Anda di halaman 1dari 15

KETENAGAKERJAAN, SISTEM UPAH, DAN PENGENGGURAN

A. Macam-macam tenaga kerja


Tenaga kerja merupakan seseorang atau penduduk yang sudah memasuki usia
kerja dan sanggup melakukan pekerjaan. Tenaga kerja terdiri atas beberapa macam
tenaga kerja. Berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja, dapat dikelompokkan sebagai
tenaga kerja apabila mereka berusia antara 15 tahun sampai 64 tahun.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tenaga kerja mempunyai dua
definisi. Pertama, orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu; pekerja, pegawai dan
sebagainya. Kemudian yang kedua, orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di
dalam maupun luar hubungan kerja.
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Segala yang berkaitan
dengan tenaga kerja di Indonesia diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan yang
mengatur segala hal berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan
sesudah masa kerja. Semua ini agar hak dan kewajiban antara tenaga kerja serta
perusahaan terpenuhi. Secara sederhana, penduduk di Indonesia dibagi menjadi tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja. Di Indonesia sendiri umur usia produktif atau usia kerja
yang termasuk tenaga kerja adalah 15-64 tahun, sementara di bawah atau lebih dari usia
tersebut tergolong bukan tenaga kerja.
Tenaga kerja pun diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek yaitu berdasarkan
kemampuan. Ada tenaga kerja terdidik tenaga kerja terlatih, dan tenaga kerja tidak
terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan
kemampuan atau keahliannya pada bidang tertentu melalui pendidikan formal,
contohnya dokter, pengacara, dan lain-lain.
1. Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian tertentu
dalam suatu bidang. Keahliannya ini didapatkan dari pengalaman kerja yang
dilakukan dan tidak memerlukan pendidikan seperti tenaga kerja terdidik. Contoh
yaitu juru masak, supir, dan lain-lain.
2. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang
mengandalkan tenaga saja. Contohnya kasir, buruh pabrik, dan lain-lain.

Bagi sebuah negara, tenaga kerja menjadi satu di antara komponen penggerak
sistem ekonomi yang paling berpengaruh. Hal tersebut karena keterlibatan para tenaga
kerja secara langsung pada proses produksi barang atau jasa yang menggerakkan
perekonomian. Di sisi lain, tenaga kerja tersebut dibedakan menjadi beberapa jenis
sesuai dengan aspek utama yakni kemampuan serta kualitasnya. Apa saja jenis-jenis
tenaga kerja yang ada?

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis tenaga kerja yang perlu diketahui:

1
1. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk yang usia produktif antara 15-64 tahun yang sudah
memiliki pekerjaan, tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif
mencari pekerjaan.
2. Bukan Angkatan Kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berusia 10 tahun ke atas yang
kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Contohnya
anak sekolah, mahasiswa, ibu rumah tangga, orang cacat, dan para pengangguran
sukarela.

Macam Macam Tenaga Kerja Menurut Kemampuannya


Macam-macam tenaga kerja menurut kemampuannya dibagi menjadi 3 macam, yaitu
tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, dan tenaga kerja tidak terdidik.
1. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik diartikan sebagai tenaga kerja yang memiliki riwayat
pendidikan tinggi yang biasanya pendidikan tertinggi untuk tenaga kerja jenis ini
adalah maksimal telah lulus dengan predikat S1. Contoh golongan tenaga kerja
terdidik adalah dokter, guru, dosen, insinyur, TNI, Polri, dan masih banyak lagi.
2. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih biasanya mengandalkan keterampilan dan kemampuan khusus
yang dimilikinya. Biasanya, tenaga kerja terlatih tidak hanya memiliki riwayat
pendidikan yang tinggi, akan tetapi juga memiliki daya tangkap dan keterampilan
khusus yang sangat baik.
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang tidak perlu memiliki riwayat
pendidikan tinggi. Mereka juga tidak memiliki keharusan untuk memiliki
keterampilan khusus karena hanya sampai di lulusan SD atau SMP.

Macam Macam Tenaga Kerja Menurut Jenis Pekerjaannya


Macam-macam tenaga kerja di Indonesia yang kedua adalah tenaga kerja menurut jenis
pekerjaannya. Tenaga kerja jenis ini dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu tenaga kerja
lapangan, tenaga kerja pabrik, dan tenaga kerja kantor.
1. Tenaga Kerja Lapangan
Tenaga kerja lapangan adalah tenaga kerja yang tugasnya berada di lapangan.
Biasanya, yang tergolong tenaga kerja lapangan adalah bagian marketing atau
pemasangan di lapangan.
2. Tenaga Kerja Pabrik
Tenaga kerja pabrik adalah mereka yang bekerja di sebuah pabrik. Misalnya saja,
seorang buruh pabrik yang ditempatkan di lokasi produksi.
3. Tenaga Kerja Kantor
Tenaga kerja kantor adalah mereka yang bekerja dalam sebuah kantor atau instansi
atau perusahaan. Contohnya, tenaga kerja administrasi, tenaga kerja HRD, tenaga
kerja akunting, dan masih banyak lagi.

