Bagi sebuah negara, tenaga kerja menjadi satu di antara komponen penggerak
sistem ekonomi yang paling berpengaruh. Hal tersebut karena keterlibatan para tenaga
kerja secara langsung pada proses produksi barang atau jasa yang menggerakkan
perekonomian. Di sisi lain, tenaga kerja tersebut dibedakan menjadi beberapa jenis
sesuai dengan aspek utama yakni kemampuan serta kualitasnya. Apa saja jenis-jenis
tenaga kerja yang ada?
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis tenaga kerja yang perlu diketahui:
1
1. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk yang usia produktif antara 15-64 tahun yang sudah
memiliki pekerjaan, tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif
mencari pekerjaan.
2. Bukan Angkatan Kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berusia 10 tahun ke atas yang
kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Contohnya
anak sekolah, mahasiswa, ibu rumah tangga, orang cacat, dan para pengangguran
sukarela.
2
Macam Macam Tenaga Kerja Berdasarkan Hubungan dengan Produk
Menurut sifatnya, tenaga kerja di Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu tenaga kerja jasmani,
dan tenaga kerja rohani.
3
Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi para angkatan kerja
yang mencari pekerjaan atau sebuah keadaan yang memperlihatkan jumlah lapangan
kerja yang masih kosong dan siap diisi para pencari kerja. Adapun angkatan kerja adalah
sebagian penduduk atau mereka yang sudah bekerja, sedang mencari pekerjaan,
pengangguran, ataupun mereka yang sewaktu-waktu siap untuk bekerja (biasanya 15
tahun ke atas). Dikutip dari e-Modul Ekonomi Ketenagakerjaan terbitan Kemdikbud
yang disusun oleh Nola Kristiana Tiwow, S.Pd, Kesempatan kerja di Indonesia dijamin
dalam Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi "tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak".
Kesempatan kerja memiliki dua pengertian, yaitu:
1. Dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya tenaga kerja yang
mempunyai kesempatan untuk bekerja,
2. Dalam arti luas, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya faktor-faktor produksi
yang mungkin dapat ikut dalam proses produksi
4
pelatihan yang kurang baik, tidak tersedianya lapangan kerja yang cukup, dan belum
meratanya pembangunan. Semua itulah yang menjadi faktor hambatan kualitas tenaga
kerja Indonesia. Fenomena tersebut sebenarnya bisa ditanggulangi secara bersama oleh
pihak-pihak yang terlibat dan bertanggungjawab. Beberapa pihak yang terlibat dan
bertanggung jawab adalah:
1. PEMERINTAH
Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga
kerja di Indonesia, antara lain dengan mendirikan pusat latihan kerja. Hal ini
dilakukan untuk menciptakan tenaga kerja uang terampil inisiatif dan kreatif. Selain
itu dalam peningkatan kualitas pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja
berkualitas, pemerintah dapat melakukan hal-hal berikut:
a. Peningkatan kualitas guru/pengajar dengan sertifikasi, pelatihan, dan alokasi
tunjangan;
b. Peningkatan materi pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang lebih baik;
c. Pemanfaatan media belajar yang lebih inovatif agar penyampaian materi lebih
mudah dimengerti dan di pahami.
d. kualitas pendidikan tenaga kerja
2. PIHAK SWASTA (PERUSAHAAN)
Ada beberapa hal yang bisa pihak swasta lakukan untuk menyejahterakan dan
meningkatkan mutu tenaga kerjanya, hal ini perlu dilakukan untuk menciptakan
perusahaan yang produktif dan menghasilkan. Beberapa contoh yang dapat
dilakukan dapat dilihat di bawah ini.
a. Membuka Kesempatan Magang
Hal ini diperlukan untuk memberikan pengenalan kepada orang dan khalayak
luas, selain itu dengan bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan
menjadikan perusahaan sebuah tempat latihan dapat menciptakan tenaga kerja
yang siap pada waktunya.
b. Meningkatkan pemberian gizi dan kualitas kesehatan
Mudah saja, jika tenaga kerjanya terpenuhi gizi dan kesehatannya terjaga,
maka mereka bisa bekerja dengan lebih produktif. Jika perusahaan dapat
menyediakan makanan, berikanlah karyawan makanan yang menunjang
pekerjaan dan kesehatan mereka, selain itu kebersihan tempat kerja juga dapat
memengaruhi mood bekerja setiap orang.
c. Memperbanyak seminar dan workshop yang berkaitan dengan pekerjaan
Dengan adanya pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaannya, maka tenaga
kerja akan semakin mahir dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan
dapat meningkatkan produksi.
