Anda di halaman 1dari 23

PELATIHAN VOKASIONAL SLB NEGERI SUBANG

LAPORAN OBSERVASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia yang diampu oleh: Dr. Atang Setiawan, M.Pd.

Disusun oleh:

Adhit Cahyo Prasetyo 1600645


Divya Noer Apriliani 1603462
Muhamad Hadi Rohman 1603539
Nadiviar 1603681

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami persembahkan kepada Allah SWT atas rahmat, karunia serta
petunjuk-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Observasi Andragogi yang
berjudul “Pelatihan Vokasiona SLB Negeri Subang” ini sebagai tugas dari salah
satu mata kuliah Andragogi.

Makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk mengetahui


berbagai hal mengenai Andragogi. Laporan ini membahas tentang ketenagakerjaan,
anak berkebutuhan khusus, penyandang disabilitas, pelatihan pada SLB Negeri
Subang, dan PT Suai dalam menerima pegawai penyandang fisabilitas

Pada kesempatan kali ini kami menyampaikan terimakasih kepada


pembimbing mata kuliah Andragogi Bapak Dr. Atang Setiawan,M.Pd.. yang telah
membimbing kami sehingga Laporan ini dapat kami selesaikan.

Kami menyadari adanya kekurangan dari hasil Laporan ini. Kami


mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga laporan
ini berguna bagi peningkatan dan pengembangan di mata kuliah Andragogi
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ketenagakerjaan?
2. Apa itu anak berkebutuhan khusus?
3. Bagaimana pelatihan vokasional pada SLB Negeri Subang?
4. Bagaimana proses recruitment pegawai penyandang disabilitas pada
PT Suai?

C. Tujuan
1. Memahami ketenagakerjaan
2. Memahami anak berkebutuhan khusus
3. Memahami pelatihan anak berkebutuhan khusus di SLBN Subang
4. Memahami proses penerimaan pegawai penyandang disabilitas pada
PT Suai
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Untuk mempermudah memahami tentang konsep klasifikasi
ketenagakerjaan, perhatikan keterangan berikut ini. Penduduk dibagi
menjadi dua, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja
dibagi menjadi dua, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja dibagi menjadi dua, yaitu pekerja dan pengangguran.
Pekerja dibagi mejadi dua, yaitu pekerja penuh dan setengah
menganggur. Pengangguran dibagi menjadi dua yaitu pengangguran
terbuka dan setengah menganggur. Setengah menganggur dibagi
menjadi dua yaitu setengah menganggur kentara dan setengah
menganggur tidak kentara. Semua hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Penduduk
Pendudukk yaitu semua orang yang berdomisili di wilayah
geografis suatu wilayah tertentu selama enam bulan atau lebih
dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan, tetapi
bertujuan Untuk menetap.
b. Tenaga kerja
Tenaga kerja, yaitu setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat
(Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan
pasal 1). Penduduk yang termasuk dalam tenaga kerja adalah
mereka yang telah berusia kerja. Di Indonesia, usia kerja dibatasi
antara 15 tahun sampai 65 tahun.
c. Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja, yaitu mereka yang dianggap tidak
mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan
bekerja. Dalam hal ini, bukan tenaga kerja adalah penduduk
yang berusia di luar usia kerja, yaitu mereka yang berusia di
bawah 15 tahun dan berusia di atas 65 tahun. Contoh dari bukan
tenaga kerja di sini adalah para lansia, dan anak-anak.
d. Angkatan kerja
Angkatan kerja, yaitu penduduk usia kerja (yang berusia 15-
65 tahun) yang sedang bekerja, mempunyai pekerjaan tetapi
sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari
pekerjaan.
e. Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja, yaitu golongan penduduk berusia kerja
yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak sedang
mencari pekerjaan, serta yang menerima pendapatan tetapi
bukan suatu imbalan langsung dari proses produksi. Contoh dari
bukan angkatan kerja di sini adalah pelajar atau mahasiswa, ibu
rumah tangga, dan para penganggur sukarela.

