Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

KETENAGAKERJAAN
TEGAR SATRIA
XIIPS 3/30
01 02
Konsep Ketenagakerjaan
dan Permasalahan
Upah

Peta Ketenagakerjaan di
Indonesia

Konsep
03
Pengangguran
01
Konsep Ketenagakerjaan
& Permasalahan
Ketenagakerjaan
di Indonesia
A. Konsep Ketenagakerjaan
Angkatan Kerja
dan Bukan
Ketenagakerjaan Tenaga Kerja Kesempatan Kerja
Angkatan Kerja
UU No.13 Tahun 2003 UU No.13 Tahun 2003 • Angakatan Kerja adalah warga Kesempatan Kerja adalah
tentang Ketenagakerjaan tentang Ketenagakerjaan, negara yang aktif ikut serta adalah jumlah lapangan
menyebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap menyumbangkan tenaga kerja yang tersedia bagi
ketenagakerjaan adalah orang yang mampu dalam kegiatan produksi.
masyarakat.
segala hal yang berhubungan melakukan pekerjaan guna Dibagi menjadi 2 golongan,
dengan masalah tenaga kerja menghasilkan barang atau Pekerja dan Pengangguran.
pada waktu sebelum, jasa, baik untuk memenuhi • Buka Angkatan Kerja adalah
selama, dan sesudah masa kebutuhan sendiri maupun warga negara yang tidak aktif
kerja. masyarakat. dalam kegiatan prouksi.
• Jenis Tenaga Kerja
1. T K terdidik/ahli
2. T K terampil
3. T K tidak terdidik
/tidak terampil
B. Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia

Masalah yang Dihadapi Upaya Pemerintah dalam


Tenaga Kerja Mengatasi Masalah
Indonesia
Ketenagakerjaan
1. Jumlah angkatan kerja 1. Memperluas kesempatan
yang tidak sebanding kerja
dengan kesempatan kerja. 2. Meningkatkan kualitas
2. Mutu tenaga kerja yang angkatan kerja
relative rendah 3. Meningkatkan kualitas
3. Pengangguran tenaga kerja
4. Hubungan kerja yang 4. Menetapkan waktu kerja
kurang harmonis 5. Menetapkan kebijakan
5. Persebaran tenaga kerja pengupahan
yang tidak merata 6. Membatasi penggunaan
6. Rendahnya upah yang tenaga kerja asing di
02
Upah
Pengertian Upah
UU Nomer 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 30 tentang Ketenagakerjaan, Upah adalah hak pekerja/buruh
yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja
kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kera, kesempatan, atau
peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu
pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Fungsi Upah
• mampu menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya,
• mempunyai fungsi sosial, mencerminkan pemberian imbalan terhadap hasil kerja
seseorang
• membuat pemberian insentif yang mendorong peningkatan produktivitas kerja dan
pendapatan nasional.
Faktor-faktor yang Menentukan Besarnya Upah

1. Jumlah Permintaan Tenaga 2. Jumlah Penawaran 3. Kemampuan


Kerja Tenaga Kerja Tenaga Kerja

Artinya, bila permintaan tenaga Artinya, bila tenaga kerja Artinya, semakin tinggi tingkat
kerja lebih besar dari pencari jumlahnya lebih besar dari Pendidikan/produktivitas tenaga
kerja, biasanya upah/gaji lowongan kerja, biasanya kerja, biasanya gaji/upah
pekerja tinggi, dan sebaliknya. gaji/upah pekerja rendah, dan pekerja tinggi, dan sebaliknya.
sebaliknya.
Syarat Sistem Pengupahan

1 2
Bersifat Bersifat Kompetitif
Menarik/Atraktif

3 4
Harus Dirasakan Bersifat Motivatif
Adil
Macam-Macam Bentuk Upah

 Upah Menurut Waktu, adalah besarnya upah yang


didasarkan pada lama bekerja seseorang seperti upah
harian.
 Upah Prestasi, adalah besarnya upah yang didasarkan pada
hasil-hasil prestasi kerja karyawan yaitu jumlah barang
yang dihasilkan atau barang yang berhasil dijual oleh
seseorang.
 Upah Indeks, adalah upah berdasarkan perubahan-
perubahan harga barang kebutuhan sehari-hari.
 Upah Skala, adalah upah berdasarkan perubahan hasil
produksi.
 Upah Premi, adalah upah yang diterima setiap karyawan
ditambah premi yang diterima setiap tahunnya.
 Upah Co-Partnership, adalah memberikan pemelikan
saham sehingga karyawan berhak menerima pembagian
keuntungan/dividen perusasaan.
03
Pengangguran
Pengertian
Pengangguran (unemployment) adalah mereka
yang berusaha mencari pekerjaan, tetapi tidak atau
belum mendapatkan pekerjaan pada tingkat upah
yang berlaku.

Jenis-jenis Pengangguran Sebab-sebab Pengangguran


a) Pengangguran Struktural, terjadi karena 1. Ketidakberhasilan sector industry
perubahan dalam struktur perekonomian. 2. Tidak ada kecocokan upah
b) Pengangguran Friksional, terjadi karena 3. Tidak memiliki kemauan wirausaha
kesulitan temporer dalam mempertemukan 4. Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan
pencari keamanan negara
c) Pengangguran Musiman, terjadi karena 5. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi
pergantian waktu/tren. kualifikasi persyaratan yang diminta oleh
d) Pengangguran Teknologi, disebabkan dunia kerja.
oleh penggunaan teknologi seperti
penggunaan mesin modern
e) Pengangguran Konjungtural, disebabkan
oleh adanya siklus konjungtur (perubahan
kegiatan perekonomian)
THANKS

Anda mungkin juga menyukai