2. Pengangaguran siklikal adalah pengangguran yang
disebabkan perkembangan ekonomi yang sangat lambat
atau kemorosotan kegiatan ekonomi.
3. Pengangguran struktural, terjadi karena adanya perubahan
dalam struktur atau komposisi perekonomian.
4. Pengangguran teknologi, ditimbulkan oleh adanya
pengantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan
kimia yang disebabkan perkembangan teknologi. (Sukirno
& sadono, 2007)

Teori Pendekatan penggunaan tenaga kerja (Labor


Utilitizationapproach) pendekatan ini menitik beratkan pada
seseorang apakah cukup dimanfaatkan dalam kerja di lihat dari segi
jumlah jam kerja, produktivitas kerja dan pendapatan yang
diperoleh. Dengan pendekatan ini dibedakan angkatan kerja dalam
tiga golongan yaitu :

 Menganggur, yaitu orang yang sama sekali tidak bekerja dan


berusaha mencari pekrjaan.

5
 Setengah menganggur, yaitu mereka yang kurang
dimanfaatkan dalam bekerja dilihat dari segi jam kerja,
produktivitas kerja dan pendapatan.
 Bekerja penuh atau cukup dimanfaatkan.

Untuk mengelompokkan masing-masing pengangguran


tersebut perlu diperhatikan dimensi-dimensi yang berkaitan
dengan pengangguran itu sendiri yaitu :

 Intensitas pekerjaan (yang berkaitan dengan kesehatan dan


gizi makanan).
 Waktu (banyak di antara mereka yang bekerja ingin bekerja
lebih lama).
 Produktivitas (kurangnya produktivitas sering kali
disebabkan oleh kurangnya sumber daya komplementer
untuk melakukan pekerjaan).

Berdasarkan dimensi di atas pengangguran dapat dibedakan


atas (BPS 2000, h.8) yaitu :

 Pengangguran terbuka, baik terbuka maupun terpaksa secara


sukarela, mereka tidak mau bekerja karena mengharapkan
pekerjaan yang lebih baik sedangkan pengangguran terpaksa,
mereka mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan.
Setengah pengangguran (Under Unemployment) yaitu
mereka yang bekerja dimana waktu yang mereka pergunakan
kurang dari yang biasa mereka kerjakan.
 Tampaknya mereka bekerja, tetapi tidak bekerja, secara
penuh. Mereka digolongkan sebagai pengangguran terbuka
dan setengah pengangguran. Yang termasuk dalam katagori
ini adalah pengangguran tak kentara, pengangguran
tersembunyi dan pensiunan awal. (rianti, 2015)

6
2.3 STRATEGI MENGURANGI PENGANGGURAN
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-
kan cara atau strategi untuk mengatasinya yang disesuaikan
dengan jenis pengangguran yang terjadi,yaitu sebagai
berikut:

1. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural Untuk


mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan
adalah :
 Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
 Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari
tempat dan sektoryang kelebihan ke tempat dan
sector ekonomi yang kekurangan
 Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi
formasikesempatan (lowongan) kerja yang
kosong, dan
 Segera mendirikan industri padat karya di wilayah
yang mengalami pengangguran.
2. Cara Mengatasi Pengangguran Friksional Untuk
mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat
digunakan cara berikut :
 Perluasan kesempatan kerja dengan cara
mendirikan industri-industri baru,terutama yang
bersifat padat karya.
 Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang
industri untuk merangsang timbulnya investasi
baru.
 Menggalakkan pengembangan sektor informal,
seperti home indiustri.
 Menggalakkan program transmigrasi untuk
menyerap tenaga kerja disector agraris dan sector
formal lainnya.

7
 Pembukaan proyek-proyek umum oleh
pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan
raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa
menyeraptenaga kerja secara langsung maupun
untuk merangsang investasi barudari kalangan
swasta.
3. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman. Jenis
pengangguran ini bisa diatasi dengan cara :
 Pemberian informasi yang cepat jika ada
lowongan kerja di sector lain,dan
 Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain
untuk memanfaatkanwaktu ketika menunggu
musim tertentu.
4. Cara mengatasi Pengangguran Siklus Untuk mengatasi
pengangguran jenis ini adalah :
 Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap
barang dan jasa, dan
 Meningkatkan daya beli

A. Pengertian Kemiskinan
Menurut Soerjono Soekanto, ahli sosiologi hukum,
kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup
memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok
dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun
fisiknya dalam kelompok tersebut.

Sementara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),


mengartikan kemiskinan sebagai situasi serba kekurangan karena
keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan kekuatan
yang dimilikinya.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan


adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan

8
hidupnya akibat kemampuan yang dimiliki ataupun terdesak
keadaan.

B. Jenis-Jenis Kemiskinan
a. Kemiskinan subjektif
Kemiskinan subjektif merupakan persepsi individu bahwa ia
tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Individu dengan persepsi
seperti ini sebenarnya berkecukupan, hanya saja ia merasa tidak
puas dengan pendapatannya.
b. Kemiskinan mutlak
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana
pendapatan individu atau keluarga berada di bawah persyaratan
kelayakan atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatan tersebut
tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan,
pendidikan dan kesehatan.
c. Kemiskinan relatif
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang
diakibatkan oleh dampak kebijakan pembangunan yang belum
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut
menyebabkan ketimpangan pendapatan, misalnya banyaknya
pengangguran karena kurangnya pekerjaan.
d. Kemiskinan alamiah
Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh
kurangnya sumber daya alam. Hal ini menyebabkan turunnya
produktivitas masyarakat.
e. Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dihasilkan dari
kebiasaan dan sikap orang-orang dengan budaya santai yang
tidak ingin meningkatkan taraf hidup mereka seperti masyarakat
modern.
f. Kemiskinan struktural