f. Pekerja/buruh
Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Untuk lebih
memahami tentang pekerja, di sini juga akan dibahas juga
tentang pengertian bekerja. Bekerja adalah suatu kegiatan
melakukan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan yang
dilakukan minimal 1 jam secara terus menerus dalam satu
minggu. Dari pengertian tersebut bekerja mengandung arti yaitu
dalam bekerja terdapat suatu keterikatan dan pengorbanan.
g. Pengagguran
Pengangguran, yaitu penduduk dalam usia kerja yang tidak
mempunyai pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan
h. Pekerja penuh
Pekerja penuh, yaitu mereka yang bekerja lebih dari 35 jam
per minggu.
i. Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka, yaitu pengangguran dalam arti yang
sebenarnya.
j. Setengah menganggur kentara
Setengah menganggur kentara yaitu mereka yang bekerja
kurang dari 35 jam perminggu.
k. Setengah menganggur tidak kentara,
Setengah menganggur tidak kentara, yaitu mereka yang
bekerja lebih dari 35 jam perminggu, tetapi mereka memilik
produktivitas yang rendah atau penghasilan yang rendah (tidak
cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup).

B. Teor-teori Ketenagakerjaan
a. Teori Klasik Adam Smith
Adam smith (1729-1790) merupakan tokoh utama dari aliran
ekonomi yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik. Dalam hal ini
teori klasik Adam Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya
manusia yang efektif adalah pemula pertumbuhan ekonomi. Setelah
ekonomi tumbuh, akumulasi modal(fisik) baru mulai dibutuhkan
untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain, alokasi
sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu
(necessary condition) bagi pertumbuhan ekonomi.

b. Undang-undang ketenagakerjaan
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan
dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan
sesudah masa kerja.
2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
3. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
4. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha,
badan hukum, atau badan-badan lainnya yang
mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah
atau imbalan dalam bentuk lain.
5. Pengusaha adalah ; 1) orang perseorangan, persekutuan,
atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan
milik sendiri; 2) orang perseorangan, persekutuan, atau
badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan
perusahaan bukan miliknya; 3) orang perseorangan,
persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia
mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah
Indonesia.

C. Anak Berkebutuhan Khusus


a. Pengertian
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang dalam
proses pertumbuhan atau perkembangan mengalami kelainan atau
penyimpangan fisik, mental-intelektual, sosial dan atau emosional
dibanding dengan anakanak lain seusianya, sehingga mereka
memerlukan pelayanan pendidikan khusus Anak Berkebutuhan
Khusus (dulu disebut sebagai anak luar biasa) didefinisikan sebagai
anak yang memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk
mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara sempurna.
Dalam dunia pendidikan, kata luar biasa merupakan julukan atau
sebutan bagi mereka yang memiliki kekurangan atau mengalami
berbagai kelainan dan penyimpangan yang tidak alami seperti orang
normal pada umumnya. Menurut Aqila Smart, bahwa anak
berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang
berbeda dengan anak pada umumnya. Mangunsong (2008) yang
merupakan Guru Besar Psikologi Pendidikan di Universitas
Indonesia menyebutkan anak berkebutuhan khusus adalah anak
yang membutuhkan pendidikan dan layanan khusus untuk
mengoptimalkan fungsi kemausiaannya secara utuh akibat adanya
perbedaan kondisi dengan kebanyakan anak lainnya. Perbedaan
kondisi meliputi: ciri – ciri mental, kemampuan sensorik, fisik dan
neuromaskular, perilaku sosial dan emosi, dan kemampuan
komunikasi.
b. Ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas
Tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, demikianlah isi pasal 27
(2) UUD 1945. Dengan demikian, para penyandang disabilitas
memiliki hak yang sama atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak. Mereka perlu memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan dan keistimewaan masing masing.
Kesamaan hak memperoleh pekerjaan bagi penyandang
disabilitas ini dipertegas dalam UU no 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas. Undang Undang ini sebagai landasan
operasional dalam mewujudkan penyandang disabilitas yang
sejahtera dan mandiri.
Pengaturan bidang ketenagakerjaan dalam UU no 4 Tahun
1997 Tentang Penyandang Cacat, adalah: (1). Didasarkan pada belas
kasih (charity); (2). Pemerintah dan swasta wajib mempekerjakan
penyandang cacat minimal 1 % dari total pegaria; (3). Tidak ada
insentif bagi perusahaan yang mempekerjakan penyandang cacat.
Sedang pengaturan bidang ketenagakerjaan dalam UU no 8
Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, adalah: (1).
Didasarkan pada hak (human right); (2). Pemerintah, Pemerintah
Daerah, BUMN, dan BUMD wajib mempekerjakan penyandang
disabilitas 2 % dari total pegaria; (3). Swasta wajib mempekerjakan
penyandang disabilitas 1 % dari total pegaria; (4). Terdapat insentif
bagi perusahaan yang mempekerjakan penyandang disabilitas.
BAB III
HASIL OBSERVASI