2
Macam Macam Tenaga Kerja Berdasarkan Hubungan dengan Produk

1. Tenaga Kerja Langsung


Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang kerjanya langsung bersentuhan
atau berhubungan dengan barang atau jasa. Misalnya, karyawan pabrik pada bagian
produksi barang, pegawai salon, penyanyi, dan lain sebagainya.
2. Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja tidak langsung merupakan satu di antara jenis dari tenaga kerja yang
kerjanya tidak langsung bersentuhan atau berhubungan dengan barang. Misalnya,
pemilik bisnis, produser, sutradara film, analis, dan lain sebagainya.

Macam Macam Tenaga Kerja Berdasarkan Fungsi Pokoknya

1. Tenaga Kerja Bagian Produksi


Tenaga kerja bagian produksi merupakan tenaga kerja yang bekerja pada bagian
produksi barang atau jasa pada suatu perusahaan. Jadi, tenaga kerja tersebut bekerja
memproduksi suatu barang pada perusahaan.
2. Tenaga Kerja Bagian Pemasaran
Tenaga kerja bagian pemasaran merupakan tenaga kerja yang bekerja pada bagian
penjualan barang. Jadi, tenaga kerja tersebut bekerja menjual atau menyalurkan
barang yang sudah di produksi kepada para konsumen.
3. Tenaga Kerja Bagian Umum dan Administrasi
Tenaga kerja bagian umum dan administrasi merupakan tenaga kerja yang bekerja
pada bagian umum maupun administrasi perusahaan. Biasanya untuk bekerja pada
bagian ini membutuhkan pendidikan terlebih dahulu.

Macam Macam Tenaga Kerja Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya, tenaga kerja di Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu tenaga kerja jasmani,
dan tenaga kerja rohani.

1. Tenaga Kerja Jasmani


Tenaga kerja jasmani adalah jenis-jenis tenaga kerja yang lebih mengandalkan untuk
menggunakan tenaga daripada kemampuan dan kecerdasan otak dan pikiran. Tenaga
kerja jenis ini jumlahnya sangat banyak di Indonesia jika dibandingkan dengan
tenaga kerja yang bekerja dengan kecerdasan otak dan pikirannya.
2. Tenaga Kerja Rohani
Tenaga kerja rohani berbanding terbalik dengan tenaga kerja jasmani, dimana mereka
lebih mengandalkan bekerja dengan menggunakan kemampuan otak dan pikirannya
daripada tenaga yang mereka miliki. Biasanya, tenaga kerja jenis ini berada di
lingkungan yang bersih, dengan penampilan mereka yang menarik perhatian, sopan,
dan sifatnya lebih formal.

B. Faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja

3
Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi para angkatan kerja
yang mencari pekerjaan atau sebuah keadaan yang memperlihatkan jumlah lapangan
kerja yang masih kosong dan siap diisi para pencari kerja. Adapun angkatan kerja adalah
sebagian penduduk atau mereka yang sudah bekerja, sedang mencari pekerjaan,
pengangguran, ataupun mereka yang sewaktu-waktu siap untuk bekerja (biasanya 15
tahun ke atas). Dikutip dari e-Modul Ekonomi Ketenagakerjaan terbitan Kemdikbud
yang disusun oleh Nola Kristiana Tiwow, S.Pd, Kesempatan kerja di Indonesia dijamin
dalam Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi "tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak".
Kesempatan kerja memiliki dua pengertian, yaitu:
1. Dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya tenaga kerja yang
mempunyai kesempatan untuk bekerja,
2. Dalam arti luas, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya faktor-faktor produksi
yang mungkin dapat ikut dalam proses produksi

Faktor- faktor yang Memengaruhi Kesempatan Kerja

Mengutip dari e-Modul Ekonomi Ketenagakerjaan Kelas XI terbitan kemdikbud yang


disusun oleh Ahmadi, S.Pd, berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi
kesempatan kerja:

1. Adanya kesempatan kerja yang tersedia (demand for labor)


2. Tingkat pendidikan, pengetahuan, keahlian dan keterampilan
3. Usia tenaga kerja dan jumlah angkatan kerja yang tersedia
4. Besarnya permintaan total masyarakat
5. Jumlah investasi yang dilakukan perseorangan dan badan usaha swasta
6. Kebijakan pajak dan kemampuan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
ketenagakerjaan
7. Ekspor dan impor
8. Kerjasama dengan negara lain, untuk kesempatan kerja di luar negeri

Terbukanya kesempatan kerja merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan


ekonomi. Jika ketersediaan kesempatan kerja tidak seimbang dengan peningkatan
penduduk usia kerja makan akan menimbulkan permasalahan yang disebut
pengangguran.

