PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah ketenagakerjaan adalah salah satu masalah pokok yang harus
dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Jumlah
penduduk yang terus meningkat tanpa diikuti pertambahan lapangan
pekerjaan selalu menjadi pemicu menjamurnya pengangguran.
Sedangkan asas ketenagakerjaan yang digunakan menurut Abdussalam adalah
asas keterpaduan dengan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat
dan daerah, sedangkan asas pembangunan ketenagakerjaan pada dasarnya
sesuai dengan asas pembangunan naional, khususnya asas demokrasi
Pancasila serta asas adil dan merata. Asas tersebut dapat dikatakan
pembangunan ketenagakerjaan dilakukan secara menyeluruh mulai dari
daerah hingga pusat dengan tujuan untuk pencapaian pembangunan nasional
yang adil dan merata.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ketenaga Kerjaan ?
2. Apa Macam-Macam Ketenaga Kerjaan ?
3. Apa Masalah-Masalah Ketenaga Kerjaan ?
4. Bagaimana Upaya Indonesia Dalam Meningkatkan Daya Saing Tenaga
Kerja Mea ?
5. Apa Hak-Hak Tenaga Kerja ?
6. Bagaimana Hukum Ketenaga Kerjaan ?
7. Bagaimana Pengaturan Operasional Hukum Ketenaagakerjaan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari Ketenaga Kerjaan
2. Mengetahui macam-macam Ketenaga Kerjaan
3. Mengetahui Masalah-masalah Ketenaga Kerjaan
4. Mengetahui Upaya Indonesia Dalam Meningkatkan Daya Saing Tenaga
Kerja Mea
5. Mengetahui Hak-Hak Tenaga Kerja
6. Mengetahui Hukum Ketenaga Kerjaan
7. Mengetahui Pengaturan Operasional Hukum Ketenaagakerjaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ketenagakerjaan, penduduk suatu Negara dipilah-pilah dalam berbagai
kelompok. Konsep pemilahan penduduk dibagi menjadi dua yaitu pemilahan
penduduk berdasarkan pendekatan angkatan kerja dan berdasarkan
pendekatan pemanfaatan tenaga kerja.
1. Menurut Dr.A.Hamzah SH, tenaga kerja meliputi tenaga kerja yag bekerja
di dalam maupun di luar hubungan kerja dengan alat produksi utamanya
dalam proser produksi tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik maupun
pikiran.
3. Menurut Eeng Ahman & Epi Indriani tenaga kerja adalah seluruh jumlah
penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada
permintaan kerja.
4
5. Menurut Suparmoko dan Icuk Ranggabawono tenaga kerja adalah
penduduk yang telah memasuki usia kerja dan memiliki pekerjaan, yang
sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti
sekolah, kuliah dan mengurus rumah tangga.
6. Menurut Sjamsul Arifin, Dian Ediana Rae, Charles, Joseph tenaga kerja
merupakan faktor produksi yang bersifat homogen dalam suatu negara,
namun bersifat heterogen (tidak identik) antar negara.
Jadi dapat dsimpulkan bahwa tenaga kerja itu adalah penduduk yang berada
dalam usia kerja
5
C. MASALAH-MASALAH KETENAGA KERJAAN
Masalah ketenaga kerjaan sering dialami dari beberapa Negara termasuk
Indonesia. Masalah pekerjaan timbul karena beberapa factor seperti
kesempatan kerja yang rendah , pendidikan rendah , ekonomi rendah , dan
sebagainya . setiap Negara berusaha untuk memecahkan masalah ini dengan
berbagai cara , seperti mengembangkan ekonomi masyarakat , meningkatkan
kualitas pendidikan , memperbaiki fasilitas dan sebagainya
6
4. Masalah pengangguran
Pengangguran merupakan masaalah yang paling besar dalam
ketenaga kerjaan Indonesia. Hal ini disebabkan tingginya tingkat
penduduk Indonesia yang tidak dibarengi dengan kesempatan kerja yang
cukup . selain itu rendahnya kualitas tenaga kerja yang tinggi
.
1. Kebijakan Daya Saing Tenaga Kerja dari Sisi Pendidikan
Peningkatan daya saing tenaga kerja Indonesia dari sisi pendidikan dalam
rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN telah dilakukan
melalui kebijakan dari kementerian terkait. Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Indonesia dan Kamar Dagang Industri Nasional
(KADIN) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU)
telah menetapkan beberapa kebijakan dalam rangka peningkatan daya
saing tersebut. Hal ini dituangkan di antaranya ialah:
7
a. Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pengembangan system
pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Contohnya ialah telah
diimplementasikan dengan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) di bawah naungan dari Asosiasi-asosiasi profesi bidang.