A. Identitas Lembaga
1. Nama Sekolah : SLB Negeri Subang
2. NSS : 801021905001
3. NIS : 280030
4. NPSN : 2021948
5. Izin Operasional : Kemendikbud RI No. 00
6. Tanggal Izin Operasional :
7. Nama Kepala Sekolah :
a. Alamat Sekolah : Jln. Trubus No. 36 Blok Sukaasih
b. Kelurahan : Karang anyar
c. Kecamatam :Subang
d. Kabupaten :Subang
e. Provinsi : Jawabarat
8. Nomer HP atauat Telefon : (0260) 418020
9. Kode Pos : 41221
10. E-mail :Slbn_Subang@yahoo.co.id
11. Nomer website :
12. Status : Negeri
13. Tanah : 3800KM
14. Jumlah Tenaga Pendidik : 31 Orang
15. Jumlah TAS : 9 Orang
16. Satuan Pendidikan : a. TKLB (A/B/C/D/)
& Program Unggulan : b. SDLB (A/B/C/D/)
: c. SMPLB
: d.SMALB
: e. Autus
: f. Keterampilan dan Seni Buday
: g. Kewirausahaan
17. Jumlah Siswa : a. SDLB 77 Orang
: b. SMPLB 20 Orang
: c. SMALB 19 Orang
18. Visi
Terlaksanannya pelayanan pendidikan yang optimal secara religious,
berbudi pekeri, terampil dan memiliki kemandirian serta berorientasi
kewirausahaan pada peserta didik berkebutuhan khusus.
19. Misi
a. Meningkatkan pelayanan pendidikan yang optimal sesuai dengan
kemampuan peserta didik yang berkebutuhan khusus.
b. Menanamkan budi pekerti, dalam bertindak yang sesuai dengan
ajaran agama dan budaya bangsa pada peserta berkebutuhan kusus
c. Memberikan kecakapan hidup mandiri sesuai kemampuan peserta
didik berkebutuhan khusus
d. Menggali potensi bakat dan minat serta keterampilan yang produktif
bagi peserta didik berkebutuhan khusus
e. Memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus, beraktifitas
berdasarkan potensi dirinya.

B. Pelatihan pada peserta didik pada pra-dunia kerja


SLB Negeri Subang memiliki peserta didik dari satuan pendidikan
SDLB, SMPLB, dan SMALB. Jumlah keseluruhan peserta didik pada tahun
ajaran 2016/2017 adalah 143 orang.
Peserta didik SMALB dipersiapkan sejak awal untuk mengikuti
program pembelajaran keterampilan (Program kemandirian pada
Kurikulum 2013) dengan muatan jam pembelajaran yang lebih banyak. Hal-
hal yang dipersiapkan adalah berikut ini.
1. Seluruh peserta didik SMALB dikenalkan pada beberapa bidang
keterampilan.
2. Setiap peserta didik diberikan informasi tentang manfaat jangka
panjang terhadap penguasaan keterampilan.
3. Setiap peserta didik diberikan motivasi untuk menyenangi beragam
tugas keterampilan.
4. Penanaman nilai-nilai kerja sama, kerja keras, ketekunan, kerapihan,
disiplin, dan tanggung jawab terhadap semua tugas-tugas.
5. Tenaga pendidik diwajibkan menyiapkan dokumen utama dan
pendukung. Dokumen yang digunakan sebagai bahan rujukan untuk
merekomendasikan kemampuan peserta didik.

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

SLB Negeri Subang memiliki tenaga pendidik dan kependidikan


pada satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB. Jumlah
keseluruhan tenaga pendidik adalah 31 dan tenaga kependidikan 9 orang
pada tahun ajaran 2016/2017. Seluruh tenaga pendidik dan kependidikan
terlibat penuh untuk mempersiapkan peserta didik yang mandiri.
Kegiatan yang dilakukan tenaga pendidik dan kependidikan adalah
berikut ini.

1. Mempersiapkan ilmu yang sesuai dengan bakat dan minat peserta


didik.
2. Memberikan latihan-latihan secara berkelanjutan dari hal-hal yang
sederhana, kemudian latihan-latihan yang lebih rumit.
3. Memotivasi peserta didik dalam setiap aktivitas pembelajaran.
4. Belajar bersama narasumber lain untuk melengkapi ilmu-ilmu yang
diperlukan.

