Anda di halaman 1dari 16

MODUL AJAR EKONOMI

PAJAK

SMA NEGERI 1 MASBAGIK


DAFTAR ISI

Informasi Umum
 Kompetensi Awal
 Profil Pelajar Pancasila
 Sarana dan Prasarana
 Target Peserta Didik

Kompetensi Inti
 Pemahaman Bermakna
 Pertanyaan Pemantik
 Persiapan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
 Asesmen
 Pengayaan dan Remidial
 Refleksi Peserta Didik dan Guru
MODUL AJAR

PENYUSUN: EMA SUKMADI


KELAS: XI IPS F9

Bagian I. Informasi Umum

Kode Modul Ajar Ekonomi


Kode ATP XI
Nama Penyusun EMA SUKMADI
Jenjang SMA NEGERI 1 MASBAGIK
Fase XI/F9
TP 2023
Elemen/Topik PAJAK

Kata Kunci  Pengertian pajak


 fungsi pajak
 manfaat pajak
 dan system pembayaran pajak di Indonesia.
Pengetahuan/Keterampilan  Menyajikan pemahaman tentang pengertian pajak,
Prasyarat fungsi, manfaat dan system pembayaran pajak di
Indonesia.
Alokasi waktu (menit) 90 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 3 JP (45 menit x 3)
Mode Pembelajaran Tatap Muka (Luring)
Meodel Pembelajaran  Discovery Learning

 Problem-Based Learning
Sarana Prasarana  Papantulis
 Spidol
 Komputer/Laptop
 Jaringan Internet
 LCD Proyektor

 Buku paket

 Gadget
Target Peserta Didik  Regular/tipikal pembelajar dalam hal ini peserta
didik memahami materi pajak

 Hambatan Belajar keberagaman kemampuan


peserta didik

 Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa


Karakteristik Peserta Didik  Bernalar kritis

 Kreatif
Daftar Pustaka  Modul

 LKS

 BukuPaket

 Bukurefensi yang relevan,


Referensi Lain
 https://www.youtube.com/watch?
v=kbPrvKTBTHA

 Internet.
Bagian 2. Komponen Inti

Topik PAJAK
Tujuan Pembelajaran  Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik
dapat mnguraikan pengertian pajak, fungsi, manfaat dan
system pembayaran pajak di indonesia.
 Diharapkan peserta didik muncul rasa ingin tahu dan
tanggung jawab bahwa pajak sangat dibutuhkan dalam
pembangunan.
Pemahaman  Semua pungutan pajak harus berdasarkan UU, sehingga bagi
Bermakna yang melanggar akan dapat dikenai sanksi hukum..
 Pajak harus dipungut pada saat yang tepat bagi wajib pajak
(saat yang paling baik), misalnya disaat wajib pajak baru
menerima penghasilannya atau disaat wajib pajak menerima.
 Biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin,
jangan sampai terjadi biaya pemungutan pajak lebih besar
dari hasil pemungutan pajak.
 Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus
sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak.
Negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib
pajak
Pertanyaan Pemantik  Ada yang pernah bayar pajak? Bayar pajak jenis apa?
 ada yang di maksud dengan pajak dan bagaimana system
pembayaran pajak di Indonesia?
Profil Pelajar  Beriman & Bertakwa terhadap TuhanYME
Pancasila
 Berkebhinekaan Global

 Bernalar Kritis

 Mandiri
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Rincian kegiatan Waktu


Pendahuluan 15 menit

 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,


mengecek kesiapan siswa untuk melakukan pembelajaran.
 Guru menanyakan tentang materi sebelumnya

 Guru menyampaikan elemen dan alur tujuan pembelajaran

 Guru memberikan Ice breaking sebelum penyampaian materi pelajaran


Kegiatan inti
1.Simulation Eksplorasi konsep
(simulasi pembelajaran rangsangan)
Mempelajari materi pegangan
peserta didik yang di bagikan
mengenai pengertian Pajak, fungsi
manfaat dan system pembayaran
pajak di Indonesia.
Rincian kegiatan
2. Problem statemen (pertanyaan/ Dari buku/ berbagai literatur yang
identifikasi masalah) telah dibaca, diharapkan muncul
pertanyaan dari peserta didik :
 Mengapa orang perlu
membayar pajak ?
 Siapa saja yang harus bayar
pajak ?
3. Data collection (pengumpulan data)  Peserta didik
mengumpulkan informasi 90 menit
1
dari berbagai literatur
tentang Pajak
 Peserta didik menjawab
pertanyaan yang ada di LKPD

