Anda di halaman 1dari 12

8

A. Pengertian Tenaga Kerja

1. Berikut adalah beberapa pengertian tenaga kerja, diantaranya :

1.1 Pengertian tenaga kerja menurut UU dan Peraturan Menteri

 Menurut Undang-Undang Nomor. 13 Tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2


tentang Ketenagakerjaan disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia tenaga
kerja adalah orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, orang yang
mampu melakukan pekerjaan baik di dalam ataupun diluar hubungan
suatu pekerjaan.

 Menurut UU Pokok Ketenagakerjaan No. 14 Tahun 1969, tenaga kerja


adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam hubungan ini maka
pembinaan tenaga kerja merupakan peningkatan kemampuan efektivitas
tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan.

 Menurut UU No. 25 Tahun 1997, Tenaga Kerja ialah setiap orang laki-laki
atau wanita yang sedang dalam dan atau yang telah melakukan
pekerjaan baik yang berada di luar hubungan kerja untuk menghasilkan
barang ataupun jasa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

 Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER-04/MEN/1994,


Tenaga Kerja yakni setiap orang yang bekerja pada perusahaan yang
belum wajib mengikuti program jaminan social tenaga kerja karena
adanya pentahapan kepesertaan.

1.2 Pengertian tenaga kerja menurut para ahli

 Menurut Dumairy (1996) pengertian tenaga kerja adalah penduduk yang


berumur di dalam batas usia kerja. Lalu definisi tenaga kerja menurut
menurut Simanjutak (1998), adalah penduduk yang berumur 10 tahun
atau lebih yang sudah atau yang sedang bekerja, yang sedang mencari
pekerjaan, dan sedang melaksanakan kegiatan lain seperti sekolah dan
mengurus rumah tangga. Menurut Dumairy (1996), Tenaga kerja (man
power) dipilah kedalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan
angkatan kerja: Angkatan Kerja (Labour force) terdiri dari:
a. Tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang bekerja, atau
mempunyai pekerjaan untuk sementara tidak bekerja.
b. Tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang mencari pekerjaan.
Sedangkan kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari:
a. Tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja yakni
orang-orang yang kegiatannya bersekolah (pelajar, mahsiswa).
b. Tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak mempunyai
pekerjaan yakni orang-orang yang mengurus rumah tangga (maksudnya
ibu-ibu yang bukan wanita karir).
9

c. Tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang sedang tidak
mencari pekerjaan yakni orang-orang yang kegiatannya menerima
pendapatan tapi bukan merupakan imbalan langsung atas jasa kerjanya
(pensiunan penderita cacat yang dependen).
 Dr. Payaman Simanjuntak, tenaga Kerja ialah penduduk yang sudah atau
sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang
melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah
tangga.

 Alam S., tenaga kerja adalah suatu penduduk yang berusia 15 tahun
keatas untuk negara-negara berkembang seperti negara Indonesia.
Sedangkan di negara-negara maju, tenaga kerja yaitu penduduk yang
sudah berumur antara 15 hingga 64 tahun.

 Dr. A. Hamzah SH, tenaga kerja meliputi tenaga kerja yag bekerja di
dalam maupun di luar hubungan kerja dengan alat produksi utamanya
dalam proser produksi tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik maupun
pikiran.

 Eeng Ahman & Epi Indriani, tenaga kerja ialah seluruh jumlah penduduk
yang dianggap mampu bekerja dan sanggup bekerja bila ada permintaan
kerja serta dipengaruhi oleh usia dari tenaga kerja.

 Sjamsul Arifin, Dian Ediana Rae, Charles, dan Joseph, tenaga kerja yaitu
faktor produksi yang sifatnya homogen dalam suatu negara, namun
bersifat heterogen (tidak identik) antar negara.