C. Sarana dan Prasarana


a. Sarana dan Prasarana Keterampilan
Sarana dan Prasarana sekolah menjadi pendukung kegiatan
latihan-latihan keterampilan di sekolah. Beberapa fasilitas yang dimiliki
SLB Negeri Subang berkaitan kegiatan keterampilan adalah berikut ini.
1. Ruang Keterampilan Menjahit.
2. Salon “Cantik”.
3. Kantin Sekolah.
4. Laboratorium Tata Boga.
5. Kebun Sekolah.
6. Kolam Ikan.
7. Area Cuci Motor.
8. Area Pertukangan.
9. Area Pameran.
10. Bank Mini.
b. Sarana dan Prasarana Pendukung
Sekolah juga dilengkapi sarana dan prasarana lainnya. Seperti
mushola, perpustakaan, ruang UKS, ruang terapy bicara, ruang aula,
ruang kelas, ruang tamu, ruang guru, ruang TU, ruang kepala sekolah,
resource center, arena tunggu orang tua, area bermain, lapangan
olahraga, Pos Satpam, gudang, dan kamar mandi.
Seluruh ruangan berfungsi secara optimal untuk mendukung
pembelajaran. Keadaan ini juga memberikan dukungan kenyamanan
bagi seluruh warga sekolah yang memanfaatkan setiap area.

D. Pendanaan Sekolah
SLB Negeri Subang sebagi sekolah negeri memiliki beberapa
sumber daya yang menjadi pendukung kegiatan keterampilan di sekolah.
1. Dana rutin pemerintah.
2. Dana subsidi warga sekolah.
3. Dana bantuan dari luar pemerintah.

E. Dukungan Masyarakat Sekitar


Masyarakat memberikan dukungan penuh terhadap seluruh kegiatan
di SLB Negeri Subang. Bentuk dukungan masyarakat adalah berikut ini.
1. Partisipasi aktif dalam setiap event kegiatan-kegiatan sekolah.
2. Publikasi positif pada masyarakat luas.
3. Adanya promosi tidak langsung terhadap masyarakat berkaitan
dengan prestasi sekolah.
F. Dunia Usaha/Industri dan Pemerintah
Secara bertahap sekolah selalu mengadakan kegiatan pentas seni dan
pameran. Kegiatan ini dimaksudkan menjadi daya tarik bagi dunia
usaha/dunia industri serta pemerintah terkait untuk hadir melihat bukti nyata
keberadaan anak berkebutuhan khusus. Event ini selalu menjadi sentuhan
awal untuk membuka jaringan-jaringan kerjasama dalam beragam bentuk.
Sehingga kehadiran anak berkebutuhan khusus dapat diterima.

G. Bentuk Pembinaan
a. Perencanaan
Latihan keterampilan yang dipersiapkan pada seluruh peserta
didik SMALB direncanakan dengan matang pada setiap awal tahun
ajaran. Ada musyawarah bersama antar warga sekolah tentang sasaran
latihan bagi peserta didik. Mengingat setiap tahun, jenis kelainan dan
kemampuan peserta didik SMALB sangat beragam. Penetapan sasaran
latihan akan memberikan kemudahan bagi program-program yang akan
diajarkan kepada peserta didik. Program yang sering dilatihkan adalah
Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Pertanian, dan Pertukangan.
Instruktur yang bertugas mendampingi peserta didik juga
dipersiapkan sejak awal. Baik instruktur yang berasal dari dalam
sekolah, maupun luar sekolah. Instruktur mendapat kewenangan untuk
menetapkan program yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Program yang akan dilatihkan wajib disampaikan pada orang tua, agar
orang tua memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan keterampilan
peserta didik.
b. Pelaksanaan
Program keterampilan di SLB Negeri Subang dilaksanakan
secara bertahap. Tahun ajaran 2013/2014 mulai ditetapkan sistem
magang di luar sekolah yang melibatkan dunia usaha lain. Hal ini
dimaksudkan agar kemandirian peserta didik semakin terbentuk.
Program magang diberlakukan pada peserta didik SMALB kelas XI
untuk rentang waktu satu bulan. Tahun ajaran berikutnya ditetapkan
waktu magang selama tiga bulan, kemudian berlanjut menjadi enam
bulan.
Sebelum program magang dilaksanakan pada kelas XI, peserta
didik pada kelas X telah dibekali dengan materi-materi yang akan
diterapkan pada program magang. Untuk itu dunia usaha yang
dilibatkan berusaha disesuaikan dengan program pembelajaran di
sekolah. Bekal ini penting diberikan pada peserta didik, agar mereka
siap mandiri pada saat melaksanakan program magang. Namun
demikian di dalam kegiatan magang, peserta didik harus selalu di
damping, harus mendapat instruksi kerja yang jelas, ada koreksi kerja,
peserta didik selalu diberi contoh, dan harus berulang-ulang
melaksanakan satu pekerjaan hingga paham benar. Hal ini merupakan
karakter anak berkebutuhan khusus yang harus dipahami bersama.
c. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi menjadi program yang menjadi tolak
ukur keberhasilan setiap kegiatan keterampilan. Setiap peserta didik
akan teramati perilaku kerjanya, komitmen terhadap pekerjaan, dan
kedisiplinannya. Hal ini menjadi salah satu ukuran keseriusan peserta
didik dalam melaksanakan tugasnya. Setiap kesulitan peserta didik di
tempat kerja akan didiskusikan, sehingga akan ditemukan pemecahan
masalahnya. Selain itu juga diperhitungkan penilaian kinerja dan
penghargaan yang layak untuk peserta didik.
Sekecil apapun kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik,
selalu disiapkan bentuk penghargaan yang layak. Hal ini dimaksudkan
agar, peserta didik memahami makna bekerja dengan kesungguhan hati.

