Pengertian
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,
disebutkan ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan/atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Tenaga kerja dapat pula kita bagi dalam dua kelompok, yakni kelompok angkatan kerja dan kelompok
bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas), baik yang bekerja maupun yang
tidak bekerja. Kelompok ini biasa disebut sebagai kelompok usia produktif.
Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan.
1. Pekerja yang bekerja secara penuh. Seperti guru, dokter, tukang ojek, satpam dan lain
sebagainya.
3. Pekerja yang sedang tidak masuk kerja baik mengambil cuti, mogok, sakit atau karena
diberhentikan sementara waktu.
4. Petani yang sedang tidak bekerja karena menunggu musim yang teapat dalam bercocok tanam
dan juga termasuk angkatan kerja.
Jenis-Jenis Tenaga Kerja
Tenaga kerja ini memperoleh kemampuannya dalam suatu bidang dengan cara menempuh pendidikan
formal.
Tenaga keja ini adalah tenaga kerja yang membutuhkan keahlian di bidang tertentu dengan melalui
pelatihan atau pengalaman kerja.
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terampil, bekerja hanya mengandalkan tenaga saja tanpa ada
keunggulan lain.
Contoh: Kuli
Pekerja Kontrak, seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan dengan jangka waktu tertentu yang
telah disepakati dalam perjanjian tertulis.
Pekerja Tetap, seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu.
Masalah Ketenagakerjaan
Jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja
Meningkatnya angkatan kerja tidak diimbangi oleh banyaknya lapangan kerja yang tersedia,
menyebabkan beban tersendiri bagi sistem perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung
akhirnya berakhir menjadi pengangguran;
Pendidikan/pelatihan yang baik akan menghasilkan tenaga kerja yang baik, Indonesia belum memiliki itu
semua, karena itu masih banyak tenaga kerja di Indonesia yang belum mampu menciptakan hasil
produksi yang baik;
Terjadinya krisis ekonomi dan kurangnya lapangan pekerjaan terkadang membuat perusahaan tidak
memiliki pilihan selain memutuskan tenaga kerjanya. Ditambah dengan sempitnya lapangan pekerjaan
membuat tenaga kerja menganggur dan mengurangi potensi ekonomi.
Karena kebanyakan warga Indonesia masih berpikiran “Jawa Sentris” maka pembangunan dan pekerjaan
terfokus di Jawa. Hal ini menyebabkan tidak meratanya pembangunan dan belum maksimalnya
pengembangan sumberdaya di daerah lain.
Pemanfaatan media belajar yang lebih inovatif agar penyampaian materi lebih mudah dimengerti dan
di pahami.
Mudah saja, jika tenaga kerjanya terpenuhi gizi dan kesehatannya terjaga, maka mereka bisa bekerja
dengan lebih produktif. Jika perusahaan dapat menyediakan makanan, berikanlah karyawan makanan
yang menunjang pekerjaan dan kesehatan mereka, selain itu kebersihan tempat kerja juga dapat
memengaruhi mood bekerja setiap orang.
Hal ini diperlukan untuk memberikan pengenalan kepada orang dan khalayak luas, selain itu dengan
bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan menjadikan perusahaan sebuah tempat latihan dapat
menciptakan tenaga kerja yang siap pada waktunya.
Dengan adanya pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaannya, maka tenaga kerja akan semakin mahir
dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan dapat meningkatkan produksi.