 Suparmoko dan Icuk Ranggabawono, tenaga kerja ialah penduduk yang


sudah memasuki usia kerja dan mempunyai pekerjaan, yang sedang
mencari pekerjaan, dan yang melakukan suatu kegiatan lain seperti
sekolah, kuliah dan mengurus rumah tangga.

 Sumitro Djojohadikusumo, tenaga Kerja merupakan semua orang yang


mau ataupun sudah bersedia dan memiliki kesanggupan untuk bisa
bekerja, termasuk mereka yang menganggur meskipun mau dan mampu
untuk bisa bekerja, akan tetapi terpaksa untuk menganggur karena tidak
adanya kesempatan kerja.

 Ritonga dan Yoga Firdaus, tenaga Kerja yakni sejumlah penduduk yang
berada pada rentang usia kerja yang sudah siap melaksanakan
pekerjaan, antara lain mereka yang telah bekerja, mereka yang sedang
mencari kerja dan mereka yang sedang menempuh pendidikan (sekolah)
serta juga mereka yang sedang mengurus rumah tangga.

 Sumarsono, tenaga Kerja yaitu semua orang yang bersedia untuk


sanggup bekerja yang diartikan sebagai semua orang yang melakukan
kegiatan pekerjaan untuk diri sendiri atau orang lain.

 Subri, tenaga Kerja ialah permintaan partisipasi tenaga dalam


memproduksi barang ataupun jasa atau penduduk yang berusia 15-64
tahun.
10

 Simanjuntak, tenaga Kerja adalah seseorang yang mengurus rumah


tangga sekolah, yang mencari kerja atau sedang bekerja dengan usia 14-
60 tahun.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,1 tenaga kerja
adalah orang yang bekerja atau orang yang dapat mengerjakan sesuatu.
Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa
Pekerja melakukan sesuatu dalam bidang yang dikuasai untuk menghasilkan
barang atau jasa untuk meningkatkan produktivitas baik dalam jangka waktu
panjang guna meningkatkan tingkat output pada periode tertentu. Pekerja
yang melakukan pekerjaannya ditentukkan oleh seberapa lamanya jam
bekerja, sehingga dapat diketahui seberapa banyak barang dan jasa yang
dihasilkan. Tetapi pada kenyataannya, hasil produksi yang dihasilkan para
pekerja tidak sesuai dengan yang ditargetkan. Karena, kualitas pekerja tidak
sesuai dengan minat dan bakat.
Menurut penulis, tenaga kerja (manpower) adalah merupakan
penduduk dalam usia kerja (15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk
dalam suatu negara yang memiliki suatu kesempatan untuk berusaha
memanfaatkan kesempatan tersebut, dengan mencurahkan segala
kemampuan yang dapat dilakukan oleh seluruh anggota badan, dengan
berharap mendapat upah yang setara dengan yang dikerjakan.
Pendapat tentang pengertian tenaga kerja dapat disimpulkan bahwa
tenaga kerja adalah tenaga kerja yang sedang mencari atau sedang bekerja
yang menghasilkan barang atau jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga
mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan yang dilakukan mereka sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
dengan mengharapkan imbalan yang pantas.
2. Jenis – jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Sifat dan Kualitasnya
Dalam pelaksanaan ketenagakerjaan, pelaku usaha dan tenaga kerja
mengikatkan diri dalam suatu hubunga hukkum melalui ikatan atau perjanjian
kerja yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak, bersifat tertulis atau
lisan dan dilandasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan yang berlaku. Hak dan kewajiban antara pengusaha dan
tenaga kerja juga menjadi perhatian demi menciptakan keamanan dan
kenyamanan saat melakukan aktivitas pekerjaan. Apabila timbul perselisihan
antara pengusaha dan tenaga kerja, maka hukum yang mengatur adalah
Undang Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial. Setiap bentuk perselisihan memiliki cara atau prosedur
yang berlaku dan harus diikuti oleh kedua belah pihak baik itu melalui cara
berunding, mediasi, konsiliasi, arbitrase maupun diselesaikan di Pengadilan
Hubungan Industrial. Tenaga kerja secara umum dapat dibagi menjadi
beberapa golongan, diantaranya menurut sifatnya, kualitasnya, dan lain
sebagainya. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini merupakan jenis-jenis tenaga
kerja yang ada di dalam masyarakat:
2.1 Menurut Kemampuannya