H. Sekilas Tentang PT Subang Autocomp Indonesia (SUAI)


a. Penjelasan Singkat
PT Suai berdiri di Subang Pada tanggal 7 Maret 2011. Perusahan
ini bergerak dalam perusahan Wiring Harnes yaitu perusahaan yang
bergerak dalam perakitan circuit electric cable untuk mobil (collection
of the circuit that function flow of electric power in the vehicle). Wiring
herness ini adalah rangkaian kabel yang berfungsi untuk bermacam
aflikasi di dalam mobil misalnya: electric kabel yang berhubungan
dengan system penggerak/ mesin, electric kabel yang berhubungan
dengan system pintu mobil, elektrik kabel yang berhubungan dengan
panel, elektrik kabel yang berhubungan dengan instrument panel,
elektrik kabel yang berhubungan dengan roof harness, elektrik kabel
yang berhubungan dengan system audio, electric kabel yang
berhubungan dengan lampu, eletrik kabel yang berhubungan dengan
instrument panel dan elektrik kabel yang berhubungan denganb rear
harness. PT Suai adalah perusahaan yang merakit berbagai system
elektrik kabelk tersebut dalam satu paket.
PT Suai berdiri dengan dukungan dari perusahaan induknya
adalah Yazaki Corp Japan. Termasuk dalam jenis perusahaan Foreigh
Investment yang terdaptar di Badan Penanaman Modal No
005/1/PPM/PMA/2011. Alamat PT Suai di Jl Purwakarta-Subang Km
22 Rt 09 Rw 03 Desa Wantilan Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten
Subang. Customer PT Suai diantaranya melayani permintaan Wiring
herness untuk perusahaan mobil Toyota, Daihatshu, Hino, Mitsubishi,
Nissan, Isuzu, Suzuki, dan Honda.
b. Pola Rekrutment, Proses Pembelajaran kerja untuk ABK di PT SUAI
1. Perkembangan Rekrutmen ABK
Terjadinya rekrutmen magang ini berawal dari kesepakatan
antara pihak perusahaan PT Suai dengan SLB Negeri Subang dalam
kerja sama magang. Pihak Perusahaan berusaha untuk memberikan
kesempatan bekerja kepada Anak Berkebutuhan khusus untuk
bekerja. Maka terjadilah kesepakatan antara kedua belah pihak pada
bulan Pebruari 2016.
Perkembangan pertama dimulai pada 18 Februari 2016 pada
tahap ini direkrut alumni SLB Subang untuk diujicobakan pada
keterampilan di PT SUAI. Pada tahap ini 3 abk diikutsertakan
dalam pembelajaran magang di Suai. Pada tahap awal ini PT Suai
masih mencari format pekerjaan yang bisa dipercayakan kepada
ABK. Mereka masih diberikan jenis pekerjaan yang bersifat
Suforting misalnya pekerjaan membereskan minum atau tempat
makan dikantin, membersihkan kantin, membereskan mushola,
membantu pekerjaan di kantor, dan sebagainya. Mereka belum
dipercaya dengan pekerjaan yang berhubungan dengan produksi.
Tahap kedua, dimulai pada 18 Juli 2016 mulai direkrut 20
orang ABK selain dari SLB Negeri Subang juga dilibatkan dari SLB
disekitar Subang. Hal ini berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan PT Suai. Pada tahapm ini PT Suai sudah bisa
mempercayakan kepada jenis pekerjaan produksi yaitu, Werehouse,
Fluging dan acecoris pada tahap Pre Assy dan Sub Assy, juga
support pada electric cable, dan pada pekerjaan Finhgood. (semua
pekerjan ini akan dibahas kemudian). Anak-anak dikontrol dan
dibimbing oleh karyawan dan satu orang guru yang ditugaskan
sekolah untuk membimbing mereka.
Tahap ini merupakan tahap ujicoba kepercayaan ABK untuk
bekerja di produksi. Mereka memantau bagaiamana kualitas dan