C. Peningkatan Kualitas Kerja


Pada era globalisasi dan perdagangan bebas, tenaga kerja dari luar saingan dan
ancaman yang di anggap cukup penting oleh tenaga-tenaga kerja lokal. Namun di
samping itu, sebenarnya ada lho hal positifnya. Tenaga-tenaga kerja lokal kita bisa
mencuri sebagian keterampilan dan keahlian dari para pekerja luar, yang penting harus
mempunyai daya saing tinggi agar tidak terjadi yang sebaliknya.
Akan tetapi, di sisi lain, tenaga kerja Indonesia saat ini masih bisa dibilang kalah
saing dengan tenaga kerja dari luar negeri. Sebabnya banyak, mulai dari pendidikan dan

4
pelatihan yang kurang baik, tidak tersedianya lapangan kerja yang cukup, dan belum
meratanya pembangunan. Semua itulah yang menjadi faktor hambatan kualitas tenaga
kerja Indonesia. Fenomena tersebut sebenarnya bisa ditanggulangi secara bersama oleh
pihak-pihak yang terlibat dan bertanggungjawab. Beberapa pihak yang terlibat dan
bertanggung jawab adalah:
1. PEMERINTAH
Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga
kerja di Indonesia, antara lain dengan mendirikan pusat latihan kerja. Hal ini
dilakukan untuk menciptakan tenaga kerja uang terampil inisiatif dan kreatif. Selain
itu dalam peningkatan kualitas pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja
berkualitas, pemerintah dapat melakukan hal-hal berikut:
a. Peningkatan kualitas guru/pengajar dengan sertifikasi, pelatihan, dan alokasi
tunjangan;
b. Peningkatan materi pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang lebih baik;
c. Pemanfaatan media belajar yang lebih inovatif agar penyampaian materi lebih
mudah dimengerti dan di pahami.
d. kualitas pendidikan tenaga kerja
2. PIHAK SWASTA (PERUSAHAAN)
Ada beberapa hal yang bisa pihak swasta lakukan untuk menyejahterakan dan
meningkatkan mutu tenaga kerjanya, hal ini perlu dilakukan untuk menciptakan
perusahaan yang produktif dan menghasilkan. Beberapa contoh yang dapat
dilakukan dapat dilihat di bawah ini.
a. Membuka Kesempatan Magang
Hal ini diperlukan untuk memberikan pengenalan kepada orang dan khalayak
luas, selain itu dengan bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan
menjadikan perusahaan sebuah tempat latihan dapat menciptakan tenaga kerja
yang siap pada waktunya.
b. Meningkatkan pemberian gizi dan kualitas kesehatan
Mudah saja, jika tenaga kerjanya terpenuhi gizi dan kesehatannya terjaga,
maka mereka bisa bekerja dengan lebih produktif. Jika perusahaan dapat
menyediakan makanan, berikanlah karyawan makanan yang menunjang
pekerjaan dan kesehatan mereka, selain itu kebersihan tempat kerja juga dapat
memengaruhi mood bekerja setiap orang.
c. Memperbanyak seminar dan workshop yang berkaitan dengan pekerjaan
Dengan adanya pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaannya, maka tenaga
kerja akan semakin mahir dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan
dapat meningkatkan produksi.

3. INDIVIDU
Nah yang terakhir adalah individu itu sendiri, bagaimana dia melihat dirinya
sebagai tenaga kerja dan dapat menghargai dirinya untuk sebuah perusahaan,
berikut adalah langkah yang dapat dilakukan seorang individu.

5
a. Membekali diri dengan hal yang dikehendaki oleh perusahaan, walaupun sudah
berpengalaman dan mempunyai prestasi, jika tidak memiliki hal yang
diharapkan oleh perusahaan maka sama saja percuma.
b. Menanamkan jiwa wirausaha, jika tidak atau belum bekerja kepada suatu
perusahaan, tanamkanlah jiwa gigih, ulet, dan kreatif, karena jika kamu bisa
menguasainya maka kamu bisa menciptakan peluang kamu sendiri.