3. INDIVIDU
Nah yang terakhir adalah individu itu sendiri, bagaimana dia melihat dirinya
sebagai tenaga kerja dan dapat menghargai dirinya untuk sebuah perusahaan,
berikut adalah langkah yang dapat dilakukan seorang individu.
5
a. Membekali diri dengan hal yang dikehendaki oleh perusahaan, walaupun sudah
berpengalaman dan mempunyai prestasi, jika tidak memiliki hal yang
diharapkan oleh perusahaan maka sama saja percuma.
b. Menanamkan jiwa wirausaha, jika tidak atau belum bekerja kepada suatu
perusahaan, tanamkanlah jiwa gigih, ulet, dan kreatif, karena jika kamu bisa
menguasainya maka kamu bisa menciptakan peluang kamu sendiri.
Nah itu adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan
daya saing tenaga kerja, tetapi semua tetap tergantung pada individu tenaga kerja
itu sendiri. Tenaga kerja lokal harus yakin untuk dapat menyaingi tenaga kerja
asing, karena jika semua syarat sudah dipenuhi tetapi tidak ada kepercayaan diri
dari tenaga kerja lokal, maka akan sama saja jadinya.
6
Sesuai namanya, besarnya sistem upah ini ditentukan berdasarkan waktu kerja
karyawan, seperti hitungan jam, hari, minggu, bulan. Contoh paling umum
adalah gaji yang diterima karyawan perusahaan setiap bulannya secara teratur
pada tanggal yang sama. Contoh lainnya, misalnya upah harian untuk
membayar pekerja lepas harian, atau upah lembur yang dihitung berdasarkan
jam lembur seorang karyawan.
b. Sistem Upah Borongan
Upah borongan berdasarkan pada volume pekerjaan yang disepakati antara
pengusaha dan pekerja di awal perjanjian. Upah yang dibayarkan merupakan
upah keseluruhan, dari awal pekerjaan sampai dengan selesai sehingga
kemungkinan besar tidak ada tambahan upah di luar dari yang telah disepakati.
Contoh umum sistem upah borongan adalah pembayaran upah untuk pekerja
proyek. Pekerja proyek umumnya bersifat lepas dan bekerja selama proyek
berlangsung. Jadi, upahnya dibayarkan secara borongan.
c. Sistem Upah Hasil
Sistem upah berdasarkan satuan hasil umumnya digunakan pada perusahaan
industri. Jadi, pengusaha akan membayarkan upah sesuai dengan jumlah
produksi atau hasil yang dicapai dari setiap karyawan. Artinya, setiap karyawan
dapat menerima besaran upah yang berbeda karena menghitung dari hasil
pekerjaannya atau produktivitas masing-masing. Contoh upah yang dibayarkan
menggunakan satuan hasil adalah karyawan dari industri kerajinan UMKM atau
wartawan lepas yang dibayar berdasarkan berita yang ia tulis.
d. Sistem Upah Bonus
Sistem upah bonus adalah sistem yang diterapkan pada saat-saat tertentu, seperti
saat karyawan berhasil mencapai target yang ditetapkan dalam periode waktu
tertentu, atau saat karyawan mendapatkan prestasi kerja pada saat penilaian
performa akhir tahun. Atas sebab ini, perusahaan memberikan bonus kepada
karyawan tersebut. Karena pada saat atau kondisi tertentu, tidak semua
karyawan mendapatkan bonus yang sama. Bahkan, ada yang tidak mendapatkan
bonus jika tidak mencapai kondisi tertentu.
e. Sistem Upah Berkala
Jenis sistem upah ini diterapkan berdasarkan kondisi perusahaan. Jika
perusahaan mengalami kemajuan, upah karyawan akan mengalami kenaikan.
Namun sebaliknya jika perusahaan mengalami kemunduran, upah karyawan
akan mengalami penurunan. Atas kondisi seperti ini, perusahaan perlu
menginformasikan mengenai sistem upah ini kepada karyawan terlebih dahulu
sehingga tidak terjadi aduan mengenai upah yang diterima jika terjadi
perubahan.
7
a. Sistem upah berdasarkan satuan waktu
b. Sistem upah borongan
c. Sistem upah hasil
Itu adalah tiga jenis sistem upah yang umumnya digunakan oleh pengusaha di
Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkinan ada perusahaan yang menerapkan
jenis sistem upah lainnya seperti berdasarkan performa/prestasi karyawan,
banyaknya produksi, dan sebagainya.