Di bawah ini jenis-jenis tenaga kerja menurut kemampuannya adalah sebagai


berikut:

a. Tenaga Kerja Terlatih


11

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memperoleh


keahliannya umumnya melalui pendidikan non-formal seperti pelatihan
keterampilan, kursus, dan lain sebagainya. tenaga kerja ini mengandalkan
keterampilan atau kemampuan khusus yang dimilikinya. Tenaga kerja terlatih
ini tidak harus orang-orang yang memiliki riwayat pendidikan yang tinggi
namun mampu menguasai keterampilan tertentu dan memiliki daya tangkap
yang baik.

Contohnya adalah tukang las (welder), terutama tukang las bawah air,
mekanik, juru masak (chef) dan lain sebagainya. Meskipun umumnya melalui
pendidikan non-formal, tapi tenaga kerja terlatih juga bisa melalui pendidikan
formal seperti ahli bedah, ahli forensik, dan ahli autopsy.

b. Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah seseorang yang memiliki pengetahuan


dan keahlian pada suatu bidang tertentu. Pengetahuan dan keahlian ini
umumnya diperoleh melalui pendidikan formal yang mereka tempuh.

Contohnya adalah dokter, pengacara, notaris, dan lain sebagainya.

c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih

Dimana pekerjaan yang dilakukan tidak mengharuskan seseorang


memiliki keahlian atau kewajiban tertentu.

Contohnya adalah pembantu rumah tangga, buruh panggul barang, dan lain
sebagainya.

2.2 Menurut Sifatnya

Di bawah ini jenis-jenis tenaga kerja menurut sifatnya adalah sebagai


berikut :

a. Tenaga kerja rohani

Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih memanfaatkan


dan menggunakan kemampuan otak atau pikirannya dibandingkan dengan
tenaganya. Tenaga kerja rohani ini biasanya orang-orang yang bekerja di
daerah yang bersih, berpenampilan baik dan sopan.

Contoh dari tenaga kerja rohani adalah direktur, manajer, kepala devisi,
kepala cabang, dan lain sebagainya.

b. Tenaga kerja jasmani

Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih mengandalkan


tenaganya dibandingkan kemampuan otak atau pikirannya. Biasanya jumlah
tenaga kerja jasmani ini sangat banyak dibandingkan tenaga kerja rohani.

Contoh dari tenaga kerja jasmani adalah buruh pabrik.


12

2.3 Menurut Hubungan dengan Produk


Dibawah ini jenis-jenis tenaga kerja menurut hubungannya dengan produk
adalah sebagai berikut :
a. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang biasanya terjun
langsung terhadap suatu barang atau produk.
Contoh tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang berada dibagian
produksi barang.
b. Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang ada
hubungannya dengan suatu barang atau produk namun tidak terjun langsung
terhadap produk tersebut.
Contoh tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang mendesain
suatu produk yang akan dipasarkan.
2.4 Menurut Jenis Pekerjaannya
Dibawah ini jenis-jenis tenaga kerja menurut pekerjaannya adalah sebagai
berikut :
a. Tenaga kerja lapangan
Tenaga kerja lapangan adalah tenaga kerja yang langsung terjun
dilapangan.
Contoh tenaga kerja lapangan adalah marketing lapangan.
b. Tenaga kerja pabrik
Tenaga kerja pabrik adalah tenaga kerja yang biasanya bekerja
disuatu pabrik.
Contoh tenaga kerja pabrik adalah buruh pabrik yang bekerja dibagian
produksi.
c. Tenaga kerja kantor
Tenaga kerja kantor adalah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu
kantor atau perusahaan.
Contoh tenaga kerja kantor adalah tenaga administrasi atau keuangan
perusahaan.
2.5 Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan
Dibawah ini jenis-jenis produksi menurut fungsi pokok dalam suatu
perusahaan adalah sebagai berikut :
13