Nah itu adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan
daya saing tenaga kerja, tetapi semua tetap tergantung pada individu tenaga kerja
itu sendiri. Tenaga kerja lokal harus yakin untuk dapat menyaingi tenaga kerja
asing, karena jika semua syarat sudah dipenuhi tetapi tidak ada kepercayaan diri
dari tenaga kerja lokal, maka akan sama saja jadinya.

D. Sistem upah di Indonesia


Sistem upah di Indonesia terbagi ke beberapa jenis, mulai dari sistem upah berdasarkan
satuan waktu, satuan hasil, dan borongan.
1. Sekilas Mengenai Upah
Upah adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha/pemberi kerja yang ditetapkan dan dibayarkan
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan
termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa
yang telah atau akan dilakukan. Mengutip dari salah satu artikel kami yang
membahas komponen gaji, upah terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap, tunjangan
tidak tetap, potongan, dan upah lembur. Upah karyawan ini harus dibayarkan
menggunakan mata uang yang berlaku, serta di waktu atau cara sesuai dengan
kesepakatan yang disetujui antara pemberi kerja dengan pekerja. Contoh upah yang
umum adalah upah borongan untuk buruh pekerja.
2. Perbedaan Upah dan Gaji
Upah adalah uang dan sebagainya yang diberikan sebagai balas jasa atau
bentuk pembayaran tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sebuah
pekerjaan. Umumnya, upah diberikan kepada karyawan berstatus tidak terikat
dengan perusahaan, seperti karyawan lepas, pekerja harian dan pekerja musiman.
Sedangkan gaji adalah upah kerja yang dibayar dalam jangka waktu yang tetap;
balas jasa yang diterima oleh pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.
Umumnya, gaji diberikan kepada karyawan dengan status karyawan tetap atau
kontrak dalam jangka waktu tertentu.
3. Jenis-Jenis Sistem Upah
Sistem upah adalah kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi (bayaran
atau upah) yang diterima pekerja. Ada berbagai macam teori dan sistem upah di
dalam dunia kerja, di antaranya sistem upah berdasarkan waktu, sistem upah
borongan, sistem upah hasil, sistem upah bonus, dan sistem upah berkala.
a. Berdasarkan Satuan waktu

6
Sesuai namanya, besarnya sistem upah ini ditentukan berdasarkan waktu kerja
karyawan, seperti hitungan jam, hari, minggu, bulan. Contoh paling umum
adalah gaji yang diterima karyawan perusahaan setiap bulannya secara teratur
pada tanggal yang sama. Contoh lainnya, misalnya upah harian untuk
membayar pekerja lepas harian, atau upah lembur yang dihitung berdasarkan
jam lembur seorang karyawan.
b. Sistem Upah Borongan
Upah borongan berdasarkan pada volume pekerjaan yang disepakati antara
pengusaha dan pekerja di awal perjanjian. Upah yang dibayarkan merupakan
upah keseluruhan, dari awal pekerjaan sampai dengan selesai sehingga
kemungkinan besar tidak ada tambahan upah di luar dari yang telah disepakati.
Contoh umum sistem upah borongan adalah pembayaran upah untuk pekerja
proyek. Pekerja proyek umumnya bersifat lepas dan bekerja selama proyek
berlangsung. Jadi, upahnya dibayarkan secara borongan.
c. Sistem Upah Hasil
Sistem upah berdasarkan satuan hasil umumnya digunakan pada perusahaan
industri. Jadi, pengusaha akan membayarkan upah sesuai dengan jumlah
produksi atau hasil yang dicapai dari setiap karyawan. Artinya, setiap karyawan
dapat menerima besaran upah yang berbeda karena menghitung dari hasil
pekerjaannya atau produktivitas masing-masing. Contoh upah yang dibayarkan
menggunakan satuan hasil adalah karyawan dari industri kerajinan UMKM atau
wartawan lepas yang dibayar berdasarkan berita yang ia tulis.
d. Sistem Upah Bonus
Sistem upah bonus adalah sistem yang diterapkan pada saat-saat tertentu, seperti
saat karyawan berhasil mencapai target yang ditetapkan dalam periode waktu
tertentu, atau saat karyawan mendapatkan prestasi kerja pada saat penilaian
performa akhir tahun. Atas sebab ini, perusahaan memberikan bonus kepada
karyawan tersebut. Karena pada saat atau kondisi tertentu, tidak semua
karyawan mendapatkan bonus yang sama. Bahkan, ada yang tidak mendapatkan
bonus jika tidak mencapai kondisi tertentu.
e. Sistem Upah Berkala
Jenis sistem upah ini diterapkan berdasarkan kondisi perusahaan. Jika
perusahaan mengalami kemajuan, upah karyawan akan mengalami kenaikan.
Namun sebaliknya jika perusahaan mengalami kemunduran, upah karyawan
akan mengalami penurunan. Atas kondisi seperti ini, perusahaan perlu
menginformasikan mengenai sistem upah ini kepada karyawan terlebih dahulu
sehingga tidak terjadi aduan mengenai upah yang diterima jika terjadi
perubahan.

4. Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia


Di Indonesia, jenis sistem upah seperti apa yang diterapkan sebagian besar
perusahaan? Ada tiga jenis sistem upah yang umum digunakan oleh pengusaha atau
pemberi kerja, di antaranya:

7
a. Sistem upah berdasarkan satuan waktu
b. Sistem upah borongan
c. Sistem upah hasil

Itu adalah tiga jenis sistem upah yang umumnya digunakan oleh pengusaha di
Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkinan ada perusahaan yang menerapkan
jenis sistem upah lainnya seperti berdasarkan performa/prestasi karyawan,
banyaknya produksi, dan sebagainya.

E. Pertumbuhan Ekonomi dan faktor yang mempengaruhi


Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai serta jumlah produksi barang
dan jasa yang dihitung suatu negara dalam suatu kurun waktu tertentu berdasarkan
kepada beberapa indikator misalnya saja naiknya pendapatan nasional, pendapatan
perkapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta
berkurangnya tingkat kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai
proses perubahan yang secara berkesinambungan menuju kondisi yang lebih baik dalam
kondisi perekonomian suatu negara.
Ekonomi suatu negara sendiri dapat dikatakan bertumbuh jika kegiatan ekonomi
masyarakatnya berdampak langsung kepada kenaikan produksi barang dan jasanya.
Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, pemerintah kemudian dapat
membuat perencanaan mengenai penerimaan negara dan pembangunan kedepannya.
Sementara bagi para pelaku sektor usaha, tingkat pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan
sebagai dasar dalam membuat rencana pengembangan produk serta sumber dayanya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu.
Ketahui apa saja faktor-faktor yang sesungguhnya berperan penting dalam
mempengaruhi suatu pertumbuhan ekonomi:
1. Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber Daya Alam atau sesuatu yang berasal dari alam mencakup kesuburan tanah,
letak dan susunanya, kekayaan alam, mineral, iklim, sumber air, hingga ke sumber
kelautan. Bagi pertumbuhan ekonomi ketersediaan sumber daya alam yang
melimpah sangat baik dalam menunjang pembangunan. Sumber daya alam sendiri
terbagi lagi menjadi tiga jenis diantaranya Sumber Daya Alam Hayati (sumber daya
yang berasal dari makhluk hidup baik dari hewan maupun tumbuhan. Contoh
sumber daya alam hayati diantaranya ayam, sapi, sayur, padi, jagung, kapas, kayu,
teh, kopi, hingga ikan, Sumber Daya Alam non Hayati (sumber daya yang bukan
berasal dari makhluk hidup. Contohnya air, sinar matahari, udara, tanah, bahan
tambang, minyak bumi, dan gas alam), sumber daya alam yang dapat atau
dipulihkan kembali (Contoh sumber daya ini diantaranya hewan, tumbuhan,
pepohonan, dan ikan, Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Sumber
daya yang bersifat terbatas sebab terbentuknya oleh proses alamiah dengan jangka