8
waktu yang lama (Minyak bumi, batu bara, dan gas alam), Terakhir sumber daya
alam yang kekal yang tak akan habis (Contoh sumber daya ini diantaranya air,
udara, sinar matahari, angin, gelombang, pasang surut, dan panas bumi).
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia berperan sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Sumber daya manusia atau disingkat juga sebagai SDM merupakan individu
produktif yang berperan sebagai penggerak suatu organisasi, baik dalam perusahaan
maupun institusi. Ia berperan sebagai elemen utama organisasi dibandingkan elemen
lainnya seperti teknologi maupun modal, karena manusialah yang kemudian akan
mengendalikan faktor lainnya tersebut. Sumber Daya Manusia sendiri tidak semata-
mata dihitung berdasarkan jumlahnya namun lebih kepada efisiensinya. Dalam
mendorong Sumber Daya Manusia dapat bekerja secara efisien berikut beberapa hal
yang dapat dilakukan:
a. Motivasi Sumber Daya Manusia (SDM) – Perubahan dan perkembangan tidak
akan terjadi tanpa adanya kesadaran dari dari masing-masing pihak. Oleh
karenanya memberikan motivasi pada Sumber Daya Manusia (SDM) adalah
salah satu hal yang wajib dilakukan.
b. Sesuaikan Pekerjaan dengan Kemampuan dan Minat Sumber Daya Manusia
(SDM) – Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) akan kurang produktif jika
menerima tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Karenanya
harus pintar-pintar dalam memilih dan menentukan posisinya sesuai dengan
kemampuan dan ketertarikannya terhadap sesuatu.
c. Program Pelatihan – Memberikan program pelatihan kepada para Sumber Daya
Manusia (SDM) juga akan membantu meningkatkan skillnya. Program
pelatihan harus disusun dengan baik dan harus tepat sasaran serta sesuai dengan
data yang valid. Perpedoman pada data yang valid kemudian akan menghasilkan
output yang optimal.
d. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) secara Berkala – Dalam
mengontrol kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) dalam periode yang
ditentukan, diperlukan adanya evaluasi agar mereka mawas diri dan berusaha
memperbaiki dan meningkatkan pekerjaannya untuk mempertahankan posisi
yang dimiliki.
3. Akumulasi Modal
Akumulasi modal sebagai persediaan faktor produksi yang dapat direproduksi.
Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok modal fisik buatan manusia
berupa peralatan, mesin dan bangunan. Apabila stok modal naik dalam waktu
tertentu, maka disebut juga akumulasi modal atau pembentukan modal. Kaitan
antara Akumulasi Modal dan pertumbuhan ekonomi sendiri secara agregat dapat
mengukur akumulasi modal dari angka pembentukan modal bruto (investasi bruto)
dikurangi depresiasi yang keduanya berada dalam cakupan komponen Produk
Domestik Bruto (PDB). Dalam model pertumbuhan ekonomi Harod-Domar
meningkatnya tingkat tabungan memungkinkan lebih banyak investasi yang
9
kemudian berpengaruh kepada tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi
dalam jangka menengah dan pendek.
4. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi sebagai salah satu bagian penting dalam proses pertumbuhan
ekonomi yang kemudian berkaitan erat dengan penggunaan faktor produksi dalam
berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi juga dilaksanakan dan diatur
oleh tenaga manajerial dalam berbagai kegiatan sehari-hari.
5. Teknologi
Perubahan teknologi dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam
proses pertumbuhan ekonomi, sebab Perubahan dan kemajuan teknologi erat
kaitannya dengan perubahan dalam metode produksi. Ia akan menghilangkan batas
waktu dan ruang yang kemudian memunculkan industri baru yang memanfaatkan
perkembangan teknologi. Hal Inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya
pergerakan ekonomi, jika semula pertukaran barang dilakukan secara fisik kini
pertukaran ini juga terjadi melalui media teknologi. Pergerakan ekonomi yang
terjadi kemudian secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Pada level ekonomi makro, perkembangan teknologi berfungsi dalam
memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi serta mendorong pembangunan
ekonomi ke arah yang lebih baik lagi. Perkembangan teknologi informasi juga
secara tidak langsung akan memperkuat daya saing suatu negara dalam membangun
perekonomiannya. Perusahaan-perusahaan di dalamnya kemudian dapat
meningkatkan pendapatan nasional yang nantinya dapat digunakan sebagai
menunjang kesejahteraan para penduduknya. Karenanya Perubahan teknologi akan
menaikkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), modal, hingga faktor
produksi lainnya.