4. Data processing (pengolahan  Peserta didik menganalisis


Data) informasi dari berbagai
sumber data yang terkumpul
 Peserta didik mengolah data
hasil pengamatan.
 Peserta didik menganalisis
5. Verification (pembuktian)
kesesuaian antara informasi dari
literature dan refrensi yang
diperoleh.
 Menyimpulkan hasil kerja
6. Generalization
yang ada pada LKPD
 Menyimpulkan tentang
(menarik
kesimpulan/generalisasi) Materi pajak

Penutup 45 menit
 Bersama peserta didik menyimpulkan tentang materi pajak, komponen
yang ada di pajak, fungsi pajak, manfaat pajak dan system
pembayaran pajak di Indonesia.
 Memberikan tugas tentang pajak
 Melaksanakan tes
Bentuk Asesmen :

 Asessmen Diagnostik :
 Non Kognitif
 Kognitif
 Asessmen Formatif
Asesmen

 Profile Pelajar Pancasila : Jurnal Penilaian Sikap


 Perfoma : Penilaian mandiri dan menjawab soal
 Pengetahuan : Kuis dan Penugasan LKPD
 Asessmen Sumatif
 Tes tulis
 Projek

Refleksi Guru

 Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?

 Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?

 Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut ?

 Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran ?

 Apa kesulitan yang dialami siswa yang belum mencapai pembelajaran ?

 Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

Refleksi Siswa

 Apakah kalian memahami konsep materi yang kalian pelajari ?

 Pada bagian mana yang belum kalian pahami ?

 Apakah LKPD membantu kalian memahami materi hari ini ?


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
PAJAK kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
adalah pengertian dari?
PAJAK TIDAK LANGSUNG pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), di mana pajak ini
hanya diberikan bila wajib pajak menjual barang mewah adalah pengertian dari?
PAJAK LANGSUNG Pajak Bumi dan Penghasilan (PBB) dan pajak penghasilan adalah contoh
dari?
PAJAK DAERAH pajak hotel, pajak hiburan, pajak restoran, pajak kendaraan bermotor,
BPHTB, PBB (perdesaan dan perkotaan), dan pajak daerah lainnya adalah contoh dari?
PAJAK NEGARA PPN, Pajak Penghasilan (PPh), PPnBM, bea meterai, PBB (perkebunan,
perhutanan, dan pertambangan) adalah contoh dari?
PAJAK OBJEKTIF pajak yang pengambilannya berdasarkan objeknya Contohnya: pajak
impor, pajak kendaraan bermotor, bea meterai, dan masih lainnya. adalah pengertian dan contoh
dari?
PAJAK SUBJEKTIF adalah pajak yang pengambilannya berdasarkan subjeknya. Contohnya
pajak kekayaan dan pajak penghasilan adalah pengertian dan contoh dari?
FUNGSI DISTRIBUSI Pajak dapat digunakan untuk menyesuaikan dan menyeimbangkan
antara pembagian pendapatan dengan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat di sebut fungsi
pajak apa?
FUNGSI MENGATUR alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan negara dalam
lapangan sosial dan ekonomi disebut fungsi pajak apa?
FUNGSIS TABILISASI Pajak dapat digunakan untuk menstabilkan kondisi dan keadaan
perekonomian, seperti untuk mengatasi inflasi, pemerintah menetapkan pajak yang tinggi,
sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi di sebut fungsi pajak apa?
SELF ASSESSMENT SYSTEM sistem pemungutan pajak dimana sistem ini membebankan
besaran pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak yang bersangkutan secara mandiri adalah
pengertian dari sistem pemungutan pajak apa?
OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM Sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang
kepada wajib pajak untuk menentukan seberapa besar pajak terutang kepada fiskus atau aparat
perpajakan sebagai pemungut pajak adalah pengertian dari sistem pemungutan pajak apa?
Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 : Sangat baik

75 : Baik

50 : Kurang Baik

25 : Tidak Baik

Pedoman Penskoran

Jumlah Benar Skor Perolehan Nilai


4 25 100
3 25 75
2 25 50
1 25 25
Materi Ajar

PAJAK
1. Pengertian Pajak
Pajak merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi.
Melalui pajak masyarakat ikut membiayai pembangunan. Kita lihat dulu definisi pajak dari beberapa ahli.
1. Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum
(undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang
gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan.
2. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro S.H., pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra
prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan
kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya
digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
3. Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja, pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang
dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang-
barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
4. Menurut Prof. S.I. Djajadiningrat, pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian daripada
kekayaan kepada negara disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan
kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan-peraturan yang ditetapkan
pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari negara secara langsung, untuk
memelihara kesejahteraan umum.
5. UU NO 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan defini di atas, dapat
kita simpulkan ciri pajak yaitu:
a. Iuran wajib pada negara.
b. Bersifat memaksa.
c. Dipungut berdasarkan undang-undang.
d. Tidak mendapat balas jasa.
e. Digunakan untuk membiayai kepentingan umum.
2. Fungsi Pajak
Pajak sangat berperan dalam kehidupan suatu negara, karena menjadi salah satu sumber
penerimaan negara. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan, dan mengatur kegiatan ekonomi
negara. Ada beberapa fungsi pajak yaitu:
1. Fungsi Anggaran (Fungsi Budgeter)
Pajak merupakan sumber pemasukan keuangan negara yang menghimpun dana ke kas negara untuk
membiayai pengeluaran negara atau pembangunan nasional. Jadi, pajak digunakan membiayai
pembangunan, memperluas lapangan pekerjaan, membangun infrastruktur serta gaji ASN.
2. Fungsi Mengatur(Fungsi Regulered)
Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan
ekonomi dan sosial. Fungsi mengatur tersebut antara lain:
a. Memberikan proteksi terhadap barang produksi dalam negeri, misal Pajak Pertambahan Nilai
(PPN).
b. Pajak digunakan untuk menghambat laju inflasi.
c. Pajak digunakan untuk mendorong ekspor, misal pajak barang ekspor 0%.
d. Untuk menarik dan mengatur investasi modal untuk perekonomian yang produktif.
3. Fungsi Pemerataan (Fungsi Distribution)
Pajak mempunyai fungsi pemerataan artinya dapat digunakan untuk menyeimbangkan dan menyesuaikan
antara pembagian pendapatan dengan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, pajak berfungsi
untuk pemerataan pendapatan masyarakat.
3. Manfaat Pajak
Pajak yang dikumpulkan dari masyarakat tentunya sangat bermanfaat bagi kesejahteraan
masyarakat itu sendiri. Berikut beberapa manfaat pajak:
1. Belanja pegawai meliputi ASN, Polisi, TNI.
2. Pembangunan sarana umum seperti jembatan, jalan raya, sekolah, rumah sakit, terminal, bandara,
irigasi pertanian, pasar.
3. Sumber pembiayaan alat keamanan negara dengan tujuan menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
4. Memberi subsidi seperti subsidi pupuk, bahan bakar, dan subsidi listrik.
5. Membayar utang negara.
6. Menyediakan fasilitas bantuan beras, kesehatan, pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
7. Menciptakan proyek lapangan kerja serta pembinaan dan penyediaan modal bagi Usaha Kecil dan
Menengah.

4. Tarif Pajak

Tarif pajak digunakan untuk menentukan besarnya pajak terutang. Tarif pajak dibagi menjadi empat
jenis yaitu:
1. Tarif Pajak Proporsional (sebanding) Tarif pajak proporsional adalah tarif pajak yang pengenaan
pajaknya tetap atas berapa pun dasar pengenaan pajaknya.
2. Tarif Pajak Tetap Tarif pajak tetap adalah tarif pajak yang tetap untuk setiap dasar pengenaan pajak
atau besarnya jumlah pajak yang dibayarkan sama.
3. Tarif Pajak Degresif (Menurun) Tarif pajak degresif adalah tarif yang pengenaannya menurun
seiring peningkatan dasar pengenaan pajak.
4. Tarif Pajak Progresif (Naik) Tarif pajak progresif adalah tarif pengenaan pajak yang bertambah
seiring peningkatan dasar pengenaan pajak.

a. Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah, baik oleh pemerintah Provinsi
maupun pemerintah Kota/Kabupaten. Contoh Pajak Kendaran Bermotor, Pajak Hotel dan Restoran,
Pajak Reklame
5. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia

Setiap negara memiliki sistem atau cara dalam pemungutan pajak yang harus dibayar oleh
wajib pajak.
Pemungutan pajak secara umum mengenal tiga sistem, yaitu:
1. Official Assesment Sistem, yaitu sistem yang memberikan kewenangan pemerintah atau petugas
pemungut pajak untuk menghitung dan menentukan jumlah pajak terutang yang harus dibayar
wajib pajak. Perhitungan pajak terutang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak. Contoh Pajak
Bumi dan Bangunan.
2. Self Assesment System, yaitu sistem yang memberikan kepercayaan dan kewenangan pada wajib
pajak untuk menghitung, menentukan besarnya pajak, melaporkan dan membayarnya sendiri.
Pada sistem ini petugas pajak melakukan pengawasan dan bimbingan pada wajib pajak, selain
penegakan hukum. Contoh Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak
Penjualan atas Barangf Mewah (PPn-BM).
3. With Holding System, yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang pada pihak
ketiga untuk memotong atau memungut, dan menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
wajib pajak. Contoh pemotongan pajak penghasilan karyawan (PPh pasal 21).

Anda mungkin juga menyukai