8
waktu yang lama (Minyak bumi, batu bara, dan gas alam), Terakhir sumber daya
alam yang kekal yang tak akan habis (Contoh sumber daya ini diantaranya air,
udara, sinar matahari, angin, gelombang, pasang surut, dan panas bumi).
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia berperan sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Sumber daya manusia atau disingkat juga sebagai SDM merupakan individu
produktif yang berperan sebagai penggerak suatu organisasi, baik dalam perusahaan
maupun institusi. Ia berperan sebagai elemen utama organisasi dibandingkan elemen
lainnya seperti teknologi maupun modal, karena manusialah yang kemudian akan
mengendalikan faktor lainnya tersebut. Sumber Daya Manusia sendiri tidak semata-
mata dihitung berdasarkan jumlahnya namun lebih kepada efisiensinya. Dalam
mendorong Sumber Daya Manusia dapat bekerja secara efisien berikut beberapa hal
yang dapat dilakukan:
a. Motivasi Sumber Daya Manusia (SDM) – Perubahan dan perkembangan tidak
akan terjadi tanpa adanya kesadaran dari dari masing-masing pihak. Oleh
karenanya memberikan motivasi pada Sumber Daya Manusia (SDM) adalah
salah satu hal yang wajib dilakukan.
b. Sesuaikan Pekerjaan dengan Kemampuan dan Minat Sumber Daya Manusia
(SDM) – Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) akan kurang produktif jika
menerima tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Karenanya
harus pintar-pintar dalam memilih dan menentukan posisinya sesuai dengan
kemampuan dan ketertarikannya terhadap sesuatu.
c. Program Pelatihan – Memberikan program pelatihan kepada para Sumber Daya
Manusia (SDM) juga akan membantu meningkatkan skillnya. Program
pelatihan harus disusun dengan baik dan harus tepat sasaran serta sesuai dengan
data yang valid. Perpedoman pada data yang valid kemudian akan menghasilkan
output yang optimal.
d. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) secara Berkala – Dalam
mengontrol kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) dalam periode yang
ditentukan, diperlukan adanya evaluasi agar mereka mawas diri dan berusaha
memperbaiki dan meningkatkan pekerjaannya untuk mempertahankan posisi
yang dimiliki.
3. Akumulasi Modal
Akumulasi modal sebagai persediaan faktor produksi yang dapat direproduksi.
Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok modal fisik buatan manusia
berupa peralatan, mesin dan bangunan. Apabila stok modal naik dalam waktu
tertentu, maka disebut juga akumulasi modal atau pembentukan modal. Kaitan
antara Akumulasi Modal dan pertumbuhan ekonomi sendiri secara agregat dapat
mengukur akumulasi modal dari angka pembentukan modal bruto (investasi bruto)
dikurangi depresiasi yang keduanya berada dalam cakupan komponen Produk
Domestik Bruto (PDB). Dalam model pertumbuhan ekonomi Harod-Domar
meningkatnya tingkat tabungan memungkinkan lebih banyak investasi yang

9
kemudian berpengaruh kepada tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi
dalam jangka menengah dan pendek.
4. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi sebagai salah satu bagian penting dalam proses pertumbuhan
ekonomi yang kemudian berkaitan erat dengan penggunaan faktor produksi dalam
berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi juga dilaksanakan dan diatur
oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatan sehari-hari.
5. Teknologi
Perubahan teknologi dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam
proses pertumbuhan ekonomi, sebab Perubahan dan kemajuan teknologi erat
kaitannya dengan perubahan dalam metode produksi. Ia akan menghilangkan batas
waktu dan ruang yang kemudian memunculkan industri baru yang memanfaatkan
perkembangan teknologi. Hal Inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya
pergerakan ekonomi, jika semula pertukaran barang dilakukan secara fisik kini
pertukaran ini juga terjadi melalui media teknologi. Pergerakan ekonomi yang
terjadi kemudian secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Pada level ekonomi makro, perkembangan teknologi berfungsi dalam
memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi serta mendorong pembangunan
ekonomi ke arah yang lebih baik lagi. Perkembangan teknologi informasi juga
secara tidak langsung akan memperkuat daya saing suatu negara dalam membangun
perekonomiannya. Perusahaan-perusahaan di dalamnya kemudian dapat
meningkatkan pendapatan nasional yang nantinya dapat digunakan sebagai
menunjang kesejahteraan para penduduknya. Karenanya Perubahan teknologi akan
menaikkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), modal, hingga faktor
produksi lainnya.
6. Faktor Politik dan Administrasi Pemerintah
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi
pembangunan ekonomi suatu negara. Politik yang berada dalam kondisi yang tidak
stabil serta pemerintahan yang korup tentunya akan sangat menghambat kemajuan
ekonomi. Selain itu Aspek sosial kehidupan masyarakat seperti tingkah laku, sikap,
motivasi kerja, pandangan masyarakat, atau kelembagaan masyarakat, Tertib hukum
dan susunan serta peraturan dan pelaksanaan hukum perundang-undangan yang
keliru juga menjadi faktor penghambat kemajuan ekonomi. Sehingga tidak
mendukung terlaksananya pertumbuhan ekonomi. Karenanya huksananya
pertumbuhan ekonomi. Karenanya hukum sudah seharusnya dilaksanakan secara
konsekuen dan tertib.

