Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

JENIS-JENIS TENAGA KERJA

DI SUSUN

OLEH :

KELOMPOK 2
KETUA : NAYLA HAJRATUL ASWADITA
ANGGOTA :
UMMI AIMAN
RINA
HAIKAL FAISAL
ANDRE INDRAWAN
ABURAHMAN JAMI
MUH. ALFIAN

SMA NEGERI 8 BONE

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
memahami Jenis-Jenis tenaga kerja di indonesia. Pada kesempatan ini tak lupa
saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk dan kemudahan dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen dan teman-
teman saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Atas kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini, penulis mohon maaf . Harapan saya
semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat.
 
 
Kajuara, 11 September 2022
 
Penyusun
 
 
 

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 1
 
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Tenaga Kerja......................................................................................... 2
B. Klasifikasi / Jenis-Jenis Tenaga Kerja.................................................. 2
C. Kesempatan Kerja................................................................................. 4
D. Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja di Indonesia...................... 5

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 8


A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10


 
 
 
 
  
 
 
 
 

ii
BAB I
PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang
  Di Negara – negara berkembang pada umumnya memiliki tingkat
pengangguran yang jauh lebih tinggi, dari angka resmi yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Hal ini terjadi karena ukuran sektor informal masih cukup besar
sebagai salah satu lapangan nafkah bagi tenaga kerja tidak terdidik. Sektor
informal tersebut dianggap sebagai katup pengaman bagi pengangguran.
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi
yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah pengangguran dan setengah
penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata.
Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan
pemborosan-pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban
keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong
peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan dapat menghambat pembangunan
dalam jangka panjang. 
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalahnya sebagai
berikut :
1. Apa definisi Tenaga Kerja?
2. Apa saja klasifikasi/Jenis-Jenis tenaga kerja?
3. Apa pengertian Kesempatan Kerja?
4. Bagaimana Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja di Indonesia
 
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas, yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Tenaga Kerja
2. Untuk mengetahui klasifikasi tenaga kerja
3. Untuk mengetahui apa itu kesempatan kerja
4. Untuk mengetahui Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN
 
A. Tenaga Kerja
 
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU
No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara
garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk
tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku
di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap
orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat
mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun
ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di
atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
 
B. Klasifikasi/Jenis-Jenis Tenaga Kerja
 
 Berdasarkan penduduknya
 Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan
sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang
Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka
yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
 Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga
Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka

2
yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok
ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
 Berdasarkan batas kerja
 Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang
sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang
aktif mencari pekerjaan.
 Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang
kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh
kelompok ini adalah:
anak sekolah dan mahasiswa
para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan
para pengangguran sukarela
 Berdasarkan kualitasnya
 Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau
kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan
nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
 Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang
tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan
latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut.
Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
 Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya
mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga,
dan sebagainya

3
C. Kesempatan Kerja
Secara umum, kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang mencerminkan
seberapa jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut serta secara
aktif dalam kegiatan perekonomian. Selain itu kesempatan kerja juga dapat
diartikan sebagai jumlah penduduk yang bekerja atau orang yang sudah
memperoleh pekerjaan, semakin banyak orang yang bekerja semakin luas
kesempatan kerja.
Kesempatan kerja dimaknai sebagai lapangan pekerjaan atau kesempatan yang
tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi atau produksi. Dengan
demikian pengertian kesempatan kerja nyata mencakup lapangan pekerjaan yang
masih lowong. Kesempatan kerja nyata  bisa juga dilihat dari jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia, yang tercermin dari jumlah penduduk usia kerja (15
tahun) ke atas yang bekerja (Sapsuha, 2009).
Kesempatan kerja merupakan partisipasi seseorang dalam pembangunan baik
dalam arti memikul beban pembangunan maupun dalam menerima kembali hasil
pembangunan. Dari definisi tersebut, maka kesempatan kerja dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu :
1. Kesempatan kerja permanen, yaitu kesempatan kerja yang memungkinkan
orang bekerja secara terus menerus sampai mereka pensiun atau tidak
mampu lagi untuk bekerja. Dimisalkan orang yang bekerja pada instansi
pemerintah atau swasta yang mempunyai jaminan sosial hingga tua dan
tidak bekerja di tempat lain.
2. Kesempatan kerja temporer, adalah kesempatan kerja yang memungkinkan
orang bekerja dalam waktu yang relatif singkat, kemudian menganggur
untuk menunggu kesempatan kerja yang baru. Dalam hal ini dimisalkan
pegawai lepas pada perusahaan swasta di mana pekerjaan mereka
tergantung pesanan.
 
Pendidikan dan Latihan
Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu investasi di bidang sumber daya
manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja. Oleh

4
karena itu pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor penting dalam
organisasi perusahaan. Pentingnya pendidikan dan latihan disamping berkaitan
dengan berbagai dinamika (perubahan) yang terjadi dalam lingkungan perusahaan,
seperti perubahan produksi, teknologi, dan tenaga kerja, juga berkaitan dengan
manfaat yang dapat dirasakannya. Manfaat tersebut antara lain: meningkatnya
produktivitas perusahaan, moral dan disiplin kerja, memudahkan pengawasan, dan
menstabilkan tenaga kerja.
Agar penyelenggaraan pendidikan dan latihan berhasil secara efektif dan efisien,
maka ada 5 (lima) hal yang harus di pahami, yaitu 1) adanya perbedaan
individual, 2) berhubungan dengan analisa pekerjaan, 3) motivasi, 4) pemilihan
peserta didik, dan 5) pemilihan metode yang tepat.
Pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja dapat diklasifikasikan kepada dua
kelompok, pertama, yakni pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja yang termasuk
kepada kelompok tenaga kerja operasional, kedua, pendidikan dan latihan bagi
tenaga kerja yang termasuk kepada kelompok tenaga kerja yang menduduki
jabatan manajerial. Untuk masing-masing kelompok tenaga kerja tersebut
diperlukan metode pendidikan yang berbeda satu sama lain.
 
D. Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja di Indonesia
Manusia adalah faktor produksi yang sangat penting selain tanah, teknologi dan
modal. Ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan
kualitas tenaga kerja Indonesia yaitu :
1. Mengadakan latihan-latihan kerja bagitenaga kerja agar memiliki
kemampuan kerjayang baik
2. Menyiapkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan pendidikan
formal bagipenduduk usia sekolah
3. Mengadakan pelatihan-pelatihan untukmemberikan ketrampilan kepada
tenaga kerjayg sedang mencari kerja agar dapat mengisi lowongan sesuai
dgn kebutuhan pasar tenaga kerja
4. Menyiapkan tenaga kerja yg mampu bekerjakeras dan produktif dengan
meningkatkankesehatan melalui perbaikan gizi penduduk

5
 
1. Hukum Ketenagakerjaan
Menurut Molenaar dalam Asikin (1993: 2) “Hukum Perburuhan adalah bagian
hukum yang berlaku, yang pokoknya mengatur hubungan antara tenaga kerja dan
pengusaha, antara tenaga kerja dan tenaga kerja serta antara pengusaha dan tenaga
kerja.”
Menurut Syahrani (1999: 86) “Hukum Perburuhan adalah keseluruhan peraturan
hukum yang mengatur hubungan-hubungan perburuhan, yaitu hubungan antara
buruh dengan majikan, dan hubungan antara buruh dan majikan dengan
pemerintah (pengusaha).”
Berdasarkan uraian diatas hukum ketenagakerjaan memiliki unsur:
1. Serangkaian peraturan yang berbentuk tertulis dan tidak tertulis.
2. Mengatur tentang kejadian hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha.
3. Adanya orang bekerja pada dan dibawah orang lain dengan mendapat upah
sebagai balas jasa.
4. Mengatur perlindungan pekerja/buruh, meliputi masalah keadaan sakit,
haid, hamil, melahirkan, keberadaan organisasi pekerja, dan sebagainya.
 
1. Asas Dan Tujuan Hukum Ketenagakerjaan
 
1. Asas Hukum Ketenagakerjaan
Berdasarkan pasal 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 dinyatakan bahwa:
“Pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”
Selanjutnya dalam pasal tersebut di tegaskan bahwa:“Pembangunan
ketenagakerjaan dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya. Oleh sebab itu, pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan untuk
mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil makmur,
daan merata, baik materiil maupun spritiual.”

6
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 menegaskan bahwa:
“Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas keterpaduan melalui
koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah.”
 
2. Tujuan Ketenagakerjaan
Menurut Manulang (1995) tujuan hukum ketenagakerjaan adalah:
1. Untuk mencapai keadilan sosial dalam bidang ketenagakerjaan.
2. Untuk melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tidak terbatas
dari pengusaha.
 
Berdasarkan ketentuan pasal 4 UU Nomor 13 tahun 2003 pembangunan
ketenagakerjaan bertujuan:
1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secaraoptimal dan
manusiawi.
2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.
3. Memberika perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan.
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
 

7
BAB III
PENUTUP
 
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15 – 65 tahun) yang
potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia
menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil
Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990). Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan
sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia
15-65 tahun.
Pengangguran adalah seseorang yang tidak atau sedang mencari pekerjaan.
Kebanyakan pengangguran terjadi karena kurangnya kualitas keterampilan yang
dimiliki oleh penduduk sehingga mereka tidak dapat bekerja.
Faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk diantaranya:
1. Tingkat pendidikan penduduk
Pendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan kemampuan
intelektual seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan mampu meningkatkan
kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotoriknya.
2. Tingkat kesehatan penduduk
Kesehatan merupakan harta yang tak ternilai dan merupakan modal berharga bagi
seseorang untuk memulai aktifitasnya.
3. Tingkat kesejahteraan penduduk
Pencapain kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap manusia yang ditandai
dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang dan papan. Masyarakat yang
telah sejahtrera merupakan cita-cita pembangunan manusia Indonesia seutuhn
 
B. Saran
Untuk terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pemerintah supaya lebih
memperhatikan masyarakat, misalkan :

8
1. Lebih mengoptimalkan program Belajar 9 tahun karena kebanyakan
pengangguran terjadi disebabkan pendidikannya rendah/hanya lulus
sampai SD.
2. Memberikan bantuan kepada anak yang tidak mampu misalkan
memberikan beasiswa.
3. Memberikan sarana dan prasarana pendidikan misalkan gedung sekolah,
perpustakaan dan laboratorium.

9
DAFTAR PUSTAKA
 
 
Khakim, Abdul. 2014. Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
Benggolo. A. Tanpa tahun. Tenaga Kerja dan Pembangunan. Jakarta: Jasa Karya.
Manulang, SH. 1995.Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia.Jakarta:
Rineka Cipta.
http://www.slideshare.net/alifasya/ketenagakerjaan diakses pada tanggal 28
September 2016
https://doc-0s-40-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/
ha0ro937gcuc7l7deffksulhg5h7mbp1/co9gljq3d524ogjh54eir2bcribhn92k/
1475395200000/01110490511074433933/*/
0BxUl098GMGXkWFYtbWZKaWVUVjA?e=download diakses pada tanggal 30
September 2016

10

Anda mungkin juga menyukai