Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR EKONOMI

PPN DAN PPnBM


(Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang
Mewah)

SMA NEGERI 1 MASBAGIK


DAFTAR ISI

Informasi Umum

 Kompetensi Awal

 Profil Pelajar Pancasila

 Sarana dan Prasarana

 Target Peserta Didik

Kompetensi Inti

 Pemahaman Bermakna

 Pertanyaan Pemantik

 Persiapan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

 Asesmen

 Pengayaan dan Remidial

 Refleksi Peserta Didik dan Guru


MODUL AJAR

PENYUSUN:
EMA SUKMADI
KELAS: XI IPS
F9

Bagian I. Informasi Umum


Kode Modul Ajar Ekonomi
Kode ATP XI
Nama Penyusun EMA SUKMADI
Jenjang SMA NEGERI 1 MASBAGIK
Fase XI/F9
TP 2023
Elemen/Topik Pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan barang
mewah
Kata Kunci  PPN (pajak pertambahan nilai) dan PPnBM (pajak
penjualan barang mewah)
 Metode Menghitung Pajak pertambahan nilai
 Metode Menghitung Pajak penjualan barang
mewah
Pengetahuan/Keterampilan  Menyajikan hasil perhitungan Pajak Pertambahan
Prasyarat nilai
 Menyajikan hasil perhitungan Pajak Penjualan barang
mewah
Alokasi waktu (menit) 90 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 3 JP (45 menit x 3)
Mode Pembelajaran Tatap Muka (Luring)
Meodel Pembelajaran  Discovery Learning

 Problem-Based Learning
Sarana Prasarana  Papantulis
 Spidol
 Komputer/Laptop
 Jaringan Internet
 LCD Proyektor

 Buku paket

 Gadget
Target Peserta Didik  Regular/tipikal pembelajar dalam hal ini peserta
didik mampu memahami materi pelajaran
dengan baik
 Hambatan Belajar keberagaman kemampuan
 Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Karakteristik Peserta Didik  Bernalar kritis

 Kreatif
Daftar Pustaka  Modul

 LKS

 BukuPaket

 Bukurefensi yang relevan,


Referensi Lain  https://www.youtube.com/watch?v=H-ExEhDUhZ0

 https://www.youtube.com/watch?v=gIOngbeJt2M

 Internet.
Bagian 2. Komponen Inti

Topik PPN (pajak pertambahan nilai) dan PPnBM (Pajak penjualan barang
mewah).
Tujuan Pembelajaran  Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik
dapat mnguraikan pengertian Pajak pertambahan nilai dan
pajak penjualan barang mewah, subjek pajak pertambahan
nilai, objek pajak penjualan barang mewah dan cara
perhitungan PPN dan PPNBM. Peserta didik juga akan
membandingkan pajak dengan pungutan resmi lainnya.
 Diharapkan muncul rasa ingin tahu dan tanggung jawab
bahwa pajak PPN dan PPNBM sangat dibutuhkan dalam
pembangunan negara.
Pemahaman  semua pungutan pajak harus berdasarkan UU, sehingga bagi
Bermakna yang melanggar akan dapat dikenai sanksi hukum..
 pajak PPN dan PPNBM harus dipungut pada saat yang tepat
bagi wajib pajak (saat yang paling baik), misalnya disaat
wajib pajak baru menerima penghasilannya atau disaat wajib
pajak menerima.
 biaya pemungutan pajak PPN dan PPNBM diusahakan
sehemat mungkin, jangan sampai terjadi biaya pemungutan
pajak lebih besar dari hasil pemungutan pajak.
 pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus
sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak.
 Negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib
pajak.
Pertanyaan Pemantik  Ada yang pernah bayar pajak? atau Bayar pajak jenis PPN atau
PPNBM?
 ada yang dengan jenis PPN atau PPNBM?