9
Kemiskinan ini muncul karena struktur sosial tidak mampu
menghubungkan masyarakat dengan sumber daya yang tersedia.

C. Tujuan Pemerataan Pendapatan


Tujuan dilaksanakannya redistribusi pendapatan adalah
menjamin pemenuhan kebutuhan dasar penduduk atau kebutuhan
dasar masyarakat serta bertujuan untuk mengurangi kesenjangan
pendapatan dalam masyarakat.
Beberapa bidang yang menjadi sasaran pelaksanaan redistribusi
pendapatan ialah pendidikan, kesehatan, transportasi umum, fakir
miskin, serta pelayanan
sosial lainnya.
Selain itu, redistribusi pendapatan juga dilaksanakan untuk
mengurangi ketidakmerataan ekonomi di Indonesia. Dengan begitu,
masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dasarnya, dan secara langsung
maupun tidak, kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

D. Strategi Mengatasi Kemiskinan

Secara umum, program strategis yang dapat dijalankan untuk


menanggulangi kemiskinan adalah:
a. Membuka peluang dan kesempatan berusaha bagi orang miskin
untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan ekonomi.  
b. Kebijakan dan program untuk memberdayakan kelompok miskin.
Kemiskinan memiliki sifat multidimensional, maka
penanggulangannya tidak cukup hanya dengan mengandalkan
pendekatan ekonomi, akan tetapi juga mengandalkan kebijakan dan
program di bidang sosial, politik, hukum dan kelembagaan.  
c. Kebijakan dan Program yang Melindungi Kelompok Miskin.
Kelompok masyarakat miskin sangat rentan terhadap goncangan
internal (misalnya kepala keluarga meninggal, jatuh sakit, kena
PHK) maupun goncangan ekster‐ nal (misalnya kehilangan
pekerjaan, bencana alam, konflik sosial), karena tidak memiliki

10
ketahanan atau jaminan dalam menghadapi goncangan‐gonca‐ ngan
tersebut. 
d. Kebijakan dan Program untuk memutus pewarisan kemiskinan antar
generasi; hak anak dan peranan perempuan. Kemiskinan seringkali
diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Karena itu, rantai
pewarisan kemiskinan harus diputus. Meningkatkan pendidikan dan
peranan perempuan dalam keluarga adalah salah satu kunci memutus
rantai kemiskinan. 
e. Kebijakan dan program penguatan otonomi desa. Otonomi desa
dapat menjadi ruang yang memungkinkan masyarakat desa dapat
menanggulangi sendiri kemiskinannya.

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengangguran adalah masalah sosial yang harus
dikurangi tingkat keseriusannya. Untuk mengatasi hal itu,
diperlukan kerjasama dari semua pihak, bukan hanya
pemerintah sendiri. Lebih dari itu, pengangguran adalah

11
masalah sosial yang hanya dapat diatasi dalam jangka
panjang. Selanjutnya, tingkat pengangguran yang tinggi
menandakan kegagalan ekonomi pembangunan suatu negara,
sehingga tingkat keseriusannya harus dikurangi, yaitu di
bawah 5 %.
Di sisi lain, ada tiga elemen penting yang menunjang
pembangunan yaitu infrastuktur, struktur ekonomi, dan
superstruktur. Infrastruktur adalah prasarana yang tersedia
seperti jalan, jembatan, pelabuhan, irigasi, alattransportasi,
telepon, dan sebagainya. Struktur ekonomi adalah
tersedianya faktor produksi dalam masyarakat, serta tenaga
manajemen yang berpandangan luas, kemampuan
mengadaptasi teknologi dan juga tersedia pasar produksi.
Superstruktur atau struktur atas adalah faktor mental
masyarakat, semangat kerja ulet, tak kenal putus asa, tekun,
jujur, bertanggung jawab, dapat dipercaya.
Memulihkan kondisi pengangguran di Indonesia
tentulah tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena
itu diperlukan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat dan
pemerintah. Solusi paling mudah untuk mengatasi hal ini
adalah dengan menciptakan lapangan usaha sendiri dan tidak
mengharap yang muluk - muluk menjadi seorang karyawan
suatu perusahaan dengan gaji yang besar. Cara lain adalah
dengan menetapkan kebijakan baru yang mempersempit
kesempatan para pemilik perusahaan untuk mem - PHK
karyawannya.

1. Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat memenuhi


kebutuhan hidupnya akibat kemampuan yang dimiliki ataupun
terdesak keadaan.
- Kemiskinan subjektif
- Kemiskinan mutlak

12
- Kemiskinan Relatif
- Kemiskinan Alamiah
- Kemiskinan Kultural
- Kemiskinan Struktural
2. Tujuan dilaksanakannya redistribusi pendapatan adalah menjamin
pemenuhan kebutuhan dasar penduduk atau kebutuhan dasar
masyarakat serta bertujuan untuk mengurangi kesenjangan
pendapatan dalam masyarakat.
Strategi Mengatasi Kemiskinan dengan Membuka peluang dan kesempatan
berusaha bagi orang miskin untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan
ekonomi. 

3.2 SARAN
Demikian makalah ini kami buat, kami berharap para
pembaca sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis, khususnya juga bagi para pembaca. Apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan makalah ini mohon dimaafkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

rianti, r. (2015, desember 28). tenaga kerja dan pengangguran. Retrieved juni 06,
2023, from academia.edu:
https://perpustakaan.pancabudi.ac.id/dl_file/penelitian/19438_2_BAB_II.pdf

Sukirno, & sadono. (2007). Makro Ekonomi Modern. Retrieved juni 06, 2023, PT
Raja Grafindo Persada.

14

Anda mungkin juga menyukai