Perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja dinyatakan dalam
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), yang dapat dihitung dengan rumus :
Angkatan Kerja
TPAK = x 100%
Penduduk Berusia 15 – 64 tahun
Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
a. Latihan kerja untuk pengembangan keahlihan dan keterampilan kerja (profesionalisme) tenaga
kerja
b. Pemagangan melalui latihan kerja di tempat kerja
c. Perbaikan gizi dan kesehatan
d. Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat melalui pendidikan formal, kursus-kursus
kejuruan, dan lain-lain
Sistem upah
a. Upah Buruh adalah pendapatan yang diterima buruh dalam bentuk uang yang mencakup bukan
hanya komponen upah / gaji, tetapi juga lembur dan tunjangan-tunjangan yang diterima secara
rutin / regular (tunjangan transport, uang makan dan tunjangan lainnya sejauh diterima dalam
bentuk uang), tidak termasuk Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan bersifat tahunan, kuartalan,
tunjangan-tunjangan lain yang bersifat tidak rutin dan tunjangan dalam bentuk natura.
b. Upah pekerja dan kebutuhan fisik minimum, maksudnya bahwa penetapan tingkat upah dan gaji
bagi pekerja merupakan kebijakan yang sangat penting untuk peningkatan taraf hidup perkerja
dan keluarganya, yang merupakan kebutuhan fisiknya.
c. Produktivitas tenaga kerja adalah nilai output (hasil produksi) yang dikerjakan oleh sejumlah
tenaga kerja
d. Ada dua macam upah, yaitu:
1) Upah/pendapatan nominal, yaitu jumlah upah yang diterima buruh dalam bentuk uang
2) Upah/pendapatan riil, yaitu jumlah barang/jasa yang dapat dibeli dengan upah nominal
e. Di Indonesia, sistem upah yang diberlakukan adalah dengan menggunakan dasar upah
minimum regional (UMR) atau upah minimum propinsi (UMP), artinya pengusaha harus
memberi upah tenaga kerja minimal sebesar UMR/UMP tersebut. UMR/UMP tidak sama
besarnya untuk tiap-tiap daerah. Salah satu penyebabnya adalah kemahalan di setiap daerah
tidak sama.
f. Macam-macam cara pemberian upah, antara lain:
1) Upah waktu/jangka, artinya upah dihitung berdasarkan lamanya bekerja
(jam/hari/minggu/bulan)
2) Upah borongan, artinya upah dihitung berdasarkan kesepakatan bersama untuk
menyelesaikan suatu proyek tertentu
3) Upah satuan, artinya upah dihitung berdasarkan banyaknya barang yang dihasilkan
4) Upah skala berubah, artinya upah buruh tergantung hasil penjualan perusahaan dengan
terlebih dahulu ditentukan upah minimalnya
5) Upah indeks, artinya upah ditentukan oleh indeks hidup buruh dan keluarganya
6) Upah partisipasi, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba
7) Upah co partnership, artinya buruh mendapat upah tertentu dan bagian laba berupa
saham
Pengangguran
a. Pengertian dan Jenis pengangguran
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau
mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa
tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena
sudah diterima bekerja / mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
Jumlah Pengangguran
Tingkat Pengangguran = x 100%
Jumlah Angkatan Kerja
Pengangguran yang terjadi pada suatu negara, disebabkan oleh beberapa jenis,diantaranya :
1. Pengangguran Ketidakcakapan adalah pengangguran yang terjadi karena seseorang
mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga dalam dunia perusahaan mereka sulit untuk
diterima menjadi pekerja/karyawan.
2. Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor pertanian,
misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau petani yang menganggur,
karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi petani.
2. Pengangguran Friksional (peralihan) adalah pengangguran yang terjadi karena penawaran
tenaga kerja lebih banyak dari pada permintaan tenaga kerja atau tenaga kerja yang sudah
bekerja tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain, sehingga belum mendapatkan tempat
pekerjaan yang baru. Kelebihan tersebut menimbulkan adanya pengangguran.
3. Pengangguran karena upah terlalu tinggi artinya pengangguran yang terjadi karena para
pekerja atau pencari kerja menginginkan adanya upah atau gaji terlalu tinggi, sehingga para
pengusaha tidak mampu untuk memenuhi keinginan tersebut, sehingga menimbulkan
adanya pengangguran.
4. Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi karena terdapat kelebihan faktor
produksi, khususnya faktor produksi tenaga kerja. Bila suatu perusahaan atau pengusaha
terjadi kelebihan semacam ini, maka akan terdapat pengangguran faktor produksi tersebut,
sehingga menimbulkan adanya pengangguran.
5. Pengangguran Voluntary adalah pengangguran karena seseorang secara sukarela tidak mau
bekerja.
6. Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran karena adanya pergantian tenaga manusia
dengan tenaga mesin
b. Cara-Cara Mengatasi Pengangguran
Adapun cara-cara untuk mengatasi pegangguran antara lain :
a. Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan kerja baru, baik dibidang
pertanian, bidang industri, bidang perdagangan maupun bidang jasa.
b. Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai untuk menjadi
tenaga yang trampil.
c. Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan ketrampilan melalui
pendidikan formal dan non formal.
d. Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja Indonesia
(TKI).
e. Mendorong tumbuh berkembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga.
f. Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
Berdasarkan sebab-sebab terjadinya pengangguran, maka cara mengatasinya dapat diuraikan
sebagai berikut :