Profil Pelajar  Beriman & Bertakwa terhadap TuhanYME


Pancasila
 Berkebhinekaan Global

 Bernalar Kritis

 Mandiri

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 5

Rincian kegiatan Waktu


Pendahuluan 15 menit

 Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam,


berdoa, mengecek kesiapan siswa untuk melakukan pembelajaran.
 Guru menanyakan tentang materi sebelumnya

 Guru menyampaikan elemen dan alur tujuan pembelajaran

 Guru memberikan ice breaking kepada peserta didik sebelum


memberikan materi pelajaran
Kegiatan inti
1.Simulation Eksplorasi konsep
(Simulasi Pembelajaran Rangsangan)
Mempelajari materi PPT yang di
berikan guru mengenai
pengertian PPN, PPNBM subjek
dan Objek.
Rincian kegiatan
2. Problem statemen (pertanyaan/ Dari buku/ berbagai literatur
identifikasi masalah) yang telah dibaca, diharapkan
muncul pertanyaan dari peserta
didik :
 Mengapa orang perlu
membayar pajak PPN dan
PPNBM ?
 Siapa saja yang harus bayar
pajak PPN dan PPNBM ? 45 menit
3. Data collection (pengumpulan data)  Peserta didik mengumpulkan
informasi dari berbagai
1
literatur tentang Pajak PPN
dan PPNBM.
 Peserta didik
menjawab pertanyaan yang
ada di LKPD
 Peserta didik
4. Data processing (pengolahan
Data) menganalisis informasi
dari berbagai sumber
data yang terkumpul
 Peserta didik mengolah
data hasil pengamatan.
 Peserta didik menganalisis
5. Verification (pembuktian)
kesesuaian antara
informasi dari literature
dan refrensi yang
diperoleh.
 Menyimpulkan hasil
6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi) kerja yang ada pada
 Menyimpulkan
LKPD tentang
Perhitungan pajak
per.tambahan nilai dan pajak
penjualan barang mewah PPn
BM.
Penutup 15 menit
 Bersama peserta didik menyimpulkan tentang PPN dan PPnBM ,
komponen yang ada di pajak PPN dan PPnMB dan perhitungan Pajak
pertambahan nilai dan perhitungan pajak penjualan barang mewah.
 Memberikan tugas tentang pajak PPN dan PPNBM
 Melaksanakan tes

\
Bentuk Asesmen
 Asessmen Diagnostik :
 Non Kognitif
 Kognitif
 Asessmen Formatif
Asesmen
Profile Pelajar Pancasila : Jurnal Penilaian Sikap
Perfoma : Penilaian mandiri dan
menjawab soal
 Pengetahuan : Kuis dan Penugasan LKPD
 Asessmen Sumatif
 Tes tulis
 Projek
Refleksi Guru

 Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa


yang saya rencanakan?
 Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
 Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut ?
 Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran ?
 Apa kesulitan yang dialami siswa yang belum mencapai
pembelajaran ?
 Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?
Refleksi Siswa

 Apakah kalian memahami konsep materi yang kalian pelajari ?


 Pada bagian mana yang belum kalian pahami ?
 Apakah LKPD membantu kalian memahami materi hari ini ?