6. Faktor Politik dan Administrasi Pemerintah
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi
pembangunan ekonomi suatu negara. Politik yang berada dalam kondisi yang tidak
stabil serta pemerintahan yang korup tentunya akan sangat menghambat kemajuan
ekonomi. Selain itu Aspek sosial kehidupan masyarakat seperti tingkah laku, sikap,
motivasi kerja, pandangan masyarakat, atau kelembagaan masyarakat, Tertib hukum
dan susunan serta peraturan dan pelaksanaan hukum perundang-undangan yang
keliru juga menjadi faktor penghambat kemajuan ekonomi. Sehingga tidak
mendukung terlaksananya pertumbuhan ekonomi. Karenanya huksananya
pertumbuhan ekonomi. Karenanya hukum sudah seharusnya dilaksanakan secara
konsekuen dan tertib.
F. Jenis-jenis pengangguran
1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk seseorang yang sudah memasuki
angkatan kerja, yaitu berumur 15-64 tahun yang tidak bekerja sama sekali, sedang
10
mencari kerja, sedang menunggu proyek selanjutnya, sudah menerima pekerjaan
namun belum mulai bekerja atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang
menyerapnya.
2. Jenis-jenis Pengangguran
a. Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
Pengangguran Struktural, terjadi ketika para tenaga kerja tidak dapat
mengikuti keterampilan yang diminta karena adanya perubahan struktur
ekonomi suatu negara. Contohnya dari struktur pertanian berubah ke
industri atau ke niaga. Sehingga tenaga kerja di bidang petani tidak bisa
bekerja karena keterbatasan kemampuan.
Pengangguran Konjungtur, pengangguran yang terkena dampak perubahan
dalam perekonomian, utamanya adalah dampak dari permintaan-penawaran
terhadap suatu barang. Contohnya ketika terjadi resesi yang menyebabkan
pemberi kerja memutuskan hubungan kerja kepada pekerjanya.
Pengangguran Friksional, terjadi karena adanya sebuah kesulitan
mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan atau
kesenjangan antara pencari kerja dan lowongan kerja. Kesenjangan tersebut
muncul karena adanya kesenjangan waktu, informasi, dan jarak.
Pengangguran Musiman, pengangguran secara berkala yang terjadi karena
adanya perubahan musim. Contoh: Petani yang bekerja pada saat musim
tanam dan panen.
Pengangguran Teknologi, terjadi karena bidang-bidang produksi yang
dulunya dikerjakan dengan tenaga manusia, sekarang tergantikan oleh
teknologi.
Pengangguran Voluntary, golongan ini adalah orang-orang yang
menganggur dengan sukarela, mereka sebenarnya bisa mendapatkan kerja,
tetapi tidak mau atau sukarela tidak bekerja. Contohnya karena sudah
mendapat warisan, mengurus rumah tangga, atau sedang dalam masa studi.
b. Pengangguran Berdasarkan Sifatnya
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment), yaitu angkatan kerja yang
sama sekali tidak memiliki pekerjaan. Hal ini terjadi karena kurangnya
lapangan pekerjaan, tidak mau bekerja, atau ketidakcocokan antara
lowongan pekerjaan dengan latar belakang pendidikan.
Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment), yaitu ketika terlalu
banyaknya tenaga kerja di suatu jenis pekerjaan. Padahal dengan
mengurangi tenaga kerja tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak
mengurangi jumlah produksi.
Setengah Menganggur (Under Unemployment), yaitu terjadi karena tenaga
kerja tidak bekerja secara optimal sebab tidak adanya pekerjaan untuk
11
sementara waktu. Misalnya pekerja yang bekerja di bawah jam kerja
normal (<35 jam seminggu)
H. Dampak pengangguran
Setelah mengetahui pengertian pengangguran dan penyebabnya, jenis-jenis
pengangguran, serta penyebab pengangguran, lalu apa saja dampak yang ditimbulkan
12
dari munculnya fenomena pengangguran? Dampak dari pengangguran ada dua yaitu
sosial dan ekonomi.