kuantitas kinerja yang dimunculkan oleh abk di PT Suai.
Tahap ke-tiga yaitu bulan Oktober adalah tahap kepercayan
penuh sehingga PT Suai berkeinginan, meminta kebutuhan ABK
yang berkerja di PT Suai harus berjumlah 55 anak. Sehingga
berdasarkan keinginanan tersebut kita SLB berusaha untuk
memenuhi nya dengan mendatangakan ABK dari luar kota Subang.
Diantaranya dengan mendatangkan dari Garut, Sumedang,
Purwakarta, Cimahi dan Bandung. Pada tahap ini PT Suai benar-
benar berusaha untuk mencoba memberikan kepercayaan pekerjaan
kepada anak-anak dengan pekerjaan yang lebih rumit misalnya pada
tahap Taping, yang merupakan pekerjaan yang memerlukan kehati-
hatian yang lebih.
Pada tahap ini akan muncul berbagai macam persoalan yang
timbul dari adanya ABK dari luar kota yang akan menjadikan
pembelajaran berhaga bagi pelaksanaan program yang bisa dirintis
dengan perusahaan yang lainya. Dalam upaya untuk memberikan
kepercayaan kerja senbagai implementasi Undang-undang no 18
tahun 2016 tentang disabilkitas. Yang mewajibkan perushaan untuk
memperkerjakan para penyandang disabilitas sebanyak 1 % dari
jumlah karyawannya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga
kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Ketenagakerjaan berkaitan dengan penduduk. Penduduk dibagi menjadi
dua, tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja dibagi menjadi dua
pula, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja pun dibagi
menjadi dua, pekerja dan pengangguran. Pekerja dibagi mejadi dua, pekerja
penuh dan setengah menganggur. Pengangguran dibagi menjadi dua,
pengangguran terbuka dan setengah menganggur. Dan setengah
menganggur dibagi menjadi dua, setengah menganggur kentara dan
setengah menganggur tidak kentara.
Tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan, demikianlah isi pasal 27 (2) UUD 1945. Begitu
pula bagi penyandang disabilitas. Kesamaan hak memperoleh pekerjaan
bagi penyandang disabilitas ini dipertegas dalam UU no 8 Tahun 2016
tentang Penyandang Disabilitas. Undang Undang ini sebagai landasan
operasional dalam mewujudkan penyandang disabilitas yang sejahtera dan
mandiri.
SLB Subang dan PT Suai merupakan wujud nyata dalam
merealisasikan kesamaan hak untuk mendapatkan pekerjaan bagi
penyandang disabilitas. SLB Subang sangat telaten dalam memberikan
pelatihan kepada peserta berkebutuhan khusus nya khususnya pada
kemampuan vokasional untuk menempuh dunia kerja. Dan PT
memanfaatkan potensi yang ada pada penyandang disabilitas dengan tidak
mempersalahkan kondisi penyandang disabilitas tersebut.
B. Saran
Menyadarai bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih detail dalam menjelaskan tentang makalah
diatas dari sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Oleh
karena itu, kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kemendagri.go.id/media/documents/2016/05/11/u/u/uu_nomor_8_tahu
n_2016.pdf

http://e-journal.uajy.ac.id/8224/3/EP217671.pdf

http://teoribagus.com/anak-berkebutuhan-khusus

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26484/4/Chapter%20II.pdf

www.katapengertian.com › Ekonomi

http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol7529/uu-ketenagakerjaan-baru
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai