Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN
DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
1. TIARA
2. RAHMA ADELIA PUSPITA
3. ASRAF ABDILLAH
4. RIZKY REVAN ALVIANO
5. RAAMDIKA JULIAN SANTOSO
6. YUSDIN
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Permasalahan Ketenagakerjaan Di Indonesia”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Amiin Yaa Robbal
‘Alamiin.

Konsel, 15 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................... ii

BAB l PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................... 5

BAB ll PEMBAHASAN
2.1 Definisi Ketenagakerjaan ............................................. 6
2.2 Jenis-jenis Tenaga Kerja ............................................... 7
2.3 Masalah Ketenagakerjaan ............................................ 8
2.4 Menciptakan Lapangan Kerja ....................................... 8
2.5 Upaya Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja.............. ... 9
2.6 Jenis-jenis Pengangguran.............................................. 10

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ........................................................................ 12
Saran ................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB l PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang sangat
penting dalam usaha memajukan perekonomian bangsa. Tenaga
kerja yang memadai dari segi kuantitas dan kualitas menjadi aspek
penting dalam pembangunan ekonomi, yaitu sebagai sumber daya
untuk menjalankan proses produksi dan distribusi barang dan jasa,
serta sebagai sasaran untuk menciptakan dan mengembangkan
pasar.
Permasalahan paling pokok dalam ketenagakerjaan Indonesia
terletak pada kesempatan kerja. Ketidakseimbangan antara
peningkatan penduduk usia kerja dengan kesempatan kerja yang
tersedia akan menimbulkan pengangguran yang akan berdampak
pada ketidakstabilan ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Oleh
karena itu dengan meningkatkan kegiatan pembangunan ekonomi,
maka kesempatan kerja yang tersedia juga akan semakin banyak dan
kemajuan kegiatan ekonomi masyarakat akan semakin baik.
Dimensi masalah ketenagakerjaan bukan hanya sekedar
keterbatasan lapangan atau peluang kerja maupun rendahnya
produktivitas para pekerja, namun dapat disebabkan oleh beberapa
faktor-faktor eksternal seperti memburuknya kondisi neraca
pembayaran, meningkatnya masalah utang luar negeri yang pada
akhirnya mengakibatkan kemerosotan pertumbuhan industri, tingkat
upah, dan akhirnya, penyediaan lapangan kerja (Todaro, 2000:253).
Semakin besar kesempatan kerja bagi tenaga kerja maka akan
meningkatkan penyerapan tenaga kerja, sehingga kemajuan kegiatan
ekonomi masyarakat akan semakin baik. Inilah yang membuat
penyerapan tenaga kerja secara langsung maupun tidak langsung
akan berkaitan dengan masalah-masalah lainnya seperti pendapatan
yang merata, kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi
yang meningkat, berkurangnya urbanisasi, dan stabilitas politik. Oleh
karena itu, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesempatan kerja seperti meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, meningkatkan pembangunan di pedesaan,
membangun proyek-proyek padat karya dan menyelenggarakan
kursus-kursus keterampilan.
Berdasarkan tabel 1-1 menunjukkan bahwa jumlah tenaga
kerja yang terserap di Indonesia paling banyak adalah provinsi Jawa
Barat yaitu sebesar 20.551.575 jiwa, sedangkan provinsi yang paling
sedikit menyerap tenaga kerja adalah provinsi Kalimantan Utara
sebesar 312.416 jiwa. Hal tersebut dapat disebabkan karena
rendahnya tingkat sumber daya manusia dan kurangnya ketrampilan
dari masyarakat.
Meningkatnya penyerapan tenaga kerja ditentukan oleh
ketersediaan lapangan kerja yang merupakan salah satu tujuan dari
proses pembangunan ekonomi, selain itu juga dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal seperti tingkat pendidikan, investasi dan
teknologi. Dengan demikian, pembangunan ekonomi sangat
diperlukan untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja. Dengan adanya
pembangunan ekonomi maka laju pertumbuhan ekonomi dapat
selalu dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi dari tingkat
pertumbuhan penduduk, sehingga kegiatan perekonomian akan
menjadi lebih luas dan selanjutnya dapat meningkatkan penyerapan
tenaga kerja (Mulyadi, 2003).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Definisi Ketenagakerjaan


2. Apa Saja Jenis-jenis Tenaga Kerja
3. Apa Saja Masalah Ketenagakerjaan
4. Bagaimana Menciptakan Lapangan Kerja
5. Apa Upaya Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
6. Apa Saja Jenis-jenis Pengangguran
1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Serta Memahami Definisi