1. Dampak Sosial
Tidak bisa dipungkiri bahwa pengangguran bisa membawa dampak permasalahan
sosial masyarakat. Beban psikologis akan dirasakan oleh mereka yang tidak memiliki
pekerjaan, mulai dari munculnya ketimpangan status sosial sampai dengan rendahnya
kesejahteraan hidup. Rendahnya kesejahteraan menyebabkan munculnya
permasalahan sosial yang memicu meningkatnya angka kriminalitas. Misalnya saja
perampokan, pencurian, dan penjambretan yang dilakukan oleh beberapa orang
disebabkan karena sulitnya mereka mencari pekerjaan. Jalan pintas yang dipilih
adalah melakukan tindakan-tindakan yang tidak dibenarkan oleh hukum. Hal ini jika
tidak ditangani dengan serius akan merusak struktur kehidupan sosial di tengah-
tengah masyarakat.
2. Dampak Ekonomi
Munculnya pengangguran dapat berdampak pada kehidupan ekonomi. Dampak dari
tidak memiliki pekerjaan akan menurunkan tingkat kesejahteraan dalam hidupnya
bahkan bisa menurunkan standar kehidupan yang layak. Pertumbuhan ekonomi yang
lambat menyebabkan negara juga akan merugi. Sebab anggaran untuk mengentaskan
kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat akan lebih besar. Misalnya saja pemberian
bantuan untuk rakyat miskin akan semakin tinggi bila angka pengangguran juga
tinggi. Disamping itu daya beli masyarakat juga akan menurun yang mengakibatkan
rendahnya pajak yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi.
A. Kesimpulan
1. Macam-Macam Tenaga Kerja:
13
Tenaga kerja dibagi berdasarkan usia, kemampuan (terdidik, terlatih, tidak terdidik),
jenis pekerjaan (lapangan, pabrik, kantor), hubungan dengan produk (langsung,
tidak langsung), dan sifatnya (jasmani, rohani).
2. Faktor yang Mempengaruhi Kesempatan Kerja:
Kesempatan kerja dipengaruhi oleh demand for labor, tingkat pendidikan, usia
tenaga kerja, permintaan total masyarakat, investasi, kebijakan pajak, ekspor-impor,
kerjasama luar negeri.
3. Peningkatan Kualitas Kerja:
Perlu upaya bersama dari pemerintah (pendidikan, sertifikasi guru), swasta (magang,
perhatian kesehatan), dan individu (memiliki keterampilan, jiwa wirausaha) untuk
meningkatkan kualitas tenaga kerja.
4. Sistem Upah di Indonesia:
Sistem upah melibatkan upah pokok, tunjangan, potongan, dan upah lembur.
Jenisnya meliputi berdasarkan satuan waktu, borongan, hasil, bonus, dan berkala.
5. Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor Pengaruhnya:
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh sumber daya alam, sumber daya manusia,
akumulasi modal, tenaga manajerial, teknologi. Faktor ini saling terkait dalam
proses pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Dengan memahami berbagai aspek diatas, masyarakat dan pemerintah dapat bekerja
sama untuk menciptakan kondisi ekonomi yang lebih baik melalui peningkatan kualitas
tenaga kerja dan optimalisasi faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
INTEGRASI AYAT
اَل ُيَك ِّلُف ُهَّللا َن ْف ًسا ِإاَّل ُو ْس َعَه اۚ َلَه ا َم ا َك َس َب ْت َو َع َلْي َه ا َم ا اْك َت َس َب ْت ۗ َر َّب َن ا
اَل ُتَؤ اِخْذ َن ا ِإن َّن ِس يَن ا َأْو َأْخ َط ْأَن اۚ َر َّب َن ا َو اَل َت ْح ِم ْل َع َلْي َن ا ِإْص ًر ا َك َم ا
َۖح َم ْلَت ُه َع َلى اَّلِذيَن ِمن َقْب ِلَن اۚ َر َّب َن ا َو اَل ُتَح ِّم ْلَن ا َم ا اَل َط اَقَة َلَن ا ِبِه
ْل َأ
َو اْع ُف َع َّن ا َو اْغ ِفْر َلَن ا َو اْر َح ْم َن اۚ نَت َم ْو اَل َن ا َفانُصْر َن ا َع َلى ا َقْو ِم
اْلَك اِفِر يَن
Artinya: "Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): 'Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami beban yang tak
sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.'"
14
Ayat ini mengajarkan untuk bersikap sabar, berusaha, dan memohon pertolongan kepada
Allah dalam menghadapi kesulitan hidup, termasuk dalam konteks pengangguran. Selain itu,
ayat-ayat lain yang mengajarkan tentang kejujuran, keadilan dalam pekerjaan, dan
bersedekah juga dapat diintegrasikan untuk memberikan pandangan Islami terhadap isu
pengangguran.
15