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Contoh Soal
1. Angga yunanda adalah seorang karyawan di BANK BRI mendapatkan
gaji setiap bulan sebesar Rp.5.500.000, setiap bulanya Angga yunanda
membayar Iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp.35.000, Angga yunanda
belum menikah.
Hitunglah besarnya pajak penghasilan terutang yang harus di bayarkan
Angga yunanda per tahun?
Jawab
Pendapatan/gaji Rp.5.500.000 X 12 = Rp.66.000.000
Biaya jabatan 5%X Rp.66.000.000 =(Rp.3.300.000)
Iuran BPJS Kesehatan Rp.35.000X12 =(Rp.420.000)-
Pendapatan bersih/ Netto =(R.p62.280.000)
PTKP/tidak kawin =(Rp.45.000.000)-
PKP/penghasilan kena pajak =(Rp.17.280.000)
PPH21 5%xrp1.280.000 =Rp.864.000
Jadi PPH terutang yang harus di bayar oleh Angga yunanda per tahun
adalah sebesar Rp.864.000
2. Al-gazali seorang karyawan di BANK MANDIRI mendapat gaji setiap
bulan sebesar Rp.6.000.000, Setiap bulanya, Algazali membayar iuran
BPJS Kesehatan sebesar Rp.50.000 setiap bulan, Al-gazali sudah
menikah.
Hitunglah besarnya pajak penghasilan terutang yang harus di bayarkan Al-
gazali per tahun?
Jawab
Pendapatan/gaji Rp.6.000.000X12 =Rp72.000.000
Biaya jabatan Rp.5%X Rp.72.000.000 =(Rp3.600.000)
Iuran BPJS Kesehatan R.p.50.000X12 =(Rp.600.000)-
Pendapatan bersih/netto =Rp.67.800.000
PTKP Pribadi Rp.54.000.000
PTKP Istri Rp.4.500.000+
Rp.49.500.000-
PKP Penghasilan kena pajak = (18.300.000)
PPH21 5%X (18.300.000) =Rp.915.000
Jadi PPH terutang yang harus di bayarkan oleh pak al-gazali sebesar
Rp.915.000 per tahun.
3. Jesica mila adalah seorang karyawan di BANK SYARIAH
INDONESIA mendapatkan gaji setiap bulan sebesar Rp.6.500.000.
Setiap bulanya jesika mila membayar Iuran BPJS Kesehatan sebesar
Rp.45.000, jesica mila belum menikah.
Hitunglah besarnya pajak penghasilan terutang yang harus di bayarkan
Jesica mila per tahun?
Jawab
Pemasukan/gaji Rp.6.500.000X12 =Rp.78.000.000
Biaya jabatan 5%X Rp.78.000.000 =(Rp.3.900.000)
Iuran BPJS Rp.45.000X12 =(Rp.540.000)
Pendapatan netto/bersih Rp.73.560.000
PTKP/tidak kawin =(Rp.54.000.000)-
PKP/penghasilan kena pajak Rp.28.560.000
PPH21 5%X Rp.28.560.000 =Rp.1.428.000
Jadi PPH terutang yang harus di bayarkan oleh jesica mila adalah
sebesar Rp.1.428.000
4. Pak verrel seorang karyawan di BANK BCA mendapat gaji setiap bulan
sebesar Rp.7.000.000. Setiap bulanya pak verrel membayar iuran BPJS
Kesehatan sebesar Rp.55.000, pak verrel Sudah menikah.
Hitunglah besarnya pajak penghasilan terutang yang harus di bayarkan
pak gilang per tahun?
Jawab
Pendapatan/gaji Rp.7.000.000X12 =Rp84.000.000
Biaya jabatan Rp.5%X Rp.84.000.000 =(Rp4.200.000)
Iuran BPJS Kesehatan R.p.55.000X12 =(Rp.660.000)-
Pendapatan bersih/netto =Rp.79.140.000
PTKP Pribadi Rp.54.000.000
PTKP Istri Rp.4.500.000+
Rp.49.500.000-
PKP Penghasilan kena pajak = Rp (29.640.000)
PPH21 5%X (29.640.000) =Rp.1.482.000
Jadi PPH terutang yang harus di bayarkan oleh pak al-gazali sebesar
Rp.1.482.000 per tahun.
5. Arbani yazis adalah seorang karyawan di BANK MUAMALAT
mendapat gaji setiap bulan sebesar Rp.8.000.000. Setiap bulanya Arbani
aziz membayar iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp.55.000, Arbani yaziz
belum menikah.
Hitunglah besarnya pajak penghasilan terutang yang harus di bayarkan
pak Arbani azis per tahun?
Jawab
Pendapatan/gaji Rp.8.000.000 X 12 = Rp.96.000.000
Biaya jabatan 5%X Rp.96.000.000 =(Rp.4.800.000)
Iuran BPJS Kesehatan Rp.55.000X12 =(Rp.660.000)-
Pendapatan bersih/ Netto =(R.p90.540.000)
PTKP/tidak kawin =(Rp.45.000.000)-
PKP/penghasilan kena pajak =(Rp.45.540.000)
PPH21 5%X Rp45.540.000 =Rp.2.277.000
Jadi PPH terutang yang harus di bayarkan oleh Arbani yaziz sebesar
Rp.2.277.000 per tahun.
6. Reza rahadian adalah seorang karyawan di BANK BRI mendapat gaji
setiap bulan sebesar Rp.90.000.000. Setiap bulanya reza rahadian
membayar iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp.60.000, reza rahadian
sudah menikah.
Hitunglah besarnya pajak penghasilan terutang yang harus di bayarkan
reza rahadian per tahun?
Jawab
Pendapatan/gaji Rp.9.000.000X12 =Rp108.000.000
Biaya jabatan Rp.5%X Rp.108.000.000 =(Rp5.400.000)
Iuran BPJS Kesehatan R.p.60.000X12 =(Rp.720.000)-
Pendapatan bersih/netto =Rp.101.880.000
PTKP Pribadi Rp.54.000.000
PTKP Istri Rp.4.500.000+
Rp.49.500.000-
PKP Penghasilan kena pajak = Rp (52.380.000)
PPH21 5%X (52.380.000) =Rp.2.619.000