Ketenagakerjaan
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis-jenis Tenaga Kerja
3. Untuk mengetahui Apa Saja Masalah Ketenagakerjaan
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Menciptakan Lapangan Kerja
5. Untuk Mengetahui Apa Upaya Meningkatkan Kualitas
Tenaga Kerja
6. Untuk Mengetahui Pengertian dan Jenis-jenis Pengangguran
BAB ll PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ketenagakerjaan

• Pengertian Ketenagakerjaan :
Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga
kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Ketenagakerjaan membahas segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja, baik itu sebelum bekerja, maupun setelah bekerja. Hal-
hal yang dibahas sebelum bekerja, antara lain pemagangan,
kewajiban mengumumkan lowongan pekerjaan, dan lain-lain. Hal-hal
yang dibahas setelah bekerja, antara lain upah, jaminan sosial,
keselamatan kerja, dan lain-lain.
• Pengertian Tenaga Kerja :
Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
• Pengertian Angkatan Kerja Dan Bukan Angkatan Kerja :
Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja atau 15 tahun
hingga 64 tahun, baik yang telah bekerja maupun yang belum
bekerja. Bukan angkatan kerja adalah penduduk yang dianggap tidak
mampu dan tidak mau untuk bekerja, walaupun ada permintaan
pekerjaan.
• Pengertian Kesempatan Kerja :
Kesempatan kerja adalah peluang atau kondisi yang menunjukkan
tersedianya lapangan pekerjaan bagi orang yang bersedia dan
sanggup bekerja. Terbatasnya kesempatan kerja dapat diatasi
dengan menciptakan lapangan kerja sendiri.

2.2 Jenis-jenis Tenaga Kerja


Berdasarkan keahlian dan keterampilan yang dimilikinya, tenaga
kerja terdiri atas tiga jenis, yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja
terlatih, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
a. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang
memperoleh keahlian dan keterampilan pada suatu
bidang tertentu dari sekolah atau pendidikan, baik
formal maupun nonformal. Contohnya, dokter dan
guru.
b. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang
memperoleh keahlian dan keterampilan pada suatu
bidang tertentu dari pengalaman. Contohnya, montir
dan koki.
c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah
tenaga kerja yang hanya mengandalkan tenaga saja.
Contohnya, kuli bangunan dan pembantu rumah
tangga.
2.3 Masalah Ketenagakerjaan
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia di antaranya berikut ini.
1. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah.
2. Jumlah Angkatan Kerja tidak sebanding dengan Kesempatan
Kerja.
3. Tenaga Kerja yang Tidak Tersebar secara Merata.
4. Pengangguran.

2.4 Menciptakan Lapangan Kerja


Banyaknya pengangguran selain karena minimnya lapangan kerja
juga disebabkan kurangnya persebaran informasi terkait pasar kerja.
Adanya kesenjangan dalam penyampaian informasi lapangan
pekerjaan yang tersedia kepada pencari kerja telah mengakibatkan
angka pengangguran semakin besar. kurangnya komunikasi antara
penyedia kerja dengan pencari kerja telah mengakibatkan angka
pengangguran semakin besar. Kurangnya komunikasi antar penyedia
kerja dengan pencari kerja telah mengakibatkan pencari kerja
kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai lapangan
pekerjaan yang ditawarkan oleh penyedia kerja. Akibatnya,
kesempatan kerja yang tersedia tidak ter manfaatkan dan jumlah
pengangguran semakin besar.
Permasalahan penting yang selalu mewarnai bidang
ketenagakerjaan, ketransmigrasian dan kependudukan adalah
tingginya angka pengangguran, rendahnya kualitas dan produktivitas
tenaga kerja atau pekerja, kesempatan kerja yang ada tidak sesuai
dengan kompetensi pencari kerja, masih sering terjadinya gejolak
ketenagakerjaan berupa unjuk rasa dan mogok kerja, tingkat
kesejahteraan pekerja yang masih jauh dari harapan, lemahnya
perlindungan tenaga kerja, pekerja anak, perdagangan anak dan
perempuan, serta pertumbuhan dan penyebaran penduduk secara
proporsional kurang merata.
Salah satu upaya untuk mengurangi masalah pengangguran
tersebut adalah dengan merubah pola pikir masyarakat khususnya
lulusan sarjana, dari mencari kerja menjadi menciptakan lapangan
kerja. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh
wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja baru, hal ini
dikarenakan oleh kemampuan pemerintah sangatlah terbatas. Akan
tetapi, minat berwirausaha yang dimiliki oleh kalangan mahasiswa
untuk saat ini sangatlah kurang.