F. Jenis-jenis pengangguran
1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk seseorang yang sudah memasuki
angkatan kerja, yaitu berumur 15-64 tahun yang tidak bekerja sama sekali, sedang

10
mencari kerja, sedang menunggu proyek selanjutnya, sudah menerima pekerjaan
namun belum mulai bekerja atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang
menyerapnya.
2. Jenis-jenis Pengangguran
a. Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
 Pengangguran Struktural, terjadi ketika para tenaga kerja tidak dapat
mengikuti keterampilan yang diminta karena adanya perubahan struktur
ekonomi suatu negara. Contohnya dari struktur pertanian berubah ke
industri atau ke niaga. Sehingga tenaga kerja di bidang petani tidak bisa
bekerja karena keterbatasan kemampuan.
 Pengangguran Konjungtur, pengangguran yang terkena dampak perubahan
dalam perekonomian, utamanya adalah dampak dari permintaan-penawaran
terhadap suatu barang. Contohnya ketika terjadi resesi yang menyebabkan
pemberi kerja memutuskan hubungan kerja kepada pekerjanya.
 Pengangguran Friksional, terjadi karena adanya sebuah kesulitan
mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan atau
kesenjangan antara pencari kerja dan lowongan kerja. Kesenjangan tersebut
muncul karena adanya kesenjangan waktu, informasi, dan jarak.
 Pengangguran Musiman, pengangguran secara berkala yang terjadi karena
adanya perubahan musim. Contoh: Petani yang bekerja pada saat musim
tanam dan panen.
 Pengangguran Teknologi, terjadi karena bidang-bidang produksi yang
dulunya dikerjakan dengan tenaga manusia, sekarang tergantikan oleh
teknologi.
 Pengangguran Voluntary, golongan ini adalah orang-orang yang
menganggur dengan sukarela, mereka sebenarnya bisa mendapatkan kerja,
tetapi tidak mau atau sukarela tidak bekerja. Contohnya karena sudah
mendapat warisan, mengurus rumah tangga, atau sedang dalam masa studi.
b. Pengangguran Berdasarkan Sifatnya
 Pengangguran Terbuka (Open Unemployment), yaitu angkatan kerja yang
sama sekali tidak memiliki pekerjaan. Hal ini terjadi karena kurangnya
lapangan pekerjaan, tidak mau bekerja, atau ketidakcocokan antara
lowongan pekerjaan dengan latar belakang pendidikan.
 Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment), yaitu ketika terlalu
banyaknya tenaga kerja di suatu jenis pekerjaan. Padahal dengan
mengurangi tenaga kerja tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak
mengurangi jumlah produksi.
 Setengah Menganggur (Under Unemployment), yaitu terjadi karena tenaga
kerja tidak bekerja secara optimal sebab tidak adanya pekerjaan untuk

11
sementara waktu. Misalnya pekerja yang bekerja di bawah jam kerja
normal (<35 jam seminggu)

G. Upaya mengatasi pengangguran


Cara Mengatasi Pengangguran Berdasarkan Jenisnya:
Pengangguran merupakan masalah yang serius, baik itu bagi pihak yang bersangkutan
maupun bagi negara. Pemerintah perlu melakukan upaya untuk mengurangi angka
pengangguran. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran
adalah sebagai berikut :
1. Cara mengatasi pengangguran secara umum
a. Mengadakan bimbingan dan penyuluhan keterampilan kerja
b. Menambah keterampilan melalui Badan Latihan Kerja (BLK)
c. Meningkatkan Pendidikan
d. Pendayagunaan dan penyebaran tenaga kerjaPengembangan produktivitas tenaga
kerja
e. Memperluas dan membuka lapangan kerja

2. Cara mengatasi pengangguran terselubung


a. Mengadakan bursa tenaga kerja yang mempertemukan pencari kerja dengan
penyedia pekerjaan
b. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan pada tenaga kerja dengan
mengadakan pelatihan kerja
c. Memindahkan daerah dengan jumlah tenaga kerja yang lebih ke daerah yang
membutuhkan tenaga kerja
d. Meningkatkan mutu pendidikan

3. Cara mengatasi pengangguran struktural


a. Mengadakan pelatihan siap kerja untuk bidang yang semakin dibutuhkan
b. Memindahkan tenaga kerja ke tempat yang membutuhkan
c. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada
d. Meningkatkan industri padat karya

4. Cara mengatasi pengangguran teknologi


a. Mengadakan pelatihan yang berkaitan dengan teknologi
b. Penganggur memanfaatkan barang-barang berteknologi dan paham
penggunaannyanaany.

