0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan masa sebelum bekerja, seperti definisi penduduk usia kerja, angkatan kerja, pengangguran, dan jenis-jenis pengangguran. Dokumen tersebut juga menjelaskan klasifikasi pengangguran berdasarkan pendekatan angkatan kerja dan pemanfaatan tenaga kerja.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan masa sebelum bekerja, seperti definisi penduduk usia kerja, angkatan kerja, pengangguran, dan jenis-jenis pengangguran. Dokumen tersebut juga menjelaskan klasifikasi pengangguran berdasarkan pendekatan angkatan kerja dan pemanfaatan tenaga kerja.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan masa sebelum bekerja, seperti definisi penduduk usia kerja, angkatan kerja, pengangguran, dan jenis-jenis pengangguran. Dokumen tersebut juga menjelaskan klasifikasi pengangguran berdasarkan pendekatan angkatan kerja dan pemanfaatan tenaga kerja.
1.Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih.
2.Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. 3.Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. 4.Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pola kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. 5.Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah keadaan dari seseorang yang mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu sementara tidak bekerja karena berbagai sebab, seperti: sakit, cuti, menunggu panenan, mogok dan sebagainya. • Contoh: a. Pekerja tetap, pegawai pemerintah/swasta yang sedang tidak bekerja karena cuti, sakit, mogok, mangkir, mesin/ peralatan perusahaan mengalami kerusakan, dan sebagainya. b. Petani yang mengusahakan tanah pertanian dan sedang tidak bekerja karena alasan sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya (menunggu panen atau musim hujan untuk menggarap sawah). c. Pekerja profesional (mempunyai keahlian tertentu/khusus) yang sedang tidak bekerja karena sakit, menunggu pekerjaan berikutnya/pesanan dan sebagainya. Seperti dalang, tukang cukur, tukang pijat, dukun, penyanyi komersial dan sebagainya 6. Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam: 1) Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) 2) Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment) 3) Setengah Menganggur (Under Unemployment) 7. Pencari Kerja Penganggur merupakan terjemahan dari unemployed, namun agar dapat diartikan penganggur, terhadap syarat yang harus dipenuhi. Syarat itu adalah ia harus aktif mencari pekerjaan sehingga lebih banyak dikategorikan sebagai pencari kerja. Definisi Pengagguran • Nanga (2001: 253), bahwa Pengangguran (unemployment) didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja (labor force) tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif sedang mencari pekerjaan. • Sandy Dharmakusuma, (1998: 45). Bahwa Orang yang menganggur dapat didefinisikan orang yang tidak bekerja dan secara aktif mencari pekerjaan selama empat minggu sebelumnya, sedang menunggu pamggilan kembali untuk suatu pekerjaan setelah diberhentikan atau sedang menunggu melapor atas pekerjaan yang baru dalam waktu empat minggu . • Afrida (2003: 134), pada dasarnya orang mengatakan bahwa penyebab dari pengangguran adalah ketidakseimbangnya antara penawaran tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja. Sebagian tenaga kerja yang menawarkan tenaganya mencari pekerjaan dan berhasil mendapatkannya (employ) sisanya yang gagal atau belum mendapatkan pekerjaan dapat dikategorikan sebagai penganggur, asal ia masih pekerjaan. • Setiawan (2013: 2) menjelaskan bahwa pengagguran dapat terjadi sebagai akibat dari tingginya tingkat perubahan angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan adanya lapangan pekerjaan yang cukup luas serta penyerapan tenaga kerja yang cenderung kecil presentasenya. Hal ini disebabkan rendahnya tingkat pertumbuhan penciptaan lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang siap bekerja. Atau dengan kata lain, di dalam pasar tenaga kerja jumlah penawaran akan tenaga kerja yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah permintaan tenaga kerja. • Sedangkan dalam ilmu kependudukan (demografi), orangyang mencari kerja masuk dalam penduduk yang disebut angkatan kerja. Berdasarkan kategori usia, usia angkatan kerja adalah 15-64 tahun. Tetapi tidak semua penduduk yang berusia 15-64 tahun dihitung sebagai angkatan kerja. Yang dihitung sebagai angkatan kerja adalah penduduk berusia 15-64 tahun yang bekerja dan sedang mencari kerja. Tingkat pengangguran merupakan persentase angkatan kerja yang tidak atau belum mendapatkan pekerjaan (Rahardja, 2008: 376) Klasifikasi Pengangguran
Rahardja, (2008: 378): Ada dua dasar utama klasifikasi
pengangguran, yaitu pendekatan angkatan kerja (labour force approach) dan pendekatan pemanfaatan tenaga kerja (labour utiliztion approach) 1. Pendekatan angkatan kerja (labour force approach) Pendekatan ini mendefinisikan penganggur sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja. 2. Pendekatan pemanfaatan tenaga kerja (labour utilization approach) Dalam pendekatan ini, angkatan kerja dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: Klasifikasi Pengangguran
a. Menganggur (Unemployed) yaitu mereka yang sama
sekali tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering disebut juga sebagai pengangguran terbuka (Open Employment). b. Setengah menganggur (Underemployed) yaitu mereka yang bekerja, tetapi belum dimanfaatkan secara penuh, artinya jam kerja mereka dalam seminggu kurang dari 35 jam. c. Bekerja penuh (Employed) yaitu mereka yang bekerja penuh atau jam kerjanya mencapai 35 jam perminggu. Jenis-Jenis Pengangguran Sukirno (2004: 328) terdapat dua cara untuk menggolongkan jenisjenis pengangguran yaitu berdasarkan sumber/penyebab yang mewujudkan pengangguran dan ciri pengangguran tersebut. Berikut jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya. 1. Pengangguran Normal atau Friksional adalah jenis pengangguran yang disebabkan penganggur ingin mencari pekerjaan yang lebih baik. 2. Pengangguran Siklikal adalah jenis pengangguran yang disebabkan merosotnya kegiatan ekonomi atau karena terlampau kecilnya permintaan agregat di dalam perekonomian dibanding penawaran agregatnya. 3. Penganguran Struktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan adanya perubahan struktur kegiatan ekonomi. 4. Pengangguran Teknologi adalah pengangguran yang disebabkan adanya penggantian SDM dengan teknologi/mesin dalam proses produksi. Penggolongan Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri - Cirinya Sukirno, (2004: 330), penggolongan jenis pengangguran berdasarkan cirinya adalah sebagai berikut: 1. Pengangguran terbuka adalah pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. 2. Pengangguran tersembunyi adalah pengangguran ini tercipta sebagai akibat jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi lebih banyak dar yang sebenarnya yang diperlukan. 3. Pengangguran bermusim adalah pengangguran yang tercipta akibat musim yang ada, biasanya pengangguran ini terdapat di sektor pertanian dan perikanan 4. Setengah menganggur adalah pengangguran yang tercipta akibat tenaga kerja bekerja tidak sepenuh dan jam kerja mereka adalah jauh lebih rendah dari yang normal. Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik, 2021 Konsep/Penjelasan Teknis – Jakarta
Abdul Hakim, 2014, Dasar- dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT.Citra Aditya Bakti ,Bandung Peraturan perundang – undangan Ketenagakerjaan yang berlaku. Ada pertanyaan atau saran pendapat ? Semoga berjumpa pada pertemuan berikutnya Mohon Maaf Terimakasih.