2.5 Upaya Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja


Berikut ini upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga
kerja.
1. Menyiapkan Tenaga-Tenaga Ahli di Masyarakat dengan
Menyediakan Pendidikan Formal.
Cara yang ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia adalah sebagai berikut.
a. Menyelenggarakan program wajib belajar sembilan
tahun.
b. Mendirikan sekolah menengah dan kejuruan.
c. Memberikan mata kuliah kewirausahaan di perguruan
tinggi.
2. Meningkatkan Kesehatan dan Memperbaiki Gizi Penduduk.
Untuk memperoleh tenaga kerja dengan kualitas baik,
dilakukan beberapa usaha berikut ini.
a. Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan
memberikan jaminan sosial.
b. Memperbaiki gizi penduduk, melalui program Gerakan
Nasional Sadar Gizi.
3. Mengadakan Pelatihan Tenaga Kerja.
Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dapat diadakan
pelatihan kerja. Pelatihan kerja menurut UU Nomor 13 Tahun
2003 diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali,
meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan.
Pelatihan kerja dapat diselenggarakan oleh pemerintah atau
lembaga pelatihan kerja siswa.
4. Memberikan Pelatihan Keterampilan kepada Para Pencari Kerja
yang Sedang Mencari Kerja.
Pemberian pelatihan keterampilan kepada para pencari kerja
ini dimaksudkan agar dapat memenuhi kriteria yang diajukan
oleh permintaan pasar tenaga kerja. Pelatihan keterampilan ini
dapat diperoleh melalui kursus-kursus yang didirikan oleh
pemerintah, seperti Balai Latihan Kerja (BLK) maupun swasta.
5. Pengiriman Tenaga Kerja ke Luar Negeri.
Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian tenaga kerja.

2.6 Jenis-jenis Pengangguran


Dalam buku Ekonomi Pembangunan (Hakim, 2010) pengangguran
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pengangguran terselubung dan
pengangguran terbuka.
a. Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang
kelihatan bekerja, tetapi sumbangan yang ia berikan terhadap
perekonomian sangat kecil.
b. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah orang-orang yang berada dalam
usia kerja dan berkeinginan untuk bekerja, tetapi belum
mendapatkan pekerjaan.
Selain dua pengangguran di atas masih ada beberapa jenis
pengangguran lainnya, yaitu pengangguran friksional dan
pengangguran struktural.
a. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang
disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan orang untuk
mencari pekerjaan.
b. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang
disebabkan karena kekakuan upah dan penjatahan
pekerjaan.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia amatlah kurang dari
harapan. Banyaknya jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia
diakibatkan oleh kurangnya peningkatan terhadap mutu tenaga kerja
sehingga mereka tidak mempunyai skil atau keterampilan yang
dibutuhkan oleh lapangan kerja. Adapun cara yang dapat dilakukan
yaitu dengan cara latihan kerja, pemagangan dan perbaikan.
Pemerintah dalam rangka mewujudkan penghasilan yang layak
bagi kerja, perlu menetapkan upah minimum. Penetapan upah
minimum itu antara lain dilakukan dengan mempertimbangkan
peningkatan kesejahteraan pekerja, tanpa mengabaikan peningkatan
produktivitas dan kemajuan perusahaan serta perkembangan
perekonomian pada umumnya.
Adapun cara untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di
Indonesia dapat melalui investasi, perbaikan daya saing, peningkatan
fleksibilitas tenaga kerja, peningkatan keahlian pekerja, dan yang
paling penting adalah terlaksananya hukum ketenagakerjaan yang
berlaku.

Saran
Untuk terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pemerintah
supaya lebih memperhatikan masyarakat, misalkan:
1. Lebih mengoptimalkan program Belajar 9 tahun karena
kebanyakan pengangguran terjadi disebabkan pendidikannya
rendah/hanya lulus sampai SD.
2. Memberikan bantuan kepada anak yang tidak mampu misalkan
memberikan beasiswa.
3. Memberikan sarana dan prasarana pendidikan misalkan gedung
sekolah, perpustakaan dan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/alifasya/ketenagakerjaan
https://doc-0s-40-
docs.googleusercontent.com/docs/securesc/ha0ro937gcuc7l7deffk
sulhg5h7mbp1/co9gljq3d524ogjh54eir2bcribhn92k/147539520000
0/01110490511074433933/*/0BxUl098GMGXkWFYtbWZKaWVUVj
A?e=download

Anda mungkin juga menyukai