H. Dampak pengangguran
Setelah mengetahui pengertian pengangguran dan penyebabnya, jenis-jenis
pengangguran, serta penyebab pengangguran, lalu apa saja dampak yang ditimbulkan

12
dari munculnya fenomena pengangguran? Dampak dari pengangguran ada dua yaitu
sosial dan ekonomi.
1. Dampak Sosial
Tidak bisa dipungkiri bahwa pengangguran bisa membawa dampak permasalahan
sosial masyarakat. Beban psikologis akan dirasakan oleh mereka yang tidak memiliki
pekerjaan, mulai dari munculnya ketimpangan status sosial sampai dengan rendahnya
kesejahteraan hidup. Rendahnya kesejahteraan menyebabkan munculnya
permasalahan sosial yang memicu meningkatnya angka kriminalitas. Misalnya saja
perampokan, pencurian, dan penjambretan yang dilakukan oleh beberapa orang
disebabkan karena sulitnya mereka mencari pekerjaan. Jalan pintas yang dipilih
adalah melakukan tindakan-tindakan yang tidak dibenarkan oleh hukum. Hal ini jika
tidak ditangani dengan serius akan merusak struktur kehidupan sosial di tengah-
tengah masyarakat.
2. Dampak Ekonomi
Munculnya pengangguran dapat berdampak pada kehidupan ekonomi. Dampak dari
tidak memiliki pekerjaan akan menurunkan tingkat kesejahteraan dalam hidupnya
bahkan bisa menurunkan standar kehidupan yang layak. Pertumbuhan ekonomi yang
lambat menyebabkan negara juga akan merugi. Sebab anggaran untuk mengentaskan
kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat akan lebih besar. Misalnya saja pemberian
bantuan untuk rakyat miskin akan semakin tinggi bila angka pengangguran juga
tinggi. Disamping itu daya beli masyarakat juga akan menurun yang mengakibatkan
rendahnya pajak yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi.

A. Kesimpulan
1. Macam-Macam Tenaga Kerja:

13
Tenaga kerja dibagi berdasarkan usia, kemampuan (terdidik, terlatih, tidak terdidik),
jenis pekerjaan (lapangan, pabrik, kantor), hubungan dengan produk (langsung,
tidak langsung), dan sifatnya (jasmani, rohani).
2. Faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja:
Kesempatan kerja dipengaruhi oleh demand for labor, tingkat pendidikan, usia
tenaga kerja, permintaan total masyarakat, investasi, kebijakan pajak, ekspor-impor,
kerjasama luar negeri.
3. Peningkatan Kualitas Kerja:
Perlu upaya bersama dari pemerintah (pendidikan, sertifikasi guru), swasta (magang,
perhatian kesehatan), dan individu (memiliki keterampilan, jiwa wirausaha) untuk
meningkatkan kualitas tenaga kerja.
4. Sistem Upah di Indonesia:
Sistem upah melibatkan upah pokok, tunjangan, potongan, dan upah lembur.
Jenisnya meliputi berdasarkan satuan waktu, borongan, hasil, bonus, dan berkala.
5. Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor Pengaruhnya:
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh sumber daya alam, sumber daya manusia,
akumulasi modal, tenaga manajerial, teknologi. Faktor ini saling terkait dalam
proses pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Dengan memahami berbagai aspek diatas, masyarakat dan pemerintah dapat bekerja
sama untuk menciptakan kondisi ekonomi yang lebih baik melalui peningkatan kualitas
tenaga kerja dan optimalisasi faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

INTEGRASI AYAT

Surah Al-Baqarah (2:286):

‫اَل ُيَك ِّلُف ُهَّللا َن ْف ًسا ِإاَّل ُو ْس َعَه اۚ َلَه ا َم ا َك َس َب ْت َو َع َلْي َه ا َم ا اْك َت َس َب ْت ۗ َر َّب َن ا‬
‫اَل ُتَؤ اِخْذ َن ا ِإن َّن ِس يَن ا َأْو َأْخ َط ْأَن اۚ َر َّب َن ا َو اَل َت ْح ِم ْل َع َلْي َن ا ِإْص ًر ا َك َم ا‬
ۖ‫َح َم ْلَت ُه َع َلى اَّلِذيَن ِمن َقْب ِلَن اۚ َر َّب َن ا َو اَل ُتَح ِّم ْلَن ا َم ا اَل َط اَقَة َلَن ا ِبِه‬
‫ْل‬ ‫َأ‬
‫َو اْع ُف َع َّن ا َو اْغ ِفْر َلَن ا َو اْر َح ْم َن اۚ نَت َم ْو اَل َن ا َفانُصْر َن ا َع َلى ا َقْو ِم‬
‫اْلَك اِفِر يَن‬
Artinya: "Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): 'Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami beban yang tak
sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.'"

14
Ayat ini mengajarkan untuk bersikap sabar, berusaha, dan memohon pertolongan kepada
Allah dalam menghadapi kesulitan hidup, termasuk dalam konteks pengangguran. Selain itu,
ayat-ayat lain yang mengajarkan tentang kejujuran, keadilan dalam pekerjaan, dan
bersedekah juga dapat diintegrasikan untuk memberikan pandangan Islami terhadap isu
pengangguran.

15

Anda mungkin juga menyukai