Instrumen Penilaian Diskusi

No Aspek yang dinilai 100 75 50 25


1 Penguasaan materi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :

100 : Sangatbaik

75 : Baik

50 : Kurangbaik

25 : Tidakbaik
Pedoman Penskoran

Jumlah Benar Skor Perolehan Nilai


4 25 100
3 25 75
2 25 50
1 25 25

Materi
Ajar
1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
a. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pungutan yang
dibebankan atas transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan
oleh wajib pajak pribadi atau wajib pajak badan yang telah menjadi
Pengusaha Kena Pajak (PKP). Jadi, yang berkewajiban memungut,
menyetor dan melaporkan PPN adalah para Pedagang/Penjual.
Namun, pihak yang berkewajiban membayar PPN adalah konsumen
akhir. PPN atau Pajak Pertambahan Nilai dikenakan dan disetorkan
oleh pengusaha atau perusahaan yang telah dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP). Namun beban PPN tersebut
ditanggung oleh konsumen akhir. Sejak 1 Juli 2016, PKP se-
Indonesia wajib membuat faktur pajak elektronik atau e-Faktur
untuk menghindari penerbitan faktur pajak fiktif untuk pengenaan
PPN kepada lawan transaksinya. Pajak Penjualan atas Barang
Mewah dikenakan di samping PPN, artinya untuk barang mewah
selain kena PPN juga dikenakan PPn BM.
b. Objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai atau biasa disebut dengan
Objek PPN adalah:
1) Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak
(JKP) di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha.
2) Impor Barang Kena Pajak.
3) Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean.
4) Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean.
5) Ekspor Barang Kena Pajak berwujud atau tidak berwujud dan
Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP).
c. Tarif Pajak PPN dan PPnBM
Tarif PPN menurut ketentuan Undang-Undang No.42 tahun 2009
pasal 7:
1) Tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) adalah 10% (sepuluh
persen).
2) Tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 0% (nol persen)
diterapkan atas:
 Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud.
 Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud.
 Ekspor Jasa Kena Pajak.
3) Tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berubah
menjadi paling rendah 5% (lima persen) dan paling tinggi
sebesar 15% (lima belas persen) sebagaimana diatur oleh
Peraturan Pemerintah. Menurut Pasal 8 Undang-Undang No. 42
Tahun 2009, tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
ditetapkan paling rendah 10% (sepuluh persen) dan paling tinggi
sebesar 200% (dua ratus persen). Jika pengusaha melakukan
ekspor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah maka akan
dikenai pajak dengan tarif sebesar 0% (nol persen).
Barangbarang yang tergolong mewah dan harus dikenai PPnBM
ialah:
 Barang yang bukan merupakan barang kebutuhan pokok.
 Barang yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat tertentu.
 Barang yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat
berpenghasilan tinggi.
 Barang yang dikonsumsi hanya untuk menunjukkan status
atau kelas sosial.

Rumus:
PPN = Tarif PPN x Dasar Pengenaan Pajak
(DPP)

Contoh soal PPN:


Seorang PKP bernama Ibrahim menjual tunai Barang Kena Pajak
dengan Harga Jual Rp30.000.000,00.
Pajak Pertambahan Nilai yang terutang = 10% x Rp30.000.000 =
Rp3.000.000
PPN sebesar Rp3.000.000 tersebut merupakan Pajak Keluaran yang
dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak Ibrahim.

Contoh soal PPNBM:


Pengusaha Kena Pajak/RIFKI mengimpor Barang Kena Pajak yang
tergolong mewah dengan Nilai Impor sebesar Rp5.000.000
Barang Kena Pajak yang tergolong mewah tersebut selain dikenai
PPN juga dikenai PPnBM misalnya dengan tarif 20%.
Penghitungan PPN dan PPnBM yang terutang atas impor Barang
Kena Pajak yang tergolong mewah tersebut adalah:
Dasar Pengenaan Pajak = Rp5.000.000
PPN = 10% x Rp5.000.000 = Rp500.000
PPn BM = 20% x Rp5.000.000= Rp1.000.000

Anda mungkin juga menyukai