a. Tenaga kerja bagian produksi


Tenaga kerja bagian produksi adalah tenaga kerja yang pekerjaannya
membuat produk atau barang-barang yang akan dipasarkan.
Contoh tenaga kerja bagian produksi adalah buruh pabrik yang bekerja pada
bagain produksi barang atau produk.
b. Tenaga kerja bagian pemasaran
Tenaga kerja bagian pemasaran adalah tenaga kerja yang bekerja
pada bagian marketing atau pemasaran. Jenis tenaga kerja ini biasanya
bertanggung jawab dalam memasarkan produk atau barang yang telah
dibuat.
Contoh tenaga kerja bagian pemasaran adalah marketing.
c. Tenaga kerja bagian umum dan administrasi
Tenaga kerja bagian umum dan administrasi adalah tenaga kerja yang
bekerja dalm hal mengurus surat-menyurat dan kepentingan lainnya diluar
kepentingan pemasaran dan kepentingan produksi.
Contoh tenaga kerja bagian umum dan administrasi adalah sekretaris.

B. Penarikan (Rekruitment) Tenaga Kerja

1. Pengertian Rekruitment

 Menurut Marwansyah dalam (Rosento, 2018) mengatakan


bahwa “ Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas yang digunakan oleh
sebuah organisasi untuk menarik para pelamar kerja yang memiliki
kemampuan dan sikap yang dibutuhkan untuk membantu organisasi
dalam mencapai tujuan-tujuannya ”.

 Menurut Handoko dalam (Suparni, 2017) mengatakan bahwa “


Penarikan (rekrutmen) merupakan proses pencarian dan pemikatan
para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai
karyawan ”.

 Menurut Fahmi (2016:25) mengemukakan bahwa “ Recruitment sering


juga disebut dengan penarikan tenaga kerja. Penarikan tenaga kerja
(recruitment) merupakan proses pencarian calon karyawan yang
memenuhi syarat dalam jumlah dan jenis yang dibutuhkan ”.

 Menurut (Nuraeni, 2018) mengatakan bahwa “ Proses rekrutmen ini


adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan
sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon
tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan
dalam perencanaan sumber daya manusia ”.
 Menurut Yuniarsih dan Suwatno dalam Sinambela (2016:120)
menyatakan bahwa “ Perekrutan merupakan kegiatan untuk
mendapatkan sejumlah pegawai dari berbagai sumber, sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan sehingga mereka mampu menjalankan misi
organisasi untuk merealisasikan visi dan tujuannya ”.
 Menurut Kasmir (2017:93) mengatakan bahwa :
14

Rekrutmen adalah kegiatan untuk menarik sejumlah pelamar


agar tertarik dan melamar ke perusahaan sesuai dengan kualifikasi yang
diinginkan. Artinya perusahaan sengaja membuka lowongan sehingga
pelamar datang langsung ke perusahaan atau melalui pos atau email.
Disamping memperoleh tenaga kerja yang melamar karena adanya
informasi yang diberikan, perusahaan dapat pula mengambil dari surat
lamaran yang masuk ke perusahaan, sebelum perusahaan membuka
lamaran.

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan


bahwa rekrutmen adalah suatu proses pencarian tenaga kerja untuk
memenuhi kebutuhan sumber daya manusia perusahaan.

Penarikan (Rekruitment) Merupakan proses mencari, menemukan dan


menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi. Proses ini
dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran-lamaran
diserahkan. Hasilnya merupakan sekelompok pelamar calon karyawan baru
untuk diseleksi dan dipilih.

Untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesional, kunci


utamanya terletak pada proses rekrutmen, seleksi, pelatihan dan
pengembangan calon atau calon pegawai. Tidak mudah menemukan
karyawan yang profesional dan berkualifikasi tinggi. Perusahaan wajib
menyaring karyawan baru. 

Oleh karena itu, diperlukan proses rekrutmen karyawan untuk


menyaring pelamar yang ingin bergabung dengan perusahaan. Dalam
sebuah perusahaan, proses rekrutmen merupakan salah satu proses penting
untuk menentukan kelayakan pelamar. Perusahaan harus melakukan banyak
proses saat merekrut karyawan dalam jumlah besar sesuai kebutuhan.

2. Tujuan Rekruitmen
Kegiatan melakukan rekrutmen selalu dikaitkan dengan apa yang
sudah dibuat pihak perencana tenaga kerja. Artinya apa yang hendak
dilakukan oleh pihak yang melakukan rekrutmen harus selaras dan
disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja. Misalnya dari segi waktu yang
dibutuhkan, jumlah yang dibutuhkan dan kualifikasi yang telah
dipersyaratkan. Menurut Kasmir (2017:95) dalam praktiknya pelaksanaan
rekrutmen memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu :
2.1 Memperoleh sumber tenaga kerja yang potensial

Pelamar yang melamar ke perusahaan benar-benar pelamar yang


memiliki potensi yang diharapkan perusahaan. Pelamar yang potensial
maksudnya adalah pelamar yang sesuai dengan jumlah dan kualitas
yang diharapkan. Untuk mendapatkan
pelamar yang potensial, maka dapat dicari dari lembaga-lembaga
tertentu, misalnya universitas atau perguruan tinggiyang sudah diakui
masyarakat kualitasnya, atau dengan membuka iklan di berbagai media
yang cukup memiliki reputasi.
15

1. Memperoleh sejumlah pelamar yang memenuhi kualifikasi

Pelamar yang melamar ke perusahaan benar-benar pelamar yang


memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan. Terkadang dalam praktiknya
banyak surat lamaran yang masuk dianggap sampah karena tidak
memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan.
16

Yang diinginkan adalah pelamar yang memenuhi kualifikasi melimpah


sehingga lebih bebas untuk memilih tenaga kerja yang diinginkan.

2. Menentukan kriteria minimal untuk calon pelamar

Pelamar harus benar-benar memenuhi persyaratan yang diiinginkan


perusahaan. Adanya persyaratan minimal yang harus dipenuhi pelamar
adalah mutlak, misalnya IPK, usia, pengalaman kerja, domisili, akreditasi
lembaga atau prodi atau persyaratan lainnya.

3. Untuk kebutuhan seleksi

Bagi perusahaan dengan memperoleh pelamar yang memiliki


kualifikasi yang melimpah, maka proses seleksi akan lebih mudah, karena
memiliki banyak pilihan. Dengan kualifikasi yang melamar tinggi tentu
memberikan keuntungan dalam menentukan calon pelamar yang
diinginkan. Dalam hal ini juga jika terjadi mundurnya calon yang telah
diterima, akan mudah digantikan dengan calon pelamar lainnya yang
memiliki kualifikasi tinggi tapi tidak diterima karena keterbatasan jumlah
yang diterima.

Intinya adalah tujuan dari rekrutmen digunakan untuk memperoleh


dan menyediakan sejumlah tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi yang
dipersyaratkan untuk kebutuhan seleksi. Dengan tersedianya calon
tenaga kerja selanjutnya adalah memilih tenaga kerja yang sudah direkrut
melalui proses seleksi.
17
18

Langkah-langkah proses rekrutmen

Setiap perusahaan pasti membutuhkan proses rekrutmen yang efektif. Selain untuk
memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia yang kompeten, hal ini juga dapat
digunakan untuk meningkatkan citra sebagai perusahaan yang berkualitas dan
dinamis. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat digunakan untuk memandu
proses rekrutmen yang ideal: 
19

Anda mungkin juga menyukai