Menurut UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dapat dijelaskan sebagai berikut
:
1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
C. MASALAH KETENAGAKERJAAN
Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Namun,
melimpahnya sumber daya manusia tersebut dapat menjadi permasalahan dalam pembangunan
ekonomi, terutama berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa kecenderungan dunia usaha saat ini adalah menerima tenaga
kerja yang siap pakai dan memiliki “nilai lebih” berupa tingkat pendidikan dan keterampilan
tertentu. Salah satu langkah awalnya adalah meningkatkan mutu tenaga kerja. Upaya
meningkatkan kualitas tenaga kerja sebagai berikut.
1. Pemerintah
a. Menyusun kurikulum pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan sesuai
dengan syarat-syarat dunia kerja.
b. Pendirian lembaga pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat seperti Balai Latihan
Kerja (BLK).
c. Menyusun dan melaksanakan program-program yang sekiranya mendukung tercapainya sistem
tenaga kerjanya.
2. Swasta (perusahaan)
Bekerja sama dengan sekolah atau kampus untuk kerja praktik atau program pemagangan
melalui latihan kerja di perusahaan yang bersangkutan, sehingga program ini akan memberikan
pemahaman yang baik kepada calon tenaga kerja mengenai dunia kerja yang sesungguhnya.
3. Individu
a. Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan, seperti keterampilan
komputer, bahasa inggris, dan meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat melalui pendidikan
formal, kursus-kursus kejuruan, dan lain-lain.
b. menanamkan jiwa kewirausahaan.
E. SISTEM UPAH
Di Indonesia, sistem upah yang diberlakukan adalah dengan menggunakan dasar upah
minimum regional (UMR) atau upah minimum propinsi (UMP), artinya pengusaha harus
memberi upah tenaga kerja minimal sebesar UMR/UMP tersebut. UMR/UMP tidak sama
besarnya untuk tiap-tiap daerah. Salah satu penyebabnya adalah kemahalan di setiap daerah tidak
sama. Sedangkan macam-macam cara pemberian upah, antara lain:
1. Upah waktu/jangka, artinya upah dihitung berdasarkan lamanya bekerja
(jam/hari/minggu/bulan)
2. Upah borongan, artinya upah dihitung berdasarkan kesepakatan bersama untuk menyelesaikan
suatu proyek tertentu
3. Upah satuan, artinya upah dihitung berdasarkan banyaknya barang yang dihasilkan
4. Upah skala berubah, artinya upah buruh tergantung hasil penjualan perusahaan dengan terlebih
dahulu ditentukan upah minimalnya
5. Upah indeks, artinya upah ditentukan oleh indeks hidup buruh dan keluarganya
6. Upah partisipasi, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba
7. Upah co partnership, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba berupa saham
F. PENGANGGURAN
2. Macam-macam pengangguran
Pengangguran yang terjadi pada suatu negara, disebabkan oleh beberapa jenis, diantaranya:
a. Berdasarkan faktor penyebab terjadinya, pengangguran terdiri atas.
1) Pengangguran Siklis atau Konjungtur adalah pengangguran yang terjadi karena menurunnya
kegiatan perekonomian suatu negara atau terjadi resesi/kelesuan ekonomi. Resesi ekonomi
terjadi karena permintaan akan barang/jasa mengalami penurunan, sehingga terjadi penurunan
produksi, penurunan investasi dan berakibat terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk
mengurangi tenaga kerja.
2) Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur
komposisi perekonomian. Perubahan struktur memerlukan keterampilan baru. Contohnya
peralihan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, tenaga kerja sektor pertanian harus
dididik dahulu agar bisa menjadi tenaga kerja sektor industri, jika tidak mampu melakukan
penyesuaian ini dapat menimbulkan adanya pengangguran.
3) Pengangguran Friksional (peralihan) adalah pengangguran yang terjadi karena penawaran
tenaga kerja lebih banyak dari pada permintaan tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah
bekerja tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain, sehingga belum mendapatkan tempat
pekerjaan yang baru. Kelebihan tersebut menimbulkan adanya pengangguran.
4) Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor pertanian,
misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau petani yang menganggur,
karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi petani.
5) Pengangguran Teknologi adalah pengangguran karena adanya pergantian tenaga manusia
dengan tenaga mesin.
Mengatasi Pengangguran
Secara umum, cara-cara untuk mengatasi pengangguran antara lain:
a. Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan kerja baru, baik dibidang pertanian,
bidang industri, bidang perdagangan maupun bidang jasa.
b. Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai untuk menjadi tenaga
yang trampil.
c. Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan ketrampilan melalui
pendidikan formal dan non formal.
d. Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja Indonesia
(TKI).
e. Mendorong tumbuh berkembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga.
f. Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
4. Dampak Pengangguran