Sedangkan Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun hingga 64 tahun) yang bekerja, atau
mempunyai pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan pengangguran.
Bekerja adalah suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh pendapatan atau
keuntungan, dengan lama bekerja paling sedikit 1 jam secara terus-menerus dalam seminggu yang lalu
(termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu kegiatan ekonomi).
Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan
pekerjaan. Kesempatan kerja (employment) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Mereka yang bekerja penuh (full employment),yaitu mereka yang sudah bekerja dan memenuhi syarat
antara lain: bekerja 40 jam kerja per minggu, memiliki upah minimum regional, dan sesuai dengan latar
belakang pendidikan/keahlian)
2. Mereka yang masih setengah menganggur, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan
(dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). Termasuk dalam kategori setengah menganggur
misalnya seorang tenaga kerja lepas yang tidak ada kepastian jam kerjanya.
3. Berdasarkan hubungannya dengan proses produksi, tenaga kerja dibedakan sebagai berikut.
a. Tenaga kerja langsung, yaitu tenaga kerja di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses
produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Contohnya:
karyawan bagian produksi.
b. Tenaga kerja tidak langsung, yaitu tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat secara langsung pada
proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya operasional pabrik. Contohnya: tenaga kerja
bagian penjualan, marketing, dan periklanan.
Perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja dinyatakan dalam
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), yang dapat dihitung dengan rumus:
C. MASALAH KETENAGAKERJAAN
Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Namun, melimpahnya
sumber daya manusia tersebut dapat menjadi permasalahan dalam pembangunan ekonomi, terutama
berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Pemerintah berperan dalam mengantisipasi dan mengatasi masalah-masalah ketenagakerjaan antara lain:
- menyusun dan mengawasi pelaksanaan berbagai peraturan ketenagakerjaan;
- meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja;
- mengembangkan kesempatan kerja dalam negeri melalui transmigrasi dan penciptaan wirausaha baru;
- mengembangkan kesempatan kerja luar negeri;
- perlindungan tenaga kerja;
- membina hubungan industrial dalam negeri dan internasional.
3. Individu
a. Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan, seperti keterampilan
komputer, bahasa inggris, dan meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat melalui pendidikan
formal, kursus-kursus kejuruan, dan lain-lain.
b. Menanamkan jiwa kewirausahaan.
2. Upah pekerja dan kebutuhan fisik minimum, maksudnya bahwa penetapan tingkat upah dan gaji
bagi pekerja merupakan kebijakan yang sangat penting untuk peningkatan taraf hidup perkerja dan
keluarganya, yang merupakan kebutuhan fisiknya.
3. Produktivitas tenaga kerja adalah nilai output (hasil produksi) yang dikerjakan oleh sejumlah tenaga
kerja.
Di Indonesia, sistem upah yang diberlakukan adalah dengan menggunakan dasar upah minimum regional
(UMR) atau upah minimum propinsi (UMP), artinya pengusaha harus memberi upah tenaga kerja minimal
sebesar UMR/UMP tersebut.
UMR/UMP tidak sama besarnya untuk tiap-tiap daerah. Salah satu penyebabnya adalah kemahalan di setiap
daerah tidak sama.
Sedangkan macam-macam cara pemberian upah, antara lain:
1. Upah waktu/jangka, artinya upah dihitung berdasarkan lamanya bekerja (jam/hari/minggu/bulan)
2. Upah borongan, artinya upah dihitung berdasarkan kesepakatan bersama untuk menyelesaikan suatu
proyek tertentu
3. Upah satuan, artinya upah dihitung berdasarkan banyaknya barang yang dihasilkan
4. Upah skala berubah, artinya upah buruh tergantung hasil penjualan perusahaan dengan terlebih dahulu
ditentukan upah minimalnya
5. Upah indeks, artinya upah ditentukan oleh indeks hidup buruh dan keluarganya
6. Upah partisipasi, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba
7. Upah co partnership, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba berupa saham
F. PENGANGGURAN
1. Pengertian dan Jenis pengangguran
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau
mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima
bekerja / mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
4) Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor pertanian,
misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau petani yang menganggur,
karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi petani.
3) Pengangguran terselubung (disguised unemployment), adalah tenaga kerja yang bekerja tapi
tidak bekerja optimal, karena ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuan,
(tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya). Misalnya, seorang lulusan S1
pertanian bekerja sebagai tenaga pembukuan, atau seorang insinyur teknik bekerja sebagai
pelayan restoran.
Berdasarkan sebab-sebab terjadinya pengangguran, maka cara mengatasinya dapat diuraikan sebagai
berikut.
No
Jenis Pengangguran Cara Mengatasi Pengangguran
.
1. Siklis / Konjungtur a. Peningkatan daya beli masyarakat.
b. Mengadakan proyek umum seperti membangun jalan, jembatan,
irigasi dan kegiatan lainnya.
2. Struktural a. Pengadaan pendidikan dan pelatihan sebagai persiapan untuk
berkarir pada pekerjaan yang baru.
b. Memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak membutuhkan ke
tempat yang membutuhkan.
c. Meningkatkan mobilitas tenaga kerja, dan mendirikan industri padat
karya.
3. Friksional a. Mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan
penawaran tenaga kerja, sehingga mempermudah dalam pengambilan
keputusan.
b. Menyusun rencana penggunaan tenaga kerja sebaik mungkin.
4. Musiman Pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada
bidang lain.
b. Melatih seseorang pada masa menunggu musim tertentu.
5. Teknologi a. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja agar memiliki
pengetahuan sesuai yang diinginkan.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan teknologi
b. Kegiatan distribusi kurang lancar, karena apabila output yangbarang tersebut tidak laku di pasa-
ran, baik pasaran dalam negeri maupun luar negeri,sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi rendah.
c. Kegiatan konsumsi berkurang, karena barang yang diperlukan olehkonsumen tidak
terpenuhi oleh produsen. Apalagi bila produsen tidak mampu untuk memproduksi
suatu barang, maka akan terjadi kelaparan.