b. Dalam sistem berbasis kompetensi ini terdapat tiga komponen yang
saling berhubungan yaitu standar kompetensi, pelatihan berbasis
kompetensi, dan sertifikasi kompetensi. Contoh yang diimplementasikan
dengan menghubungkan kebijakan kurikulum pendidikan vokasional
perawat (SMK, Diploma), lembaga sertifikasi profesi (Kementerian
Kesehatan), dan penyelenggaran sertifikasi di Indonesia Berdasarkan
data BPS sebelumnya, sumber daya manusia Indonesia belum mampu
menghadapi era MEA karena hampir 50 persen angkatan kerja lokal
hanya lulusan Sekolah Dasar (SD). Lulusan perguruan tinggi juga hanya
berkisar 10 persenan3. Adapun kebijakan dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, melalui Kepala Pusat Pengembangan Profesi
Pendidikan, yaitu :
8
sabar. Namun yang lebih penting lagi ialah faktor budaya daerah di
Indonesia banyak digemari oleh bangsa-bangsa di dunia. Dengan kata
lain jika keunggulan ini dipadukan dengan keahlian mereka, maka TKI
akan dapat bersaing dengan negara-negara lain. Yue (2013) dalam Keliat,
et al. (2013) menyatakan bahwa terdapat factor yang dapat menghambat
mobilitas tenaga kerja berkeahlian yaitu :
Kebijakan proteksi yang berlaku di setiap Negara
disparitas yang tinggi antara upah dan kesempatan kerja yang
tersedia
geographical proximity dan lingkungan sosial budaya serta bahasa
Disparitas perkembangan sektor pendidikan di antara negara di
ASEAN Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia
telah menetapkan beberapa kebijakan dalam rangka peningkatan
daya saing tenaga kerja dari sisi produktivitas ini di Indonesia dalam
menghadapi MEA
9
3. Kebijakan Daya Saing Tenaga Kerja dari Sisi Upah
10
E. HAK-HAK TENAGA KERJA
Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha
dan pekerja/buruh. Perjanjian kerja dibuat secara tertulis atau lisan. Perjanjian
kerja yang dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang undangan yang berlaku. Perjanjian kerja dibuat atas
dasar :
a. kesepakatan kedua belah pihak
b. kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hokum
c. adanya pekerjaan yang diperjanjikan
d. pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban
umum, kesusilaan, dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang bertentangan dengan
ketentuan dapat dibatalkan. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas :
1. keselamatan dan kesehatan kerja
2. moral dan kesusilaan
3. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama.
11
menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh.
Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh tersebut meliputi :
a. upah minimum
b. upah kerja lembur
c. upah tidak masuk kerja karena berhalangan
d. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di
luar pekerjaannya upah karena menjalankan hak waktu istirahat
kerjanya
e. bentuk dan cara pembayaran upah
f. denda dan potongan upah
g. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah
h. struktur dan skala pengupahan yang proporsional
i. upah untuk pembayaran pesangon
j. upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
12
6. Hak atas istirahat (cuti) serta hak atas upah penuh selama
menjalani istirahat.
7. Hak untuk mendirikan dan menjadi anggota serikat pekerja.
8. Hak untuk mendapat jaminan sosial.
13
F. HUKUM KETENAGA KERJAAN
Hukum Ketenagakerjaan adalah peraturan hukum yang mengatur
hubungan kerja antara pekerja/buruh dan pengusaha/majikan dengan segala
konsekuensinya.Hal ini jelas bahwa hukum ketenagakrejaan tidak mengatur
tentang:
a. Swapekerja
b. bidang ketenagakerjaan
c. Kerja seorang pengurus atau wakil suatu organisasi/perkumpulan
14
2. Meujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
3. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan dan
4. Meningkatkan ksesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya
15
Mengingat pentingnya hal tersebut beberapa peraturan telah diterapkan,
antara lain :
a. Tentang ketenagakerjaan
b. Tentang wajib laporan lowongan pekerjaan
c. Tentang antar kerja antar Negara
d. Tentang antar kerja antar daerah
e. Tentang penggunaan Tenaga Kerja dan izin mempekerjakan Tenaga
Kerja Asing Pendatang
16
tua, Tunjangan kematian, Untuk ini Pemerintah mengambil peranan
dengan menetapkan beberapa perundangan ketenagakerjaan antara lain:
a. UUKetenagakerjaan No 13 Tahun 2003
b. UU penyelesaian Hubungan Industrial : UU RI No 2 Tahun 2004
c. UU NO 21 TAHUN 2000 Tentang Serikat Kerja
d. PHK : Undang-Undang No 12 Tahun 1964.
e. Jamsostek : Undang-Undang No 3 Tahun 1992
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) yang potensial dapat
B. Saran
masyarakat dari segi gaya hidup yang semakin meningkat pesat dan
18
DAFTAR PUSTAKA
https://materimahasiswahukumindonesia.blogspot.co.id/2015/01/hukum-
ketenagakerjaan.html
https://weareindostudents.blogspot.co.id/2015/05/ketenagakerjaan-
menurut-para-ahli.html#
http://parrenial-snow.blogspot.co.id/2017/03/makalah-bahasa-indonesia-
peningkatan.html
19